Anda di halaman 1dari 5

Resume Kegiatan Tutorial Klinik

Waktu pelaksanaan : Jumat, 30 Desember 2022


Tempat : Ruang Seruni, RST. dr. Soepraon
Materi Topik : Batu Saluran Kemih atau Batu Buli-buli
Tutor : ____________________________________________
Pemandu Tutorial : ____________________________________________
Notulen Tutorial : ____________________________________________

Data Kasus Tutorial


Identitas Pasien
Jenis Kelamin Laki-laki
Usia 87 tahun
Lokasi Perawatan
Diagnosa Medis Batu buli, BPH

Data Subyektif (DS) /Anamnesa


Tn. B mengatakan mulai tanggal 23 Desember 2022 mengeluh tidak bisa BAK, nyeri pinggang sebelah
kiri seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 6. Kemudian pada tanggal 26 Desember 2022 pasien diantar
keluarganya ke RST. dr. Soepraon ke poli paru dalam untuk mendapatkan penanganan sekaligus
kontrol mengenai masalah asma karena pasien mimiliki riwayat asma sejak 2013, setelah ke poli paru,
dr. R menganjurkan untuk membuat rujukan ke poli bedah agar mendapatkan penanganan mengenai
masalah tidak bisa BAK. Setelah mendapatkan rujukan pasien dan keluarganya langsung ke poli bedah
dan menjelaskan mengenai masalah kesehatan pasien, dr. bedah mendiagnosa pasien menderita BPH ,
batu buli, dan resistensi urine, kemudia pasien dipasangkan kateter. Setelah mendapatkan penanganan
pasien dipindahkan keruangan seruni untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, dengan jadwal
operasi tgl 27 Desember 2022 pukul 12:00 WIB. keadaan umum : sakit sedang, kesadaran : E4 V5 M6,
ttv : 140/90 mmHg, S : 37℃ , N : 90X/mnt, RR : 20 X/mnt, SPO2 : 98x/mnt.
Saat pengkajian pukul 16:00 WIB : pasien mengatakan terasa nyeri saat BAK (p) : batu buli, (q) :
seperti tertusuk-tusuk, (r) : perut bawah dekat umbilicus, (s) : skala nyeri 6, (t) : saat BAK, tampak
meringis (+),demam (+), menggigil (+), terpasang kateter (+) warna urine : hematuria (+), terpasang
infus NS 30 tpm (+).

Data Obyektif (DO) / Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : compismentis
TTV : 140/90, S : 38℃ , N : 103 X/mnt, RR : 20 X/mnt, SPO2 : 98%
TB : 160 cm
BB : 62 kg
Pemeriksaan abdomen : palpasi : terdapat nyeri tekan pada area perut bawah dekat umbilikus
Genetalia : terpasang kateter (+)
Kulit : tergor kulit kering, teraba hangat (+)

Hasil Pemeriksaan Penunjang


Hematologi
Leukosit : 12.330 mm3
Urinelengkap
Protein/reduksi : +/-
Blood/keton : +/-
Leko/nitrit : +/-
RADIOLOGI
Prostate enlargement estimasi volume 59.88cc IPP7.1mm
Obat-obatan yang diberikan
Infus :
NS 0,9 jalan 30 tpm
Asering 20 tpm
Injeksi :
Ceftriaxone 2x1 gr
Ketorolac 3x1
Ranitidine 2x1
Oral :
Paracetamol 500 mg 3x1

Resume Hasil Kegiatan Tutorial

1 Klarifikasi terminologi /istilah yang belum jelas maknanya dari kasus


BPH (Benign Prostatic Hyperplasia)
BPH adalah tumor jinak pada prostat akibat sel prostat yang terus mengalami
pertumbuhan. Ketika prostat membesar, jaringan yang melapisinya di luar tidak ikut
berekspansi, hal ini menyebabkan uretra terjepit. Dinding kandung kemih pun menebal dan
mudah terangsang, ditandai dengan gampangnya kandung kemih berkontraksi meskipun hanya
berisi sedikit urin. Lama kelamaan kandung kemih akan kehilangan kemampuannya
berkontraksi sehingga tak mampu mengeluarkan urin. Hal-hal inilah yang menyebabkan
keluhan klinis pada pasien dengan pembesaran prostat (Anindyajati, 2019).
BATU BULI
Batu buli atau vesikolitiatis penymbatan saluran kemih khususnya pada vesika urinaria
atau kandung kemih oleh batu. Vesikolitiatis adalah batu yang terjebak di vesika urinaria
sehingga menyebabkan nyeri yang luar biasa sakitnya yang menyebar ke paha, abdomen, dan
genetalia.
RESISTENSI URINE
Retensio urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapat terjadi secara akut
maupun kronis. (Depkes RI Pusdiknakes 1995). Retensio urine adalah ketidakmampuan untuk
melakukan urinasi meskipun terdapat keinginan atau dorongan terhadap hal tersebut.
HEMATURIA
Hematuria adalah kondisi ketika seseorang mengalami kencing berdarah. Hematuria
terbagi menjadi dua, yaitu microscopic hematuria dan gross hematuria.
Pada microscopic hematuria, penderita tidak bisa melihat darah dalam urine.
Sementara penderita gross hematuria dapat melihat warna urinenya kemerahan atau
kecokelatan akibat adanya darah. Normalnya, ginjal menyaring cairan dalam tubuh untuk
mencegah kebocoran darah atau protein ke dalam urine. Akan tetapi, pada hematuria terjadi
kebocoran di salah satu saluran kemih, bisa ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra,
sehingga darah bocor ke dalam urine.
Kebocoran tersebut dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, yaitu: infeksi saluran
kemih (ISK), batu saluran kemih dan batu ginjal, penyakit ginjal, seperti peradangan pada
ginjal (glomerulonefritis) atau akibat penyakit diabetes (nefropati diabetik), pembesaran
kelenjar prostat, Kelainan darah, seperti hemofilia dan anemia sel sabit, obat-obatan, seperti
penisilin, kotrimoksazol, aspirin, dan warfarin.
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)
Adalah tindakan non-invasi dengan cara menghancurkan batu saluran kemih dengan
gelombang kejut, tanpa sayatan atau pembedahan

2 Penyusuan pertanyaan analitik dari data kasus yang belum dimengerti


Mengapa bisa terjadi nyeri pada penderita batu buli ?
Mengapa bisa terjadi retensi urine pada kasus batu buli:
Mengapa bisa terjadi hipertermi pada kasus batu buli?
Mengapa bisa terjadi hematuria?
Syarat tindakan ESWL?

3 Diskusi/curah pendapat pengembangan masalah berdasarkan referensi yang telah dipelajari


mahasiswa dari daftar pertanyaan yang telah terinventaris pada point no 2

Mengapa bisa terjadi nyeri pada penderita batu buli ?


Nyeri disebabkan karena adanya hyperplasia prostat ataupun gangguan berkemih karena
kejadian ini mengakibatkan proses kristalisasi atau batu pada saluran kemih, dengan adanya
pada pada saluran kemih terjadilah obstruksi pada saluran kemih hingga adanya hambatan pada
aliran urine menyebabkan peningkatan tekanan hingga menimbulkan nyeri saat berkemih.

Mengapa bisa terjadi retensi urine pada kasus batu buli:


Diakibatkan adanya Kristal/batu pada saluran kemih menyebabkan terjadinya gangguan
eliminasi urine sehingga membuat penderitanya sulit berkemih

Mengapa bisa terjadi hipertermi pada kasus batu buli?


Disebabkan karena adanya sumbatan pada saluran kemih menyebabkan iritasi pada saluran
kemih hingga terjadi pelepasan mediator inflamasi menyebabkan aktivitas asam arachidonat
merangsang termoregulasi pada hipotalamus sehingga menyebabkan peningkatan suhu diatas
nilai normal

Mengapa bisa terjadi hematuria?


Hematuria terjadi karena adanya darah dalam urine yang disebakan oleh adanya penyakit ginjal
seperti (glomerulonephritis, pyelonephiritis, rupture ginjal akibat trauma, nefropati IgA, sindrom
alport, keganasan), ataupun bisa disebabkan oleh penyakit kandung kemih : (sistisi tanpa
komplikasi, sistisis radiasi atau hemoragik, massa, rupture kandung kemih. Hematuria yang
disebabkan oleh penyakit prostat seperti : BPH, kanker prostat dan prostatitis. Hematuria yang
disebabkan penyakit di uretra : ( lukayang disebabkan pemasangan kateter, urethritis, rupture
uretra, massa, fistula uretero arterial, striktur uretra.
s
Syarat tindakan ESWL?
Batu ginjal dengan ukuran kurang dari 2 cm, fungsi ginjal masih baik.
4 Merangkai penjelasan untuk kepentingan pemecahan masalah dari hasil diskusi yang disepakati
dengan penjelasan data yang sudah tepat dan benar sesuai dengan teori/referensi

A. Nyeri aku b/d batu buli


1. Identifikasi lokasi , karakteristik ,durasi , frekuensi , kualitas, intensitas nyri
2. Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
3. Jelaskan penyebab , periode dan pemicu nyeri
B. Retensi urin b/d batu pada ureter
1. Pemeriksaan kondisi pasien (kesadaran, TTV, daerah parineal, disertai kandung kemih,
inkontinensia urine, refleks berkemih
2. Melakukan pemasangan kateter sesua SOP
C. Hipertermia b/d batu buli
1. Identifikasi penyebab hipertermia
2. Monitor suhu tubuh
3. Sediakan lingkungan yang dingin
4. Lakukan pendingin eksternal
5. Kolaborasi pemberian dan elektrolit IV, jika perlu

5 Kesimpulan dan penetapan pencapaian tujuan pembelajaran


Kondisi pasien pada tanggal 28-12-2022 sudah membaik dengan hasil sebagai berikut :
Px mengatakan nyeri saat BAK berkurang , keluarga px mengatakan px sudah tidak demam , px
mengatakan bahwa ia didiagnosa BPH dan batu buli , px mengatakakan tidak bisa BAK
sebelum dipasang kateter .
Hasil yang didapatkan oleh mahasiswa pada pembelajaran kali ini yaitu kelompok dapat
mengetahui penyebab dari setiap diagnosa , kelompok juga dapat menguasai kasus serta
penyebab dari kasus .
Daftar Peserta Kegiatan Tutorial

No Nama Mahasiswa Tanda Tangan

Panduan Tutor
Arah tujuan/topik fokus pebelajaran tutorial
1. Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis sesuai topik kasus
2. Pengetahuan aplikasi prosedural sesuai topik kasus
3. Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / sesuai topik kasus

Anda mungkin juga menyukai