NIM : 042444172
MATA KULIAH : HUKUM BISNIS
Menurut Polak, suatu usaha untuk dapat dimasukkan dalam pengertian perusahaan
harus mengadakan pembukuan, yaitu perhitungan mengenai laba dan rugi. Menurut
Molengraff, mengartikan perusahaan (dalam arti ekonomi) adalah keseluruhan perbuatan
yang dilakukan secara terus – menerus, bertindakkeluar, untuk memperoleh penghasilan
dengan cara memperdagangkan perjanjian – perjanjian perdagangan. Berdasarkan definisi
perusahaan menurut UU No.3 Tahun 1982, Molengraaff dan Polak, maka dapat dikemukakan
unsur-unsur perusahaan sebagi berikut:
1. Ada badan usaha, yaitu badan usaha yang menjalankan kegiatan dalam bidang
perekonomian itu mempunyai bentuk hukum tertentu seperti Perusahaan Dangang
(PD), Firma (Fa), Persekutuan Komanditer(CV), Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan
Umum (Perum), Perusahaan Perseroan (Persero), dan Koperasi. Hal ini dapat
diketahui melalui akta pendirian perusahaan yang dibuat di muka notaris, kecuali
koperasi yang akta pendiriannya dibuat oleh para pendiri dan disahkan oleh Pejabat
Koperasi.
2. Melakukan kegiatan dalam bidang prekonomian, yaitu kegiatan meliputi
perindustrian, perdagangan, dan jasa yang dapat dirinci sebagai berikut:
b. Perdagangan, meliputi kegiatan antara lain jual beli, ekspor impor, bursa efek,
toko swalayan, sewa-menyewa.
3. Dilakukan terus menerus, artinya kegiatan dalam bidang perekonomian itu dilakukan
secara terus menerus, artinya sebagai mata pencarian, tidak insidental, bukan
pekerjaan sambilan.
4. Bersifat teap, artinya kegiatan itu tidak berubah atau berganti dalam waktu singkat,
melainkan untuk jangka waktu lama. Jangka waktu lama tersebut ditentukan dalam
akta pendirian perusahaan, atau surat izin usaha.
5. Terang-terangan, artinya ditunjukan kepada dan diketahui oleh umum, bebas
berhubungan dengan pihak lain, diakui dan dibenarkan oleh pemerintah berdasarkan
undang-undang. Bentuk terang-terangan ini dapat diketahui dari akta pendirian
perusahaan, nama dan merek perusahaan, surat izin usaha, surat izin tempat usaha,
akta pendaftaran perusahaan.
6. Mencari keuntungan dan atau laba, yaitu nilai lebih yang diperoleh dari modal yang
diusahakan dan merupakan tujuan utama setiap perusahaan.
7. Adanya pembekuan, yaitu catatan mengenai hak dan kewajiban yang berkaitan
dengan kegiatan usaha perusahaan.
Sumber :
BMP EKMA4316. Hukum Bisnis. Modul 3. Hal 3.3-3.4
https://nandasaputri189.wordpress.com/2013/10/18/pengantar-hukum-bisnis-
pengertian-perusahaan/
NAMA : FAUZIAH FEBRIANI
NIM : 042444172
MATA KULIAH : KOMUNIKASI BISNIS
Berdasarkan Gambar di atas sesuai yang tergambar pada Modul 4 dari BMP
EKMA4215 halaman 4.4 menjelaskan tentang "Dua Perspektif Kualitas menurut
Russell dan Taylor (2011)". Dimana dalam bagan tersebut menerangkan Produsen &
Perspektif Konsumen. Singaktnya, perspektif produsen menjelaskan arti kualitas
kesesuaian dalam bidang produksi disesuaikan dengan standar dan biaya. Berdasarkan
perspektif konsumen menjelaskan arti kualitas desain dalam bidang pemasaran
disesuaikan dengan karakteristik kualitas dan harga. Pada akhirnya kedua perspektif
tersebut akan bertemu pada satu kata "fitness for consumer use", yang dapat diartikan
kesesuaian yang digunakan merupakan kesepakatan bersama antara kedua belah pihak
baik produsen dan konsumen sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan harapan kedua
belah pihak juga. Dengan terjaganya kualitas produk maupun tingkat biaya yang
dikeluarkan membantu produsen untuk senantiasa melakukan inovasi dalam
produknya serta meningkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu. Dengan terjaganya
kualitas yang diterima konsumen akan meningkatkan kepuasan konsumen terhadap
produk atau jasa tersebut sehingga penjualan meningkat, serta terjadi loyalitas
konsumen secara jangka panjang.
Sumber :
BMP EKMA4215. Manajemen Operasi Modul 4. Hal. 4.4-4.5
https://soraastral.wordpress.com/2019/06/29/manajemen-kualitas/
Nama : Fauziah Febriani
NIM : 042444172
Makul : Organisasi
Pendekatan Proses memandang efektifitas sebagai tingkat efisiensi dan kondisi (kesehatan)
organisasi internal. Maksudnya adalah pendekatan ini berpandangan bahwa pada organisasi
yang efektif, proses internal berjalan dengan lancar, karyawan bekerja dengan gembira dan
merasa pua, kegiatan setiap bagian terkoordinasi secara baik dengan produktivitas yang
tinggi.
Pendekatan ini tidak memperhatikan lingkungan organisasi dan memusatkan perhatian pada
kegiatan internal yang dilakukan terhadap sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi, yang
dianggap dapat menggambarkan tingkat efisiensi serta kesehatan organisasi. Pedekatan
proses ini umumnya digunakan oleh penganut pendekatan Neoklasik (human relations), yang
terutama memusatkan perhatian pada hubungan antara efektifitas dengan suasana kerja yang
terjadi pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.
Menurutnya saat ini bank sentral telah menurunkan suku bunga acuan 175
basis poin ke level empat persen. Meskipun kata Destry, penurunan bunga acuan ini
belum direspons cepat oleh perbankan. "Kita sejauh ini sudah menurunkan 175 basis
poin, tapi memang transmisi di perbankannya masih lambat, jadi kita sudah
menurunkan 175 bps tapi suku bunga kredit baru turun sekitar 74 basis poin. Dan
banknya juga masih keberatan untuk memberikan pinjaman, karena melihat risiko,”
jelasnya. Kedepan pihaknya bersama pemerintah berupaya memberikan stimulus
berupa program penjaminan agar penyaluran kredit semakin berjalan. Tak hanya itu,
pemerintah juga telah menempatkan dana pada Himpunan Bank Milik Negara
(Himbara) demi pemulihan ekonomi nasional. “Jadi kita mau tidak mau harus
menghadapi situasi yang berbeda, kita harus mempersiapkan kondisi new normal jadi
bisnis as usual mode harus kita tinggalkan karena kita enggak tahu bottom-nya di
mana untuk Covid-19 ini,” ucapnya. Sementara Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto
menambahkan bauran kebijakan yang baik dan konstruktif dari Kementerian
Keuangan, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi stimulus yang
tepat untuk perbankan nasional, sehingga dorongan untuk ekspansi bisa diwujudkan.
Melalui kebijakan fiskal, sisi permintaan diupayakan untuk meningkat, sehingga
mendorong permintaan kredit baik kredit modal kerja, kredit investasi maupun kredit
konsumtif. "Alhasil, pertumbuhan kredit secara tahunan diharapkan bisa meningkat
dan fungsi intermediasi berjalan lebih optimal," pungkasnya.
Sumber :
BMP EKMA4314 Modul 3 Hal 3.9-3.11
https://www.bi.go.id/id/statistik/seki/terkini/moneter/Contents/Default.aspx
https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/statistik-perbankan-
indonesia/default.aspx
Nama : Fauziah Febriani
NIM : 042444172
Makul : Riset Operasi
Contoh kasus penerapan EOQ ialah pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Perhitungan
persediaan obat dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) sebagai langkah
pengendalian persediaan agar tersedia obat yang tepat jumlah dan tepat waktu. EOQ
digunakan untuk menentukan berapa jumlah pemesanan yang ekonomis untuk setiap kali
pemesanan dengan frekuensi pemesanan yang telah ditentukan.
Sumber :
BMP EKMA4413 Riset Operasi Modul 3 Hal 3.2-3.3
https://jurnal.ugm.ac.id/jmpf/article/view/29446
Nama : Fauziah Febriani
NIM : 042444172
Makul : Sistem Informasi Manajemen
Kegiatan dalam suatu organisasi atau perusahaan, ada tiga tingkatan manajerial, yaitu
Manajemen Puncak (Top Management), Manajemen Menengah (Middle Management) dan
Manajemen Bawah/Lini (Low Management). Semakin tinggi manajemen ini maka
ketrampilan yang diperlukan oleh pejabatnya juga semakin besar, karena tanggung jawab dan
tantangannya juga semakin besar. Manajemen Puncak harus melakukan pengambilan
keputusan terhadap seluruh organisasi, dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan.
Sementara Manajemen Menengah memastikan kebijakan dan keputusan yang diambil
terlaksana, dengan menjabarkan ke perintah teknis. Manajemen Bawah/Lini perlu mengawasi
pelaksaan kebijakan sesuai printah atasan.
Menurut Anthony dan Dearden (1980), perencanaan strategis didefinisikan sebagai proses
penentuan tujuan-tujuan (goals) dari organisasi dan strategi-strategi yang digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut, dengan melalui : (1) Proses evaluasi lingkungan luar
organisasi, (2) Penetapan tujuan, (3) Penetapan strategi. Setidaknya terdapat peran dan tugas
manajemen puncak, seperti:
Contoh tingkat manajemen puncak adalah CEO (Cheif Executive Officer), GM (General
Manager) atau yang sering pula disebut presiden direksi (presdir).
Adalah sistem untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yang sudah
ditetapkan dengan efektif dan efisien. Pengendalian manajemen merupakan tingkatan taktik
(tatical level), yaitu bagaimana perencanaan strategi dapat dilakukan supaya berhasil. Contoh
tingkatan manajemen tengah adalah :
Adalah sistem untuk meyakinkanbahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara
efektif dan efisien.Pengendalian operasi ini merupakan penerapan program yang telah
ditetapkan di pengendalian manajemen. Pengendalian operasi dilakukan di bawah pedoman
proses pengendalian manajemen dan difokuskan pada tugas-tugas tingkat bawah.
Contoh manajemen tingkat pertama adalah mandor atau pengawas atau sering disebut dengan
supervisor.
Mereka dipilih oleh manajemen tingkat menengah. Mereka juga bagian dari manajemen
operasional yang terlibat secara langsung dalam proses produksi dan bertanggung jawab
untuk menyelesaikan rencana dan tugas yang diberikan oleh manajemen yang lebih tinggi.
Contoh kegiatan yang dilakukan manajemen pada tingkat pertama ini seperti:
Sumber :
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen Modul 3 Hal 3.4-3.5