Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN ISLAM DAN GLOBALISASI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah


Kebijakan Pendidikan Islam

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Syaiful Anwar, M.Pd


Disusun oleh:
Kelas E / Semester 4
Kelompok 13
Bagas Armayoga (1911010276)
Kardilla Aprilia Syafitri (191101010099)

PROGRAM SARJANA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji hanya milik Allah SWT. Dia-Lah yang telah


menganugrahkanAl-Qur’an sebagai hudan li-alnas (petunjuk bagi seluruh
manusia) dan rahmattanlil al’alamin (rahmat bagi segenap alam)Shalawat dan
salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.,yang menjadi utusan dan
manusia pilihan-Nya. Dia-lah sebagai penyampai,pengamak, dan penafsir pertama
Al-Qur’an.Dengan pertolongan dan hidayah-Nya-lah makalah ini dapat
diselesaikan.Tulisan -tulisan dalam makalah ini merupakan tugas perkelompok
dari dosen matakuliah Kebijakan Pendidikan Islam yang diambil dari resensi
buku-buku parapakar tentang Kebijakan Pendidikan Islam di Era Orde Baru dan
juga dari situsjurnal yang insyaAllah terpercaya.Merupakan suatu harapan pula,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagipara pembaca, khususnya untuk penulis
sendiri. Kritik dan saran dari pembacaakan sangat perlu untuk memperbaiki dalam
penyusunan makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta semoga
makalah ini tercatat sebagai amal salehdan menjadi motivator bagi penulis untuk
menyusun makalah yang lebih baik danbermanfaat.

Bandar Lampung, Mei 2021

Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang......................................................................................
B. Rumusan masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam................................................................


B. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam ....................................................
C. Lembaga Pendidikan Islam...................................................................
D. Pengertian Globalisasi .........................................................................
E. Pengaruh Globalisasi dalam Pendidikan Islam ....................................
F. Tantangan Pendidikan Islam di Era Globalisasi...................................

BAB III PENUTUP

A. Kesinpulan............................................................................................
B. Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Arus globalisasi saat ini menimbulkan banyak sekali perubahan dari


segala aspek kehidupan. Perubahan ini tidak dapat dihindari akibat ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih. Hal ini menggugah
kesadaran masyarakat umum akan pentingnya pendidikan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan kewajiban bagi mereka.
Di era globalisasi ini, Dunia pendidikan mau tak mau harus menerima
perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang sebagian besar
bersumber dari negara-negara barat seperti: televisi, handphone, komputer
dan lain-lain, tidak terkecuali pendidikan Islam yang tidak bisa lepas dari
bias fenomena globalisasi ini, karena tidak mungkin pendidikan Islam
hanya melalui cara-cara dasar yang seperti ceramah dalam menyampaikan
materi. Tetapi pendidikan yang berbasis teknologi dalam penyampaiannya
terbukti dengan adanya LCD, laboratorium bahasa.
Walaupun demikian umat Islam harus bisa membentengi pendidikan
Islam itu sendiri. apabila tidak bisa melakukannya maka yang akan terjadi
adalah pendidikan Islam akan melenceng dari ajaran-ajaran Islam Nabi
ketika perjalanan hidup tidak lepas dari teknologi yang berjalan cepat
dihadapan umat Islam. maka tidak seharusnya mereka hanya menyibukkan
dirinya dengan kehidupan yang berbau teknologi tetapi yang harus mereka
lakukan yaitu menerima globalisasi tanpa harus melupakan perbuatan
dalam ajaran Islam untuk mendapat kebahagiaan dunia akhirat.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pendidikan islam di era globalisasi ?
2. Bagaimana pengaruh globalisasi dalam pendidikan islam?
3. Apa saja tantangan pendidikan islam di era globalisasi?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai pendididdikan islam pada era globalisasi
2. Untuk mengetahui cara mengatasi pengaruh globalisasi.
3. Untuk dapat menangani sebab-akibat di era Globalisasi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam

Pada saat ini dunia pendidikan memiliki banyak cabang , di antaranya


pendidikan bahasa Inggris, pendidikan Kewarganegaraan, pendidikan
Dasar Matematika, pendidikan Islam dan lain-lain. dalam bab ini yang
akan dibahas adalah tentang pendidikan Islam. istilah pendidikan Islam

2
berasal dari gabungan dua kata yaitu kata “pendidikan” dan “Islam”.
dalam bahasa Arab, pendidikan Islam dikenal dengan At Tarbiyatul Al
Islamiyah (‫)التّربيّ@@@@ة االس@@@@المية‬. Adapun  dalam bahasa Inggris sering
disebut Islamic Education.

Kata pendidikan yaitu usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
1
masyarakat.  Sedangkan Islam yaitu agama universal yang Allah
perintahkan kepada seluruh manusia dan imani Rosul-Rosulnya.2 Jadi
pendidikan Islam yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran tentang Agama Universal.
Seluruh umat manusia harus mengetahui tentang pendidikan Islam
secara keseluruhan agar memantapkan keimanan dan ketaatan untuk
melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. apabila mereka tidak
mengetahui tentang pendidikan Islam sama saja, mereka hanya Islam
dalam KTP (Islam KTP). Pada hakikatnya, mereka mengakui bahwa
mereka beragama Islam, tetapi mereka tidak mengetahui apa agama Islam
itu.
Pendidikan Islam dapat dijumpai di berbagai lembaga-lembaga
yang berbasis Islami mulai dari tingkat rendah sampai tingkat yang paling
tinggi, seperti : MI, pondok pesantren, MTs, MA, IAIN, dan lain-lain.
Namun pendidikan Islam juga bisa diperoleh di lembaga-lembaga umum
misalnya : SD, SMP, SMA, SMK, dan lain-lain, sebagai salah satu mata
pelajaran.
Pendidikan Islam dikaitkan dengan konsepsi kejadian manusia
yang sejak awal kejadiannya sebagai makhluk Tuhan yang paling
sempurna yang dibekali potensi akal dan ilmu. 3 Hal ini merupakan sebuah
bukti bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna harus

1
http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan
2
http://islam murni.wordpress.com/2009/10/31/definisi Islam/
3
Dr. Ahmad Arifi, MA. (ed), Politik Pendidikan Islam: Menelusuri Ideologi dan Aktualisasi
Pendidikan Islam di Tengah Arus Globalisasi. Yogyakarta: Teras, 2009. hlm. 1

3
bisa menjadi khalifah yang berilmu dan bertanggungjawab atas apa yang
telah dipimpinnya.

B. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam


Setiap pengetahuan atau ilmu mempunyai dasar-dasarnya. Dasar
pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits (sunah Nabi). Di atas
kedua pilar ini dibangun konsep dasar pendidikan Islam. 4 Menuntut ilmu
adalah instruksi agama, karena ilmu merupakan salah satu bekal manusia
di alam kubur agar tidak tersiksa di alam baqa’. Allah SWT.
memerintahkan manusia untuk membaca sesuai firman-Nya :
(.‫@القَلَ ِم‬ َ ُّ‫) ا ْق َر ْأ َو َرب‬٢(.‫ق‬
ْ @ِ‫) الَّ ِذي َعلَّ َم ب‬٣(.‫ك األ ْك@ َر ُم‬ َ َ‫) خَ ل‬١(.َ‫ك الَّ ِذي خَ لَق‬
ٍ َ‫ق اإل ْن َسانَ ِم ْن َعل‬ َ ِّ‫ا ْق َر ْأ بِاس ِْم َرب‬
)٥(.‫) َعلَّ َم اإل ْن َسانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬٤

Artinya:
“Bacalah engkau (Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang menjadikan
(segala makhluk) yang menjadi manusia daripada segumpal darah.
Bacalah dan Tuhanmu adalah yang paling Maha Mulia yang mengajar
dengan (perantara) kalam. Ia (Allah) yang mengajar manusia apa yang
mereka tidak tahu”. (QS. Al-‘Alaq : 1-5).5
Demikian juga dalam hadits Nabi perintah menuntut ilmu sebagai
kewajiban yang harus dilakukan umat Islam, meskipun tempat menuntut
ilmu di daerah non Muslim, seperti hadits Nabi:
.‫اطلى العلم ولو بالصين‬
Artinya:
            “Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina.”
Tujuan dari Pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
1.       Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan muka bumi
dengan sebaik-baiknya, yaitu melaksanakan tugas memakmurkan dan
mengolah bumi sesuai dengan aturan-aturan dan kehendak Tuhan.
2.       Mengarahkan manusia agar tugas kekhalifahannya di muka bumi
dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Tuhan SWT.
3.       Mengarahkan manusia agar berakhlak mulis, sehingga  ia tidak
menyalahgunakan fungsi kekhalifahannya.

