VETERINER
Agus Sjafarjanto, drh. M.Kes
Ady Kurnianto, drh. M.Si
1. Sistem Kuliah :
- Sebagian besar SCL (Student Centre Learning)
• Mahasiswa aktif
• Di ruang kuliah lebih banyak diskusi
2. Sistem Kehadiran :
- Absensi kehadiran ≥ 75 % kurang ≠ UTS / UAS
3. Sistem Penilaian :
- Nilai gabungan Kuliah (80%) & Praktikum (20%)
DIAGNOSA KLINIK VETERINER
1) Registrasi
2) Anamnesa
3) Pemeriksaan klinis
4) Diagnosa dan prognosa
5) Penanganan (pengobatan)
1. REGISTRASI
• Diagnosa :
- suatu dugaan keadaan gangguan atau penyakit yg ada
pada hewan
• Prognosa :
- ramalan atau gambaran jalannya penyakit
- Ada 3 macam prognosa ;
1. fausta kearah baik/sehat/nilai kesembuhan > 50%
2. dubius ragu-ragu/nilai kesembuhan 50%
3. infausta kearah jelek/nilai kesembuhan < 50 %
5. Penanganan (pengobatan)
1. Inspeksi / adspeksi :
- pemeriksaan dgn melihat, mendengar atau membau
tanpa alat bantu
* inspeksi jarak jauh melihat tingkah laku, cara berjalan/
berdiri dan keadaan umum
* inspeksi jarak dekat pemeriksaan lebih seksama seperti
pemeriksaan konjuctiva, pulsus,
rumen
2. Palpasi :
- pemeriksaan dengan perabaan
Metode Pemeriksaan (lanjutan)
3. Perkusi :
- pemeriksaan dengan melakukan pemukulan (hammer /
tangan) pada bagian tertentu seperti lambung, paru dll
(untuk memperoleh suara) dan melihat sakitnya sampai
seberapa (berhubungan dengan otot atau alat gerak)
4. Auskultasi :
- mendengarkan dengan alat (stetoskop)
- misalnya di saluran pencernaan, keluar masuknya
udara dll
5. Pemeriksaan lanjutan :
- laboratorium (feces, darah, urin, jaringan), rontgen, usg dll
Kartu Konsultatif (Ambulatoir)
I. Registrasi :
- no pendaftaran - macam hewan
- tanggal - nama hewan
- nama & alamat pemilik - signalemen
- no. tlpn pemilik - perlengkapan
- nama dokter hewan
II. Anamnesa
- wawancara / tanya jawab pada klien (pemilik) tentang
problem atau masalah yang yg terjadi.
- misalnya: kronologis penyakit, lingkungan kandang,
pakan dan minum, pemberian obat cacing / vaksinasi, dll
Pengisian Ambulatoir (lanjutan)
Temperatur (suhu) :
- oral atau rektal masukkan termometer pada lubang
alami (anus) atau mulut (cavum oris)
Frekuensi rumen (khusus hewan besar atau ruminansia) :
- palpasi bagian abdomen dekat rumen dengan
mendorong tangan ke depan, kemudian
rasakan gerakan / dorongan rumen dr dalam
- hitung per 5 menit bandingkan dgn standar normal
Pemeriksaan Suhu
(termometer)
5. Kelenjar-kelenjar Limfe :
- inspeksi & palpasi periksa adanya pembengkakan
Limfoglandula (Limfoglandula superfisialis, mandibularis,
supramamaria, dll.)
6. Pernafasan :
- inspeksi, auskultasi & perkusi periksa cara bernafas
(thoracoabdominal), tipe pernafasan (bronkial / vesikular),
suara paru-paru
7. Peredaran Darah :
- Auskultasi periksa suara jantung (sistole / diastole)
dapat dibedakan
Pemeriksaan limfoglandula
(palpasi)
8. Pencernaan :
- inspeksi, palpasi, auskultasi & perkusi periksa mulai
rongga mulut, kerongkongan (oesophagus), peristaltik
usus, dan anus
9. Kelamin dan Perkencingan :
- palpasi periksa organ urinasi, cth: ginjal (bengkak/skt),
vesica urinaria (terisi / kosong), cara urinasi (normal/skt)
10. Syaraf :
- inspeksi dan palpasi periksa adanya inkoordinasi
(mata reflek pupil dan palpebrae)
Pemeriksaan pencernaan
(inspeksi, palpasi, auskultasi)
Pemeriksaan syaraf
(pupil / palpebrae)
Pengisian Ambulatoir (lanjutan)
IV. Diagnosis :
- dugaan gangguan / penyakit yg diderita dari
pemeriksaan yg dilakukan
V. Prognosis :
- ramalan / gambaran tingkat kesembuhan jalannya
penyakit berdasarkan pemeriksaan yg dilakukan
VI. Tatalaksana :
- Penanganan / pengobatan berdasarkan diagnosis dan
prognosis
Terima Kasih