Anda di halaman 1dari 5

TETANUS

PHILLIPS SCORE :
A. Masa inkubasi :
- < 48 jam : 5
- 2-5 hari : 4
- 6-10 hari : 3
- 11-14 hari : 2
- > 14 hari : 1

B. Lokasi infeksi :
- Internal/umbilikal : 5
- kpl, leher, ddg tbh : 4
- Extr proximal : 3
- Extr distal : 2
- Tak diketahui : 1

C. Imunisasi :
- Tidak ada : 10
- Mgkn ada/ibu dpt : 8
- > 10 thn yl : 4
- < 10 thn yl : 2
- Proteksi lengkap : 0

D. Faktor yg memberatkan :
- Peny/trauma yg m'bhy jw : 10
- kead yg tdk lgs m'bhy jiwa : 8
- kead yg tdk m'bhy jiwa : 4
- trauma / peny ringan : 2
- ASA derajat : 1

Ringan : 1 – 8 Sedang : 9 – 16 Berat : > 16

Th/ : (Dalam D5 100cc)


ATS 40.000 IU hr ke 1
ATS 40.000 IU hr ke 2
ATS 20.000 IU hr ke 3
- O2
- PP 2 x 1,5 juta unit/hari IM sampai bebas kejang
- Metronidazole 3 x 500mg/hr
- Diazepam 2 amp/kolf D-5% [bila kejang 1 amp bolus]
- Prwtn luka terbuka dg H2O2

Follow up [ tiap 12 jam ] :


- Beratnya kekakuan
- Frekwensi kejang
- Suhu badan
- Status respirasi

Tempat perawatan :
- Ringan : sembuh sendiri
- Sedang : dgn pengobatan baku
- Berat : ICU

Penyebab kematian :
- Cardiac arrest
- Autonomic disfunction

Th/ diruangan :
- sedasi
- muscle relaxan (diazepam)
- Laxantia
- obat batuk
- Cairan / elektrolit
- Cegah dekubitus
- Urine cateter
- NGT -> diet cair ok spasme larynx

Kuman clostridium tetani menetap pd luka dicuci dgn H2O2 membuat


suasana aerob
Toxin yg dihasilkan beredar dlm darah, menetap dineuromuscular
junction (tetanolysin, tetanospasmin)
GIGITAN ULAR
Derajat venerasi/keracunan
Derajat 0
 Venerasi 0
 Luka gigit +
 Nyeri +/-
 Udem/eritema < 3 cm/12 jam
 Tanda sistemik 0

Derajat 1
1. Venerasi +/-
2. Luka gigit +
3. Nyeri +
4. Udem/eritema 3-12 cm/12 jam
5. Tanda sistemik 0

Derajat 2
1. Venerasi +
2. Luka gigit +
3. Nyeri +++
4. Udem/eritema >12 cm-25cm/12 jam
5. Tanda sistemik + : neurotoksik, mual, pusing,

Derajat 3
1. Venerasi 0
2. Luka gigit +
3. Udem/eritema >25cm/12 jam
4. Tanda sistemik ++: syok, petekia, ekimosis

Derajat 4
1. Venerasi +++
2. Luka gigit +
3. Udem/eritema > extremitas
4. Tanda sistemik : ++ gg. Faal ginjal, koma, perdarahan

Enzyme, racun :
1. Destruksi jar. Lokal;nekrosis
2. Toksik thd syaraf
3. Hemolisis
4. Pelepasan histamin; anafilaksis
5. Merusak bahan dsr sel ; hialuronidase

Sifat racun : Pd ular berbisa gejala muncul < 30 menit.


Neurotoksik (manifestasi ggn pernafasan) & hemotoksik
(manifestasi perdarahan)

Th:
1. Buang bisa sbyk mgkn dg insisi 1/2 cm, pjg & dlm
2. Isap scr mekanis, boleh dg mulut bila tdk ada luka
3. Atau eksisi elips 2 1/2 cm dr lubang gigitan spi fasia otot
4. Turniket bbrp cm prox luka atau pembengkakan
5. Dlm 12 jam msh bisa direndam es
6. ABU :IV atau intra arteri
7. Infus NaCl, plasma, darah, AB, Intubasi+ventilator,
vasopressor,
fibrinogen, kortikosteroid -> p.r.n
8. Fasiotomi bila bengkak hebat
9. Nekrotomi+skin graft -> p.r.n
10. Bila ragu px diobservasi 48 jam

Th/ yg sering dilakukan :


1. ABU Gr 0-I : tdk diberikan
Gr II : 3-4 vial
Gr III : 5-15 vial, gejala meningkat tambah
bbrp vial dlm 2 jam pertama
Diberikan IV perbandingan 1:20 ( 1 vial dlm
100 cc glukosa)
Pemberian ABU secara lokal tdk dianjurkan
-> nekrosis jaringan
2. ATS 1500 UI
3. Vasopressor untuk syok
4. Inj. fibrinogen untuk perbaikan sistem pembekuan
5. Debridement

Jadwal Pemberian Verorab


Hari I (1)
Hari III (3)
Hari VII (7)
Hari XIV (14)
Hari XXVIII (28)

Anda mungkin juga menyukai