4
Prof. Dr. A. Haidar Putra Daulay, MA, Pemberdayaan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta,2009. hlm. 7
5
Moh. Rifai'i dan Rosidi Abdulghani. 1991 Al-Qur'an dan Terjemah. Semarang: CV. Wicaksana.
hlm. 59.

4
4.       Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa dan jasmaninya,
sehingga ia memiliki ilmu, akhlak dan ketrampilan untuk mendukung
tugas pengabdian dan kekhalifahanya.
5.       Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat”.6
Pendidikan Islam berfungsi membina dan menyiapkan peserta
didik yang berilmu, berteknologi, beriman, dan beramal sholeh. Untuk
melahirkan manusia yang baik (ahsan) agar bisa menjalankan
kekhalifahannya di muka bumi. Semua dilakukan hanya semata-mata
untuk beribadah kepada Allah. hal ini diperkuat dengan firman Allah:
َ ‫ت ْال ِج َّن َواإل ْن‬
)٥٦( @.‫س ِإال لِيَ ْعبُدُو ِن‬ ُ ‫َو َما خَ لَ ْق‬
Artinya:
“Tidaklah kami menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah”.7

C. Lembaga Pendidikan Islam


Pendidikan Islam telah dimulai di Indonesia sejak masuknya Islam ke
wilayah ini. Pendidikan Islam mulanya berlangsung di daerah-daerah pesisir
pantai. Mereka berdagang sambil mengajarkan agama Islam setelah
masyarakat Muslim terbentuk kemudian di bangun masjid sebagai tempat
ibadah dan mengajarkan pendidikan Islam melalui ceramah, membaca Al-
Qur'an dan lain-lainnya. selanjutnya muncullah lembaga pendidikan yang
khusus untuk proses pembelajaran yang disebut pesantren.
Menurut Haidar Putra, “lembaga pendidikan Islam terdiri dari 3
bentuk, pertama lembaga pendidikan informal yaitu yang berlangsung di
rumah tangga. Kedua, lembaga pendidikan non formal yang berlangsung di
masyarakat. ketiga, lembaga pendidikan formal yang berlangsung di sekolah.
Khusus lembaga pendidikan formal ada empat jenis bentuknya, yakni
pesantren, sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi”.8
Sedangkan menurut Ungguh Muliawan, “lembaga pendidikan Islam
menurut bentuknya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, lembaga pendidikan di
luar sekolah dan lembaga pendidikan di dalam sekolah”. Lembaga pendidikan
di luar sekolah yang dimaksud yaitu lembaga nonformal seperti keluarga,
masyarakat, tempat peribadatan, TPA, pesantren. Sedangkan lembaga

6
Dr. Ahmad Arifi, MA. (ed)..,hlm. 36
7
Moh. Rifai'i dan Rosidi Abdulghani..,hlm 529.
8
Prof. Dr. A. Haidar Putra Daulay..,hlm. 10.

5
pendidikan di dalam sekolah (formal) seperti sekolah Islam madrasah dan
perguruan tinggi Islam”.9
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam dapat
diperoleh di mana saja dan kapan saja. Dalam pandangan Ungguh Muliawan
bahwa pendidikan di luar sekolah secara hierarkis menduduki tempat pertama
(paling konkrit) sekaligus terakhir (paling filosofis) dengan beberapa alasan.
Alasan pertama, menurut urutan proses, pendidikan di luar sekolah lebih awal
dan akhir didapat oleh peserta didik dibandingkan pendidikan di dalam
sekolah. Alasan lain secara Akumulatif ruang dan waktu, pendidikan yang
didapat oleh peserta didik di dalam lingkungan persekolahan secara umum
relatif lebih sedikit dibandingkan di luar sekolah.10

D. Pengertian Globalisasi

Menurut wikipedia, “kata globalisasi di ambil dari kata global yang


maknanya universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan
kecuali sekitar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung
dari sisi mana orang melihatnya. 11 Dari perbedaan orang-orang
memandang globalisasi maka muncullah masyarakat yang menerima
globalisasi (masyarakat pro-globalisasi) dan masyarakat yang menolak
globalisasi (masyarakat anti globalisasi).

