Anda di halaman 1dari 7

43

BAB III

PEMBAHASAN

III.1. CLARIFY UNFIMILIAR TERMS


1. Karies Gigi
2. Penyakit Periodontal
3. Epidemiologi
4. Suvei Epidemiologi
5. Surveilans Epidemiologi
6. Skrining
III.2. DEFINE THE PROBLEMS
1. Karies Gigi
Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi.
2. Penyakit Periodontal
Periodontitis adalah suatu penyakit peradangan jaringan pendukung gigi yang
disebabkan oleh kelompok mikroorganisme tertentu, yang mengakibatkan penghancuran
progresif ligamentum periodontal dan tulang alveolar, dengan pembentukan poket,
resesi, atau keduanya.
3. Epidemiologi
Epidemiologi adalah Studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit pada
manusia.
4. Survei Epidemiologi
Survei Epidemiologi adalah kegiatan/metode pengumpulan informasi yang berasal dari
populasi dan sampel yang dilakukan biasanya dengan menyebarkan kuesioner atau
wawancara.
5. Surveilans Epidemiologi
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan yang terus menerus berupa pengumpulan data,
analisis dan interpretasi data kesehatan yang digunakan untuk perencanaan,
44

implementasi dan evaluasi aktivitas kesehatan,  dan kemudian diseminasi sehingga


langkah efektif pencegahan penyakit bisa dilakukan. (WHO).
6. Skrining
Screening atau penyaringan kasus adalah cara untuk mengidentifikasi penyakit yang
belum tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat dengan
cepat memisahkan antara orang yang mungkin menderita penyakit dengan orang yang
mungkin tidak menderita.

III.3. BRAINSTORM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION


1 Pengertian dari karies gigi dan penyakit periodontal.
2 Definisi dari survey epidemiologi, surveilans epidemiologi, dan skrining.
3 Manfaat dari survey epidemiologi, surveilans epidemiologi, dan skrining.
4 Langkah-langkah yang dilakukan pada survey epidemiologi, surveilans epidemiologi,
dan skrining.

IV.4. ARANGE EXPLANATION INTO TENTATIVE SOLUTIONS

1. Pengertian dari karies gigi dan penyakit periodontal :


-Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit
ini menyebabkan gigi berlubang.
- Periodontitis adalah suatu penyakit peradangan jaringan pendukung gigi yang
disebabkan oleh kelompok mikroorganisme tertentu, yang mengakibatkan
penghancuran progresif ligamentum periodontal dan tulang alveolar, dengan
pembentukan poket, resesi, atau keduanya.
2. Definisi dari survey epidemiologi, surveilans epidemiologi, dan skrining :
-Survei Epidemiologi adalah kegiatan/metode pengumpulan informasi yang
berasal dari populasi dan sampel yang dilakukan biasanya dengan menyebarkan
kuesioner atau wawancara.
-Surveilans epidemiologi adalah kegiatan yang terus menerus berupa
pengumpulan data, analisis dan interpretasi data kesehatan yang digunakan untuk
45

perencanaan, implementasi dan evaluasi aktivitas kesehatan,  dan kemudian


diseminasi sehingga langkah efektif pencegahan penyakit bisa dilakukan. (WHO)
- Screening atau penyaringan kasus
adalah cara untuk mengidentifikasi penyakit yang belum tampak melalui suatu tes
atau pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat dengan cepat memisahkan antara
orang yang mungkin menderita penyakit dengan orang yang mungkin tidak
menderita.
3. Manfaat dari survey epidemiologi, surveilans epidemiologi, dan skrining :
-Survei Epidemiologi
 Mendapatkan diagnosis status kesehatan masyarakat
 Menjelaskan etiologi dan Riwayat Alamiah Penyakit
 Memberikan Kontribusi pada evaluasi upaya Kesehatan

-Surveilans Epidemiologi

 Surveilans adalah  penting bagi praktisi epidemiologi  karena digunakan


untuk :
 Menemukan kasus kluster atau isolasi
 Menilai kejadian kasus kesehatan sekaligus trennya
 Mengukur factor kausal penyakit
 Memonitor keefektifan dan mengevaluasi program pencegahan, strategi
intervensi dan perubahan kebijakan kesehatan
 Perencanaan dan menyediakan pelayanan ksesehatan.
-Skrining :
"    Mengetahui diagnosis sedini mungkin agar cepat terapi nya
"    Mencegah meluasnya penyakit
"    Mendidik masyarakat melakukan general check up
"    Memberi gambaran kepada tenaga kesehatan tentang suatu penyakit
(waspada mulai dini)
"    Memperoleh data epidemiologis, untuk peneliti dan klinisi
46

4. Langkah-langkah yang dilakukan pada survey epidemiologi, surveilans


epidemiologi, dan skrining :
-Survei Epidemiologi
1. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan
dapat dilakukan dengan tatap muka maupun lewat telepon
2. Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya

.-Surveilans Epidemiologi

1. Perencanaan surveilans
Perencanaan kegiatan surveilans dimulai dengan penetapan tujuan surveilans,
dilanjutkan dengan penentuan definisi kasus, perencanaan perolehan data, teknik
pengumpulan data, teknik analisis dan mekanisme penyebarluasan informasi.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan awal dari rangkaian kegiatan untuk memproses
data selanjutnya. Data yang dikumpulkan memuat informasi epidemiologi yang
dilaksanakan secara teratur dan terus-menerus dan dikumpulkan tepat waktu.
Pengumpulan data dapat bersifat pasif yang bersumber dari Rumah sakit,
Puskesmas dan lain-lain, maupun aktif yang diperoleh dari kegiatan survei
(Budioro, 1997).
3. Pengolahan dan penyajian data
Data yang sudah terkumpul dari kegiatan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel,
grafik (histogram, poligon frekuensi), chart (bar chart, peta/map area).
4. Analisis data
Analisis merupakan langkah penting dalam surveilans epidemiologi karena akan
dipergunakan untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi serta tindakan
pencegahan dan penanggulangan penyakit. Kegiatan ini menghasilkan ukuran-
ukuran epidemiologi seperti rate, proporsi, rasio dan lain-lain untuk mengetahui
situasi, estimasi dan prediksi penyakit (Noor, 2000).
47

Data yang sudah diolah selanjutnya dianalisis dengan membandingkan data


bulanan atau tahun-tahun sebelumnya, sehingga diketahui ada peningkatan atau
penurunan, dan mencari hubungan penyebab penyakit malaria dengan faktor
resiko yang berhubungan dengan kejadian malaria (Arias, 2010).
5. Penyebarluasan informasi
Penyebarluasan informasi dapat dilakukan ketingkat atas maupun ke bawah.
Dalam rangka kerja sama lintas sektoral instansi-instansi lain yang terkait dan
masyarakat juga menjadi sasaran kegiatan ini. Untuk diperlukan informasi yang
informatif agar mudah dipahami terutama bagi instansi diluar bidang kesehatan
(Budioro, 1997).
Cara penyebarluasan informasi yang dilakukan yaitu membuat suatu laporan hasil
kajian yang disampaikan kepada atasan, membuat laporan kajian untuk seminar
dan pertemuan, membuat suatu tulisan di majalah rutin, memanfaatkan media
internet yang setiap saat dapat di akses dengan mudah (Depkes RI, 2003).
6. Umpan balik
Kegiatan umpan balik dilakukan secara rutin biasanya setiap bulan saat menerima
laporan setelah diolah dan dianalisa melakukan umpan balik kepada unit
kesehatan yang melakukan laporan dengan tujuan agar yang mengirim laporan
mengetahui bahwa laporannya telah diterima dan sekaligus mengoreksi dan
memberi petunjuk tentang laporan yang diterima. Cara pemberian umpan balik
dapat melalui surat umpan balik, penjelasan pada saat pertemuan serta pada saat
melakukan pembinaan/suvervisi (Arias, 2010).
7. Investigasi penyakit
Setelah pengambilan keputusan perlunya mengambil tindakan maka terlebih
dahulu dilakukan investigasi/penyelidikan epidemiologi penyakit malaria. Dengan
investigator membawa ceklis/format pengisian tentang masalah kesehatan yang
terjadi dalam hal ini adalah penyakit malaria dan bahan untuk pengambilan
sampel di laboratorium. Setelah melakukan investigasi penyelidikan kemudian
disimpulkan bahwa benar-benar telah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria
yang perlu mengambil tindakan atau sebaliknya (Arias, 2010).
8. Tindakan penanggulangan
48

Tindakan penanggulangan yang dilakukan melalui pengobatan segera pada


penderita yang sakit, melakukan rujukan penderita yang tergolong berat,
melakukan penyuluhan mengenai penyakit malaria kepada masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran agar tidak tertular penyakit atau menghindari penyakit
tersebut, melakukan gerakan kebersihan lingkungan untuk memutuskan rantai
penularan (Arias, 2010).

9. Evaluasi data sistem surveilans


Program surveilans sebaiknya dinilai secara periodik untuk dapat dilakukan
evaluasi manfaat kegiatan surveilans.

-Skrining :
Tahap1:
melalukan pemeriksaan terhadap kelompok penduduk yang
dianggap mempunyai resiko tinggi menderita penyakit. 
 Apabila hasil negatif, dianggap orang tersebut tidak menderita
penyakit.
Apabila hasil positif dilakukan pemeriksaan tahap 2

Tahap2:
Pemeriksaandiagnostik
Hasilnya positif maka dianggap sakit dan mendapat pengobatan. 
Hasilnya negatif maka dianggap tidak sakit (dilakukan
pemeriksaan ulang secara periodik).

IV.5. DEFINING LEARNING OBJECTIVES


1) Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari karies gigi dan penyakit
periodontal.
2) Mahasiswa mampu mengetahui definisi dari survey epidemiologi, surveilans
epidemiologi, dan skrining.
49

3) Mahasiswa mampu memahami manfaat dari survey epidemiologi, surveilans


epidemiologi, dan skrining.
4) Mahasiswa mampu memahami langkah-langkah yang dilakukan pada survey
epidemiologi, surveilans epidemiologi, dan skrining.

IV.6. INFORMATION GATHERING : PRIVATE STUDY

Anda mungkin juga menyukai