Anda di halaman 1dari 26

Laporan Kasus

TETANUS
Oleh : dr. Rossi Mutiara Indah Sebayang
Defenisi
Tetanus adalah suatu toksemia akut yang
disebabkan oleh neurotoksin yang dihasilkan
oleh Clostridium tetani ditandai dengan
spasme otot yang priodik dan berat.
Etiologi
Clostridium tetani berbentuk batang langsing
dengan ukuran panjang 2-5 m dan lebar 0,3-
0,5 m, termasuk gram positif dan bersifat
anaerob.
Clostridium tetani memproduksi 2 macam
eksotoksin, yaitu tetanolisin dan
tetanospasmin.
Patogenesis
Manifestasi Klinis
Rigiditas otot
Stadium Tetanus
Stadium Klinis pada Anak
- Stadium 1 : Dengan gejala klinis berupa trismus
(3cm), belum ada kejang rangsang, belum ada
kejang spontan.
- Stadium 2 : Dengan gejala klinis berupa trismus
(3cm), kejang rangsang, belum ada kejang
spontan.
- Stadium 3 : Dengan gejala klinis berupa trismus
(1 cm), kejang rangsang, dan kejang spontan.

Stadium Klinis pada Dewasa


Stadium 1 : trismus
Stadium 2 : opisthotonus
Stadium 3 : kejang rangsang
Stadium 4 : kejang spontan
PHILIPs SCORE

Faktor Skor

Masa Inkubasi
< 48 jam 5
2-5 hari 4
5-10 hari 3
10-14 hari 2
> 14 hari 1
Lokasi Infeksi
Organ dalam dan umbilikus 5
Kepala,leher dan badan 4
Perifer proksimal 3
Perifer distal 2
Tidak diketahui 1
Faktor Skor

Status Proteksi
Tidak ada 10
Mungkin ada atau imunisasi pada 8
ibu bagi pasien-pasien neonatus
Terlindungi > 10 tahun 4
Terlindungi < 10 tahun 2
Proteksi lengka 0
Faktor-faktor Komplikasi
Cedera atau penyakit yang 10
mengcam nyawa
Cedera berat atau penyakit yang 8
tidak segera mengancam nyawa
Cedera atau penyakit yang tidak 4
mengancam nyawa
Cedera atau penyakit minor 2
ASA grade 1 0
Ringan : philips skor <9
Sedang : philips skor 9-18
Berat : philips skor >18
Penatalaksanaan
Netralisasi toksin
Membuang
Suportif sumberyang
tetanospasmin
tidak terikat
Komplikasi
Pneumonia
Asfiksia
Fraktur columna vertebra
Depresi pernafasan
Status Pasien
Identitas Pasien
Nama : Ny.S
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Pebenaan
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
RM : 13-77-75
Tgl.Pemeriksaan : 30 Desember 2017
Anamnesa
Keluhan Utama : Kejang seluruh tubuh
Riwayat Penyakit Sekarang :
- kejang dialami sudah 3 hari ini, saat kejang
mata tertutup, kaki lurus,kedua tangan
menekuk kedalam dan perut keras seperti
papan
- frekuensi kejang sudah tidak terhitung dan
durasi kejang tidak tentu
- kejang muncul apabila os mendengar suara
atau badan os tersentuh
- saat kejang os sadar dan setelah kejang os
sadar.
- sekitar 14 hari yang lalu, jari tangan os
terkena parang yang berkarat
-luka hanya dijahit dan os hanya meminum
obat oral
-demam sejak 3 hari

- Riwayat imunisasi : tidak ada


Vital Sign
Keadaan Umum : Jelek
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 149/70 mmHg
Nadi : 99 x/i
Pernafasan : 28 x/i
Suhu : 37,9oc

Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normocefali, rambut hitam
Wajah : Risus Sardonikus
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Mulut : Tertutup rapat (+), trismus (+) 1 cm
Leher : Kaku kuduk (+)
Jantung : s1/s2 +/+
Paru : Vesikuler +/+
Abdomen : Keras seperti papan (+)
Alat Gerak : Terdapat jahitan luka yang sudah kering di digiti manus II (s), keempat ekstremitas kaku
Anus-Genetalia : dbn

Philips Score :
Masa inkubasi :2
Port dentre :2
Lokasi : 10
Fc yang memberatkan :4
Total : 18
Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium :
Darah Rutin :
Hemoglobin : 11,2 gr/dl
Leukosit : 11.740/mm3
Trombosit : 264.000/mm3
Hematokrit : 33 vol%
Kimia Darah :
GDS : 113 mg/dl
Elektrolit :
Natrium: 137 nmol/l
Kalium : 3,8 nmol/l
Clorida : 104 nmol/l
Diagnosis :
Tetanus berat dengan philips score 18

Penatalaksanaan :
Wound toilet dengan H 2O2
Kanul oksigen 4 L/i
Drip diazepam 5 ampul dalam RL 500 cc 20 gtt/i
Inj. ATS 20.000 IU IM (boka-boki)
Inf. Levofloxacin 1 fl/24 jam
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam (skin test)
Bolus diazepam 1 ampul (bila kejang)
Pasang NGT
Pasang folley kateter
Rawat ruang isolasi
Dilakukan informed consent terhadap keluarga os bahwa kondisi os jelek.
Keluarga os menolak dilakukan pemasangan NGT dan kateter sampai menunggu anak
os datang (surat pernyataan penolakan tindakan medis telah ditanda tangani).
FOLLOW UP
31-12-2016
S : Keluhan kejang tidak ada, perut terasa keras
seperti papan, rahang masih kaku, sesekali os
tersedak (+)
O : sens : CM
TD : 144/80 mmHg
Nadi : 82 x/i
RR : 20 x/i
T : 37,4oc
Kepala : Normocefali, rambut hitam
Wajah : Risus Sardonikus
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Mulut : Tertutup rapat (+), trismus (+) 1 cm
Leher : Deviasi trakea (-)
Jantung : s1/s2 +/+
Paru : Vesikuler +/+
Abdomen : Keras seperti papan (+)
Alat Gerak : Kaku pada keempat ekstremitas
Anus-Genetalia : dbn
A : Tetanus berat dengan Philips score 18
P : - Oksigen 4L/i
Drip diazepam 5 amp dalam RL 500 cc 20 gtt/i
IVFD aminofluid 20 tpm
Inj ATS 20.000 IU IM
Levofloxacin 1x1 fl
Metronidazole 3x1 fl
Pasang NGT (dicoba melakukan pemasangan
NGT, os mengalami kejang sehingga NGT tidak
dapat terpasang)
1-1-2017
S : henti nafas
O : Gerakan dinding dada tidak ada
Nadi tidak teraba
A : Apnoe
P : dilakukan RJP 5 siklus dan pemberian IV epineprin 1 amp
dilakukan suction jalan nafas didapati lendir (+)
cek a.carotis, denyut tidak ada
pergerakan dinding dada tidak ada
pupil dilatasi maximal
diterangkan kepada keluarga bahwa os sudah meninggal, keluarga
menolak dan meminta dilakukan RJP kembali.
RJP dilakukan kembali 5 siklus tetapi respon tidak ada
Os dinyatakan meninggal didepan keluarga dan perawat

Anda mungkin juga menyukai