Setiap manusia tidak bisa terhindar dari arus globalisasi ini, kecuali
dia tidak menjalin kontak dengan orang lain, tidak melihat acara-acara di
televisi, tidak mendengarkan radio, dan dia hidup dengan apa adanya.
Namun, hanya segelintir manusia bisa melakukan hal seperti itu karena
manusia mempunyai sifat makhluk sosial yaitu selalu membutuhkan orang
lain.
“Globalisasi berawal dari transportasi dan komunikasi. Tetapi
dampaknya segera terasa dalam berbagai bidang kehidupan manusia baik
ekonomi, politik, perdagangan, gaya hidup, bahkan agama”.12  Begitu
cepat masyarakat mengikuti perkembangan zaman, mereka tidak mau
9
Jasa Ungguh Muliawan. 2005. Pendidikan Islam Integratif: Usaha Mengintegrasikan Kembali
Dikotomi Ilmu dan Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hlm. 154
10
Ibid. hlm. 162
11
http://id.wikipedia.org/wiki/globalisasi
12
Tim Penyusun, Pengantar Studi Islam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press,2009. hlm. 233.

6
ketinggalan sedikitpun dari perkembangan ini. Berikut ini beberapa ciri
yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia:
1. Perubahan dalam konsep dan waktu seperti adanya telepon
genggam, televisi, dan internet menjadikan komunikasi semakin
cepat.
2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda
menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan
Perdagangan international.
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media
massa.
4. Meningkatkan masalah bersama, misalnya pada bidang
lingkungan krisis multinasional, instalasi regional, dan lain-lain.

E. Pengaruh Globalisasi dalam Pendidikan Islam


Globalisasi sering diterjemahkan mendunia. Segala apapun yang
terjadi di dunia begitu cepatnya menyebar di seluruh pelosok baik berupa
data, temuan-temuan, bencana, peristiwa apapun. Semua orang di dunia
bisa mengetahui semua itu melalui berbagai media seperti HP, TV, Radio.
Malahan sekarang ada yang lebih canggih yaitu internet.

Azyumardi Azra  mengatakan “pendidikan Islam merupakan


pendidikan manusia seutuhnya, akal dan ketrampilan dengan tujuan
menyiapkan manusia untuk menjalani hidup dengan lebih
baik.13 Namun  hal itu tidak berjalan dengan lurus, karena pendidikan
Islam dipengaruhi oleh arus globalisasi yang terjadi saat ini. Globalisasi
merupakan ancaman besar bagi pendidikan Islam untuk mempertahankan
nilai-nilai agama yang murni.
“Perubahan dalam bidang pendidikan meliputi isi pendidikan,
metode pendidikan, media pendidikan, dan lain sebagainya. salah satu
aspek yang amat besar pengaruhnya adalah kurikulum.”14
Kurikulum bersifat fleksibel sehingga bisa menerima perubahan-
perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Namun mengakibatkan
para guru kebingungan dalam menyampaikan materi. Hal ini tidak
dirasakan guru saja tapi juga dialami para peserta didik. Terutama mereka
yang berada pada tingkat TK (taman kanak-kanak). Mereka yang
13
Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, Pendidikan, Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium
Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu,1995. hlm. 5
14
Prof. Dr. A. Haidar Putra Daulay..,hlm. 95

7
seharusnya masih bermain dan bernyanyi, mereka dituntut untuk
menghafal angka-angka dengan versi bahasa Inggris, ini berlaku juga di
TK Islam.
Pendidikan Islam nampaknya masih terkungkung dalam posisi
defensif (untuk tidak mengatakan tertinggal) dan tidak mempunyai posisi
tawar yang kuat, apalagi ke arah otensif dalam peradaban dunia. padahal
pendidikan Islam sarat dengan muatan moral dan spiritual bisa berfungsi,
menjadi terapi tragedi kemanusiaan akibat dampak globalisasi.

