Praktikum kali ini tentang materi ektoparasit 3 yaitu caplak dan tungau. Dimana
meliputi gejala klinis pada kasus infeksi ektoparasit pada hewan kecil, teknik koleksi caplak
dan tungau, teknik pemeriksaan laboratoris yang digunakan untuk menegakkan diagnosa dan
mengidentifikasi spesies ektoparasit caplak dan tungau.
Tick Extraction yang digunakan pada fase dewasa karena dapat diamati oleh mata. caplak
dan bagian rostrumnya yang menancap pada kulit diangkat manggunakan pinset.
Ear Wax yaitu koleksi ear wax (kotoran telinga) untuk mendiagnosa adanya Otodectes
cynotis.
Untuk melihat Otodectes cynotis bisa dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan
otoscope. Pada umumnya telinga terdapat kotoran berwarna coklat tua dan bau tidak
sedap
Scotch Tape Test yaitu teknik yang menggunakan alat yang sederhana yaitu, isolasi (sticky
tape) yang bening lebih baik jika digunakan acetat tape, objek glass dan cover glass.
Scraping yang terbagi lagi menjadi dua teknik yaitu :
- Superficial skin scraping -> stratum corneum hingga epidermis (S. scabiei dan Notoedres)
- Deep skin scraping -> dermis hingga folikel rambut (Demodex sp)
Perbedaan paraffin oil dan KOH 10% untuk scraping adalah Parafin tidak menyebabkan
iritasi kulit sedangkan KOH 10 % berpotensi mengiritasi kulit, paraffin tidak membersihkan
dan tidak membunuh ektoparasit sampel sedangkan KOH 10% dapat membersihkan sampel
dan membunuh ektoparasit
Pinnal-pedal reflex digunakan pada kasus scabies yang terjadi pada anjing. Teknik ini
melihat reflek gerakan pada kaki belakang anjing yang seperti ingin menggosok bagian
telinganya.
Hair plug/Trichogram yang merupakan metode cukup sederhana dan sering digunakan
untuk identifikasi Demodex sp. baik pada kucing maupun anjing.
Materi ektoparasit III ini sangat bermanfaat untuk menunjang kompetensi dokter
hewan untuk melakukan penegakan diagnosa penyakit ektoparasit karena tungau dan caplak.
Lalat
Ciri-ciri lalat yang ditemukan yaitu kepala berwarna coklat dengan mata menonjol, pada thorax
terdapat 4 garis hitam dan abdomen berwarna cerah. Hal tersebut sudah sesuai dengan literatur,
menurut (Putri, 2018) ciri-ciri lalat Musca domestica secara morfologi adalah sebagai berikut:
d. Warna tubuh abu-abu kehitaman, pada bagian permukaan atas thorax terdapat 4 garis berwarna
hitam.
e. Pada abdomen ditandai dengan warna dasar kekuningan serta didapatkan garis hitam di bagian
median.
Nyamuk
Anopheles sp. dewasa memiliki proboscis dan palpi sama panjang, scutellum berbentuksatu
lengkungan, urat sayap bernoda pucat dan gelap, jumabi biasanya terdapat noda pucat, pada palpi
bergelang pucat atau sama sekali tidak bergelang, kaki panjang dan langsing.17 2). Biasanya
Anopheles sp. dewasa Palpi bergelang pucat atau tidak sama sekali, urat-urat sayap dengan noda-
noda gelap dan pucat, jumbai kadang-kadang bernoda pucat atau gelap sama sekali, kaki
belakang sering terdapat bintik-bintik (bernoda pucat),5 antenna nyamuk betina dengan cabang
lebih tipis sedangkan pada nyamuk jantan cabang antenanya lebih tebal, ukuran badan betina
lebih besar dari yang jantan. (Lestari,2016)
DAFTAR PUSTAKA
Barillas, O. F., J. Bajwa, J. Guillot, dan A.J.M. Arcique. 2019. Comparison of Acetate Tape
Impression, Deep Skin Scraping, and Microscopic Examination of Hair for
Therapeutic Monitoring of Dogs with Juvenile Generalized Demodicosis: A Pilot
Study. The Canadian Veterinary Journal .60(1): 596-600.
Carlotti, D. N. 2014. Canine Scabies: An Update. Prancis: World Small Animal Veterinary
Association World Congress Proceedings.
Dickin, M. 2020. Aural Haematoma in Cats. UK: The People’s Dispensary for Sick Animals.
Lestari, Suci, Adrial. 2016. Identifikasi Nyamuk Anopheles sebagai Vektor Malaria dari
Putri, Y. P. 2015. Keanekaragaman Spesies Lalat (Diptera) dan Bakteri pada Tubuh Lalat di
Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) dan Pasar. Jurnal Teknik Lingkungan.
12(2): 79-89.
Putri, Y P. 2018. Taksonomi Lalat di Pasar Induk Jakabaring Kota Palembang. Jurnal Ilmiah
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 15 No. 2 Palembang : Univ. PGRI
Palembang.
Tagesu, A. 2018. Skin Scraping. International Journal of Dermatology and Clinical Research.
10(1): 59-61.