No. RM :
Pendamping :
051174
dr. Matruzi & dr. Elsa
Sri Fadila
Ruang Konfrens RSUD Adnaan WD Payakumbuh
Tempat Presentasi
Objektif Presentasi
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Pasien wanita, usia 81 tahun, datang dengan keluhan leher terasa nyeri dan tegang
Deskripsi
Tujuan
Bahan
Bahasan
Cara
sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, disertai mulut yang terasa kaku. Tiga hari
sebelum masuk rumah sakit, pasien tertusuk paku di kaki kanan. Malam sebelum
masuk rumah sakit, pasien baru pergi berobat dan mendapat injeksi ATS.
Menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan tetanus
Tinjauan Pustaka
Riset
Diskusi
Presentasi dan Diskusi
Membahas
Data Pasien
Nama : Ny. R
Nama RS : RSUD Adnaan WD Payakumbuh
Telp :
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis/Gambaran Klinis:
Kasus
Audit
Pos
Leher terasa nyeri dan tegang sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit
Mulut terasa kaku sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Makan karena sulit menelan dan tidak bisa membuka mulut
Tiga hari sebelum masuk rumah sakit, pasien tertusuk paku di kaki kanan.
Kejang (-) Nyeri kepala (-)
Mual (-) muntah (-)
BAB dan BAK biasa.
2. Riwayat Pengobatan : Malam sebelum masuk rumah sakit, pasien sudah berobat dan
mendapat injeksi ATS. Riwayat imunisasi tetanus dalam 10 tahun terakhir (-).
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-), riwayat
Diabetes Mellitus (-), riwayat hipertensi (-), riwayat penyakit jantung (-).
4. Riwayat Keluarga : Pasien tinggal dengan anak dan cucunya. Anggota keluarga serumah
dalam keadaan sehat.
1
5. Riwayat Pekerjaan : 6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Tinggal di rumah permanen bersama anak dan
cucunya.
7. Lain-lain :
PEMERIKSAAN FISIK
Umum
Keadaan umum
: Sedang
Kesadaran
: CMC GCS 15
Nadi/ irama
: kuat angkat, irama teratur, frekuensi106x/menit
Pernafasan
: teratur, frekuensi 20x/menit
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Suhu
: 37,5oC
Turgor kulit
: baik
Kulit dan kuku
: ikterik (-), pucat (-), sianosis (-)
Mata
: konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/ Kelenjar getah bening
Leher
: tidak teraba pembesaran KGB
Aksila
: tidak teraba pembesaran KGB
Inguinal
: tidak teraba pembesaran KGB
Mulut : trismus (+) 1cm
Wajah : spasme otot wajah (-)
Leher : kaku kuduk (+)
Toraks
Paru
Inspeksi
: simetris kiri dan kanan
Palpasi
: fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi
: sonor
Auskultasi
: vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/Jantung
Inspeksi
: ictus cordis tak terlihat
Palpasi
: ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi
: batas jantung dalam batas normal
Auskultasi
: irama murni, teratur, bising (-)
Abdomen
Inspeksi
: tidak membuncit
Palpasi
: supel, spasme otot (-)
Perkusi
: timpani
Auskultasi
: bising usus (+) Normal
Punggung
: opistotonus (-)
Ekstremitas
: akral hangat, refilling kapiler < 2s, edem -/bekas luka tertusuk paku tidak jelas lagi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium:
Hb
Leukosit
: 12,8 gr%
: 8.600/mm3
2
Trombosit : 234.000/mm3
Hematokrit : 39%
Ureum
: 10 mg%
Creatinin : 1,2 mg%
GDR
: 117mg%
Pasien kejang di IGD 1x dan diberikan injeksi Diazepam IV 1 ampul pelan hingga kejang berhenti. NGT
tercabut, anjuran pasang ulang di ruangan.
FOLLOW UP
15 Agustus 2016 pukul 20.20 WIB
S/ Nafas spontan (-)
O/ Nadi tidak teraba, TD tidak terukur, pupil midriasis maksimal, RC -/-, EKG : flat
A/ Pasien dinyatakan meninggal di hadapan keluarga dan petugas kesehatan.
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Tetanus
2. Tatalaksana Tetanus
3. Pencegahan Tetanus
4. Edukasi pada pasien & keluarga tentang komplikasi tetanus
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
Subjektif :
Leher terasa nyeri dan tegang sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, mulut terasa
kaku sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Makan karena sulit menelan. Tiga hari
sebelum masuk rumah sakit, pasien tertusuk paku di kaki kanan. Kejang tidak ada. BAB dan
BAK biasa. Malam sebelum masuk rumah sakit, pasien sudah berobat dan mendapat injeksi
ATS. Riwayat imunisasi tetanus dalam 10 tahun terakhir (-).
Objektif :
3
Faktor
Masa Inkubasi
<48 jam
2-5 hari
5-10 hari
10-14 hari
>14 hari
Skor
5
4
3
2
1
Lokasi Infeksi
Organ dalam & umbilikus
Kepala, leher, dan badan
Perifer proksimal
Perifer distal
Tidak diketahui
5
4
3
2
1
Status Proteksi
Tidak ada
Mungkin ada (imunisasi pada ibu bagi pasien
neonatus)
Terlindungi > 10 tahun
Terlindungi < 10 tahun
Proteksi lengkap
Faktor-faktor komplikasi
Cedera atau penyakit yang mengancam nyawa
Cedera berat / penyakit yang tidak segera
mengancam nyawa
Cedera / penyakit yang tidak mengancam nyawa
Cedera atau penyakit minor
ASA grade I
10
8
4
2
0
10
8
4
2
0
Gejala
Trismus ringan, spastisitas generalisata,
tanpa gangguan pernafasan, tanpa spasme,
sedikit atau tanpa disfagia
Trismus sedang, rigiditas yang tampak jelas,
II (sedang)
III (berat)
generalisata,
IV (berat)
tpm, injeksi Penisilin Prokain 2x2 juta unit IM, bila kejang bolus diazepam 1 ampul, dan pemasangan
NGT. Berdasarkan literatur, terapi yang perlu diberikan yaitu antibiotik untuk membunuh kuman
bentuk vegetatif (penisilin atau metronidazol), debridement luka, netralisasi toksin dengan pemberian
ATS secara IM dan IV (atau pemberian HTIG bila tersedia), dan obat-obatan simptomatis untuk
kejang, demam, dll. Pada pasien ini tidak dilakukan debridement luka dan injeksi ATS IV.
Plan :
Penatalaksaan di IGD:
IVFD RL drip diazepam 4 ampul 20 tpm
Injeksi Penisilin Prokain 2x2 juta unit IM
Bila kejang, bolus diazepam 1 ampul
Pasang NGT
Edukasi: