Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM DIAGNOSA KLINIK VETERINER

PEMERIKSAAN REPTIL

Oleh:

Nama : Mohammad Luqmanul Hakiem


NIM : 155130100111033
Kelas : 2015 C
Kelompok : 3
Asisten : Syadza Afra Yasmin

LABORATORIUM DIAGNOSA KLINIK VETERINER


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

No Sinyalmen Keterangan

1. Tanggal Pemeriksaan 30 Oktober 2017

2. Nama Hewan Ular

3. Spesies Boa

4. Jenis Kelamin Jantan

5. Wrna Cokelat muda dengan bercak belang berwarna


coklat tua

6. Panjang Panjangnya kurang lebih 1 meter

No Pemeriksaan Kondisi Keterangan

1. Kondisi umum Normal -

2. Kulit Normal -

3. Membran Mukosa Normal -

4. Kelenjar Limfa Normal -

5. Muskuloskeletal Normal -

6. Sistem Sirkulasi Normal -

7. Sistem Respirasi Normal -

8. Sistem Digesti Normal -


9. Sistem Urogenital Normal -

10. Sistem Syaraf Normal -

11. Mata, Telinga Normal -

Pembahasan

A. Pemeriksaan Umum

- Frekuensi nafas dan pulsus

Frekuensi nafas ular dapat dilihat pada 1/3 – ½ panjang tubuhnya. Pada
kura-kura dapat diketahui dengan cara memperhatikan lipatan kulit diantara
karapas/plastron dan kaki depan serta belakan. Frekuensi pulsus ular dihitung
langsung dari jantung secara palpasi maupun auskultasi. Sedangkan pada kura-
kura yang tertutup oleh shell dapat dilakukan pada jantung dan arteri femoralis
tetapi sulit untuk dilakukan (Boddie, 2012).

Pada praktikum pemeriksaan ular, tidak dilakukan pemeriksaan pulsus,


dan frekuensi nafas normal.

- Kondisi umum

Ular yang sehat mempunyai kulit lentur, muskulus penuh dan apabila ular
sakit akan cenderung diam atau menjadi agresif karena kesakitan. Kura-kura yang
sehat matanya bersinar, karapas dan plastron normal dengan ekstremitas, jari dan
kuku yang normal, sedangkan kura-kura yang sakit akan diam, kepala masuk shell
atau terkulai, mata tertututp dan malas bergerak (Boddie, 2012).

Pada ular yang kami periksa, ularnya sehat dan halal.

B. Kulit

Palpasi dilakukan pada tubuh reptile, reptil yang sehat mempunyai turgor
kulit yang baik (kura-kura tidak dapat diukur tingkat turgor kulitnya), bersih dan
mengkilat (Anief, 2010)
Pada ular yang kami periksa, ular mempunyai turgor kulit yang baik,
bersih dan mengkilat.

C. Membran Mukosa

Gingiva reptil berwarna pink pucat sampai putih, beberapa ular berwarna
hitam dan coklat kehitaman pada beberapa spesies kura-kura (Anief, 2010)

Pada ular yang kami periksa, gusi ular berwarna pink dan normal.

D. Muskuloskeletal

Ular yang sehat mempunyai kulit lentur, muskulus penuh dan apabila ular
sakit akan cenderung diam atau menjadi agresif karena kesakitan (Anief, 2010)

E. Sistem Sirkulasi

Pemeriksaan dilakukan dengan melakukan auskultasi jantung. Dan untuk


pengambilan sampel darah pada ular dilakukan pengambilan pada v. cogcygeal
ventralis, palatina dorsalis, dan intracardial. Sedangkan pada kura-kura dilakukan
pada v. femoralis, v. brachialis, saccus nuchalis, dan intrakardia (Boddie, 2012).

F. Sistem Respirasi

Inspeksi dilakukan untuk melihat melihat lubang hidung, glottis, dan paru-
paru saat bernafas. Pada reptil sehat akan terdenga suara vesikuler (Boddie, 2012).

G. Sistem Digesti

Inspeksi mulut, rongga mulut dan gigi dilakukan untuk melihat adanya
abnormalitas, palpasi lambung, usus, kolon, dan rektum pada ular tapi pada kura-
kura tidak dapat dilakukan (Boddie, 2012).

H. Sistem Urogenital

Sexing reptile dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu; visual/inspeksi,


popping dan probing (Boddie, 2012).
I. Sistem Syaraf

Dilakukan pemeriksaan tonus otot, gerak kepala, ekstremitas, dan


seringnya menjulurkan lidah (Boddie, 2012).

DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. 2010. Diagnosa Klinik Hewan Eksotik. Gadjah Mada University Press :
Yogyakarta
Boddie., G.F. 1962. Diagnostic Methods in Veterinary Medicine. Philadelphia:
J.B. Lippincott Company

Anda mungkin juga menyukai