Anda di halaman 1dari 12

NAMA : FAUZIAH FEBRIANI

NIM : 042444172
MATA KULIAH : HUKUM BISNIS

Menurut Polak, suatu usaha untuk dapat dimasukkan dalam pengertian perusahaan
harus mengadakan pembukuan, yaitu perhitungan mengenai laba dan rugi. Menurut
Molengraff, mengartikan perusahaan (dalam arti ekonomi) adalah keseluruhan perbuatan
yang dilakukan secara terus – menerus, bertindakkeluar, untuk memperoleh penghasilan
dengan cara memperdagangkan perjanjian – perjanjian perdagangan. Berdasarkan definisi
perusahaan menurut UU No.3 Tahun 1982, Molengraaff dan Polak, maka dapat dikemukakan
unsur-unsur perusahaan sebagi berikut:

1. Ada badan usaha, yaitu badan usaha yang menjalankan kegiatan dalam bidang
perekonomian itu mempunyai bentuk hukum tertentu seperti Perusahaan Dangang
(PD), Firma (Fa), Persekutuan Komanditer(CV), Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan
Umum (Perum), Perusahaan Perseroan (Persero), dan Koperasi. Hal ini dapat
diketahui melalui akta pendirian perusahaan yang dibuat di muka notaris, kecuali
koperasi yang akta pendiriannya dibuat oleh para pendiri dan disahkan oleh Pejabat
Koperasi.
2. Melakukan kegiatan dalam bidang prekonomian, yaitu kegiatan meliputi
perindustrian, perdagangan, dan jasa yang dapat dirinci sebagai berikut:

a. Perindustrian, meliputi kegiatan antara lain eksplorasi dan pengeboran minyak,


usaha kerajinan, makanan dalam kaleng, obatobatan, kendaraan bermotor,
percetakan dan penerbitan.

b. Perdagangan, meliputi kegiatan antara lain jual beli, ekspor impor, bursa efek,
toko swalayan, sewa-menyewa.

c. Jasa, meliputi kegiatan antara lain transportasi, perbankan, perbengkelan, dan


konsultasi.

3. Dilakukan terus menerus, artinya kegiatan dalam bidang perekonomian itu dilakukan
secara terus menerus, artinya sebagai mata pencarian, tidak insidental, bukan
pekerjaan sambilan.
4. Bersifat teap, artinya kegiatan itu tidak berubah atau berganti dalam waktu singkat,
melainkan untuk jangka waktu lama. Jangka waktu lama tersebut ditentukan dalam
akta pendirian perusahaan, atau surat izin usaha.
5. Terang-terangan, artinya ditunjukan kepada dan diketahui oleh umum, bebas
berhubungan dengan pihak lain, diakui dan dibenarkan oleh pemerintah berdasarkan
undang-undang. Bentuk terang-terangan ini dapat diketahui dari akta pendirian
perusahaan, nama dan merek perusahaan, surat izin usaha, surat izin tempat usaha,
akta pendaftaran perusahaan.
6. Mencari keuntungan dan atau laba, yaitu nilai lebih yang diperoleh dari modal yang
diusahakan dan merupakan tujuan utama setiap perusahaan.
7. Adanya pembekuan, yaitu catatan mengenai hak dan kewajiban yang berkaitan
dengan kegiatan usaha perusahaan.
Sumber :
 BMP EKMA4316. Hukum Bisnis. Modul 3. Hal 3.3-3.4
 https://nandasaputri189.wordpress.com/2013/10/18/pengantar-hukum-bisnis-
pengertian-perusahaan/
NAMA : FAUZIAH FEBRIANI
NIM : 042444172
MATA KULIAH : KOMUNIKASI BISNIS

Di dalam buku “Intercultural Communication: A Reader” dimana dinyatakan bahwa


komunikasi antar budaya (intercultural communication) terjadi apabila sebuah pesan
(message) yang harus dimengerti dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu untuk
konsumsi anggota dari budaya yang lain (Samovar & Porter, 1994, p. 19). Definisi lain
diberikan oleh Liliweri bahwa proses komunikasi antar budaya merupakan interaksi
antarpribadi dan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki
latar belakang kebudayaan yang berbeda (2003, p. 13). Apapun definisi yang ada mengenai
komunikasi antar budaya (intercultural communication) menyatakan bahwa komunikasi antar
budaya terjadi apabila terdapat 2 (dua) budaya yang berbeda dan kedua budaya tersebut
sedang melaksanakan proses komunikasi. Terdapat empat dimensi krusial yang dapat untuk
memperbandingkan budaya-budaya, yaitu:
1. Jarak kekuasaan (power distance)
2. Maskulinitas.
3. Penghindaran ketidakpastian (uncertainty avoidance).
4. Individualisme.
Saran dari Lee agar kita bisa menjadi komunikator antarbudaya yang berhasil :
- Hendaknya ingat bahwa budaya kita sendiri sebenarnya memberikan
kerangka perilaku dan keyakinan yang bisa diterima.
- Hendaknya menyadari bahwa perilaku dan preferensi kita didasarkan pada
budaya dan bukanlah “yang paling benar” dan hanya satu-satunya.
- Hendaknya peka terhadap rentang perilaku verbal dan nonverbal.
- Hendaknya berjiwa terbuka terhadap pandangan dan cara orang lain
berperilaku
- Hendaknya ingat bahwa tidak ada bahasa tubuh yang universal.

McNab (2006) memberikan beberapa saran komunikasi bisnis antarbudaya


yang efektif :
- mengembangkan pengertian yang mendasar tentang keragaman budaya
- keterbukaan terhadap perspektif yang berbeda
- bisa menerima dan menyesuaikan dengan dengan berbagai komunikasi
- memiliki keterampulan menyimak dan bertanya yang efektif

Penyusunan pesan bisnis dapat dibagi menjadi tiga yaitu


1. Perencanaan
Perencanaan merupakan tahap pertama yang perlu diperhatikan dalam penyampaian pesan
bisnis. Dalam fase perencanaan (planning phase), dipikirkan hal-hal cukup mendasar, seperti
yang akan menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan disampaikan dan
saluran atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
Tahap penyusanan bisnis dimulai dengan tahap perencanaan pesan yang meliputi tahap
berikut ini:
A. Penentuan Tujuan
B. Analisis Audiens
C. Penentuan Ide Pokok
D. Pemilihan Saluran dan Media
Pemilihan saluran dan media sebaiknya disesuaikan dengan sifat pesan, tingkat kerahasiaan,
biaya pengiriman, formalitas, dan harapan penerima. Saluran komunikasi terdiri dari
komunikasi lisan dan tertulis dan masing – masing memiliki beberapa jenis media.
2. komposisi
Komposisi erat kaitannya dengan penyusunan atau pengaturan kata-kata, kalimat dan
paragraph. Hal ini mengunakan kata-kata yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan
dilaksanakan oleh si penerima. Oleh sebab itu, untuk mempercepat dan meningkatkan
efisiensi penyusunan pesan perlu mengorganisasikan pesan dengan baik.
3. Revisi
Setelah ide dituangkan dalam kata-kata, kalimat, dan paragraph, perhatikan apakah kata-kata
tersebut telah diekspresikan dengan benar. Seluruh maksud dan isi pesan harus ditelah
kembali, apakah sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya atau tidak.Penyusunan
pesan bisnis memerlukan proses yang hati – hati dan teliti, sehingga pesan yang telah selesai
harus ditelaah ulang dan diperbaiki lagi untuk menjamin bahwa pesan bisnis tersebut tidak
terdapat kekurangan, kelebihan atau kesalahan. Revisi pesan dapat dimulai dengan membaca
secara cepat pada isi, organisasi dan format penulisannya. Lalu dilanjutkan dengan menulis
ulang pesan agar kalimat pesan efektif. Jika dirasa sudah efektif, maka dapat diproduksi dan
didesain agar lebih menarik.
Sumber :
 BMP EKMA4159. Modul 3. Hal 3.25-3.26
 Materi PPT Pertemuan Ke-3
 https://pakarkomunikasi.com/proses-penyusunan-pesan-bisnis-dalam-komunikasi-
bisnis
Nama : Fauziah Febriani
NIM : 042444172
Mata Kuliah : Manajemen Operasi

Berdasarkan Gambar di atas sesuai yang tergambar pada Modul 4 dari BMP
EKMA4215 halaman 4.4 menjelaskan tentang "Dua Perspektif Kualitas menurut
Russell dan Taylor (2011)". Dimana dalam bagan tersebut menerangkan Produsen &
Perspektif Konsumen. Singaktnya, perspektif produsen menjelaskan arti kualitas
kesesuaian dalam bidang produksi disesuaikan dengan standar dan biaya. Berdasarkan
perspektif konsumen menjelaskan arti kualitas desain dalam bidang pemasaran
disesuaikan dengan karakteristik kualitas dan harga. Pada akhirnya kedua perspektif
tersebut akan bertemu pada satu kata "fitness for consumer use", yang dapat diartikan
kesesuaian yang digunakan merupakan kesepakatan bersama antara kedua belah pihak
baik produsen dan konsumen sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan harapan kedua
belah pihak juga. Dengan terjaganya kualitas produk maupun tingkat biaya yang
dikeluarkan membantu produsen untuk senantiasa melakukan inovasi dalam
produknya serta meningkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu. Dengan terjaganya
kualitas yang diterima konsumen akan meningkatkan kepuasan konsumen terhadap
produk atau jasa tersebut sehingga penjualan meningkat, serta terjadi loyalitas
konsumen secara jangka panjang.
Sumber :
 BMP EKMA4215. Manajemen Operasi Modul 4. Hal. 4.4-4.5
 https://soraastral.wordpress.com/2019/06/29/manajemen-kualitas/
Nama : Fauziah Febriani
NIM : 042444172
Makul : Organisasi

Pendekatan Proses memandang efektifitas sebagai tingkat efisiensi dan kondisi (kesehatan)
organisasi internal. Maksudnya adalah pendekatan ini berpandangan bahwa pada organisasi
yang efektif, proses internal berjalan dengan lancar, karyawan bekerja dengan gembira dan
merasa pua, kegiatan setiap bagian terkoordinasi secara baik dengan produktivitas yang
tinggi.

Pendekatan ini tidak memperhatikan lingkungan organisasi dan memusatkan perhatian pada
kegiatan internal yang dilakukan terhadap sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi, yang
dianggap dapat menggambarkan tingkat efisiensi serta kesehatan organisasi. Pedekatan
proses ini umumnya digunakan oleh penganut pendekatan Neoklasik (human relations), yang
terutama memusatkan perhatian pada hubungan antara efektifitas dengan suasana kerja yang
terjadi pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.

Berbagai komponen yang dapat menunjukkan efektivitas organisasi :


1. Perhatian atasan terhadap karyawan
2. Semangat, kerja sama, dan loyalitas kelompok kerja
3. Saling percaya dan komunikasi antara karyawan dengan pemimpin
4. Desentralisasi dalam pengambilan keputusan
5. Adanya komunikasi vertikal dan horizontal yang lancar dalam organisasi
6. Adanya usaha dari setiap individu maupun seluruh anggota organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah direncanakan.
7. Adanya sistem imbalan yang mampu merangsang pimpinan untuk mengusahakan
terciptanya kelompok kerja yang efektif serta peningkatan performansi maupun
pengembangan karyawan
8. Organisasi dan bagian-bagiannya bekerja sama dengan baik, dan konflik yang terjadi selalu
terselesaikan dengan acuan kepentingan organisasi.
Nama : Fauziah Febriani
NIM : 042444172
Makul : Perekonomian Indonesia

Sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia, perbankan Indonesia mengalami


pertumbuhan yang cukup pesat. Perkembangan ini ditandai dengan meningkatnya
jumlah bank di wilayah Indonesia. Akan tetapi perkembangan ini diikuti dengan
pertumbuhan tingkat suku bunga riil yang negatif. Krisis ekonomi yang mencapi
puncaknya pada tahun 1997-1998 itu, telah melahirkan perdebatan publik, khususnya
mengenai pilihan kebijakan yang diambil oleh pemerintah pada waktu itu. Krisis
moneter tersebut berdampak luas dan lama terhadap perekonomian dan khususnya
perbankan di Indonesia. Sebenarnya sejak digulirkannya pakto’88 sudah dapat
terindikasi lemahnya perbankan Indonesia.
Mengingat kondisi perbankan saat itu yang kurang kondusif, maka pemerintah
melakukan penjaminan terselubung (implicit guarantee) dari Bank Sentral agar bank
yang tidak sehat dapat tetap dipertahankan dengan alasan mencegah kegagalan
sistemik perbankan. Pengawasan Bank Sentral saat itu belum dapat mengimbangi
perkembangan perbankan yang begitu pesat dan makin kompleks. Hal itu membuat
potensi krisis menjadi terakumulasi, yang makin membuat perbankan nasional sangat
sensitif terhadap krisis. Banyak bank mengalami kesulitan lukuiditas dan akibatnya
fungsi intermediasinya terganggu. Kondisi perbankan yang demikian menyebabkan
dampak yang negatif bagi perekonomian secara keseluruhan.
Dikutip dari Republika.co.id, Jakarta -- Bank Indonesia menyebut kondisi
perbankan saat ini lebih baik dibandingkan saat krisis ekonomi yang terjadi pada 1998
maupun saat terjadinya taper tantrum 2008. Hal ini tercermin dari masih longgarnya
likuiditas perbankan di dalam negeri. Deputi Gubernur Bank Indonesia Destry
Damayanti mengatakan kecukupan rasio modal perbankan pun masih cukup di tengah
pandemi Covid-19. "Saat ini jadi banyak orang khawatir dengan perbankan, kalau
dilihat secara industri, kondisi kita jauh lebih baik dibandingkan 97-98 ataupun
2008,” ujarnya saat acara webinar Akurat.co ‘Peran Perbankan Memulihkan
Perekonomian Saat New Normal.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2020, rasio
kecukupan permodalan (CAR) perbankan sebesar 22,16 persen atau di atas ketentuan
yang sebesar delapan persen. Hingga 17 Juni, rasio alat likuid/non-core deposit dan
alat likuid/DPK terpantau pada level 123,2 persen dan 26,2 persen jauh di atas
threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

Menurutnya saat ini bank sentral telah menurunkan suku bunga acuan 175
basis poin ke level empat persen. Meskipun kata Destry, penurunan bunga acuan ini
belum direspons cepat oleh perbankan. "Kita sejauh ini sudah menurunkan 175 basis
poin, tapi memang transmisi di perbankannya masih lambat, jadi kita sudah
menurunkan 175 bps tapi suku bunga kredit baru turun sekitar 74 basis poin. Dan
banknya juga masih keberatan untuk memberikan pinjaman, karena melihat risiko,”
jelasnya. Kedepan pihaknya bersama pemerintah berupaya memberikan stimulus
berupa program penjaminan agar penyaluran kredit semakin berjalan. Tak hanya itu,
pemerintah juga telah menempatkan dana pada Himpunan Bank Milik Negara
(Himbara) demi pemulihan ekonomi nasional. “Jadi kita mau tidak mau harus
menghadapi situasi yang berbeda, kita harus mempersiapkan kondisi new normal jadi
bisnis as usual mode harus kita tinggalkan karena kita enggak tahu bottom-nya di
mana untuk Covid-19 ini,” ucapnya. Sementara Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto
menambahkan bauran kebijakan yang baik dan konstruktif dari Kementerian
Keuangan, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi stimulus yang
tepat untuk perbankan nasional, sehingga dorongan untuk ekspansi bisa diwujudkan.
Melalui kebijakan fiskal, sisi permintaan diupayakan untuk meningkat, sehingga
mendorong permintaan kredit baik kredit modal kerja, kredit investasi maupun kredit
konsumtif. "Alhasil, pertumbuhan kredit secara tahunan diharapkan bisa meningkat
dan fungsi intermediasi berjalan lebih optimal," pungkasnya.
Sumber :
 BMP EKMA4314 Modul 3 Hal 3.9-3.11
 https://www.bi.go.id/id/statistik/seki/terkini/moneter/Contents/Default.aspx
 https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/statistik-perbankan-
indonesia/default.aspx
Nama : Fauziah Febriani
NIM : 042444172
Makul : Riset Operasi

Persediaan merupakan bagian utama dalam perusahaan khususnya perusahaan dagang


dan seringkali merupakan perkiraan yang nilainya cukup besar dan melibatkan modal kerja
yang besar. Tanpa adanya persediaan barang dagangan, perusahaan akan menghadapi resiko
dimana pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan dari para pelanggannya. Tentu
saja kenyataan ini dapat berakibat buruk bagi perusahaan, karena secara tidak langsung
perusahaan menjadi kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya
didapatkan. Dalam hal ini yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud
untuk dijual dalam suatu periode waktu tertentu atau persediaan barang-barang yang masih
dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu
penggunaannya dalam suatu proses produksi Oleh karena itu persediaan sebaiknya dapat
dikelola dengan baik.

Pada prinsipnya pengendalian persediaan di dalam suatu perusahaan dapat


mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara
berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta menyampaikan kepada pelanggan.
Adapun manfaat persediaan bagi perusahaan adalah :

 Memenuhi kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya sesuai permintaan pasar pada


saat itu Dengan adanya persediaan, maka jika terjadi permintaan yang berlebih dari
para pelanggan, maka perusahaan dapat menutupi permintaan tersebut dengan
persediaan yang tersedia digudang, sehingga para pelanggan akan merasa dihargai
karena kita selalu memenuhi permintaan yang mereka butuhkan, sehingga kita dapat
membuat mereka loyal pada perusahaan kita.
 Meminimalkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang
dibutuhkan perusahaan. Dengan adanya persediaan yang mencukupi, apabila ada
permintaan yang berfluaktuasi dari para konsumen, perusahaan masih tetap dapat
melakukan operasi sebagaimana biasanya, karena persediaanya yang ada digudang
masih bisa digunakan walau barang-barang yang untuk melakukan operasi mengalami
keterlambatan, sehingga dengan adanya persediaan tidak akan menganggu jalannya
operasi.
 Mengontrol stok persediaan digudang dengan baik. Sebaiknya persediaan juga harus
memperhatikan permintaan pasar. Ini diperlukan agar tidak terjadi persediaan
berlebihan pada barang yang kurang diminati oleh pelanggan.
 Mempertahankan stabilitas atau kelancaran kegiatan operasi perusahaan. Dengan
adanya persediaan yang mencukupi, maka apabila ada masalah dengan proses
pengiriman bahan dari supplier dengan perusahaan, maka dengan adanya persediaan
ini dapat mempertahankan stabilitas dan kelancaran proses operasi perusahaan,
sehingga perusahaan masih dapat memenuhi permintaan pasar.

Pengendalian Persediaan dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) –


Persediaan merupakan sumber daya yang harus disimpan oleh organisasi dalam antisipasinya
terhadap pemenuhan permintaan, sumber daya yang dimaksud ini dapat berupa Material
(bahan), Mesin, Uang maupun Tenaga kerja. Dua keputusan utama yang berkaitan dengan
pengendalian persediaan tersebut adalah berapa banyak sumber daya yang harus dipesan
(dibeli atau diproduksi) dan kapan waktunya untuk melakukan pemesanan (pembelian atau
produksi) untuk mengurangi biaya-biaya persediaan tersebut.

Contoh kasus penerapan EOQ ialah pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Perhitungan
persediaan obat dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) sebagai langkah
pengendalian persediaan agar tersedia obat yang tepat jumlah dan tepat waktu. EOQ
digunakan untuk menentukan berapa jumlah pemesanan yang ekonomis untuk setiap kali
pemesanan dengan frekuensi pemesanan yang telah ditentukan.

