ACARA KE- 24
“
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DAN PEMERIKSAAN PAYUDARA
KLINIS”
Walaupun secara pasti belum ada penemuan yang jelas mengenai penyebab
dari kanker payudara, tetapi para ahli telah mengidentifikasi faktor apa saja yang
berisiko sedyang dapat meningkatkan terjadinya kanker payudara. Beberapa faktor
risiko kaker payudara tersebut adalah:
1) Wanita yang pertama kali mendapat haid kurang dari umur 12 tahun.
2) Umur lebih dari 30 tahun mempunyai kemungkinan lebih besar untuk
mendapatkan kanker payudara, risiko tersebut bertambah sampai umur 5
tahun, serta menopause.
3) Menopause setelah umur 50 tahun.
4) Wanita yang tidak kawin (tidak pernah melahirkan anak) dan tidak pernah
menyusui anak mempunyai risiko 2-4 kali lebih tinggi terkena kanker
payudara.
5) Melahirkan anak pertama sesudah umur 35 tahun atau lebih mempunyai risiko
2 kali lebih besar untuk terjadinya kanker payudara.
6) Tidak pernah menyusui anak.
7) Pernah mengalami operasi pada payudara, yang disebabkan karena kelainan
tumor jinak atau tumor ganas payudara.
8) Diantara anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara mempunyai
risiko 2-3 kali lebih tinggi untuk terjadinya kanker payudara.
5. Deteksi Dini
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah cara yang efektif untuk
mendeteksi sedini mungkin. Para wanita disarankan untuk melakukannya sendiri
karena mereka sendiri yang benar-benar mengenal struktur payudara normalnya. Oleh
karena itu jika ada benjolan atau ada hal normal lainnya, maka mereka akan langsung
menyadarinya.
Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara berkala setiap bulan agar benjolan
dapat ditemukan pada stadium dini dan dapat dilakukan tindakan yang cepat apabila
ditemukan benjolan maupun kelainan lainnya pada payudara. Pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) dapat dilakukan oleh wanita setelah berusia 20 tahun. Saat yang
paling tepat untuk melakukan pemeriksaan ini adalah hari ke 7-10 dihitung sejak hari
pertama menstruasi, dimana payudara tidak mengeras, membesar atau nyeri lagi.
Untuk wanita yang telah menopause dapat melakukan pemeriksaan ini kapan pun.
disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini setiap awal atau akhir bulan.
V. CARA KERJA
Tabel 1.1 Ceklist Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
CHECKLIST
KONSELING PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)
NO PROSEDUR
A SIKAP
1 Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
3 Komunikasi selama melakukan tindakan, ramah, sabar dan tanggap terhadap keluhan klien
B CONTENT
4 Melakukan cuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir serta mengeringkan dengan tisu
pengesat bersama klien
5 Menganjurkan klien untuk membuka baju bagian atas dan meminta klien untuk mengikuti langkah-
langkah pemeriksaan yang dilakukan
6 Meminta klien untuk duduk atau berdiri di depan cermin kemudian melihat masing-masing payudara
dan memperhatikan ukuran, bentuk, kontur, warna dan arah kedua payudara dan puting
7 Menganjurkan klien untuk mengangkat kedua lengan lurus ke atas, mengamati dan melihat kedua
payudara dari arah depan, samping kanan dan kiri
8 Meminta klien untuk menekan kedua tangan pada pinggul dan menarik kedua bahu ke belakang dan
memperhatikan masing-masing payudara melihat kedua payudara dari arah depan, samping kanan
dan kiri
9 Mengajarkan klien untuk melakukan perabaan atau palpasi mulai dari bawah tulang selangka
(clavikula) sampai bagian bawah ketiak (proximal) dengan bertumpu pada 3 jari
10 Meminta klien menggunakan tangan kiri untuk payudara kanan dan tangan kanan untuk payudara
kiri, dengan cara :
a. Membasahi telapak tiga jari tengan dengan body lotion
b. Meraba dengan tekanan mantap
c. Menggerakkan ke depan dan ke belakang membentuk lingkaran kecil dari arah puting keluar (dari
atas ke bawah, sirkuler atau radier dan zigzag) melingkupi seluruh payudara termasuk puting
d. Melanjutkan pemeriksaan payudara di daerah bawah lengan (ketiak) diraba biasa dengan 3 jari
11 Menganjurkan klien untuk memencet puting susu, melihat adanya cairan yang keluar (melakukan
pada kedua payudara)
12 Meminta klien untuk merapikan pakaiannya
13 Memesankan pada klien :
a. Jika ditemukan benjolan maka harus diidentifikasi lokasi dan banyaknya benjolan
b. Jika ada cairan dari puting susu pada klien yang tidak menyusui harus segera menemui bidan
c. Melakukan SADARI setiap bulan
14 Melakukan cuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir serta mengeringkan dengan tisu
pengesat bersama klien
C TEKNIK
15 Melaksanakan prosedur tindakan secara sistematis
16 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
17 Menjaga privasi
Tabel 1.1 Ceklist Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Keterangan:
1. Berikan tanda checklist (√) pada hasil observasi yang sesuai!
Ya : Bila dilakukan konselor
Tidak : Bila tidak dilakukan konselor
Catatan : Berisi uraian tentang pengamatan
(*) : Variabel pengamatan dapat tidak berlaku
2. Hitunglah total hasil observasi (Ya)
3. Rentang Nilai Kemampuan Membina Hubungan Baik dan Konseling dalam Asuhan
Kebidanan
Palpasi:
Minta klient berbaring di meja
periksa, dengan meletakkan
sebuah bantal pada sisi yang
akan diperiksa, akan membuat
jaringan ikat menyebar dan
mempermudah pemeriksaan,
letakkan kain bersih di atas
klien, letakkan lengan kiri ibu
diatas kepala, perhatikan
payudara untuk melihat apakah
tampak sama dengan payudara
sebelah kanan, apakah terdapat
lipatan atau lekukan
palpasi mulai dari sub vero
lateral secara spiral, atau dari
atas kebawah atau dari luar ke
dalam, prinsipnya berurutan
Teknik spiral: lakukan dg 3 jari,
sub vero lateral kiri, berurutan
sampai seluruh payudara teraba,
apakah teraba benjola, evaluasi
sifatnya mobil/tidak mobole,
apakah nyeri atau tidak berbatas
tegas/tidak, permukaannya licin
atau berbenjol benjol berurutan
sampai areola mamae, setelah di
areola perhatikan putting, kita
lakukan palpasi deg ibu jari dan
telunjuk, kita encet, evaluasi
apakah keluar cairan (warna
cairan putih atau darah atau
kecoklatan)
Teknik palpasi ke 2 adalah
Teknik vertical, dari bawah sub
clavuskula, dg 3 jari, lakukan 1
jari di bawah sub klavikula
Periksa ketiak, tangan kiri ke
bahu pasien, tangan kanan ke
ketiak pasien lakukan palpasi
kita nilai apakah benjolannya
berbatas keras/tidak
2. Angkatlah kedua lengan ke atas sampai kedua tangan berada di belakang kepala dan tekan
ke arah depan. Kemudian tekanlah kedua tangan Anda dengan kuat pada pinggul dan
gerakkan kedua lengan dan siku ke arah depan sambil mengangkat bahu. Cara ini akan
menegangkan otot-otot dada Anda sehingga perubahan-perubahan seperti cekungan atau
benjolan akan lebih terlihat.
3. Angkatlah lengan kiri Anda lalu rabalah payudara kiri dengan tiga ujung jari tengah tangan
kanan yang dirapatkan. Perabaan dapat dilakukan dengan cara:
• Gerakan memutar dengan tekanan lembut tetapi mantap, dimulai dari atas (posisi jam 12)
dengan mengikuti arah jarum jam, bergerak ke tengah ke arah puting susu.
• Gerakan dari atas ke bawah dan sebaliknya.
• Gerakan dari bagian luar payudara ke arah puting susu
• Kemudian lakukan perabaan dengan gerakan yang sama pada payudara kanan Anda dengan
menggunakan jari-jari dari tangan kiri.
4. Tekan secara pelan daerah di sekitar puting kedua payudara dan amatilah apakah terdapat
keluar cairan yang tidak normal (tidak biasanya), seperti putih kekuning-kuningan yang
terkadang bercampur darah. Pada wanita yang masih menyusui, bedakan dengan ASI. Proses
tersebut dapat dilakukan saat mandi dengan menggunakan air sabun untuk memudahkan
melakukan gerakannya.
5. Dapat pula dilakukan saat berbaring dengan cara tangan kiri di bawah kepala. Letakkan
bantal kecil di bawah punggung. Rabalah seluruh permukaan payudara kiri dengan gerakan
yang telah diuraikan pada langkah nomor 3. Kemudian lakukan pemeriksaan yang sama pada
payudara sebelah kanan.
6. Berilah perhatian khusus pada payudara bagian atas tepi luar dekat lipat ketiak (kuadran
superolateral kanan dan kiri) karena tumor payudara banyak ditemukan di daerah tersebut.
VI. Kesimpulan
Pemeriksaan payudara sendiri umumnya bertujuan untuk mengetahui bentuk payudara
normal, menyadari ada tidaknya perubahan pada payudara, dan agar perubahan apa pun dapat
segera dikonsultasikan dan tidak terlambat ditangani. Dengan deteksi dini payudara, banyak
wanita berhasil selamat dari kanker payudara.
Lubis, L, U. 2017. Pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (sadari)
dengan perilaku sadari. Aisyah: jurnal ilmu kesehatan 2 (1) 2017, 81-86.
Acara Ke :..............................................................
Judul Acara : …………………………………….
CPMK
Sub CPMK
Dasar Teori
60% 60
Alat dan Bahan
Cara Kerja
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
NILAI TOTAL 100% 100
Dosen Pengampu
(…………………………………..)