Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PERAWATAN DI RUMAH DAN DINAMIKA

KELUARGA SETELAH ANAK LAHIR

Di susun untuk melengkapi tugas mata kuliah Maternitas-2

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. Azmil Mufidah (201701044)

2. Uswatun Khasanah (201701065)

3. Setyawan Yulian Nugraha (201701087)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI


MOJOKERTO

2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha Esa, atas berkat rahmat dan

hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan

bisa membuat makalah ini dengan judul “PERAWATAN DI RUMAH DAN

DINAMIKA KELUARGA SETELAH ANAK LAHIR”. Makalah ini kami

ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Maternitas-2, makalah ini masih jauh

dari kesempurnaan, maka dari itu kami mohon untuk kritik dan saran yang

bersifat membangun, agar penulis dapat menutupi kekurangan-kekurangan yang

terdapat pada makalah ini.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang

terlibat dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan

dengan tepat waktu. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam

penulisan makalah ini,semoga makalah ini dapat di jadikan bahan perbandingan

dalam penulisan karya-karya lainnya.

Mojokerto, 22 Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................ii

Daftar Isi.....................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2

1.3 Tujuan dan Manfaat........................................................................2

Bab II Kajian Pustaka..................................................................................3

2.1 PERAWATAN IBU POSTPARTUM DIRUMAH.......................3

2.2 PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DIRUMAH.......................5

2.2.1 MASALAH-MASALAH BAYI..............................................5

2.2.2 PERAWATAN BAYI SEHARI – HARI.................................7

2.2.3 KEBUTUHAN MAKANAN BAYI EKSLUSIF...................14

2.3 DINAMIKA KELUARGA SETELAH ANAK LAHIR..............15

Bab III Kesimpulan dan Saran...................................................................20

3.1 Kesimpulan...................................................................................20

Daftar Pustaka............................................................................................21

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri),
yang dapat hidup ke dunia dan di luar rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan
lain. Perawatan maternitas telah berubah secara dramatis. Perawatan maternitas
memainkan peran aktif dalam membentuk sistem perawatan kesehatan (masa
nifas) sehingga sistem tersebut dapat memenuhi keutuhan wanita saat ini
(Pudiastuti, 2011)

Masa nifas (puerperium) menurut Sarwono Prawirohardjo adalah dimulai


setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan semula atau sebelum hamil, yang berlangsung selama kira-kira 6
minggu (Media Diglossia,2009).

Kehadiran seorang anak akan mengubah kehidupan ibu (keluarga) secara


fisik, emosional, psikologis, dan ekonomi. Hampir semua ibu baru menghadapi
kenyataaan perubahan dalam relasi mereka dengan orang-orang diluar dirinya.
Kadang perubahan itu sungguh-sungguh tidak terduga. Seorang ayah dapat
menyayangi anaknya sedalam yang dirasakan ibu. Akan tetapi, seorang ayah
(suami) seringkali merasa tersisih dan cemburu terhadap bayi yang menyita
perhatian istrinya. Oleh karena itu, dibutuhkan waktu untuk menemukan
keseimbangan baru dalam hubungan tersebut.

Dalam keseimbangan hubungan antara suami dengan istri dapat


mempengaruhi aspek tumbuh kembang pada masa anak yang merupakan suatu
hal penting dalam perawatan diri bayi dan ibu maupun pemenuhan asupan gizi
bayi hingga sang bayi dapat berkembang dengan normal (Media
Diglossia,2009)..

1
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara perawatan ibu dan bayi setelah kelahiran ?
2. Apa indikasi melakukan persalinan di rumah ?
3. Mengapa sifat kedua orang tua berubah setelah bayi mereka lahir ?
4. Bagaimana cara merawat bayi baru lahir (BBL) saat di rumah ?

I.3 Tujuan dan Manfaat


a) Untuk mengetahui cara perawatan ibu dan bayi setelah kelahiran
b) Untuk mengetahui apa saja indikasi yang diperhatikan saat
melakukan persalinan di rumah
c) Untuk mengetahui perubahan sifat atau dampak orang tua terhadap
bayi baru lahir
d) Untuk mengetahui cara perawatan bayi sbaru lahir (BBL) saat di
rumah

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

II.1 PERAWATAN IBU POSTPARTUM DIRUMAH


Masa nifas menurut Sarwono Prawirohardjo adalah dimulai setelah
plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
semula atau sebelum hamil, yang berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
[ CITATION Rat11 \l 1033 ]
Masa nifas menurut Rustam Mochtar adalah masa pulih kembali yang
dimulai dari persalinan selesai sampai alat alat kandungan kembali seperti
prahamil yang lamanya 6-8 minggu. [ CITATION Rat11 \l 1033 ]
Masa nifas adalah masa setelah selama 6 minggu atau 40 hari menurut
hitungan awam merupakan masa nifas yang penting sekali untuk terus dipantau.
Nifas merupakan masa pembersihan rahim, sama halnya dengan masa haid. Darah
nifas mengandung trombosit, sel-sel degeneratif, sel-sel nekrosis atau sel mati,
dan sel-sel endometrium sisa. Cepat atau lambat, darah nifas harus lancar
mengalir keluar. Jika tidak, misalnya karena kasus tertutupnya mulut rahim, maka
kuman dapat tumbuh subur didalam rahim sehingga bisa terjadi infeksi. Darah
akan cepat berhenti jika darah yang keluar memang sedikit tetapi optimal, atau
keluar sekaligus banyak dan berhenti sebelum masa 40 hari. Lama masa nifas bisa
berbeda-beda pada setiap ibu. Namun, cepat lambatnya darah berhenti bukan
merupakan indikasi singkat-lamanya masa nifas itu sendiri. Keadaannya yang
perlu diwaspadai pada maa nifas yaitu :
a. Perdarahan dari jalan lahir yang lebih banyak dari biasa
b. Keluar cairan berbau dari jalan lahir atau demam lebih dari 2 hari
c. Bengkak pada muka atau tangan, yang mungkin disertai kejang-
kejang, payudara bengkak kemerah-merahan.
Ibu yang bersalin melalui operasi Cesar juga memiliki darah nifas, namun
lebih sedikit dengan rata-rata masa nifas lebih panjang. Perdarahan nifas juga bisa

