Anda di halaman 1dari 21

Nekropsi Pada Anjing

Praiselia D.A Tafui, S.KH 2009020003


Theresia Omelensiana Bara, SKH 2009020005
Debora I. Weki, S.KH 2009020021
Sinyalemen
 Data Pemilik  Jenis Hewan : Anjing
 Nama Pemilik : Ibu Indri  Nama Hewan : Manis
 Alamat Pemilik : Desa  Ras: Lokal
Oemasi Kec. Nekamese,  Jenis kelamin: betina
Kabupaten Kupang  Umur: 5 tahun
 Warna: Putih
 Tanggal Pemeriksaan : Kamis,
20 Mei 2021

2
Anamnesa
 Anjing belum pernah divaksinasi dan belum ada pemberian
obat cacing ataupun pengobatan lain oleh pemiliknya
 Anjing mengalami muntah terus menerus
 nafsu makan menurun dan kurang minum air
 anjing tampak sangat kekurusan, lesu
 Rambut kusam,
 Batuk
 Pada awalnya tubuh anjing gemuk, namun mulai berat
badannya semakin menurun setelah mengalami sakit sejak
Januari 2021.
3
Pemeriksaan fisik
 Anjing menunjukan gejala lemah, lesu, anoreksia,
 mukosa mulut tampak pucat,
 cermin hidung kering, ada leleran pada hidung,
 CRT > 2 detik.
 Pada pemeriksaan turgor kulit tingkat elastisitas sangat
rendah >2 detik.
 Suhu tubuh 39,8

4
Lanjutan …

 Adanya infeksi ektoparasit berupa caplak


 Frekuensi jantung 100x per menit
 frekuensi nafas 52x per menit. Anjing
tersebut menarik nafas dalam.

5
Hasil dan Pembahasan
 Sistem Respirasi
 Permukaan organ paru-paru menunjukan
perubahan berupa hemoragi dan warna yang
pucat.
 Uji apung yang dilakukan pada paru-paru anjing
menujukkan bahwa paru-paru melayang. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya massa pada paru-
paru.
 Tipe pneumonia pada anjing tersebut adalah
pneumonia embolik akibat agen hematogenus
yang menyebabkan paru-paru mengalami
hemoragi lokal. hal ini terjadi karena dilakukan
tindakan emboli jantung yang berulang-ulang
sehingga terjadi kerusakan pembuluh darah.
6
Lanjutan…

 Ditemukan massa berwarna putih yang


menonjol pada paru-paru anjing tersebut.
 Massa yang menonjol pada paru-paru
kemungkinan adalah Eosinophilic
Pulmonary Granulomatosis (EPG) (Abbott dan Allen, 2020)

 massa padat, multinodular, berwarna


putih (pucat) dan terdapat bercak merah.

7
Gambaran histopatologi paru-paru

adanya infiltrasi sel radang daerah lumen pembuluh


darah (A), emfisema (B), sel radang (C), hemoragi
(D) HE pembesaran 100x (Bakri et al., 2020)

Histopatologi massa pada paru-paru.


Terdapat kolagen yang sangat banyak.
massa yang menunjukkan banyak eosinofil.
8
 Sistem Kardiovaskular

 ditemukan gumpalan darah dalam rongga jantung


akibat dari tindakan emboli jantung saat
euthanasia.
 bagian apex menumpul karena terjadi dilatasi
akibat penurunan aliran darah maka akan disertai
kongesti. Adanya hemoragi pada ventrikel kiri
(lingkaran merah) dan apex tumpul
 Kongesti yang terjadi akibat adanya reaksi radang dan kongesti pada ventrikel kanan
(tanda panah)
sehingga reaksi radang tersebut akan membuat
dinding pembuluh darah berdilatasi dan terisi oleh
akumulasi sel-sel radang dan terkadang bermigrasi
keluar pembuluh darah
9
Gambaran histopatologi jantung

Gambaran struktur histologi otot jantung (HE: 400 kali).


