PENDAHULUAN
C. Status Present
1. Keadaan umum
a. Gizi : BCS 3 (Normal)
b. Temperamen : Jinak dan manja
c. Habitus : Aktif dan Suka di elus
2. a. Frekuensi napas : 64 kali/menit (Takipnea)
b. Frekuensi pulsus : 160 kali/menit (Takikardi)
c. Suhu tubuh : 38,8°C
3. Kulit dan Bulu : Bulu mengkilat, bulu ada kutu, Rontok, dan
Lesi bagian muka.
4. Selaput lendir : Mukosa mulut , hidung, anus (pink rose)
dan mukosa mata berwarna pink rose
5. Kelenjar limfe : Lgl. mandibularis, Lgl. axillaris,
dan
Lgl. poplitea normal
6. Alat pernapasan :Tipe thoracalis, dan Serous
7. Alat peredaran darah : CRT: 1-2 detik (normal)
8. Alat pencernaan : Caries (-) Ulcer (-)
9. Alat kelamin/perkencingan : VU licin, Gland penis bersih tidak
ada luka.
10. Urat saraf : Extremitas ( normal), Pendengaran
Normal dan penglihatan
(kedip,normal)
11. Anggota gerak : Normal (dapat bergerak) tidak
pincang
12. Lain-lain :-
3.2 Pembahasan
Sinyalemen yaitu jati diri, identitas diri atau ciri-ciri dari seekor hewan
sebagai ciri yang membedakannya dari hewan lain sebangsa dan sewarna meski
ada kemiripan satu sama lainnya. Sinyalemen sangat penting untuk dikenali dan
dicatat pada awal pemeriksaan fisik. Fungsi lain dari sinyalemen hewan adalah
pencantuman status kesehatan hewan di surat keterangan sehat atau surat status
vaksinasi yang telah dijalaninya sesuai dengan ciri-ciri hewan dimaksud dalam
surat tersebut. Fungsi ketiga adalah identitas diri di dalam rekam medik
kerumahsakitan bahwa hewan dengan ciriciri yang jelas pernah dirawat di rumah
sakit atau pernah dibawa berkonsultasi ke klinik atau rumah sakit, sehingga
memudahkan petugas administrasi medik membuka kembali dokumen rekam
medik untuk tujuan mempelajri sejarah penyakit hewan sebelumnya.
Anamnesa merupakan tanya jawab antara dokter hewan dengan
pemilik/klaen. Dalam melaksanakan anamnesa seoo dokter hewan membutuhkan
kemampuan untuk memperoleh informasi tentang riwayat penyakit pasien yang
tidak biasa dari pemiliknya.
Status Present ini merupakan keadaan atau kondisi saat pemeriksaan
dilakukan yang terdiri atas beberapa hal, yaitu:
Pada bagian ini diisi dengan hasil pengamatan kondisi hewan secara
umum, bagaimana perfomansi dari hewan yang akan diperiksa seperti keadaan
gizi, temperamen, dan habitus yang dilihat dari keadaan os vertebrae dan
kebiasaan dari pasien.
Bagian ini diisi dengan deskripsi kondisi hasil pemeriksaan kulit dan
rambut. Kondisi kulit bisa berupa pemeriksaan turgor atau keelatiktisan kulit, ada
luka atau lesio, atau deskripsi lain sesuai dengan hasil pemeriksaan. Untuk bulu
dideskripsikan dengan hasil pemeriksaan bulu seperti kerontokan,bulu nya kusut
atau tidak, kusam, atau ada kutu.
4. Selaput Lendir
Untuk melihat kondisi alat pencernaan mulai dari mulut sampai anus.
Pemeriksaan dilakukan untuk melngetahui adanya kelainan yang mungkin terjadi
dalam alat pencernaan. Perhatikan kondisi mulut, kerongkongan dan rumen.Amati
pula covum Oris yaitu ulcer(sariawan), karies(karang gigi), bau mulut serta lesi.
12. Lain-lain
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Mustaqin, M. dan Dwiantoro, L., 2018. Restrain yang efektif untuk mencegah
cedera. Jurnal Keperawatan, 10(1) :19-27.
Prajanto. dan Andoko, A. (2003). Membuat Anjing Sehat dan Pintar. AgroMedia
Pustaka, Jakarta.
Suartha, I. N. (2010). Terapi cairan pada anjing dan kucing. Buletin Veteriner
Udayana, 2(2): 69-83.