PROGRAM SARJANA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2021
1
KATA PENGANTAR
Kelompok
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................
B. Rumusan masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesinpulan............................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pendidikan islam di era globalisasi ?
2. Bagaimana pengaruh globalisasi dalam pendidikan islam?
3. Apa saja tantangan pendidikan islam di era globalisasi?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai pendididdikan islam pada era globalisasi
2. Untuk mengetahui cara mengatasi pengaruh globalisasi.
3. Untuk dapat menangani sebab-akibat di era Globalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2
berasal dari gabungan dua kata yaitu kata “pendidikan” dan “Islam”.
dalam bahasa Arab, pendidikan Islam dikenal dengan At Tarbiyatul Al
Islamiyah ()التّربيّ@@@@ة االس@@@@المية. Adapun dalam bahasa Inggris sering
disebut Islamic Education.
1
http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan
2
http://islam murni.wordpress.com/2009/10/31/definisi Islam/
3
Dr. Ahmad Arifi, MA. (ed), Politik Pendidikan Islam: Menelusuri Ideologi dan Aktualisasi
Pendidikan Islam di Tengah Arus Globalisasi. Yogyakarta: Teras, 2009. hlm. 1
3
bisa menjadi khalifah yang berilmu dan bertanggungjawab atas apa yang
telah dipimpinnya.
Artinya:
“Bacalah engkau (Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang menjadikan
(segala makhluk) yang menjadi manusia daripada segumpal darah.
Bacalah dan Tuhanmu adalah yang paling Maha Mulia yang mengajar
dengan (perantara) kalam. Ia (Allah) yang mengajar manusia apa yang
mereka tidak tahu”. (QS. Al-‘Alaq : 1-5).5
Demikian juga dalam hadits Nabi perintah menuntut ilmu sebagai
kewajiban yang harus dilakukan umat Islam, meskipun tempat menuntut
ilmu di daerah non Muslim, seperti hadits Nabi:
.اطلى العلم ولو بالصين
Artinya:
“Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina.”
Tujuan dari Pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
1. Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan muka bumi
dengan sebaik-baiknya, yaitu melaksanakan tugas memakmurkan dan
mengolah bumi sesuai dengan aturan-aturan dan kehendak Tuhan.
2. Mengarahkan manusia agar tugas kekhalifahannya di muka bumi
dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Tuhan SWT.
3. Mengarahkan manusia agar berakhlak mulis, sehingga ia tidak
menyalahgunakan fungsi kekhalifahannya.
4
Prof. Dr. A. Haidar Putra Daulay, MA, Pemberdayaan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta,2009. hlm. 7
5
Moh. Rifai'i dan Rosidi Abdulghani. 1991 Al-Qur'an dan Terjemah. Semarang: CV. Wicaksana.
hlm. 59.
4
4. Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa dan jasmaninya,
sehingga ia memiliki ilmu, akhlak dan ketrampilan untuk mendukung
tugas pengabdian dan kekhalifahanya.
5. Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat”.6
Pendidikan Islam berfungsi membina dan menyiapkan peserta
didik yang berilmu, berteknologi, beriman, dan beramal sholeh. Untuk
melahirkan manusia yang baik (ahsan) agar bisa menjalankan
kekhalifahannya di muka bumi. Semua dilakukan hanya semata-mata
untuk beribadah kepada Allah. hal ini diperkuat dengan firman Allah:
َ ت ْال ِج َّن َواإل ْن
)٥٦( @.س ِإال لِيَ ْعبُدُو ِن ُ َو َما خَ لَ ْق
Artinya:
“Tidaklah kami menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah”.7
6
Dr. Ahmad Arifi, MA. (ed)..,hlm. 36
7
Moh. Rifai'i dan Rosidi Abdulghani..,hlm 529.
8
Prof. Dr. A. Haidar Putra Daulay..,hlm. 10.
5
pendidikan di dalam sekolah (formal) seperti sekolah Islam madrasah dan
perguruan tinggi Islam”.9
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam dapat
diperoleh di mana saja dan kapan saja. Dalam pandangan Ungguh Muliawan
bahwa pendidikan di luar sekolah secara hierarkis menduduki tempat pertama
(paling konkrit) sekaligus terakhir (paling filosofis) dengan beberapa alasan.