3
berlangsung lebih lama dari 40 hari. Keadaan ini terjadi karena proses kontraksi
rahim berlangsung tidak semsetinya atau lemah. Penyebabnya bisa karena ada
sesuatu yang tersisa dalam rahim, semisal ari-ari atau selaput ketuban yang
kemudian membungkus sisa darah yang membeku sehingga bekuan darah tersebut
jadi benda asing dalam rahim. Selain itu juga karena infeksi perpuralis yang
menyebabkan darah lama berhenti atau anemia yang membuat kekuatan kontraksi
rahim kurang dan ibu terus-menerus letih, sehingga memperngaruhi factor psikis
dan emosionalnya. Ibu yang mengidap anemia dengan kondisi membahayakan ,
semisal perdarahan post partum, harus segera diberi transfusi darah. Jika
kondisinya tidak berbahaya, cukup ditolong dengan pemberian obat-obatan.
[ CITATION MTI06 \l 1033 ]

A. ASUHAN KEPERAWATAN NIFAS DIRUMAH

Selain perdarahan, ada juga yang mengancam ibu, yaitu infeksi pada masa
nifas. Intervensi terhadap gangguan ini difokuskan untuk mecegah infeksi dan
meningkatkan proses penyembuhan dengan perawatan asepsis, kebersihan diri,
perawatan perineum, perawatan hemoragi, peningkatan eliminasi, pengkajian
terhadap involusi uteri, lokia, episotomi dan after pain. Bahaya terbesar yang
biasanya terjadi pada masa nifas adalah hemoragi atau perdarahan. Oleh karena
itu, pengkajian tanda vital , syok hipovolemik, tinggi fundus uteru, distensi urine,
sifat dan jumlah lokia, ketidaknyamanan, dan status emosional sangat penting
dilakukan untuk mengurangi bahaya nifas[ CITATION Rat11 \l 1033 ]

1. Merawat Payudara
Payudara membutuhkan perawatan khusus ketika ibu menyusui dan
perlu dijaga kebersihannya. Caranya yaitu cuci payudara setiap hari
dengan air; jangan gunakan sabun karena ini akan menghilangkan
lemak dari kulit dan memicu timbulnya kuka pada putting. Rawat
payudara dengan hati-hati. Jangan menggosoknya sampai kering,
tepuk tepuk saja. Jika bisa angina-anginkan sebentar setelah
menyusui. Gunakan breast pad didalam bra untuk menyerap ASI yang

4
mungkin bocor, dan gantilah pad sesering mungkin. Untuk
menghindari luka pada puting, teteskan minyak zaitun, krim
hypericum, dan calendula ke pad tersebut. [ CITATION DrM09 \l
1033 ]

II.2 PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DIRUMAH

II.2.1 MASALAH-MASALAH BAYI

Menjadi ayah dan ibu baru adalah hal yang menyenangkan. Sang ibu
tidak berhenti – henti memandang dan mengamati perkembangan anaknya.
Demikian pula sang Ayah semakin rajin berkerja untuk buah hati tercinta.
Namun, kadangkala ada beberapa masalah keseharian tentang perawatan bayi
yang tidak diketahui. Ketidaktahuan ini kadangkala berakibat kurang baik
pada putra – puteri yang dicintainya itu. Hal tersebut tak lepas dari bebrrpa
masalah yang terjadi pada bayi, diantaranya adalah : [ CITATION MTI06 \l
1033 ]
A. Masalah Kulit Bayi
Kulit adalah salah satu tanda yang paling terlihat dari kesehatan bayi
dan harus diberi perhatian yang khusus. Beberapa masalah kulit yang
umum bagi bayi bisa dicegah:
1) Kerak kepala
Kelenjar keringat yang berkerja berlebihan dikulit kepala dapat
menyebabkan sepihan kulit keras. Kerak ini disebut sela karang atau
cradle crap.
2) Kulit kering
Kulit bayi mudah menjadi kering, dan semakin kering kulitnya
semakin kurang efektiflah ia melindungi dari efek-efek yang
berbahaya

5
3) Kulit lecet
Kulit yang lecet disebabkan oleh gesekan antara kulit dengan
pakaian atau gesekan antarkulit pada daerah lipatan seperti ketiak,
paha dan pantat,
4) Biang keringat
Pada cuaca yang panas, pori-pori kulit bayi Anda bias tertutup dan
menyebabkan jerawat kecil merah muda. Cara mencegahnya:
a) Jangan biarkan bayi anda terlalu kepanasan dengan memakaikan
pakaian berlebihan atau memanaskan suhu ruangan bayi secara
berlebihan
b) Pastikan pakaian bayi cukup longgar
c) Bersihkan bayi anda secara teratur untuk membuang keringat
berlebihan
5) Ruam susu
Titik-titik putih yang timbul pada wajah, leher dan bagian atas
dada sangat umum terjadi di antara bayi-bayi yang disusui ASI. Tipe
ruam ini normal dan akan hilang tanpa perawatan apa pun.
[ CITATION MTI06 \l 1033 ]
B. Guncangan Terlalu Keras
Tujuan awal untuk menimang-nimang si buah hati adalah untuk
menenagkannya dari kerewelan atau agar ia segera tertidur. Tetapi karena
terlalu keras melakukannya, bayi justru cedera. Shakex Baby Syndrome
adalah cedera yang diderita bayi atau balita akibat diguncang keras. Akibat
goncangan keras ini, bagian paling parah yang mengalami cedera biasanya
adalah otak.
Keadaan itu terjadi karena saat bayi diguncang, otak dan tulang
tengkorak bergerak kearah yang berlawanan secara berulang kali,
akibatnya terjadi kerusakan pada pembuluh darah halus yang memang
masih rentan pada bayi, sehingga terjadi perdarahan. Bila perdarahan
terjadi pada otak atau retina mata, dapat menimbulkan kebutaan,
kelumpuhan, serangan jantung, nahkan kematian. Dua gejala yang

6
menandakan terjadinya Shakex Baby Syndrome adalah pembengkakan
dibawah selaput keras otak dan perdarahan pada retina mata. [ CITATION
MTI06 \l 1033 ]

II.2.2 PERAWATAN BAYI SEHARI – HARI

A. Membersihkan Tahi Mata


Gunakan kapas steril yang dibasahi air matang untuk membersihkan
tahi mata. Selalu gunakan kapas baru untuk tiap mata. Lakukan pijatan
lembut dari sudut mata kebawah dan ke arah hidung selama 5 – 10 kali.
Selewat usia 2 minggu, lazimnya tahi mata tak lagi berlebih karena saluran air
matanya sudah berfungsi. Bersihkan mata dari arah dalam keluar dengan bola
kapas yang sudah di celup dalam air hangat. Ganti kapas setiap kali
membersihkan mata agar tidak terjadi perpindahan kuman. Gunakan tisu
untuk mengeringkan mata. [ CITATION MTI06 \l 1033 ]
B. Membersihkan kerak kepala
Cara menghilangkannya dengan mengoleskan baby oil pada kepala
bayi, diamkan 10 – 5 menit, lalu pijat perlahan sebelum mengeramasnya,
jangan sampai kulit kepalanya berdarah. Ingat, ada peredaran darah dikepala
yang menyambung ke otak. Usahakan kulit kepala tetap sejuk dan kering
supaya sela karang ini tidak bertambah banyak. [ CITATION MTI06 \l
1033 ]
C. Mencuci rambut
Mencuci rambut bayi yang masih kecil sebenarnya mudah. Selain
belum banyak bergerak, rambutnya pun sedikit. Jangan panik melihat ubun –
ubun si kecil yang belum rapat. Kulit yang melindungi ubun – ubun cukup
kokoh.
Cara mencuci rambut si kecil a). Bukalah bajunya dan bungkuslah ia
dengan handuk. Letakkan kaki bayi diantara lengan dan samping tubuh kita
sehingga dapat ditahan dibawah ketiak. Sanggalah punggungnya sepanjang
lengan kita dan peganglah kepalanya dengan tangan. Dekatkan si kecil ke

7
baskom atau bak mandi. b). Basahi rambutnya periksa suhu air dengan siku,
gunakan tangan kita yang lain untuk membasuhi air ke atas kepala dan
rambutnya. Dengan hati – hati berikan sedikit sampo bayi pada kulit
kepalanya, lalu bilas. Jika mau, boleh juga sampo dituang sedikit ke air dalam
ember. c). keringkan rambut dengan handuk, tepuk – tepuk lembut rambut
bayi dengan handuk yang lain. Bayi akan panic dan menangis jika wajahnya
tertutup handuk. Perlahan – lahan sisirlah rambutnya dengan sisir bayi yang
sikatnya halus. [ CITATION MTI06 \l 1033 ]
D. Membersihkan hidung
Bagian dalam hidung memiliki daya pembersih sendiri, sehingga tak
perlu perawatan khusus. Untuk membersihkan cuping hidung, gunakan kapas
bertangkai yang sudah dicelup dalam air hangat. Jangan dalam- dalam.
Cuping hidung si kecil bisa terluka nantinya. Ganti kapas bertangkai untuk
cuping hidung lainnya. Saat nafasnya terganggu karena lendir yang berlebih,
gunakan aspirator. Lakukan satu per satu secara bergantian karena menghisap
kedua lubang sekaligus berbahaya. Lendir dapat naik dan berpeluang
menyebabkan infeksi. [ CITATION MTI06 \l 1033 ]
E. Merawat Tali Pusar
a). Siapkan alat – alat
b). Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusar
c). Tali pusar dibersihkan dengan kain kasa yang dibasahi alcohol 70%
d). Sesudah bersih, tali pusar dikompres alcohol atau betadine lalu dibungkus
dengan kain kasa steril kering
e). Sesudah tali pusar terlepas atau puput, kompres pusar dengan alcohol
sampai kering
Tali pusar biasanya terlepas dalam waktu tujuh sampai delapan hari.
Akan tetapi, setelah terlepas, ujung yang tertinggal belum kering betul, dan
ini memakan waktu beberapa minggu. Setiap habis mandi perlu dijaga agar
pusar yang belum sembuh betul dikeringkan dengan cermat. Tali pusar
dalam kandungan berfungsi untuk menyalurkan makanan dari ibu ke bayi,
dan setelah lahir bayi sudah tidak memerlukan tersebut. Apabila tali pusar

8
sudah menggering maka jangan dibungkus lagi, jangan dipakaikan bedak,
abu gosok, atau kunyahan daun sirih yang malah berpeluang menjadi sarang
kuman atau menyebabkan tetanus. [ CITATION MTI06 \l 1033 ]
F. Merawat Mulut
Sebenarnya mulut bayi tak perlu perawatan khusus. Endapan susu
pada lidah bayi pun tidak perlu dibersihkan. Cukup beri air putih saja.
Susudah tumbuh gigi, bersihkan gusi dan gigi sekalian sehari menggubakan
sikat gigi khusus untuk bayi, atau bisa juga kapas steril yang dibasahi air
matang. Apabila hal ini disebabkan karena jamur, ibu boleh mengolesi
dengan gentian violet 2% yang dapat dibeli diapotik. [ CITATION MTI06 \l
1033 ]
G. Membersihkan kulit
Untuk mencegah munculnya biang keringat, atur temperature ruangan
senyaman mungkin. Apabila taka da AC, Ventilasi kamar harus baik.
Pakailah bedak khusus bayi yang mampu menjaga kulit bayi tetap halus dan
lembut. Saat ia mengeluarkan banyak keringat, lap bagian tubuhnya dengan
handuk kering yang lembut. [ CITATION MTI06 \l 1033 ]
H. Membersihkan Telinga
Bagian dalam telinga juga tak boleh dibersihkan. Anda hanya
memberikan sebatas “ pintu keluar”. Pakailah coton bud yang dibasahi air
hangat supaya kotoran menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan. Daun
telinga dapat dibersihkan setiap mandi. Bersihkan daun telinga dengan
kapas bertangkai yang diolesi baby oil. Ganti kapas bertangkai baru untuk
daun telinga lainnya. Keringkan telinga bayi anda dengan handuk lembut.
Jika bayi akan dipasang anting, sebaiknya dipasang pada usia 1-2 bulan
karena bayi belum dapat menggaruk/ memegang. [ CITATION MTI06 \l
1033 ]
I. Memotong kuku
Kuku bayi cepat sekali tumbuhnya. Tahapan memotong kuku si kecil
sebagai berikut: agar kukunya agak lunak, potong sesuai mandi. Tekan jari
yang akan dipotong kukunya dengan ibu jari dan telunjuk kiri. Anda,

9
sementara tangan kanan anda mulai mengguntingnya. Pilih alat pemotong
kuku yang ujungnya bulat dan disterilkan dulu dengan alcohol 70%.
Gunting bagian kuku yang putih, jangan lupa sisakan sedikit bagian
tersebut. Bersihkan kotoran dalam kuku dengan kapas yang dicelup air
matang. [ CITATION MTI06 \l 1033 ]
J. Membersihkan Bokong
Daerah ini mudah terkena aneka problema karena seringkali kontak
dengan popok basah. Misalnya, terkena iritasi akibat mikroorganisme
penyebab infeksi dari air kemih. Jangan gunakan diapers sepanjang waktu,
cukup saat tidur malam atau ketika berpergian. Saat memakai diapres,
kendurkan bagian paha sebagai ventilasi dan jangan lupa menggantinya
setiap kali si buah hati buang air kecil atau buang air besar. [ CITATION
MTI06 \l 1033 ]
K. Membersihkan Alat Kelamin
Bersihkan setiap kali mengganti popok. Sesudah kotoran
dibersihkan, ambil kapas bersih yang dibasahi air hangat untuk
membilasnya. Khusus untuk bayi perempuan, selalu dimulai dari arah depan
ke belakang untuk menghindari bakteri yang terdapat di sekitar anus
terbawa ke vagina. Bersihkan hanya di daerah bibir vagina dan jangan
menyentuh daerah yang lebih dalam.
Seringkali pada usia 0-2 bulan bayi Anda berak disertai kencing
hampir 30 menit sekali. Air seni yang mengenai daerah sekitar anus akan
menyebabkan iritasi dan menjadi luka memerah. Cara mengatasinya cukup
mudah, yakni oleskan air hangat pada tisu untuk mengelap kotoran tersebut.
Anda tidak perlu mengoleskan bedak, minyak kelapa atau salep, karena hal
ini akan menimbulkan iritasi pada kulit. [ CITATION MTI06 \l 1033 ]
L. Memandikan Bayi
Kebanyakan ibu muda takut untuk memandikan bayi yang baru lahir,
hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena beriringnya waktu akan cakap juga
memandikan bayi ibu.

10
Di daerah panas, bayi dimandikan setiap pagi dan sore hari seperti
juga orang dewasa. Tetapi di daerah pegunungan cukup sekali sehari,
misalnya sore hari saja. Waktu untuk memandikan bayi harus sebelum
makan karena setelah makan biasanya bayi ingin tidur. Sebaiknya bayi
dimandikan antara pukul 09.00 sampai 10.00 pagi dan antara pukul 15.00
sampai 16.00 sore. Sebelum mulai memandikan bayi, cucilah dulu tangan
ibu dengan sabun sehingga bersih dan sediakan barang-barang keperluan
mandi, yaitu handuk, dua buah waslap (satu untuk muka dan kepala dan satu
lagi untuk badan dll.), popok, gurita, baju, peniti, sabun, talk, bedak dll. Bila
pusar belum lepas atau kering, sediakan alcohol dan kain kasa untuk
kompres.
a) Letakkanlah bayi diatas handuk bersih pada meja bayi atau kasur
yang sudah dialasi kain karet terlebih dahulu.
b) Basahi waslap lalu peras airnya, gosoklah beberapa kali muka bayi
secara perlahan dimulai dari dahi, mata, telinga, hidung, dan mulut,
lalu gosoklah rambut bayi.
c) Mencuci muka dan kepala tidak boleh memakai sabun karena bias
masuk dan akan terasa perih sehingga bayi menangis, dan akibatnya
bayi menjadi takut untuk mandi. Cuci rambut bayi dengan sabun
seminggu sekali, tetapi hati – hati jangan terkena mata bayi.
d) Setelah muka dan kepala bayi dicuci, keringkanlah dengan handuk
yang dipakai sebagai alas. Lalu basahilah waslap yang satu lagi dan
berilah sabun sabunlah leher, ketiak, badan, sela paha, dan sela perut
bayi.
e) Setelah seluruh tubuh rata disabuni, masukkan bayi kedalam ember
yang berisi air hangat. Badan bayi yang terkena sabun sangat licin.
Agar bayi tidak terlepas peganglah leher bayi dengan tagan kiri
dimana ibu jari dan jari gtelunjuk, jari tengan dimasukan ke sela
ketiak, jari lain diletakkan di punggung bayi, tangan kanan berada
diantara sela paha sambil memegang pundak bayi. Dengan cara
demikian, biasanya bayi dapat diangkat dengan aman.

11
f) Setelah masuk kedalam baskom/ember, tangan kiri tetap pada leher
sedang tangan kanan menyiram-nyiram badan bayi sambil digosok
perlahan dengan waslap. Jangan memandikan bayi terlalu lama, tetapi
cukuplah beberapa menit saja supaya bayi tidak masuk angin. Bayi
diangkat dari air, cara mengangkat bayi: tangan kiri memegang leher
dan kepala bayi, sedangkan tangan kanan memegang kedua kaki bayi
dengan telunjuk di antara kedua kaki
g) Keringkan badan bayi dengan handuk lalu taburilah bedak tipis-
tipis diseluruh tubuh bayi, terutama di sela-sela ketiak, paha dan perut.
Jangan menabur bedak terlalu tebal sebab bedak yang terlalu tebal
akan menjadi keras jika terkena keringat dan dapat melukai kulit bayi.

 Persyaratan Memandikan Bayi


Tujuan
i. Membersihkan kulit
ii. Merangsang peredaran darah
iii. Memberi perasaan nyaman dan segar, dan
iv. Melatih bayi agar terbiasa akan kebersihan
 Persyaratan memandikan bayi
i. Jaga bayi jangan sampai jatuh. Bahayanya bias menyebabkan gagar
otak, patah tulang dan lain-lain.
ii. Selama memandikan bayi lakukan kontak mata
iii. Persiapan alat dan bahan
a. Kapas bulat yang sudah direbus
b. Tempat khusus tertutup untuk membuang sampah/kasa yang kotor
c. Kom mandi ukuran standar, 2 waslap, sabun mandi bayi, handuk
(khusus untuk bayi, bahan lembut dan jangan dicampur dengan yang
lain, karena kulit bayi masih sangat halus, mudah terkena infeksi)
d. Kasa steril untuk membungkus tali pusar tang belum puput
e. Baby oil
f. Kapas basah untuk membersihkan bokong bayi jika buang air besar

12
g. Ember tertutup untuk popok bayi yang kotor 2 buah (1 ember
untuk pakaian kotor bayi yang basah dan 1 ember untuk pakaian kotor
yang kering)
h. Pakaian yang bersih dan kering
i. Sisir yang lembut[ CITATION Rat11 \l 1033 ]
M. Mengganti popok
Setiap kali kencing atau buang air besar, popoknya harus diganti.
Agar bayi dapat tidur tenang pada malam hari, tutuplah daerah kemaluan
dan pantat bayi dengan kertas toilet kira-kira setebal satu cm, baru
kemudian diberi popok atau celana , sehingga kencing yang keluar tengah
malam dapat langsung diserap kertas toilet sehingga bayi akan tetap tertidur.
Setiap kali mengganti popok pantat bayi harus dicuci dengan air hangat,
dikeringkan, lalu dibedaki tipis-tipis. [ CITATION MTI06 \l 1033 ]
N. Menjemur bayi
Kegiatan ini sangat sehat bagi si kecil, sebab kebutuhan tubuhnya
akan vitamin D terpenuhi, vitamin D sangat baik, bahkan bias pula
menurunkan kadar pigmen berwarna kuning dalam darah bayi kuning.
Menjemur bayi jangan terlalu lama-lama, maksimal 5-15 menit saja.
Lakukan antara 07.00-08.30, kenakan baju yang menyerap keringan seperti
baju dengan bahan katun, jangan oleskan krim apapun untuk melindungi
kulitnya.
Perawatan bayi pada 4 minggu sesudah kelahiran:
a) Berilah ASI pada 30 menit pertama bayi lahir, karena pada saat
bayi lahir pemberian makanan melalui ari-ari terputus sehingga
harus segera diganti dengan ASI
b) Jagalah suhu kamar bayi agar bayi tidak kedinginan, karena dalam
kandungan ibu bayi mendapatkan kehangatan sesuai dengan suhu
tubuh ibu
c) Atur pertukaran udara dengan baik, karena bayi baru lahir belum
dapat mengatur suhu tubuhnya dengan baik.

13
d) Cucilah tangan bersih sebelum ibu merawat bayi, jagalah tempat
tidur bayi dan popok agar tetap bersih, jangan biarkan orang lain
memegang bayi bila tidak perlu. Bila bayi anda menderita demam,
diare, susah bernafas dan kejang-kejang, segera bawa ke dokter
e) Bila berat lahir bayi kurang dari 1,5 kg atau terdapat kelainan,
segera ke puskesmas atau dokter. Berat lahir bayi akan menurun
10% dan dalam 2 minggu akan kembali ke berat badan semula.
[ CITATION DRN05 \l 1033 ]
O. Perawatan pakaian bayi
Semua pakain bayi yang akan dipakai harus dicuci dahuku, tidak
boleh disimpan dengan kapur barus karena dapat menyebabkan bayi kuning.
Ukuran popok yang paling baik adalah 60 x 40 cm, jangan terlalu kecil
supaya dapat dipakai agak lama. [ CITATION MTI06 \l 1033 ]

II.2.3 KEBUTUHAN MAKANAN BAYI EKSLUSIF

Makanan utama dan baik bagi bayi yang sudah disediakan tuhan
adalah ASI (air susu ibu). Apabila ASI cukup dan berat badanbayi naik
dengan baik (pada grafik kartu menuju sehat, berat badan pada pelangi
hijau), bayi boleh diberi ASI aja hingga berusia 6 bulan.
ASI tidak hanya memberi perlindungan terhadap infeksi dan alergi,
tetapi juga merangsang pertumbuhan system kekebalan. Oleh karena itu, ibu
harus berusaha terus memperbanyak ASI dan memberikannya kepada bayi.
KEUNTUNGAN ASI UNTUK BAYI:
1. Bayi mendapat zat anti yang melindunginya dari alergi karena ASI
mengandung protein yang spesifik. Alergi makanan yang tersering
adalah alergi terhadap susu sapi
2. ASI mengandung zat-zat gizi dibutuhkan untk pertumbuhan dan
perkembangan, termasuk kecerdasan bayi
3. Bayi mendapat zat anti dari ibu yang melindunginya dari serangan
penyakit, terutama diare dan penyakit infeksi

14
4. ASI lebih mudah dicerna dan diserap usus bayi
5. ASI sesuai kebutuhan bayi secara alamiah
a. ASI menjadi lebih encer jika cuaca panas
b. Protein dalam ASI pada kelahiran kurang bulan (prematur) lebih
tinggi dibandingkan dengan ASI pada kelahiran cukup bulan
(aterm)
c. Jumlah ASI yang disiap sesuai dengan kebutuhannya
6. Susu ASI sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu panas dan tidak
terlalu dingi
7. Kebersihan ASI terjamin. ASI bebas dari kuman karena diberikan
secara langsung dari panyudara sehingga mengurangi kemugkinan
bayi menderita gangguan saluran pencernaan
8. Ibu akan mendapat pengalaman yang berharga dan menyenangkan
serta timbul rasa lega dan puas
9. Mengurangi kerusakan gigi bayi dan angka kesakitan. Hal ini
terjadi karena anak yang tidak disusui ibunya akan lebih mudah sakit,
terutama diare dan penyakit infeksi. [ CITATION Rat11 \l 1033 ]

II.3 DINAMIKA KELUARGA SETELAH ANAK LAHIR

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan serta emosional dalam masing-masing individu yang
merupakan bagian dari keluarga.,[ CITATION Pau10 \l 1033 ]

A. Peran Orangtua Setelah Bayi Lahir


Untuk orangtua biologis, peran orangtua dimulai selagi kehamilan
membesar dan semakin kuat saat bayi dilahirkan. Selama periode pascapartum,
ibu dan ayah memberi respon terhadap perubahan peran orangtua melalui suatu
perjanan waktu yang bisa diduga sebelumnya. Pada periode awal, orangtua harus
mengenali hubungan merekan denga bayinya. Bayi perlu perlindungan,
perawatan, dan sosialisasi. Periode ini ditandai oleh masa pembelajaran yang
intensif dan tuntutan untuk mengasuh.struktur dan fungsi keluarga sebagai sistam