F. Tantangan Pendidikan Islam di Era Globalisasi


Pendidikan Islam di zaman ini menghadapi tantangan-tantangan yang
serius untuk  tetap eksis di dunia pendidikan. Adapun tantangannya adalah
sebagai berikut: “Pertama, orientasi dan tujuan pendidikan. Kedua,
pengelolaan (manajemen) sistem manajemen ini yang akan
mempengaruhi dan mewarnai keputusan dan kebijakan yang diterapkan
dalam sebuah lembaga pendidikan. Ketiga, hasil (out put). Bagaimana
produk yang dihasilkan dari sebuah lembaga pendidikan bisa dilihat dari
kualitas luaran (out putnya).15

Dalam pandangan Haidar Putra Daulay menjelaskan “tantangan


globalisasi bagi pendidikan Islam yaitu masalah kualitas. era global adalah
era pesaing bebas. Maka akan terjadi pertukaran antar negara baik resmi
maupun tidak.16 pertukaran manusia, barang, jasa, teknologi dan lain-lain
adalah hal yang dipersaingan dalam era global ini. Untuk itu perlu
dibentuk manusia yang unggul jadi kualitas SDM sangat penting untuk
menentukan kualitas lembaga pendidikan, negara dan agama.
Selain tantangan kualitas juga tantangan moral era globalisasi
banyak membawa dampak negatif generasi muda sekarang sudah
terpengaruh dengan pergaulan yang global. Hal-hal yang tidak  semestinya
dilakukan oleh generasi muda seperti minum miras, menggunakan
narkoba, melakukan seks bebas malahan menjadi kebiasaan bagi mereka.
moral mereka bisa dikatakan seperti moral syaitan. Mereka hanya
mengikuti hawa nafsu belaka tanpa memikirkan akibatnya. Berkenaan itu

15
Ibid. hlm. 104-105.
16
Ibid. hlm. 20-27.

8
maka pendidikan Islam harus semakin diefektifkan di lingkungan lembaga
pendidikan Islam.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa pada intinya pendidikan


Islam di era globalisasi adalah pendidikan Islam yang mampu
menyesuaikan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi. Maka
yang harus dilakukan adalah mengembangkan sistem pendidikan yang
berwawasan global agar menghasilkan out put (lulusan) dari lembaga
pendidikan Islam yang lebih bermutu, supaya mereka percaya diri dalam
menghadapi persaingan global

9
B. Saran
  Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan dalam penelitian
ini, maka peneliti memberikan saran untuk beberapa pihak, yaitu: bagi
para pemangku kebijakan, hendaknya selalu memberikan usaha yang
terbaik dalam proses penyelenggaraan pendidikan di Indonesia san lebih
memperhatikan dampak dari kebijakan yang dibuat.
Semoga pembahasan materi yang sudah disampaikan dalam makalah
ini, dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian. Kami memohon
maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyampaian penjelasan terkait
materi tentang Pendidikan Islam dan Globalisasi dan terkait kekurangan
lain seperti kesalahan pengetikan, dan lain-lain yang kurang berkenan
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kami mohon ampun kepada
Allah Swt.

 
   

DAFTAR PUSTAKA

Arifi, Ahmad. (ed). 2009. Politik Pendidikan Islam: Menelusuri Ideologi dan


Aktualisasi Pendidikan Islam di Tengah Arus Globalisasi. Yogyakarta:
Teras.
Azizy, A. Qodri. 2003. Melawan Globalisasi: Interpretasi Agama Islam.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azra, Azyumardi. 1995. Pendidikan, Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju
Milenium Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Daulay, A. Haidar Putra. 2009. Pemberdayaan Pendidikan Islam di Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Muliawan, Jasa Ungguh. 2005. Pendidikan Islam Integratif: Usaha
Mengintegrasikan Kembali Dikotomi Ilmu dan Pendidikan
Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

10
Rifai'i, Moh. dan Rosidi Abdulghani. 1991. Al-Qur'an dan Terjemah. Semarang:
CV. Wicaksana.
Wikipedia. 2009. Globalisasi (online) (http://id.wikipedia.org/wiki/globalisasi,
diakses tanggal 25 Desember 2009).
Wikipedia. 2009. Pendidikan (online) (http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan,
diakses tanggal 25 Desember 2009)
Wordpress. 2009. Definisi Islam (online) (http://islam murni.wordpress.com/2009/
10/31/definisi Islam/, diakses tanggal 25 Desember 2009)

11

Anda mungkin juga menyukai