Anda di halaman 1dari 6

AMBULATOR

PPDH BLOK ILMU PENYAKIT DALAM VETERINER

Hari/Tanggal : Jumat, 25 Agustus 2023 Anamnesis :


1. Kucing mengalami gatal-gatal sejak sebulan
No. Pasien :
lalu
Nama Pemilik : Nitha
2. Kucing dipelihara di rumah dan sesekali
Alamat : Pemogan, Denpasar dilepas
3. Kucing baru divaksinasi 1 kali dan obat cacing
Telp. : 087765160445
sekitar 4 bulan lalu
4. Kucing diberi makan dry food
5. Kucing dimandikan 1-2 kali sebulan, namun
kucing ini belum dimandikan sejak 2 bulan
terakhir
6. Pemilik sempat memberi obat dari petshop
berupa semprotan dan obat oles
SINYALEMEN STATUS PRAESENS KEADAAN UMUM
Nama hewan : Momo Jantung (x/menit) : 160 Status gizi : 2/5
Jenis hewan : Kucing Pulsus (x/menit) : 160
Bangsa/ Ras : Persia
CRT (detik) : < 2 detik Temperamen : Tenang
Jenis kelamin : Betina
Umur : 3 Tahun Respirasi (x/menit) : 48
Warna rambut : Abu-abu, orange Suhu (°C) : 39,6 oC Sikap/habitus : Menggaruk dan
Bobot badan : 2,5 kg
telinga berkedut
Ciri khusus : Rambut kaki putih

PEMERIKSAAN FISIK
1. N 2. N 3. N 4. N 5. N 6. N
Gen TN Kulit dan Kuku TN Mukosa TN Sirkulasi TN Respirasi TN Digesti TN
TD TD TD TD TD TD
7. N 8. N 9. N 10. N 11. N 12. N
Urogenital TN Muskuloskeletal TN Saraf TN Limfonodus TN Telinga TN Mata TN
TD TD TD TD TD TD
Tulis hasil pemeriksaan yang tidak normal sesuai nomor di atas.
2. Terdapat krusta dibagian daun telinga, sekitar hidung dan pada keempat telapak kaki. Terdapat alopecia di digiti
belakang.
11. Terdapat krusta disertai ulcer pada daun telinga luar, pada bagian dalam telinga terdapat butiran dan serumen.
Tingkat pruritus : 6/10
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Feses : Tidak dilakukan Darah : Tidak dilakukan Pemeriksaan Lain :

Kulit : Otic swab : (+) otodectes cynotis


Skin scrapping, trichogram : (+)
notoedres cati dan sarcoptes scabei

Urin : Tidak dilakukan

Diagnosis banding : Demodekosis, scabiosis, otitis


Diagnosis : Scabiosis dan Otitis
Prognosis : Fausta
Treatment :
- Injeksi Ivermectin dosis 0,3 mg/kg BB sebanyak 0,07 ml SC
- Injeksi antihistamin Diphenhydramine HCL dosis 1 mg/kg BB sebanyak 0,25 ml IM

R/ Chlorpheniramine Maleat 4 mg Tab No. V


S. 1dd. Tab No. I
#

Edukasi kepada pemilik :


- Dilakukan pengobatan ulang setelah 7 hari.
- Kucing dimandikan sebanyak 2 kali dalam seminggu pada pagi hari, setiap dimandikan dipijat
selama 10 menit lalu dibilas hingga bersih. Penggunaan sabun dihentikan jika ada reaksi alergi
seperti kemerahan pada kucing.
- Kucing diisolasi dalam kandang hingga pengobatan selesai.
Dokumentasi Pemeriksaan:

Kondisi Kucing Momo

Ditemukannya agen Sarcoptes scabei dan Notoedres cati serta Otodectes cynotis.
PEMBAHASAN
Identifikasi Masalah (Problem List)
1. Pemilik melaporkan kucing Momo mengalami gatal-gatal
2. Kucing Momo dipelihara di dalam rumah, namun sesekali dilepas liarkan
3. Lesi yang ditemukan berupa alopecia, krusta dan ulcer
4. Tingkat pruritus 6/10
5. Terdapat krusta disertai ulcer pada telinga
6. Dilakukan pemeriksaan trichogram, dan skin scraping ditemukan positif dengan agen sarcoptes
scabei dan notoedres cati.

Problem Oriented Approach (POA)


Pemilik melaporkan kucing Momo menggaruk telinga sejak 1 bulan lalu. Tingkat skor pruritus 6/10.
Bagian telinga kucing Momo mengalami alopecia dan terdapat krusta. Pemeriksaan laboratorium yang
dilakukan untuk mendiagnosa kasus ini adalah pemeriksaan kerokan kulit berupa deep skin scraping dan
trichogram serta pemeriksaan otic swab. Ditemukannya agen Sarcoptes scabei dan Notoedres cati serta
Otodectes cynotis.
Kucing merupakan hewan peliharaan yang rentan terhadap paparan agen infeksius parasit, dan
kasusnya didominasi oleh infeksi ektoparasit tungau (Yudhana et al., 2021). Scabiosis merupakan
penyakit kulit pada ternak maupun hewan kesayangan yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei
atau Notoedres cati pada lapisan korneum kulit (Hariono et al., 2021). Skabiosis ditularkan melalui
kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi ataupun lingkungan yang tercemar oleh tungau tersebut.
Penyakit ini dapat menyerang hewan besar maupun hewan kecil (Chen et al., 2014). Sarcoptes scabiei
merupakan tungau mikroskopik berukuran 150-220 μm, yang infestasinya ditemukan pada kucing dari
berbagai usia. Pada kasus kronis, lesi yang timbul pada bagian kepala, telinga, dan leher yang awalnya
ringan dapat berubah menjadi infestasi berat dan mematikan apabila tidak dilakukan terapi. Lesi pada
umumnya ditemukan pada bagian perut, dada, kaki, telinga dan siku (Mahaputra et al., 2023). Semakin
jarang terdapat rambut maka tungau semakin berkembang dengan cepat. Apabila infestasi tungau
menyebar ke seluruh tubuh, hewan akan mengalami gejala gatal yang parah, peradangan pada kulit dan
bahkan terbentuk kerak yang berujung pada hiperkeratosis (Sivajothi et al., 2015). Infestasi tungau pada
lapisan epidermis kucing menyebabkan timbulnya rasa panas dan gatal (prutitus) sehingga kucing akan
terlihat lebih sering menggaruk dan menjilat area tertentu secara eksesif (Dewi et al., 2022). Rasa panas
dan gatal menyebabkan stress pada kucing. Stress yang berkepanjangan (kronis) mengganggu
keseimbangan flora normal pada mukosa, sehingga dapat menyebabkan infeksi sekunder lainnya seperti
infeksi bakteri Staphylococcus sp. maupun Demodex sp. (Horwitz dan Rodan, 2018).
Diagnosis Banding
1. Demodekosis
2. Scabiosis
3. Otitis
Diagnosis dan Prognosis
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium dapat disimpulkan
bahwa kucing Momo didiagnosis menderita Scabiosis dan Otitis dengan prognosis fausta.
Rencana Treatment
Terapi yang diberikan pada kucing Momo dengan bobot badan 2,5 kg yang didiagnosis menderita
scabiosis dan otitis yaitu injeksi ivermectin, injeksi antihistamin yaitu diphenhydramine, obat pulang
chlorpheniramine maleat dan mandi menggunakan sabun yang memiliki kandungan sulfur.
Evaluasi
Pemilik kucing melaporkan bahwa keadaan kucing Momo mulai membaik, intensitas gatal
berkurang setelah tujuh hari treatment.

Kucing Momo menunjukkan pertumbuhan rambut di daerah alopecia.

DAFTAR PUSTAKA
Chen YZ, Liu GH, Song HQ, Lin RQ, Weng YB, Zhu XQ. 2014. Prevalence of Sarcoptes scabiei
infection in pet dogs in southern china. Scientific World Journal 10(11): 1-3.
Dewi, A. H. K., Prihastuti, A. E., Wisesa, I. B. G. R., dan Adrenaline, S. L. 2022. Penanganan skabies
pada kucing di Yourdaily Petshop and Vet Jakarta Timur. ARSHI Veterinary Letters, 6(4), 65-66.
Hariono, A. P. F., Haskito, A. E. P., Yessica, R., Wisesa, I. B. G. R., dan Fadli, M. 2021. Penanganan
scabies pada kucing mix-persia di Rafa Pet’s Care. ARSHI Veterinary Letters, 5(3), 45-46.
Horwitz DF, Rodan I. 2018. Behavioral awareness in the feline consultation: Understanding physical and
emotional health. Journal of feline medicine and surgery. 20(5):423-436.
Mahaputra, I. M., Widyastuti, S. K., dan Anthara, M. S. 2023. Laporan Kasus: Scabiosis pada Kucing
Domestik Disertai Leukositosis dan Anemia Normositik Hiperkromik. Buletin Veteriner Udayana
Volume, 15(4), 630-638.
Sivajothi S, Reddy BS, Venkatasivakumar R. 2015. Chronic dermatitis complicated with otitis due to
Notoedrescatiin a Persian cat. J. Adv. Parasitol. 2(1): 19- 22.
Yudhana A, Praja RN, Pratiwi A, Islamiyah N. 2021. Diagnosa dan Observasi Terapi Infestasi
Ektoparasit Notoedres cati Penyebab Penyakit Scabiosis Pada Kucing Peliharaan. Media
Kedokteran Hewan 32(2): 70-78.

Anda mungkin juga menyukai