Sumber :
BMP EKMA4413 Riset Operasi Modul 3 Hal 3.2-3.3

https://jurnal.ugm.ac.id/jmpf/article/view/29446
Nama : Fauziah Febriani
NIM : 042444172
Makul : Sistem Informasi Manajemen

Kegiatan dalam suatu organisasi atau perusahaan, ada tiga tingkatan manajerial, yaitu
Manajemen Puncak (Top Management), Manajemen Menengah (Middle Management) dan
Manajemen Bawah/Lini (Low Management). Semakin tinggi manajemen ini maka
ketrampilan yang diperlukan oleh pejabatnya juga semakin besar, karena tanggung jawab dan
tantangannya juga semakin besar. Manajemen Puncak harus melakukan pengambilan
keputusan terhadap seluruh organisasi, dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan.
Sementara Manajemen Menengah memastikan kebijakan dan keputusan yang diambil
terlaksana, dengan menjabarkan ke perintah teknis. Manajemen Bawah/Lini perlu mengawasi
pelaksaan kebijakan sesuai printah atasan.

Manajemen dari tingkatannya dikategorikan sebagai berikut :

1. Perencanaan Strategis (strategic planning) / Manajemen tingkat atas

    Menurut Anthony dan Dearden (1980), perencanaan strategis didefinisikan sebagai proses
penentuan tujuan-tujuan (goals) dari organisasi dan strategi-strategi yang digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut, dengan melalui : (1) Proses evaluasi lingkungan luar
organisasi, (2) Penetapan tujuan, (3) Penetapan strategi. Setidaknya terdapat peran dan tugas
manajemen puncak, seperti:

1. Menyusun dan menetapkan rencana perusahaan


2. Menentukan tujuan perusahaan
3. Mengatur manajemen yang berada dibawah posisi manajemen puncak
4. Memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
5. Bertanggungjawab atas semua yang dilakukan oleh manajemen dibawahnya

Contoh tingkat manajemen puncak adalah CEO (Cheif Executive Officer), GM (General
Manager) atau yang sering pula disebut presiden direksi (presdir). 

2. Perencanaan Manajemen (management control) / Manajemen tingkat menengah

    Adalah sistem untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yang sudah
ditetapkan dengan efektif dan efisien. Pengendalian manajemen merupakan tingkatan taktik
(tatical level), yaitu bagaimana perencanaan strategi dapat dilakukan supaya berhasil. Contoh
tingkatan manajemen tengah adalah :

1. Kepala departemen atau HOD. Contohya: manajer keuangan, manajer pembelian,


manajer produksi.
2. Manajer cabang. Seperti kepala cabang unit 
3. Junior executive. Contoh : asisten manajer pembelian, asistem manajer keuangan,
asistem manajer produksi.

Contoh tugas dan peran manajemen tingkat menengah sebagai berikut :


1. Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen puncak
2. Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak
3. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan semua departemen yang ada
4. Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih rendah
posisinya
5. Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5
tahun
6. Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen tingkat
menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan manajemen yang lebih
rendah.
7. Bertanggung jawab secara langsung kepada dewan direksi dan CEO perusahaan

3. Perencanaan Operasi (operational control) / Manajemen tingkat bawah

    Adalah sistem untuk meyakinkanbahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara
efektif dan efisien.Pengendalian operasi ini merupakan penerapan program yang telah
ditetapkan di pengendalian manajemen. Pengendalian operasi dilakukan di bawah pedoman
proses pengendalian manajemen dan difokuskan pada tugas-tugas tingkat bawah.

Contoh manajemen tingkat pertama adalah mandor atau pengawas atau sering disebut dengan
supervisor.

Mereka dipilih oleh manajemen tingkat menengah. Mereka juga bagian dari manajemen
operasional yang terlibat secara langsung dalam proses produksi dan bertanggung jawab
untuk menyelesaikan rencana dan tugas yang diberikan oleh manajemen yang lebih tinggi.

Contoh kegiatan yang dilakukan manajemen pada tingkat pertama ini seperti:

1. Mengarahkan dan mengendalikan karyawan atau pekerja


2. Mengembangkan moral para karyawan
3. Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para pekerja
4. Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan
atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai
kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para
karyawan atau pekerja
5. Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. Tidak menyusun rencana jangka
panjang

Sumber :
 BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen Modul 3 Hal 3.4-3.5

Anda mungkin juga menyukai