Big
Picture-2
Proses penanganan dan
Langkah-langkah
penyelesaian mogok kerja
penanganan penyelesaian
dan atau lock-out
mogok kerja dan atau
didokumentasikan sesuai
pelaksanaan lock-out
peraturan perundang-
dilakukan
undangan yang berlaku
Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan:
Mogok kerja merupakan hak dasar pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh yang
dilakukan secara sah, tertib dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan.
Gagalnya perundingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a adalah tidak tercapainya
kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang dapat disebabkan karena
pengusaha tidak mau melakukan perundingan atau perundingan-perundingan yang dilakukan
mengalami jalan buntu yang dinyatakan oleh para pihak dalam risalah perundingan
Syarat & Ketentuan Khusus Pada
Perusahaan Tertentu
(pasal 5)
Tidak Sah (tujuh) hari dalam bentuk pemanggilan secara patut dan
tertulis.
• (3) Pekerja/buruh yang tidak memenuhi panggilan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) maka dianggap
mengundurkan diri.
• Pasal 7
• (1) Mogok kerja yang dilakukan secara tidak sah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dikualifikasikan
sebagai mangkir.
• (2) Dalam hal mogok kerja yang dilakukan secara tidak sah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang mengakibatkan
hilangnya nyawa manusia yang berhubungan dengan
pekerjaannya dikualifikasikan sebagai kesalahan berat.
Pasal 146 Pasal 147 Pasal 148
(1) Penutupan perusahaan (lock Penutupan perusahaan (lock out) (1) Pengusaha wajib memberitahukan
out) merupakan hak dasar dilarang dilakukan pada secara tertulis kepada pekerja/buruh
pengusaha untuk menolak perusahaan-perusahaan yang dan/atau serikat pekerja/serikat buruh,
pekerja/buruh sebagian atau melayani kepentingan umum serta instansi yang bertanggung jawab di
Syarat dan seluruhnya untuk menjalankan dan/atau jenis kegiatan yang bidang ketenagakerjaan setempat
sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kerja
pekerjaan sebagai akibat gagalnya membahayakan keselamatan jiwa
Ketentuan perundingan. manusia, meliputi rumah sakit, sebelum penutupan perusahaan (lock out)
pelayanan jaringan air bersih, pusat dilaksanakan.
Lock-out (2) Pengusaha tidak dibenarkan
melakukan penutupan perusahaan pengendali telekomunikasi, pusat (2) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud
(lock out) sebagai Tindakan balasan penyedia tenaga listrik, pengolahan dalam ayat (1) sekurang-kurangnya memuat
sehubungan adanya tuntutan minyak dan gas bumi, serta kereta a. waktu (hari, tanggal, dan jam) dimulai
normatif dari pekerja/buruh api. dan diakhiri penutupan perusahaan (lock
dan/atau serikat pekerja/serikat out); dan
buruh. b. alasan dan sebab-sebab melakukan
penutupan perusahaan (lock out).
(3) Tindakan penutupan perusahaan
(3) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud
(lock out) harus dilakukan sesuai
dalam ayat (1) ditandatangani oleh
dengan ketentuan hukum yang
pengusaha dan/atau pimpinan perusahaan
berlaku.
yang bersangkutan.
• Kepmennaker 149 tahun 2020 tentang
SKKNI MSDM
• UU 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
Referensi • UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta
Kerja
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor Kep.232/Men/2003
tentang Akibat Hukum Mogok Kerja yang
Tidak Sah