15
telah diubaah untuk selama-lamanya. Lama ini bervariasi, tetapi biasanya
berlangsung salama kira-kira empat minggu. Periode berikutnya mencerminkan
suatu waktu untuk bersama-sama membangun kasatuan keluarga. Periode waktu
berkonsolidasi ini meliputi peran negosiasi (suami-istri, ibu-ayah, orangtua-anak,
saudara-saudara) juga meliputi stabilisasi tugas-tugas seiring upaya untuk
menetapkan komitment. Periode yang berlangsung kira-kira selama dua bulan ini
sekarang dikanal dengan istilah trimester keempat.
Orangtua dan anak bertumbuh dalam peran mereka masing-masing sampai
kematian memisahkan mereka. Hal yang mengsankan pada proses interaksi
orangtua-anak, yang berlangsung seumur hidup ini, ialah perubahan yang
konsisten sepanjang perjalanan waktu.[ CITATION Sup04 \l 1033 ]

B. Tugas dan Tanggung Jawab Orang tua


Orangtua harus menerima keadaan anak yang sebenarnya dan tidak terus
terbawa dengan impian dan khayalan yang dimilikinya tentang figure anak
idealnya. Hal ini berarti, orangutan harus menerima panampilan fisik, jenis
kalamin, tempramen, dan stetus fisik anak.
Orangtua harus meyakini bahwa bayinya yang baru lahir adalah seorang
pribadi yang terpisah dari diri mereka. Artinya bayi itu adalah seseorang yang
memiliki banyak kebutuhan dan memerlukan perawatan. Orangtua harus bisa
menguasai cara merawat bayinya. Hal ini termasuk aktivitas merawat bayi
memperhatikan gerakan komunikasi yang dilakukan bayi dalam mengatakan apa
yang diperlukan, dan memberi respon yang tepat.
Orang tua harus menetapkan kriteria evaluasi yang baik dan dapat dipakai
untuk menilai kesuksesan atau kegagalan hal-hal yang dilakukan pada bayi.
Orangtua biasanya sangat sensitive terhadap respon bayi. Seorang ayah
menceritakan pengalamannya saat pertamakali berusaha mencium bayinya. Pada
saat itu bayinya bayinya memalingkan kepalanya. Ayah ini merasa hatinya terluka
walaupun mereka mengerti bahwa bayinya tidak mengerti gerakan itu sama sekali.
Orangtua harus menetapkan suatu tempat bagi bayi baru lahir didalam
keluarga. Baik bayi ini merupakan yang pertama atau yang terakhir, semua

16
anggota keluarga harus menyesuaikan peran mereka dalam menerima kedatangan
si pendatang baru ini. Anak, yang semula merupakan anak tunggal, perlu
dukungan untuk menerima seorang dalam memperoleh kasih saying
orangtua.Orangtua perlu menetapkan keunggulan hubungan dewasa mereka untuk
mempertahankan keluarga sebagai suatu kelompok. Karena ini meliputi
pengaturan banyak peran, misalnya, hubungan seksual, perawatan anak, karier,
dan peran dalam masyarakat, waktu dan energy dicurahkan untuk tugas penting
ini.[ CITATION Sup04 \l 1033 ]
C. Faktor Yang Mempengaruhi Respon Orangtua
Cara orangtua berespon terhadap kelahiran anaknya di pengaruhi
berbagai factor,meliputi usia, jaringan social, budaya, keadaan
sosialekonomi,dan aspirasi pribadi tentangmasa depan.
1) Usia maternal lebih dari 35 tahunU s i a ibu sangat
mempengaruhi hasil akhir kehamilan. Ibu dan bayi
u m u m n y a dianggap beresiko tinggi jika ibu berusia remaja atau
berusia lebih dari 35 tahun.
2) . J a r i n g a n s o c i a l J a r i n g a n s o c i a l m e n i n g k a t k a n p o t e n s i
pertumbuhan anak dan mencegah d a l a m kekeliruan
memperlakukan anak. Mercer (1982) dan Crawford (1985)menemukan
bahwa jaringan social member dukungan dan juga menjadi sumber
persoalan
3) B u d a y a
Menjadi determinant penting dalam prilaku orang tua . karena
mempengaruhi reaksi orang tua dan bayi, demikian juga orang tua atau
keluarga yang mengasuh bayi
4) Kondisi sosial ekonomi Keluarga yang menemukan kelahiran
seorang bayi. suatu beban financial dapat mengalami
peningkatan stress, stres ini dapat menggangu prilaku orang
tua sehingga membuat masa transisi untuk memasuki masa menjadi
orang tua menjadi lebih sulit.

