Anda di halaman 1dari 14

LAPAROSCOPIC EXPLORATION VERSUS

INTRAOPERATIVE ENDOSCOPIC
SPHINCTEROTOMY FOR COMMON BILE
DUCT STONES:
A PROSPECTIVE RANDOMIZED TRIAL
AHMED A. ELGEIDIE MOHAMED M. ELSHOBARY YUSSEF M. NAEEM
GASTROENTEROLOGY SURGICAL CENTER, MANSOURA UNIVERSITY, MANSOURA , EGYPT

Dr Budi Darsono

Departemen Bedah Sub Divisi Bedah Digestive


RS Moh. Husein, Palembang
PPDS I, Fak.Kedokteran UNSRI
November 2012
Pengantar

Sekitar 40 th yang lalu, batu pada common bile duct (CBD) penanganannya
hanya dengan choledocholithotomy

Dekade berikutnya berkembang pilihan yaitu endoskopik retrograde


cholangiopancreatography ( ERCP ) dengan sfingterotomi dan
kolesistektomi perlaparaskopi (LC) dengan kemungkinan eksplorasi CBD
Saat ini, pilihan menajemen preoperatif susp choledocholithiasis meliputi :

1. Preoperatif ERCP, endoskopik sfingterotomi (ES) dan ekstraksi batu


diikuti dengan LC
2. Trancystic kolangiography diikuti oleh CBD trancystic atau langsung
eksplorasi CBD
3. ERCP pasca operasi dengan ES dan ekstraksi batu
4. LC dikombinasikan dengan intra operatif ERCP, ES, dan ekstraksi batu
5. Konversi open kolesistektomi dan eksplore CBD
TUJUAN PENELITIAN

Membandingkan dua prosedur tehnik minimal invasif managemen kasus batu


CBD antara :

Tehnik LC dengan laparascopic CBD eksplorasi ( LC-LCBDE ) dengan


Tehnik LC dikombinasikan dengan intraoperative ES ( LC-IOES )

Pada Universitas Mansoura, ( Mansoura gastroenterology Center ), Mesir


yang beraffiliasi dengan Pusat Spesialis endoskopic dan bedah
Gastrointestinal
METODE
PERIODE AGUSTUS 2009 SAMPAI NOVEMBER 2010, SEBANYAK 312 PASEN, DENGAN SUSP CDOLEDOCHOLITHIASIS

inklusi
- Pada kedua group , antibibotik hanya diberikan pada saat pre-
operatif
- Pasen di follow up selama 30 hari di poli klinik
- Penilaian follow up hari pertama yaitu saat lepas jahitan
( antara 7-10 hari )
- Follow up juga menilai :
- pemeriksaan klinis
- fungsi hati
- USG abdomen
- T – Tube cholangiography
• Primer = efikasi clearance batu

Outcam empedu
• Sekunder = lama waktu operasi,
• waktu pembiusan

e study
• lama perawatan
• komplikasi
• mortalitas

Statistic • Fokus utama adalah kegagalan


ERCP ( ketidakmampuan untuk

al mencapai CBD atau gagal


ekstraksi secara ensdoscopik )
• Kegagalan LCBD ( gagal

analysis ekstraksi batu )


RESULT
PERBANDINGAN HASIL OPERASI
DISKUSI
Metode Laparaskopik dan endoskpik dalam penanganan batu CBD telah di bandingkan oleh

1. Liberman dan kawan-kawan,

disimpulkan bahwa metode laparaskopik dan endoskopik merupakan first line pada

penanganan batu CBD

2. Khartbuli dan velanovich , melaporkan bahwa one stage manajemen CBDS berhubungan

dengan menurunnya angka morbiditas dan mortalitas dibanding two-stage

3. Tranter dan thompson , juga membandingkan LC-LCBDE dengan LC-ES,

92 % keberhasilan untuk LC-EST, sedangkan untuk LC-LCBDE keberhasilan 95 %


Pada studi ini, kedua prosedur sama effektifnya ( succes rate around 90 %)
Dan aman ( complcation rate 5-10 %) dan lama perawatan 4,5 hari

Namun panktreatitis dan perdarahan pappilotomi sangat signifikan pada group


LC-IOES sedangkan kebocoran lebih sering pada LC-LCBDE
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai