Oleh :
Hanif Wahyu Wibisono, S.KH
1209006028
ABSTRAK
Dermatofitosis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh
kapang yang tergolong dalam kelompok dermatofita, dan pada hewan
lebih dikenal dengan penyakit ringworm. Hewan kasus adalah anjing
lokal bernama Bleky dengan berat badan 14 kg, umur 1 tahun 6 bulan,
jenis kelamin jantan. Pada anamnesis didapatkan informasi bahwa
anjing diberikan pakan berupa nasi yang dicampurkan ayam, anjing
jarang dimandikan, tidak dikandangkan, sudah diobati dengan
shampoo tapi tidak membuahkan hasil, dan anjing sering mengalami
kegatalan. Dalam pemeriksaan fisik secara umum masih dalam
keadaan normal seperti suhu tubuh, respirasi, denyut jantung, pulsus
dan Capillary Refill Time (CRT). Pada pemeriksaan klinis hanya pada
kulit saja yang mengalami kelainan seperti ditemukan lesi yang terdiri
dari kombinasi alopesia, hiperkeratosis, makula, sisik dan krusta. Lesilesi tersebut ditemukan di bagian daun telinga, wajah, kaki depan, kaki
belakang dan bagian perut. Anjing mengalami pruritis pada bagian-bagian yang
terdapat lesi. Dari hasil pemeriksaan kerokan kulit secara mikroskopik menggunakan
KOH 10% ditemukan arthrospora dari dermatofita dengan bentukan bulat-bulat bening.
Pada rambut yang diperiksa secara mikroskopis mengalami kerusakan pada batangnya.
Dari pemeriksaan Woods Lamp tidak ditemukan pendaran kehijauan pada lesi-lesi yang
terdapat pada anjing tersebut. Sedangkan pada pemeriksaan darah lengkap monosit dan
limfosit mengalami peningkatan jumlah yang tinggi menandakan adanya infeksi oleh
fungi. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan klinis dan laboratoris,
dapat disimpulkan bahwa anjing lokal bernama Bleky didiagnosa suspect dermatofitosis.
Pengobatan secara sistemik dan topikal untuk anjing kasus diberikan griseofulvin dan
salep ketoconazole. Anjing dimandikan dengan sabun sulfur untuk membantu
penyembuhan. Terapi suportif yang diberikan yaitu vi-sorbid yang merupakan
multivitamin dan cod liver oil untuk membantu regenerasi rambut serta menjaga
kesehatannya.
Kata kunci : anjing, dermatofitosis, lesi.
ABSTRACT
examination
respiration,
heart
showed
pulse,
that
pulsus
Blekys
body
and Capillary
Refill
temperature,
Time (CRT)
were normal. On clinical examination only skin that got disorder, such
as
the
exist
of
hyperkeratosis, macula,
lesions
that
consisted
of alopecia,
The
lesions
were found in the part of earlobe, face, front leg and back leg
abdominal part. Dog get itchy on the part where the lesions lied, so
that it form ulcer slowly. From the skin scraping examination by
microscope using KOH 10%, arthrospora from dermatophyta was found
with transparent round look. The hair examination showed damage on
its trunk. From the Woods Lamp examination, there wasnt found
greenish phosphorescent on the dog lesions. Meanwhile on the blood
examination, monosit and lymphosit were highly increased, meant that
there was fungis infection. Based on anamnesis, physic, clinic and
laboratories examination, it can be concluded that Bleky was diagnoses
suspected for dermatophytosis. Systemic and topical treatment for this
dog are given griseofulvin and ketoconazole zalf. The dog is bathed
using sulfur in order to help the curement process. Supportive therapy
using vi-sorbed which is multivitamin and cod liver oil for the hair
regeneration as well as for keeping it health.
Keywords : dog, dermatophytosis, lesion.
PENDAHULUAN
Kulit atau integumen merupakan salah satu organ yang paling luas pada
hewan dan mempunyai peran yang sangat penting bagi tubuh hewan tersebut.
Kondisi kulit dan rambut pada hewan dapat menjadi indikator penting dari status
genus
penyebab
dermatofitosis,
yaitu
Trichophyton,
Deuteromycetes.
Dari
ketiga
genus
tersebut
telah
Dermatofita
adalah
kemampuan
sekelompok
membentuk
molekul
jamur
yang
yang
memiliki
berikatan
dengan
keratin
dan
(Rippon,
1988;
Budimulya,
2007;
Verma
dan
Hefferman 2008).
Ringworm hampir ditemukan pada semua jenis hewan.
Anjing semua umur dapat terinfeksi kapang dermatofita. Namun,
yang
buruk
serta
tidak
diisolasinya
hewan
demikian kerugian
ekonomis
dapat
terjadi
karena
namun
tidak
membuahkan
hasil.
Anjing
sering
Berdasarkan
pemeriksaan
fisik
diperoleh
data
anjing
pemeriksaan
muskuloskeletal,
klinis
syaraf,
seperti
sirkulasi,
anggota
respirasi,
gerak,
urogenital,
pada
daerah
kaki
depan
dan
kaki
belakang.
kulit
dan
diidentifikasi
positif
mikroskopis
dilakukan
rambut
diambil
dermatofitosis.
terhadap
dari
lesi
Pemeriksaan
sampel
kerokan
yang
secara
kulit
dan
kerokan
kulit
ditemukan
arthrospora
dari
itu
dilakukan
juga
dilakukan
pemeriksaan
Hasil
Nilai
Rujukan
Keteran
Satuan
gan
8,68
2,5
81,5
1,04
0,00
1,5
6,33
6-17
60-77
12-30
12,0
2-10
0-1
5,5-8,5
10x3/mm3
%
%
%
%
%
10x6/mm3
Normal
Turun
Tinggi
Tinggi
Turun
Tinggi
Normal
12,8
12,0-18,0
g/dl
Normal
37,5
59,2
20,2
34,1
37,0-55,0
60,0-77,0
19.5-26.0
32,0-36,0
%
Fl
Pg
%
Normal
Turun
Normal
Normal
Bleky
mengalami
neutropenia,
limfositosis,
monositosis,
anamnesis,
pemeriksaan
klinis
dan
Terapi
Terapi yang bisa diberikan pada hewan yang didiagnosa
dermatofitosis adalah dengan pemberian griseofulvin dengan
dosis anjuran 15-20 mg/kg BB dengan jumlah pemberian 1 tablet
sehari yang diberikan secara per oral untuk terapi sistemik.
Sedangkan untuk terapi topikal dapat diberikan ketoconazole 2%
dua kali sehari yang pada lesi yang positif dermatofitosis. Anjing
dimandikan dengan sulfur untuk membantu penyembuhan. Terapi suportif yang
diberikan vi-sorbid yang merupakan multivitamin dan cod liver oil untuk
membantu regenerasi rambut serta menjaga kesehatannya.
PEMBAHASAN
Ringworm atau dermatofitosis adalah infeksi oleh kapang
pada bagian kutan (kulit). Penyakit kulit menular ini pada ternak
tidak berakibat fatal, namun sangat mengganggu dan dapat
menurunkan produktivitas ternak. Pada anjing, penyakit ini
sangat tidak berestetika sebagai hewan peliharaan yang dekat
dengan manusia. Ringworm menyerang hewan dan manusia.
Dermatofitosis ini dapat menular antar sesama hewan, dan
antara manusia dengan hewan (antropozoonosis) dan hewan ke
manusia (zoonosis) dan merupakan penyakit mikotik yang yang
tertua di dunia (Adzima et al., 2013)
Dalam pemeriksaan klinis, dermatofitosis dicurigai pada
hewan
dengan
lesi
yang
terdiri
dari
kombinasi
alopesia,
pada wajah, kaki depan, kaki belakang, perut bagian bawah dan
ekor.
Dermatofitosis
pada
anjing
cenderung
membentuk
a
b
Gambar 1. a) Spora dermatofita pada pemeriksaan kulit, b) batang rambut yang
mengalami kerusakan.
f
e
anamnesis,
pemeriksaan
klinis
dan