Anda di halaman 1dari 3

1.

Gatal2

 Anamnesa :
1. Sudah berapa lama lesi ini ada?
2. Apakah kucing menggaruk bagian yg ada lesi?
3. Apakah kucing baru dari perjalanan?
4. Bagaimana nafsu makan minumnya?
5. Apakah ada perubahan pakan dari sebelumnya?
6. Bagaimana kondisi lingkungannya?
7. Apakah pernah menemukan kutu di tubuh kucing?
8. Apakah hewan ada kontak dgn kucing lain?
9. Apakah kejadiaannya berulang pada waktu tertentu?
10. Apa ada gejala lain?
 Pemeriksaan fisik:
Penimbangan berat badan
 TPR
Temperature: 38.0-39.2
Pulsus: 110-220
Respirasi: 25-40
 Inspeksi:
Observasi jarak jauh dan dekat
 Palpasi: Pemeriksaan pada area yg terdapat lesi. Pemeriksaan apakah ada lesi di
tempat lain.
Note: Palpasi atau pemeriksaan umum tetap dilakukan
 Auskultasi:
S1 mitral : pada sinister intercostal 5-6
S1 trikuspidal : pada dexter intercostal 3-5
S2 aortic : pada sinister intercostal 3-4
S2 pulmoner : pada sinister intercostal 2-4
Respirasi
Paru – paru :
 sepertiga dorsal untuk mendengarkan suara ventrikuler
 sepertiga bagian tengah untuk suara brochial
 sepertiga ventral untuk suara jantung (cardiac/dullnes)
Pemeriksaan penunjang :
1. Wood’s lamp
Langkah-langkah pemeriksaan menggunakan wood’s lamp sebagai berikut:
- Kulit yang akan diperiksa tidak boleh basah, karena dapat menyebabkan
fluoresensi yang menyebabkan hasil positif palsu.
- Wood’s lamp dinyalakan untuk pemanasan selama sekitar satu menit
- Lampu ruangan dimatikan, untuk menggelapkan lingkungan sepenuhnya
- Setelah menunggu untuk beradaptasi dengan gelap, kulit diperiksa dengan lampu
wood’s lamp selama beberapa detik. Lampu dipegang sekitar 10-30 cm dari kulit.
Wood’s lamp digunakan untuk mengidentifikasi sejauh mana patch berpigmen
atau depigmentasi dan untuk mendeteksi fluoresensi.
Kulit normal yang sehat berwarna sedikit biru. Hasil positif dilaporkan jika ada
fluoresensi.
2. Skin scraping
3. Trichogram
Dilakukan dengan pencabutan sedikit helai rambut pada daerah kulit yang
mengalami lesi dengan menggunakan needle holder. Sampel yang telah diambil
ditempatkan pada glass object dan diteteskan KOH 10%. Sampel rambut ditutupi
dengan cover glass dan dilakukan pengamatan di bawah mikroskop.

 Diagnosa banding :
1. Dermatitis
2. Demodecosis
3. Scabies

 Diagnosa: Ringworm

 Terapi :
1. Oral
Itrakonazole
Cara Kerja: Menghambat sintesis ergosterol pada jamur membran sel.
Dosis:
5 mg/kg q12h PO (25-50 mg per cat).
2.5 mg/kg q12h or 5 mg/kg q24h PO.

Atau
1. Salep
Ketoconazole
Cara Kerja: Menghambat sintesis ergosterol pada jamur membran sel.
Dosis:
Ketoconazole 2% 2dd 2-4 minggu

Anda mungkin juga menyukai