Anda di halaman 1dari 5

Nama Peserta: dr Rangga Satrio Prawiro

Nama Wahana: RSUD Depati Hamzah


Topik: Colic Abdomen ec Ureterolithiasis
Tanggal (Kasus): 29 naret 2016
Nama Pasien: Tn I
Nama Pendamping: dr. M.Thamrin,
Tanggal Presentasi:
dr. Mario
Tempat Presentasi:
Obyektif Presentasi:
Keilmuan
Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatu Bay Ana Remaj Dewas Lansi
Bumil
s
i
k
a
a
a
Deskripsi: Tn I, 38 thn , nyeri perut hilang timbul di bawah pusar
menjalar sampai pinggang kiri sejak 2 hari SMRS memberat sejak 1
hari. Pasien riwayat sakit pinggang sejak 2 minggu yang lalu hilang
timbul. Mual (+), muntah (-), sakit saat buang air kecil (BAK), BAK pasir
disangkal, darah disangkal. Bak putus-putus, terasa sakit dan tidak
puas. Sering ke toilet untuk BAK. BAB

dalam batas normal. Demam

(-),riwayat trauma (-)


Tujuan: mengatasi rasa nyeri pasien ,menyikapi kemungkinan batu
saluran kemih,
Tinjauan
Bahan
Bahasan:
Cara
Membahas:
Data Pasien
Nama Klinik: IGD

Riset

Pustaka
Diskusi

Presentasi dan
Diskusi

Nama: Tn I
Telpon:

Kasus

Audit

Email

Pos

420132
Terdaftar Sejak: 12-6-

2002
Data Utama dan Bahan Diskusi
1. Diagnosis / Gambaran Klinis
Colic abdomen ec ureterolithiasis, keadaan umum tampak sakit berat.
Nyeri sangat menyakitkan saat berkemih menjalar sampai pinggang.
2.
3.
4.
5.

VAS score 8.
Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya
Riwayat Kesehatan / Penyakit
Pasien belum pernah mengalami riwayat penyakit yang sama ,
Riwayat Keluarga
Riwayat penyakit batu ginjal dialami oleh ayah pasien sudah dioperasi.
Riwayat Pekerjaan
1

Pasien seorang pegawai negeri, bekerja di kantor. Sering menahan BAK


saat kerja
6. Lain-lain:
Pasien sering minum air teh. Jarang minum air putih. Minum air putih isi
ulang sejak kecil. Pernah minum air sumur direbus

Daftar Pustaka
1. Longmore M,Wilkinson BI et al. Oxford Handbook of Clinical Medicine
8th edition. Oxford University Press 2010.
2. Smiths General Urology 17th Edition
3.
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis batu saluran kemih
2. Waspadai nyeri pinggang dan nyeri berkemih
3. Mekanisme nyeri kolik
4. Edukasi untuk minum air putih kemasan
5. Edukasi hubungan Antara kebiasaan minum, kualitas air minum dan
batu saluran kemih
6. Edukasi tentang penanganan lanjut batu saluran kemih

1. Subyektif
Pasien mengeluh nyeri suprapubic menjalar sampai pinggang dan nyeri
saat berkemih disertai gejala iritatif. Berbagai macam penyebab nyeri
saat berkemih harus diwaspadai antara lain seperti kemungkinan
infeksi saluran kemih, BPH, dll. Nyeri pinggang juga harus dicurigai
adanya nephrolithiasis maupun HNP, dsb
2. Objektif
Hasil pemeriksaan

