A. Analisis Situasi
Situasi masalah Gizi balita di Indonesia
Indikator Parameter
Status kesehatan
Disparatis Balita kurang gizi di Indonesia Data Riskesdas 2013 yang
diolah dengan menggunakan
program Health Equity
Assesment Toolkit (HEAT)
yang dikeluarkan oleh WHO
2016.Prevalensi balita yang
mengalami
underweight,stunting,dan
wasting secara bersamaan
( CIAF) sebesar 2,5%
Status perilaku(Indikator perilaku
kesehatan)
Imunisai Status imunisasi tidak
lengkap yang berpartisifasi
aktif imunisasi ke posyandu
yaitu 58,0%
Pemberian Vitamin A 11 jta balita di seluruh dunia
meninggal dunia karena
penyakit
ISPA,DIARE,ironisnya 54%
kematian tersebut berkaitan
dengan kurang gizi (WHO
2006).
Posyandu Tingkat partisipasi
masyarakat ke posyandu di
Bandar lampung tahun 2009
masih rendah di bawah
standar pelayanan minimal
yaitu,78,65% sejak tahun
2006 sampai tahun 2008
menujukan tren menurun dari
89,2% menjadi 75,8%.
Status Lingkungan
Keterbatasan tenaga Promkes Kurang nya tenaga promkes
di wilayah permata kecubung
dan kurangnya penyuluhan
tentang manfaat vitamin
A,posyandu ,Imunisasi
kepada masyarakat.
Keterbatasan tempat posyandu Minim nya tempat posyandu
bagi masyarakat yang di
jangkau masih sangat jauh
bagi warga yang tidak
menggunakan kendaraan
B. Prioritas Masalah
TABEL DELBECQ
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah:
Masih tingginya angka presentase 54 % kurangnya pemberian Vitamin A pada
balita di wilayah Desa permata kecubung pada tahun 2021
Kurang
Pemberian
Vitamin A pada
balita
Alternatif solusinya yang dipilih adalah sosialisasi rutin bagi warga tentang peduli
posyandu pada balita.
G. Rencana Kegiatan
1. Tujuan
Pengetahuan tentang pentingnya posyandu balita sejak dini setelah di berikan
nya sosialisasi kepada masyarakat menjadi sebesar 90 % pada ibu balita di
desa ajang .
2. Deskripsi Kegiatan
Sosialisasi rutin bagi warga tentang peduli posyandu pada balita merupakan
sosialisasi yang memberikan pengetahuan warga terkait penting nya posyandu
balita.Dan memberikan pengetahuan pada ibu balita manfaat dari posyandu
bagi balita itu sendiri.
3. Pelaksanaan
Bulan Januari akan dilakukan rapat koordinasi dan pembentukan anggota
lapangan
Bulan februari akan dilakukan pendampingan oleh tokon masyarakat
Bulan Maret-April akan dilakukan evaluasi kegiatan
- 1 Buah
2. Pembentukan - Anggota lapangan - 10 0rang
anggota - Konsumsi - 10 Orang
lapangan - ATK - 10 pcs
3. Pendampingan - Panitia - 10 orang
sosialisasi - Konsumsi panitia - 10 orang
kepada - Dana transportasi - 17 orang
masyarakat - Konsumsi - 7 orang
yang di masyarakat
lakukan toko
masyarakat
desa dan kader
setempat
5. Rincian Biyaya