Tabel 1. Sinyalemen
Pemeriksaan Ektoparasit
No. Nama Anjing
Kotoran Telinga Kerokan Kulit
metode ear swab dan juga deep skin scarping ditemukan ektoparasit seperti Otodectes
cynotis dan demodex sp. yang dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4. Ear Swab
dilakukan dengan megulas kotoran dalam telinga anjing menggunakan cotton budd
sedangkan Deep skin scraping dilakukan dengan menggunakan pisau bedah. Persiapan
yang dilakukan adalah kulit yang mengalami lesi dipijat dengan jari sebanyak sepuluh kali
dan dilanjutkan melakukan kerokan pada kulit sampai berdarah. Sedangkan ear swab
Otodectes cynotis merupakan tungau yang dapat ditemukan pada kucing, anjing,
musang, dan rubah dengan predileksi di saluran telinga eksternal. Cara bertahan hidup
Otodectes cynotis yaitu dengan memakan debris superfisial saluran telinga eksternal dan
serumen telinga. Penyebab yang ditimbulkan dari Otodectes cynotis yaitu otitis eksterna
yang merupakan keadaan inflamasi pada saluran telinga eksternal. Otitis eksterna sangat
sering terjadi pada anjing dan kucing dengan beberapa faktor predisposisi diantaranya
struktur anatomi, kondisi imunologi dan endokrinologi, ditemukannya benda asing, trauma,
serta efek samping dari terapi tertentu (Aritonang et al., 2020). Demodex sp., berbentuk
seperti cerutu atau wortel, mempunyai 4 pasang kaki yang pendek dan gemuk serta
memiliki 3 ruas. Bagian perutnya terbungkus kitin dan bergaris melintang menyerupai
cincin serta memipih ke arah caudal. Seluruh siklus hidup demodex sp. berlangsung pada
tubuh inangnya selama 20-35 hari, yang terdiri dari telur, larva, nimfa dan dewasa di dalam
folikel rambut atau kelenjar keringat. Tungau jantan terdistribusi pada permukaan kulit,
sedangkan tungau betina meletakkan 40-90 telur yang berbentuk simpul (spindel shape) di
Demodekosis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Demodex sp.
Demodekosis juga dikenal sebagai Red Mange, Follicular Mange, Acarus Mange, kondisi
anjing kasus mengalami kelainan pada kulit yang bentuknya mirip dengan penyakit kulit
lainnya (Sardjana, 2012). Umumnya anjing yang terserang akan mengalami kerontokan
rambut di daerah tetentu, seperti di sekitar mata, mulut, leher, dan siku kaki depan, yang
diikuti dengan munculnya tonjolan-tonjolan pada kulit yang berwarna kemerahan. Selain
itu, Tungau Demodex sp. dikatakan sebagai fauna normal pada kulit, bahkan sudah dapat
ditemukan pada anak anjing yang berumur sekitar 16 jam (Pudjiatmoko et al., 2014).
Aritonang EA, Kusumawati N, Febrianth A, Mahardika D, Kurnianto A. 2020. Otitis Eksterna
Akibat Infestasi Otodectes Cynotis Pada Kucing Domestik Long Hair. Jurnal Vitek
Bidang Kedokteran Hewan, 10 : 33-39.
Pudjiatmoko et al. 2014. Manual Penyakit Hewan Mamalia. Jakarta: Subdit Pengamatan
Penyakit Hewan Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Sardjana IKW. 2012. Pengobatan Demodekosis pada Anjing Di Rumah Sakit Hewan Pendidikan
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Vet Medika J Klin Vet 1(1): 9-14.