fisik,

dan

laboratorium

urine

lengkap,

ureum/creatinine, tinjauan kebiasaan sehari-hari , dan endemisitas


batu saluran kemih mendukung adanya kemungkinan batu saluran
kemih pada pasien ini. Diagnosis ditegakan berdasarkan:
1. Gejala klinis (nyeri di suprapubic hilang timbul, nyeri saat BAK)
2. Kebiasaan minum air teh, jarang minum air putih, kebiasaan minum
isi ulang dan air sumur direbus
3. Endemisitas batu saluran kemih. Kandungan mineral yang tinggi
pada air tanah
4. Nyeri ketok CVA-/+, ballottement -/-, massa suprasimphisis (-), nyeri
tekan -/+
5. Riwayat batu ginjal di keluarga
6. Tidak ditemukannya kelainan neurologis
7. Hasil Lab yang mendukung untuk batu saluran kemih
UL eritrosit : +4 , leukosit penuh, epitel penuh,leukosit esterase (-),
niitrit (-), Ca oksalat +2
Ur:28mg/dl
Cr:0.8 mg/dl
3. Assessment
Nyeri kolik adalah suatu manifestasi akibat adanya desakan pada
organ yang berongga. Penyebab nyeri kolik seperti yang diakibatkan
batu muncul ketika otot polos berkontrasi dan nyeri hilang ketika otot
polos berelaksasi. Hal inilah yang menyebabkan nyeri hilang timbul.
Lokasi nyeri juga dapat memprediksi secara kasar letak batu. Pada
nephrolithiasis nyeri lebih dominan pada pinggang ,dan mungkin juga
disertai dengan hematuria.
Pada batu letak proksimal, di ureteropelvis , nyeri juga dominan di
daerah pinggang (nyeri CVA) akibat distensi pelvis, nyeri urethral
akibat peristaltis calyces, pelvis, dan ureter yang dapat menjalar
3

sepanjang ureter dan sampai testis dikarenakan persyarafan menuju


ginjal dan testis sama. Testis menjadi hypersensitive.
Pada batu yang terletak di midureter, sifat nyeri mirip dengan letak
batu yag terletak di proksimal ureter, akan tetapi nyeri lebih dominan
di abdomen bawah.
Pada batu letak rendah ,di ureter distal, sifat nyeri mirip dengan nyeri
midureter dengan radiasi menuju vesika, skrotum ataupun vulva.
Dinding

skrotum

menjadi

hyperestesia

dan

Sensitivitas

testis

menghilang. Ketika ada bagian batu yang mendekati dinding vesika,


manifestasi berupa urgency, frekuensi diikuti BAK yang terasa seperti
terbakar dapat terjadi akibat proses inflamasi yag

terjadi di dinding

vesika disekitar orificium ureter.


Pada pasien ini nyeri lebih dominan di abdomen daripada nyeri pingang
dan disertai dysuria maupun urinary frekuensi sehingga kemungkinan
untuk ureterolithiasis lebih besar (terutama letak rendah) meskipun
tidak menutup kemungkinan adanya nephrolithiasis pada pasien ini
sebagai awal dari penyebab penyakitnya. Pada pasien ini dijelaskan
bahwa untuk memastikan letak batu dibutuhkan pemeriksaan lanjutan
yaitu BNO-IVP yang hanya dapat dilakukan di poli bedah. Dijelaskan
bahwa BNO-IVP memerlukan persiapan dan fungsi ginjal yang baik.
Dijelaskan juga bahwa kebiasaan minum air teh untuk dikurangi dan
membiasakan minum air putih kemasan bukan isi ulang kurang lebih
2L/hari,menghindari kebiasaan menahan BAK. Memotivasi pasien untuk
kontrol ke poli bedah dan tindak lanjut yang mungkin seperti
pembedahan tergantung dari besarnya batu. Dijelaskan bahwa batu
saluran kemih yang tidak diobati dapat merusak fungsi ginjal.
4. Plan
Untuk diagnosis lebih lanjut diperlukan pemeriksaan lanjutan seperti
BNO-IVP untuk mengetahui posisi batu saluran kemih
Pengobatan pada pasien ini untuk mengatasi nyeri :
Ketoprofen suppositoria 1x1
buscopan 1 ampul IV
Ranitidin 1 ampul IV
Asam mefenamat 500 mg 3x1 pc
Batugin syr 3xc1
Edukasi kepada pasien tentang pola minum , kebiasaan dan jenis
4

minuman yang baik agar terhindar batu di kemudian hari. Edukasi


tentang komplikasi dari penyakit batu saluran kemih yang tidak diatasi
Penulisan surat untuk kontrol poli bedah agar pasien dapat
menindaklanjuti penyakitnya segera.

Anda mungkin juga menyukai