17
5) A s p i r a s i personal Bagi beberapa wanita, menjado
o r a n g t u a m e n g g a g u k e b e b a s a n p r i b a d i a t a u kemajuan karier
mereka.[ CITATION Pau10 \l 1033 ]
D. Penyesuaian Bayi Orang Tua
Bayi baru lahir berpartisipasi aktif dalam membentuk reaksi orangtuanya
terhadap mereka (brazelton, Cramer, 1990). Interaksi orangtua – bayi di tandai
oleh “suatu rangkaian irama, repertoar prilaku, dan pola tanggung jawab (field,
1978). Hal iniunik pada setiap pasangan. Interaksi dapat di perbaiki dengan cara
berikut : 1. modulasi Ritme, 2 modifikasi repertoar prilaku, dan 3 respon yang
mutual.Yaitu
a. Ritme
Untuk mengatur ritme, baik orangtua maupun bayi harus mampu untuk
saling berinteraksi. Karena itu bayi harus dalam keadaan sadar penuh,
suatu keadaantidur-bangun yang paling sulit di pertahankan. Keadaan
sadar penuh ini lebih sering muncul pada saat makan atau saat saling
memandang. Ibu multipara menunjukan rasa sensitive dan mampu
memberi respon dengan sangat baik terhadap ritme makan bayinya. ibu
yang sensitive terhadap ritme makan member kesempatan pada bayinya
untuk berhenti mengisap. Misalnya, ibu belajar untuk tidak bicara atau
tersenyum terlalu banyak saat bayinya sedang mengisap karena bayi
akan berhenti makan akibat gangguan tersebut (field, 1978). Semakin
lama, bayi dapat melakukan interaksi yang lebih lama dengan
menyesuaikan ritme aktifitas,yaitu gerakkan anggota gerak, menghisap,
mengubah arah pandangan, dan habituasi. Untuk sementara orang
dewasa belajar memahami ritme ini, mengatur ritmenya sendiri, dan
dengan demikian mempermudahinteraksi yang ritmis (field, 1978).
b. Repertoar
Meliputi prilaku memandang, bersuara, dan ekspresi wajah. bayi
mampu focus focus dan mengikuti wajah manusia sejak lahir. Bayi
juga mampu mengubah arah pandangannya. Kemampuan ini di
control secara volunter.

18
c. Respon
Respon ini memunculkan suatu perasaan pada individu yang memiliki
prilaku itu sehingga mereka turut dalam interaksi berikut. Dengan kata
lain, respon tersebut berfungsi sebagai umpan balik positif Respon
orang tua terhadap bayinya dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu:
i. Faktor Internal Yang termasuk factor internal antara lain genetika,
kebudayaan yang mereka praktekkan dan menginternalisasikan dalam
diri mereka, moral dan nilai, kehamilan sebelumnya, pengalaman
yang terkait, pengidentifikasian yang telah mereka lakukan selama
kehamilan (mengidentifikasikan diri mereka sendiri sebagai orang tua,
keinginan menjadi orang tua yang telah diimpikan dan efek pelatihan
selama kehamilan.
ii. Faktor Eksternal Yang termasuk faktor eksternal antara lain perhatian
yang diterima selama kehamilan Melahirkan dan postpartum, sikap
dan perilaku pengunjung dan apakah bayinya terpisah dari orang tua
selama satu jam pertama dan hari-hari dalam kehidupannya.
[ CITATION Sup04 \l 1033 ]

Kondisi yang Mempengaruhi Sikap Orang Tua Terhadap Bayi


1) Kurang kasih sayang.
2) Persaingan tugas orang tua.
3) Pengalaman melahirkan.
4) Kondisi fisik ibu setelah melahirkan.
5) Cemas tentang biaya.
6) Kelainan Pada bayi.
7) Penyesuaian diri Bayi pascanatal.
8) Tangisan bayi.
9) Kebencian orang tua pada perawatan, privasi dan biaya pengeluaran.
10) Gelisah tentang kenormalan Bayi.
11) Gelisah tentang kelangsungan hidup Bayi

19
12) Penyakit Psikologis atau penyalahgunaan alkohol dan kekerasan pada
anak. [ CITATION Sup04 \l 1033 ]

20
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 Kesimpulan
Masa nifas menurut Sarwono Prawirohardjo adalah dimulai setelah
plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
semula atau sebelum hamil, yang berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
Keadaannya yang perlu diwaspadai pada maa nifas yaitu :
a. Perdarahan dari jalan lahir yang lebih banyak dari biasa
b. Keluar cairan berbau dari jalan lahir atau demam lebih dari 2 hari
c. Bengkak pada muka atau tangan, yang mungkin disertai kejang-
kejang, payudara bengkak kemerah-merahan.
Perawatan yang bisa dilakukan di rumah diantaranya: Merawat payudara
ibu setiap kali setelah menyusi. Sedangkan perawatan bagi bayinya sendiri
diantaranya adalah memandikan, menjaga kulit kepala, menjaga pakaian bayi,
merawat mulut, membersihkan telinga dll.
Setelah kelahiran sang bayi, peran keluargapun juga dituntut untuk
berubah. Keluarga harus bisa menjadi tempat berlindung bagi sang bayi. Tugas
antara ibu dan ayahpun juga semakin besar.

21
DAFTAR PUSTAKA

DR. Nursalam, M., Rekawati Sulisalingrum, S., & Sri Utami, S. (2005). Asuhan

Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawat dan Bidan). Edisi Pertama Jakarta:

Salemba Medika.

Indiarti, M. (2006). Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan dan Perawatan Bayi.

Yogyakarta: Diglossia Media.

Paula Kelly, M. (2010). Buku Saku Asuhan Neonatus dan Bayi. Jakarta: EGC.

Pudiastuti, R. D. (2011). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Stoppard, D. M. (2009). Ensiklopedia Kehamilan dan Kelahiran. Indonesia: Penerbit

Erlangga.

Suprajitno, S. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.

Williams, D. F. (2003). Baby Care Pedoman Merawat Bayi. Indonesia: PT Gelora Aksara

Pratama.

Anda mungkin juga menyukai