Terlihat adanya inflamasi (panah hitam), nekrosis (panah
hijau), kongesti (panah kuning) (Muhsi et al., 2020).
10
 Sistem digesti
 Esofagus

 Ditemukan dua nodul halus diameter 4-5 cm pada


esofagus .
 Konsistensi nodul elastis dan cenderung keras
 Warna nodul sama dengan warna organ sekitarnya
 setelah nodul tersebut disayat terdapat cacing S. lupi
berbentuk spiral (lingkaran merah)
 Cacing Spirocerca disebut juga dengan cacing benjol
karena tempat perlekatannya pada mukosa
esophagus mengakibatkan bentukan benjolan atau
nodul.
11
Gambaran histopatologi esofagus

Nodul dengan permukaan halus di bagian distal esofagus


(tanda panah hitam) (A); gambaran histopatologi potongan
melintang cacing S. lupi (B); Kumpulan sel-sel fibroblast
yang berproliferasi dan membentuk aliran (C); Karakteristik
sel adalah pleomorfik yaitu mulai dari bentuk bulat hingga
oval (D); sel fibroblast mengalami mitosis yang ditunjukkan
dengan tanda panah biru (E); Infiltrasi sel radang yaitu
eosinofil dan beberapa sel plasma dan juga terlihat sel debris
(F) (Pandarangga dan Winarso, 2016).

12
 Lambung, Usus Halus dan Usus Besar

 terjadi hemoragi disertai eksudat.


 Ditemukan adaya cacing pita (Dipylidium
caninum)
 Eksudat pada usus merupakan suatu
pertahanan tubuh dalam melawan agen
infeksius.
 Selain adanya hemoragi, juga
mengalami penebalan akibat adanya
infeksi endoparasit ini

13
Gambaran histopatologi lambung dan usus halus

Terjadi hemoragi pada permukaan lambung Enteritis hemoragika et nekrotikan. Terjadi


perdarahan dan nekrosis pada villi usus.
Hemoragi (tanda panah putih), nekrosis (tanda
panah hitam)

14
 Hati dan pankreas

 Pada pemeriksaan hati, ditemukan pada hati


anjing tersebut mengalami pembesaran,
perubahan warna dan konsistensi agak keras.
 terjadi penebalan pada pankreas.
 Penebelan pada pankreas dapat diakibatkan
karena terjadinya peradangan, dan juga
kerusakan pada daerah lambung hingga usus
halus,

15
Gambaran histopatologi hati dan pankreas

Terjadi hemoragi pada hati


Terjadi nekrosis (gambar atas) dan
degenersi melemak (gambar bawah)
16
Sistem limfatik
 Limpa
 organ limpa mengalami perubahan warna
merah tua ke merah hitam
 Hal ini terjadi akibat pasca kematian hewan (postmortem)
 Organ limpa yang normal berwarna merah tua sampai
biru kehitaman dengan tepi yang berbentuk lancip atau
seperti bulan sabit.
 Organ limpa yang mengalami kerusakan akan mengalami
pembengkakan, berwarna coklat tua atau hampir hitam,
dengan tepi yang berbentuk cenderung tumpul atau
membulat (Nurhaini et al., 2015).

17
Gambaran histopatologi limpa

Limpa hewan coba 5 jam postmortem. Korpus


Malpighi mulai mengalami kongesti dengan batas
tidak jelas.
18
Sistem Urinaria
 Ginjal

 Warna ginjal pucat


 Setelah diincisi, terlihat bagian kortek
berwarna putih pucat
 medulla berwarna merah kecoklatan
dengan batas korteks dan medulla jelas
 diduga terjadi karena kerusakan ginjal
dan kekurangan aliran darah menuju
ginjal sehingga organ terlihat pucat

19
Diagnosa sementara
Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis, nekropsi dan analisis
yang dilakukan maka diagnosa sementara pada kasus anjing
mengalami pneumonia dan Eosinophilic Pulmonary
Granulomatosis (EPG), Fibrosarcoma Esofagus yang
diakibatkan oleh Spirocerca lupi (spirocercosis), dipylidiasis,
enteritis, pakreatitis dan anemia.

20
Terima Kasih

21

Anda mungkin juga menyukai