Anda di halaman 1dari 4

E.

DATA MAKRO EKONOMI INDONESIA


Ekonomi Makro akan mempengaruhi kegiatan ekonomi di tingkat mikro.
Kemampuan seseorang memahami dan memprediksikan kondisi ekonomi
makro di masa datang akan sangat berguna bagi keputusan di tingkat mikro.
Beberapa indikator ekonomi makro yang sering dipertimbangkan di tingkat
mikro adalah fluktuasi pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga, dan kurs
Rupiah. Oleh karena itu, diperlukan prediksi nilai-nilai tersebut di masa
depan berdasarkan data yang diperoleh di masa lalu. Dijelaskan di Table 1.

Tabel 1
Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar (Kurs) dan Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Periode 2000-2018

Tahun Inflasi (%) Suku Bunga (%) Kurs (Rp) PDB (%)
2000 9,35 14,5 8.400 4,8
2001 12,55 17,62 10.255 3,6
2002 10,03 12,93 9.316 4,5
2003 5,06 8,31 8.572 4,8
2004 6,4 7,43 8.940 5
2005 17,11 12,75 9.713 5,7
2006 6,6 9,75 9.167 5,5
2007 6,59 8 9.140 6,3
2008 11,06 10,75 9.666 6
2009 2,78 6,5 9.400 4,6
2010 6,96 6,5 8.991 6,2
2011 3,79 6 9.068 6,5
2012 4,3 5,75 9.690 6,1
2013 8,38 7,5 12.189 5,9
2014 8,36 7,75 12.440 5
2015 3,35 7,5 13.795 4,88
2016 3,02 4,74 13.436 5,02
2017 3,61 4,25 13.548 5,07
2018 3,13 6 14.481 5,3
Sumber: BPS (2019), data diolah

Pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu indikator ekonomi yang


diyakini merupakan tolak ukur keberhasilan suatu negara dan juga
merupakan salah satu target penting yang harus dicapai dalam pembangunan
ekonomi dikarenakan pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan
output barang dan jasa yang tentunya akan menaikkan pendapatan nasional.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari periode 2000-2018 mengalami
fluktuasi naik turun. Pada tahun 2001 pertumbuhan ekonomi mencapai titik
terendah dengan nilai 3,6 persen, dan titik tertinggi dengan nilai 6,5 di tahun
2011.1
Regresi berganda melalui pendekatan kuadrat terkecil OLS (Ordinary
Least Square), menunjukkan bahwa tenaga kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Transaksi berjalan dan
kurs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia, sedangkan investasi tidak berpengaruh apa pun terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dan pertumbuhan ekonomi Indonesia
dilakukan oleh variabel transaksi berjalan, kurs, investasi dan tenaga kerja
sebesar 92,9 persen,sedangkan sisanya 7,1 persen dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain.2
Sebaiknya, pemerintah mengambil kebijakan dalam kegiatan ekonomi
Indonesia untuk dapat menstabilkan nilai Rupiah, karena nilai tukar sangat
berpengaruh dalam kegiatan eksport-import barang dan jasa sehingga
transaksi berjalan Indonesia dapat menyumbang surflus yang dapat
digunakan untuk meningkatkan PDB Indonesia. Serta diharapkan pemerintah
dapat membuat perencanaan pengembangan investasi pada sektor-sektor
yang produktif dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja,
sehingga hasil dari investasi dapat meningkatkan PDB Indonesia. Pemerintah
dapat membuka lapangan usaha baru sehingga tenaga kerja dapat terserap
dengan baik.
Kecepatan konvergen yang tinggi akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Pengeluaran pemerintah memberikan dampak positif terhadap
pertumbuhan ekonomi, demikian pula variabel openness, sumberdaya alam,
lokasi, dan variabel desentralisasi memberikan dampak positif terhadap
1
Hendajany, Nenny and Ramadhania Wati. “Prediksi indikator makro ekonomi Indonesia dengan model
vector autoregressive periode 2019-2023”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 23 No. 2. 2020, Hal 190.
2
Rinaldi, Mikhral. dkk. “Analisis Pengaruh Perdagangan Internasional dan Variabel Makro Ekonomi
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia. Vol. 4 No. 1.
2017, Hal 60-61.
pertumbuhan ekonomi.
Sementara variabel populasi memberikan dampak negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk bukan
angkatan kerja jumlahnya cukup besar sehingga menurunkan rata-rata
produktivitas penduduk yang menjadi angkatan kerja yang berdampak
negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga pada variabel inflasi
memberikan dampak negatif. Hal ini menunjukkan bahwa peran pemerintah
dalam mengendalikan harga untuk jangka panjang tidak mampu mendukung
pertumbuhan ekonomi, tetapi justru sebaliknya dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi.3

DAFTAR PUSTAKA
3
Ma’ruf, Ahmad and Latri Wihastuti. “PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA: Determinan dan
Prospeknya”. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembanguna. Vol. 9 No. 1. 2008, Hal 53-54.
Hendajany, Nenny and Ramadhania Wati. 2020. Prediksi indikator makro
ekonomi Indonesia dengan model vector autoregressive periode 2019-2023.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 23 (2): 190.
Rinaldi, Mikhral. dkk. 2017. Analisis Pengaruh Perdagangan Internasional dan
Variabel Makro Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia. 4 (1): 60-61.
Ma’ruf, Ahmad and Latri Wihastuti. 2008. PERTUMBUHAN EKONOMI
INDONESIA: Determinan dan Prospeknya. Jurnal Ekonomi dan Studi
Pembanguna. 9 (1): 53-54.

Anda mungkin juga menyukai