Alasan pertama, menurut urutan proses, pendidikan di luar sekolah lebih awal
dan akhir didapat oleh peserta didik dibandingkan pendidikan di dalam
sekolah. Alasan lain secara Akumulatif ruang dan waktu, pendidikan yang
didapat oleh peserta didik di dalam lingkungan persekolahan secara umum
relatif lebih sedikit dibandingkan di luar sekolah.10
D. Pengertian Globalisasi
Setiap manusia tidak bisa terhindar dari arus globalisasi ini, kecuali
dia tidak menjalin kontak dengan orang lain, tidak melihat acara-acara di
televisi, tidak mendengarkan radio, dan dia hidup dengan apa adanya.
Namun, hanya segelintir manusia bisa melakukan hal seperti itu karena
manusia mempunyai sifat makhluk sosial yaitu selalu membutuhkan orang
lain.
“Globalisasi berawal dari transportasi dan komunikasi. Tetapi
dampaknya segera terasa dalam berbagai bidang kehidupan manusia baik
ekonomi, politik, perdagangan, gaya hidup, bahkan agama”.12 Begitu
cepat masyarakat mengikuti perkembangan zaman, mereka tidak mau
9
Jasa Ungguh Muliawan. 2005. Pendidikan Islam Integratif: Usaha Mengintegrasikan Kembali
Dikotomi Ilmu dan Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hlm. 154
10
Ibid. hlm. 162
11
http://id.wikipedia.org/wiki/globalisasi
12
Tim Penyusun, Pengantar Studi Islam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press,2009. hlm. 233.
6
ketinggalan sedikitpun dari perkembangan ini. Berikut ini beberapa ciri
yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia:
1. Perubahan dalam konsep dan waktu seperti adanya telepon
genggam, televisi, dan internet menjadikan komunikasi semakin
cepat.
2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda
menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan
Perdagangan international.
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media
massa.
4. Meningkatkan masalah bersama, misalnya pada bidang
lingkungan krisis multinasional, instalasi regional, dan lain-lain.
7
seharusnya masih bermain dan bernyanyi, mereka dituntut untuk
menghafal angka-angka dengan versi bahasa Inggris, ini berlaku juga di
TK Islam.
Pendidikan Islam nampaknya masih terkungkung dalam posisi
defensif (untuk tidak mengatakan tertinggal) dan tidak mempunyai posisi
tawar yang kuat, apalagi ke arah otensif dalam peradaban dunia. padahal
pendidikan Islam sarat dengan muatan moral dan spiritual bisa berfungsi,
menjadi terapi tragedi kemanusiaan akibat dampak globalisasi.
15
Ibid. hlm. 104-105.
16
Ibid. hlm. 20-27.
8
maka pendidikan Islam harus semakin diefektifkan di lingkungan lembaga
pendidikan Islam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan dalam penelitian
ini, maka peneliti memberikan saran untuk beberapa pihak, yaitu: bagi
para pemangku kebijakan, hendaknya selalu memberikan usaha yang
terbaik dalam proses penyelenggaraan pendidikan di Indonesia san lebih
memperhatikan dampak dari kebijakan yang dibuat.
Semoga pembahasan materi yang sudah disampaikan dalam makalah
ini, dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian. Kami memohon
maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyampaian penjelasan terkait
materi tentang Pendidikan Islam dan Globalisasi dan terkait kekurangan
lain seperti kesalahan pengetikan, dan lain-lain yang kurang berkenan
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kami mohon ampun kepada
Allah Swt.
DAFTAR PUSTAKA
10
Rifai'i, Moh. dan Rosidi Abdulghani. 1991. Al-Qur'an dan Terjemah. Semarang:
CV. Wicaksana.
Wikipedia. 2009. Globalisasi (online) (http://id.wikipedia.org/wiki/globalisasi,
diakses tanggal 25 Desember 2009).
Wikipedia. 2009. Pendidikan (online) (http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan,
diakses tanggal 25 Desember 2009)
Wordpress. 2009. Definisi Islam (online) (http://islam murni.wordpress.com/2009/
10/31/definisi Islam/, diakses tanggal 25 Desember 2009)
11