D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK V
NAMA :
BETRIZ MELVA MANAO
LARISMA MANIK
JEREMIA JODHIE J SITANGGANG
FREDERICH PUTRA PRATAMA SILOTO
GRASELLA VUSFITA SARI RUMAHORBO
ERWIN PRADANA SIHOTANG
1202095
Bisa(racun) ular menyebabkan kira-kira 8.000 dari 45.000 gigitan ular yang terjadi setiap
tahun di Amerika serikat dan menyebabkan 9 sampai 15 kematian.Anak antara usia 1-9 tahun
adalah korban yang biasa ditemui.Jumlah terbesar gigitan terjadi selama siang hari pada musim
panas.Bisa gigitan ular adalah kedaruratan medis.
Bisa ular ditemukan pada setiap Negara bagian di Amerika Serikat.Bagian yang berbeda
dari Negara dan dunia mempunyai tipe ular berbeda.Karena bisa ular adalah kedaruratan
medis,perawat harus mengenal tipe ular yang ada didaerah tersebut.
Bisa ular terdiri dari terutama protein yang mempunyai efek fisiologik yang luas atau
bervariasi.Sistem multiorgan,terutama neurologic,kardiovaskular,system pernafasan mungkin
terpengaruh.
Bantuan
awal
pertama
pada
daerah
gigitan
ular
meliputi
mengistirahatkan
Proses dan prognosis gigitan ular bergantung pada jenis dan jumlah bisa dimana terjadi
gigitan,dan kesehatan umum,usia serta ukuran korban.Tidak ada protocol khusus untuk
penatalaksanaan gigitan ular.Pedoman umum meliputi
1. Dapatkan data dasar laboratorium.
2. Jangan gunakan es,torniket,heparin,atau kortikosteroid selama tahap akut.Kortikosteroid
dikontraindikasikan pada 6-8 Jam pertama setelah gigitan karena agens ini mendepresi
produksi antibody dan menyembunyikan kerja antivenin(antitoksin untuk bisa ular).
3. Cairan parenteral dapat digunakan untuk penatalaksanaan hipotensi.Jika vasopresin
digunakan untuk penanganan hipotensi penggunaan harus dalam jangka pendek.
4. Bedah eksplorasi terhadap gigitan jarang diindikasikan.
5. Observasi pasien dengan teliti selama 6 jam;pasien tidak pernah dibiarkan tanpa
perhatian.
dengan
kecepatan
diwajah,urtikaria,pruritus,keletihan
dan
infus.Reaksi
terdiri
khawatir.Gejala
ini
dari
mungkin
perasaan
penuh
diikuti
dengan
Kerusakan
pertukaran
gas
berhubungan
dengan
reaksi
Intervensi
- Auskultasi bunyi nafas
- Pantau frekuensi pernapasan
- Atur posisi klien dengan nyaman dan atur posisi kepala lebih tinggi
- Motivasi / Bantu klien latihan nafas dalam
- Observasi warna kulit dan adanya sianosis
- Kaji adanya distensi abdomen dan spasme otot
- Batasi pengunjung klien
- Pantau seri GDA
- Bantu pengobatan pernapasan (fisioterapi dada)
- Beri O2 sesuai indikasi (menggunakan ventilator)
endotoksin
:
6. Evaluasi
a. Menunjukan GDA dan frekuensi dalam batas normal dengan bunyi nafas vesikuler
b. Tidak mengalami dispnea atau sianosis
c. Mendemontrasikan suhu dalam batas normal
d. Tidak mengalami komplikasi yang berhubungan
e. Tidak menunjukkan tanda-tanda infeks
DAFTAR PUSTAKA
Keperawatan Medical Bedah Bunner & Suddart Edisi 8 Hal 2490
Askep Gadar Pengarang Ns.Paula Krisanty Penerbit Trans Info Media Indonesia Hal 201