Persenter:
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi : Laki-laki, 37 tahun, nyeri saat BAK sejak 2 minggu SMRS, nyeri pinggang sejak 1 bulan SMRS.
Cara membahas:
Diskusi
Data pasien:
RSUD Yuliddin Away
Tapaktuan
Riset
Kasus
Audit
Pos
Nama: Tn S
Telp: -
putus (+). Pasien mengeluh tidak puas setelah BAK (merasakan seperti masih masih ingin BAK). Pasien juga mengeluhkan sulit tidur.
4. Riwayat keluarga:
Tidak ada keluarga yang mengalami keadaan yang sama dengan pasien.
5. Riwayat pekerjaan: Supir
6. Lain - lain : Pasien sering minum air yang dimasak yang dihabiskan sekitar 1,5 liter dalam sehari
7. Pemeriksaan Fisik :
Status Present
Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Frekuensi Nafas
Temperatur
: Sedang
: Compos Mentis
: 130/80 mmHg
: 86 x/menit
: 18 x/menit
: 36,7 0C
Status General
Mata
: Edema periorbital (-/-); Konjunctiva palpebra inferior pucat (-/-); Sklera ikterik (-/-)
T/H/M
: Normal
Leher
Thorax
P : sonor (+/+)
A: Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), wheezing (-/-);
Jantung: BJ I > BJ II, bising jantung (-)
Abdomen :
I : Simetris;
P : Soepel (+), distensi (-), nyeri tekan (+), hepar, lien, renal tidak teraba
P : Timpani (+); shifting dullnes (-)
A : Peristaltik (N)
Extremitas
Genitalia
: Edema (-/-).
SGOT : 21
SGPT : 25
Ur : 38
Cr : 1,2
KGD : 130
Pemeriksaan Radiologi (Foto Polos)
Penatalaksanaan :
-
Follow up
28/7/2015 (Hari ke-2)
s/ Nyeri di tempat operasi
Tekanan Darah
Nadi
Frekuensi Nafas
Temperatur
: 140/90 mmHg
: 84 x/menit
: 18 x/menit
: 36,8 0C
Terapi:
-
s/ Tekanan Darah
Nadi
Frekuensi Nafas
Temperatur
: 130/90 mmHg
: 80 x/menit
: 18 x/menit
: 36,6 0C
Terapi:
-
: 130/80 mmHg
: 80 x/menit
: 18 x/menit
: 36,6 0C
Terapi PBJ:
-
Ranitidin tab 3 x1
Daftar Pustaka:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Wein AJ, et al. 2012. Campbell-Walsh Urology, 10th Edition. Philadelphia: WB Saunders Company
Sjamsuhidayat, R dan Wim de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta: EGC.
Purnomo BB. 2009. Dasar-dasar urologi. Edisi ke-2. Jakarta: Sagung Seto.
Charles, F, et al. 2006. Schwartz Manual of Surgery. Eight Edition. USA. Medical Publishing Division. Mc Graw-Hill.
McLatchie, Greg; Borley, Neil; Chikwe, Joanna. 2007. Oxford Handbook of Clinical Surgery, 3rd edition. Oxford University Press.
Rasad S. 2005. Radiologi Diagnostik. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI
Hasil Pembelajaran:
1. Definisi dan batasan vesikolitiasis
2. Etiologi vesikolitiasis
3. Diagnosis vesikolitiasis
4. Penatalaksanaan vesikolitiasis
Rangkuman
1. Subjektif:
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri saat BAK yang dirasakan sejak 2 minggu SMRS, pasien juga mengeluh sakit pada
pinggang sejak 1 bulan SMRS. Pasien merupakan pasien rujukan dari Puskesmas. Demam (-), riwayat BAK berpasir (+) sekitar 1 tahun yang
lalu. BAK lebih sering dari biasanya. Awalnya BAK pasien menetes tapi kemudian lancar kembali. Riwayat BAK terputus-putus (+). Pasien
mengeluh tidak puas setelah BAK (merasakan seperti masih masih ingin BAK). Pasien juga mengeluhkan sulit tidur.
2. Objektif:
Hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, gejala klinis dan pemeriksaan penunjang sangat mendukung diagnosis vesikolitiasis. Pada kasus ini
diagnosis ditegakkan berdasarkan:
Gejala klinis (kencing menetes dan kemudian lancar, lebih sering BAK, BAK tidak puas, nyeri menjalar)
Pemeriksaan foto polos abdomen didapatkan adanya radioopaq pada vesika urinaria
10
keadaan-keadaan seperti striktur uretra, BPH, divertikel buli dan buli-buli neurogenik.
Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran
kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik).
Batu buli-buli sering terjadi pada pasien yang menderita gangguan miksi atau terdapat benda asing di buli-buli. Gangguan miksi
terjadi pada pasien-pasien hiperplasia prostat, striktura uretra, divertikel buli-buli, atau buli-buli neurogenik. Kateter yang terpasang pada
buli-buli dalam waktu yang lama, adanya benda asing lain yang secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam buli-buli seringkali menjadi
inti untuk terbentuknya batu buli-buli. Selain itu batu buli-buli dapat berasal dari batu ginjal atau batu ureter yang turun ke buli-buli.
