Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS JURNAL

A. Nama Jurnal
BMC Surgery

B. Tahun Jurnal
2017

C. Judul Jurnal
Management of suspected common bileduct stones on cholangiogram
during same-stay cholecystectomy for acute gallstone-related disease.

D. Kata Kunci
1. Suspected common bile duct stone
2. Same-stay cholecystectomy for acute gallstone-related disease
3. Filling defect on intra-operative cholangiogram
4. Trans-cystic drain

E. Penulis Jurnal
1. Sandra de Sousa
2. Olivier Tobler
3. Pouya Iranmanesh
4. Jean Louis Frossard
5. Philippe Morel
6. Christian Tosa

F. Latar Belakang
Batu empedu biasa terjadi dan mempengaruhi 10-15% populasi
orang dewasa. Sekitar 4% dari pasien ini menjadi bergejala setiap
tahunnya, dengan kolik empedu, kolesistitis atau kolangitis. Selain itu, 10-
15% pasien dengan gejala juga menghadirkan batu empedu umum (CBD)
batu. Kemungkinan batu CBD terkait dan pengelolaannya telah ditetapkan
oleh pedoman American Society for Gastrointestinal Endoscopy (ASGE)
dan Society of American Gastrointestinal and Endoscopic Surgeons
(SAGES). Secara global, pasien dengan tes fungsi hati normal (LFT)
berisiko rendah (<5%) untuk batu CBD dan harus menjalani
kolesistektomi terlebih dahulu. Mereka dengan tes fungsi hati yang
meningkat (LFTs) berisiko tinggi, terutama dengan jumlah bilirubin> 70
mol / l, yang membawa risiko batu CBD> 50%. Mereka harus menjalani
eksplorasi awal CBD sebelum kolesistektomi.

G. Tujuan Penelitian
1. Mengeksplorasi faktor-faktor yang memprediksi adanya citra batu
CBD selama operasi di awal
2. Mendefinisikan prediktor batu pada penilaian pasca operasi pada
pasien dengan citra batu CBD Pada cholangiogram
3. Mengeksplorasi efisiensi manajemen pasca operasi EUS / ERCP jika
terjadi penemuan batu intraoperatif CBD

H. Metode Penelitian
Metode penilaian retrospektif terhadap pasien dewasa (> 16 tahun)
dengan penyakit terkait batu empedu akut yang telah menjalani
kolesistektomi tinggal sama dari 01.01.2013 sampai 01.01.2015. Mereka
dengan batu CBD intraoperatif yang dicurigai pada cholangiogram dinilai
secara khusus.
Kriteria inklusi adalah:
1. Pasien dewasa (> 16 tahun) dirawat melalui ruang gawat darurat di
Rumah Sakit Universitas Jenewa dengan riwayat nyeri kuadran kanan
atas
2. Batu empedu yang terbukti secara radiologis
3. Pengobatan oleh kolesistektomi selama penerimaan yang sama
4. Tidak adanya penyelidikan CBD sebelum kolesistektomi.

I. Hasil Penelitian
Di antara 612 pasien dengan kolesistektomi menginap yang sama,
399 pasien dimasukkan dalam penelitian ini, dan 213 dikeluarkan karena
eksplorasi CBD pra-operasi. Lima puluh pasien (12,5%)
mempresentasikan gambar batu CBD pada cholangiogram intraoperatif.
Pasien tersebut lebih muda (47 vs 55 tahun, P = .01) dan kurang mungkin
hadir dengan demam (1 vs 11,7%, P = .04) atau tanda-tanda kolesistitis
pada ultrasound (66 vs 83,7%, P = .003). Penerimaan LFT lebih tinggi
pada pasien dengan gambar batu. Di antara 50 pasien dengan gambar pada
cholangiogram, sebuah batu dikonfirmasi dalam 26 (52%). Sebagian besar
pasien (n = 32) menjalani penilaian pasca operasi dengan ultrasound
endoskopik (EUS). LFT tidak memprediksi adanya batu yang
dikonfirmasi. Namun, tidak adanya kontras ke dalam duodenum secara
negatif dikaitkan dengan batu yang dikonfirmasi (P = .08), dan defek
pengisian secara positif terkait dengan satu (P = .11). Batu yang paling
dikonfirmasi berhasil diekstraksi dengan cholangiopagreatogram retrograd
endoskopik (EROP) (25/26, 96%), kecuali pada satu pasien yang
memerlukan pendekatan per-kutaneous karena divertikuli duodenum.

J. Kesimpulan
Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa kolesistektomi
residu yang sama dapat (dan seharusnya) dilakukan bahkan dengan adanya
tes fungsi hati yang abnormal. Kecurigaan kolangiogram pada batu CBD
dapat dikonfirmasikan hanya pada separuh pasien (lebih sering dengan
adanya defek pengisian, dan jarang terjadi dengan tidak adanya kontras).
Semua batu dapat diobati dengan aman setelah operasi (kebanyakan oleh
ERCP).

K. Kelebihan Jurnal
1. Abstrak dalam penelitian ini sudah mencakup komponen latar
belakang, metode, hasil, kesimpulan, dan kata kunci.
2. Abstraknya jelas dengan membaca abstrak dapat mengetahui hasil dan
kesimpulan jurnal.
3. Kesimpulan penelitian ini sangat simple.

L. Kekurangan
1. Didalam jurnal tidak mencantumkan manfaat penelitian
2. Tidak ada respon dalam masyarakat tentang hasil dari penelitian
tersebut.
3. Tidak ada saran untuk penelitian selanjutnya

M. Jurnal
Terlampir
ANALISIS JURNAL PENCERNAAN
Untuk memenuhi tugas individu blok Sistem Pencernaan
Dosen Pengampu : Ns. Noerma Shovie Rizqiea M.Kep

Disusun Oleh :
Neni Budi Purwaningsih
S15077 / S15B

PRODI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2017
ANALISIS JURNAL PENCERNAAN
Untuk memenuhi tugas individu Sistem Pencernaan
Dosen Pengampu : Ns. Noerma Shovie Rizqiea M.Kep
Disusun Oleh :
Ruth Maya Sagala
S15087 / S15B

PRODI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2017

Anda mungkin juga menyukai