Gejala khas batu buli adalah kencing lancar tiba-tiba terhenti terasa sakit yang menjalar ke penis bila pasien merubah posisi dapat
kencing lagi. Pada anak-anak mereka akan berguling-guling dan menarik-narik penisnya. Kalau terjadi infeksi ditemukan tanda cyistitis,
kadang-kadang terjadi hematuria. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya nyeri tekan suprasimpisis karena infeksi atau teraba adanya
urin yang banyak (bulging), hanya pada batu yang besar dapat diraba secara bimanual.
4. Plan:
Diagnosis:
Berdasarkan anamnesa, gejala klinis yang khas, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium dapat ditegakkan diagnosis vesikolitiasis.
Upaya diagnosis sudah optimal.
Pada pasien diagnosis dapat ditegakkan dengan adanya hasil pemeriksaan radiologi abdomen yang menunjukkan gambaran radioopaq pada
11
vesika urinaria.
Pengobatan:
Pasien dengan manifestasi klinis vesikolitiasis pertama kali, sebaiknya dirawat dirumah sakit, dengan tujuan untuk dilakukan operasi
pengangkatan batu baik dengan medikamentosa, litotripsi maupun dengan pembedahan terbuka (sesuai dengan ukuran batu dan alat yang
tersedia).
Medikamentosa
Ditujukan untuk batu yang berukuran < 5mm, karena diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi yang diberikan bertujuan untuk
mengurangi nyeri, memperlancar aliran urin dengan pemberian diuretikum dan minum banyak supaya dapat mendorong batu keluar
dari saluran kemih.
Vesikolitotripsi
a. Elektrohidrolik (EHL); Merupakan salah satu sumber energi yang cukup kuat untuk menghancurkan batu kandung kemih. Dapat
digunakan bersamaan dengan TUR-P. Masalah timbul bila batu keras maka akan memerlukan waktu yang lebih lama dan
fragmentasinya inkomplit. EHL tidak dianjurkan pada kasus batu besar dan keras. Angka bebas batu : 63-92%. Penyulit : sekitar 8%,
kasus ruptur kandung kemih 1,8%. Waktu yang dibutuhkan : 26 menit.
b. Ultrasound ; Litotripsi ultrasound cukup aman digunakan pada kasus batu kandung kemih, dapat digunakan pada batu besar, dapat
menghindarkan dari tindakan ulangan dan biaya tidak tinggi. Angka bebas batu : 88% (ukuran batu 12-50 mm). Penyulit : minimal
(2 kasus di konversi). Waktu yang dibutuhkan : 56 menit.
c. Laser ; Yang digunakan adalah Holmium YAG. Hasilnya sangat baik pada kasus batu besar, tidak tergantung jenis batu. Kelebihan
yang lain adalah masa rawat singkat dan tidak ada penyulit. Angka bebas batu : 100%. Penyulit : tidak ada. Waktu yang dibutuhkan :
57 menit.
d. Pneumatik; Litotripsi pneumatik hasilnya cukup baik digunakan sebagai terapi batu kandung kemih. Lebih efisien dibandingkan
litotripsi ultrasound dan EHL pada kasus batu besar dan keras. Angka bebas batu : 85%. Penyulit : tidak ada. Waktu yang dibutuhkan
12
: 57 menit.
Vesikolitotomi perkutan
Merupakan alternatif terapi pada kasus batu pada anak-anak atau pada penderita dengan kesulitan akses melalui uretra, batu besar
atau batu mltipel. Tindakan ini indikasi kontra pada adanya riwayat keganasan kandung kemih, riwayat operasi daerah pelvis,
radioterapi, infeksi aktif pada saluran kemih atau dinding abdomen. Angka bebas batu : 85-100%. Penyulit : tidak ada. Waktu yang
dibutuhkan : 40-100 menit.
Vesikolitotomi terbuka
Diindikasikan pada batu dengan stone burden besar, batu keras, kesulitan akses melalui uretra, tindakan bersamaan dengan
prostatektomi atau divertikelektomi. Angka bebas batu : 100%.
ESWL
Merupakan salah satu pilihan pada penderita yang tidak memungkinkan untuk operasi. Masalah yang dihadapi adalah migrasi batu
saat tindakan. Adanya obstruksi infravesikal serta residu urin pasca miksi akan menurunkan angka keberhasilan dan membutuhkan
tindakan tambahan per endoskopi sekitar 10% kasus untuk mengeluarkan pecahan batu. Dari kepustakaan, tindakan ESWL
umumnya dikerjakan lebih dari satu kali untuk terapi batu kandung kemih. Angka bebas batu : elektromagnetik; 66% pada kasus
dengan obstruksi dan 96% pada kasus non obstruksi. Bila menggunakan piezoelektrik didapatkan hanya 50% yang berhasil.
13