Anda di halaman 1dari 18

Dosen Pengampu : Miss Riefki Maida Sari Srg S.Pd, M.

M
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Nama : Khoirul Yahya
Kelas : AKS 5G
NIM : 0502182118
BEDAH JURNAL/ SISTEM PRODUKSI

1. JURNAL 1 ( JURNAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR)

Judul : Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Produksi Yang


Terintegrasi Untuk Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Di PT.
KKM Malang
Tahun : 2015
Nama Author : Meike Nawir, S.T.
Penerbit : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Tempat : Fakultas Bisnis dan Ekonomika
Abstrak : Informasi yang cepat dan tepat dari sistem produksi diperlukan dalam
pengembangan perusahaan agar efektifitas dan efisiensi dapat tercapai. Salah satu
cara yang dapat digunakan untuk tercapainya efektifitas dan efisiensi dalam sistem
produksi adalah dengan melakukan pengintegrasian sistem. PT. KKM merupakan
sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri pembuatan
furniture. Permasalahan utama yang dihadapi oleh perusahaan adalah
ketidakakuratan informasi dalam sistem produksi. Efektifitas yang dapat dicapai dari
implementasi sistem produksi yang terintegrasi adalah tercapainya tujuan perusahaan
dan adanya pengendalian dalam sistem produksi. Efisiensi yang dapat dicapai dari
implementasi sistem produksi yang terintegrasi adalah desain produk yang lebih
efisien, informasi inventori yang lebih akurat, perencanaan dan penjadwal produksi
yang fleksibel, proses produksi menjadi lebih terkontrol, dan perhitungan biaya
produksi yang akurat.

A. Latar Belakang

Sistem informasi dapat digunakan untuk membantu menyediakan informasi yang


dibutuhkan untuk pengambilan keputusan bisnis (David dkk, 1999). Tiga
keputusan yang harus diambil terkait dengan sistem produksi adalah produk yang
harus diproduksi, sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat produk, dan cara
untuk mengontrol sistem produksi (Wu, 2000). Proses produksi dalam perusahaan
manufaktur saat ini dihadapkan pada dilema, dimana harus meningkatkan
efektifitas dan efisiensi yang akan berdampak pada peningkatan produktivitas,
peningkatkan kepuasan konsumen, dan peningkatkan daya saing perusahaan
(Sriram, 2005). Efektifitas waktu dan biaya berbicara mengenai pemenuhan
variasi produk yang berkualitas (Sawhney dkk, 2009; Fernades dkk, 2009).
Peningkatan kualitas sendiri dapat ditingkatkan melalui desain dan kontrol
kualitas dalam proses produksi yang lebih baik (Wu, 2000). Efisiensi dalam hal
ini adalah pemenuhan permintaan produk yang bervariasi dengan dengan cepat
dan biaya yang rendah (Tam dkk, 2000). Oleh karena itu untuk memenuhi
permintaan tersebut, proses produksi perusahaan harus fleksibel, adaptif, responsif
terhadap perubahan, proaktif, dan mampu memproduksi produk yang bervariasi
dalam waktu yang pendek dan biaya yang rendah (Nagalingam, 1999).
Salah satu cara yang dapat digunakan oleh perusahaan manufaktur dalam
meningkatkan daya saing adalah dengan melakukan pengintegrasian sistem (Marri
dkk, 2003). Keuntungan utama dari penerapan sistem produksi yang terintegrasi
adalah kemampuan untuk mengkombinasikan variasi untuk mencapai fleksibilitas
dan efisiensi (Sohal, 2000). Keuntungan penerapan sistem produksi yang
terintegrasi lainnya adalah peningkatan utilisasi mesin, menurunkan inventori
WIP, meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya tenaga kerja, menurunkan
lead time¸ kualitas produk yang konsisten, penggunaan tempat yang lebih sedikit,
dan menurunkan biaya set-up (Gunasekaran, 1997). Industry Week’s 1993
memberitakan bahwa perusahaan dapat meningkatkan 64,5% produktivitas dalam
lima tahun, menurunkan inventori 46,3%, dan menurunkan biaya manufaktur
sampai 30,4% (Attaran, 1997) dengan melakukan pengintegrasian sistem
produksi.

PT. KKM merupakan perusahaan manufaktur yang melakukan proses produksi


furniture. Sistem produksi yang dijalankan di PT. KKM saat ini masih bersifat
manual. Seiring dengan semakin berkembangnya bisnis perusahaan maka
penggunaan sistem manual menimbulkan permasalahan, yaitu sulitnya
memperoleh informasi yang akurat terkait sistem produksi. Tanpa informasi yang
akurat, perusahaan tidak dapat menentukan kebijakan, keputusan bahkan
peraturan yang dapat menunjang perbaikan maupun perkembangan perusahaan
(Yahya, 2001).
Ketidakakuratan informasi terkait sistem produksi di PT. KKM juga
menimbulkan beberapa permasalahan lain, yaitu proses desain yang tidak efisien,
sering terjadi overstock pada bahan baku maupun barang jadi, proses perencanaan
dan penjadwalan produksi yang lama, tidak adanya tracebility produksi sehingga
biaya produksi suatu produk tidak dapat diketahuinya. Desain produk merupakan
hal yang penting karena desain produk yang efisien dapat membuat proses
produksi menjadi lebih cepat dan lebih hemat dalam biaya produksi (Wang,
2012). Proses desain produk di PT. KKM saat ini membutuhkan waktu yang lama
dan desain yang dihasilkan sering tidak efisien dalam proses produksi.
Permasalahan lain yang sering terjadi adalah seringnya overstock dan out
of stock untuk bahan baku yang disebabkan karena sulitnya untuk memperoleh
data stok akurat yang berdampak pada pembelian bahan baku yang tidak sesuai
dengan kebutuhan. Kesulitan untuk memperoleh infomasi yang akurat juga
berpengaruh pada proses perencanaan dan penjadwalan produksi yang lama dan
cenderung tidak fleksibel. Menurut Jones (2003) dalam proses perencanaan dan
penjadwalan produksi terdapat banyak hal yang harus diperhatikan, yaitu mulai
dari bahan baku yang dibutuhkan, permintaan khusus untuk produk sampai pada
proses produksi produk. Pengumpulan data yang cepat dan akurat sangat
dibutuhkan dalam proses perencanaan dan penjadwalan produksi.
Saat ini, di PT. KKM proses perhitungan biaya produksi juga tidak
dilakukan dengan akurat karena sulitnya untuk memperoleh data terkait produksi.
Tidak adanya infomasi yang akurat terkait biaya produksi menyebabkan
kesalahan dalam penentuan harga jual produk yang berpengaruh langsung pada
kepuasan konsumen. Perbaikan sistem dalam hal teknologi informasi dapat
membantu perusahaan untuk mengumpulkan serta memproses data dengan lebih
cepat dengan tingkat kesalahan yang rendah (Dalci, 2005).

Tuntutan konsumen terhadap mutu produk juga semakin tinggi, dimana mutu
produk yang dihasilkan oleh PT. KKM harus terjamin kualitasnya. Hal ini dapat
dicapai dengan adanya dukungan untuk tracebility data dari produk-produk yang
dihasilkan sehingga apabila terdapat permasalahan pada produk dapat langsung
ditelusuri kemungkinan penyebab munculnya permasalahan dan dilakukan
perbaikan untuk permasalahan tersebut. Adanya sistem tracebility dapat
membantu dalam pengambilan keputusan sehingga pengambilan keputusan
menjadi lebih cepat dan tepat. Pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat
diperlukan untuk mengembangkan perusahaan (Soedjianto, 2006). Departemen
Penjualan saat ini juga dituntut oleh konsumen untuk mengetahui data-data terkait
proses produksi, apakah produk yang dipesan dapat tersedia langsung atau berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk ketersediaan produk yang diinginkan tersebut.
Sistem yang digunakan oleh PT. KKM saat ini belum mendukung tersedianya
informasi yang diinginkan oleh konsumen.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis termasuk dalam penelitian


kualitatif interpretatif yang objek penelitiannya adalah siklus produksi PT. KKM.
Tujuan dari penelitian adalah explanatory research, yaitu untuk meningkatkan
pemahaman mengenai analisis dan perancangan sistem produksi sehingga dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Manfaat yang diperoleh dari penelitan ini
bersifat applied research karena hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
diterapkan di PT. KKM sehingga dapat membantu dalam pencapaian efektifitas
dan peningkatan efisiensi. Hasil akhir dari penelitian ini juga dapat membantu
memberikan masukan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
siklus.

a. Kritik

Pada latar belakang sudah disajikan introduction, outcome hasil penelitian, dicantumkannya
metode penelitian dan memberikan rekomendasi, namun pada bagian abstrak tidak memuat
informasi tentang saran atau langkah yang harus diambil dalam menjawab permasalahan
yang tersedia.

b. Sebaiknya

Dalam menuliskan abstrak latar belakang harus memuat enam komponen yaitu,
introduction, outcome, hasil, metodologi, rekomendasi dan saran (Notoadmojo. S. 2005)

B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ialah explanatory research yaitu untuk meningkatkan
pemahaman mengenai analisis dan perancangan sistem produksi sehingga dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan.

a. Kritik
Adapun tujuan yang diharapkan adalah hubungan atau perbandingan
efektifitas dan efisiensi perusahaan ketika menjalankan sistem produksi di
perusahaan tersebut maupun sebelum menerapkannya serta mampu
menginformasikan apakah hasilnya signifikan atau tidak. Jika memang
pengaruhnya besar berapa besar perbandingan tersebut. Dan yang paling
penting adalah perusahaan terbukti bisa menyaingi perusahaan lain yang
belum menerapkan sistem produksi tersebut.

b. Sebaiknya
Tujuan penelitian adalah pernyataan mengenai apa yang hendak kita capai.
Tujuan penelitian disajikan dengan maksud agar kita sebagai penulis dan pihak
lain yang membaca laporan penelitian dapat mengetahui dengan pasti apa
tujuan penelitian itu sesungguhnya ( Hussaini Usman & Purnomo, 2008.
Metodologi penelitian social penerbit PT.Bumi Aksara : Jakarta)

C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penelitan ini bersifat applied research karena hasil
dari penelitian ini diharapkan dapat diterapkan di PT. KKM sehingga dapat
membantu dalam pencapaian efektifitas dan peningkatan efisiensi.

a. Kritik
Manfaatnya sudah cukup bagus namun, masih kurang spesifik kepada salah
satu garis besar atau judul penelitian yaitu Sistem Informasi Produksi yang
terintegrasi. Penelitian juga menyajikan manfaat teoritis yaitu mencantumkan
data penilitian yang verifikatif untuk mengecek teori yang sudah ada, dan
manfaat praktis yaitu berguna untuk memecahkan masalah praktis.

b. Sebaiknya
Harusnya dicantumkan tambahan manfaat penelitian yaitu penelitian ini
diharapkan dapat diterapkan di PT. KKM sehingga dapat membantu dalam
pencapaian efektifitas dan peningkatan efisiensi yang di dukung sistem
infomasi produksi yang terintegrasi. Sehingga jelas apa yang menyebabkan
tercapainya efektifitas dan efisiensi perusahaan tersebut.

D. Metode

 Tahap awal yang dilakukan oleh penulis untuk mengumpulkan dan


mengolah data adalah melakukan survei awal ke PT. KKM untuk
memperoleh gambaran umum dan permasalahan perusahaan.

 Dilakukan studi kepustakaan, wawancara, analisis dokumen, serta observasi


yang lebih mendalam untuk menyelesaikan permasalahan dan menarik
kesimpulan terkait penelitian yang dilakukan.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis


dokumen, wawancara, dan observasi. Analisis dokumen dimaksudkan untuk
mengetahui gambaran umum perusahaan, yang dimana dokumen yang digunakan
meliputi struktur organisasi, job descriptions karyawan, dan dokumen- dokumen
lain yang digunakan di perusahaan. Metode wawancara yang digunakan oleh
penulis dalam melakukan wawancara adalah semi-structured interview, dimana
sebagian pertanyaan telah dipersiapkan dan dapat dikembangkan lebih jauh sesuai
dengan hasil wawancara. Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait
dengan siklus produksi. Observasi dilakukan untuk melihat keadaaan di PT. KKM
guna memahami lebih lanjut pemasalahan yang terjadi sehingga dapat
memberikan penyelesaian dengan lebih baik. Observasi yang dilakukan meliputi
observasi terkait bisnis proses perusahaan, input dan output siklus produksi
perusahaan, pengendalian perusahaan, dan dokumentasi perusahaan.

a. Kritik

Pada penelitian ini dilakukan metode penelitian kualitatif interpretatif yang


objek penelitiannya adalah siklus produksi PT. KKM. Langkah- langkah
penelitian sudah dilakukan sesuai prosedur yaitu diawali survey lapangan, lalu
studi kepustakaan, wawancara, analisis dokumen, serta observasi dan teknik
pengumpulan data dengan analisis dokumen, wawancara, dan observasi .
Sehingga data yang diperoleh mutakhir dan cukup valid.

b. Sebaiknya

Penyajian data sangat lengkap dan detail serta menarik untuk dibahas. Mulai
dari bagan, gambar tabel dan formar penyajian data yang tidak monoton.
Penghitungan juga mendetail dan tidak bertele-tele. Tapi harus diperhatikan
pada bagan atau mind mapping harus dengan tampilan yang lebih sederhana
dan simpel.

E. Kesimpulan

Rekomendasi yang diberikan terkait kelemahan yang ditemukan dari sistem


produksi yang digunakan oleh PT. KKM saat ini adalah perancangan sistem
informasi siklus produksi yang terintegrasi. Perancangan sistem informasi untuk
siklus produksi di PT. KKM ini juga meliputi perbaikan struktur organisasi,
melakukan perancangan job description yang baru, perancangan aktivitas desain
produk yang lebih efisien, perancangan aktivitas perencanaan dan penjadwalan
produksi yang lebih cepat dan fleksibel, perancangan proses produksi yang lebih
terkendali, dan aktivitas perhitungan biaya produksi yang lebih akurat.
Penerapan rekomendasi sistem produksi di PT. KKM memerlukan tambahan
biaya yang cukup besar, akan tetap keuntungan maupun manfaat lain yang
diperoleh perusahaan dari penerapan sistem jauh lebih besar.
Saran yang dapat diberikan peneliti terkait penelitian yang sejenis adalah akan
lebih baik apabila untuk penelitian yang sejenis juga dilakukan pembahasan
terkait perbaikan dari proses produksi untuk mengurangi waktu siklus proses
produksi produk dan dapat juga ditambahkan dengan melakukan perhitungan
biaya produksi dengan menggunakan metode ABM (Activity Based
Management). Selain itu dapat juga dilakukan tambahan pembahasan terkait
proses dari produk yang di-reject dan di-rework sehingga sistem yang dirancang
dapat lebih sesuai dan lebih mudah dalam penerapan sistem.

a. Kritik

Kesimpulan yang disajikan penulis sudah menunjukkan adanya bukti


bahwa adanya kelemahan sistem produksi yang digunakan oleh PT.
KKM tentang perancangan sistem informasi siklus produksi yang
terintegrasi. Sehingga sangat baik jika penulis memaparkan saran dan
rekomendasi yang diberikan kepada perusahaan dan bagi para pembaca
yang mungkin mengalami hal yang sama.
b. Sebaiknya

Dalam penulisan kesimpulan penulis sebaiknya memuat implikasi


penelitian baik secara teoritik dan praktik. Kemudian berikan ilustrasi
agar lebih memperjelas kesimpulan dari penelitan.

F. Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan

Kelebihan jurnal ini adalah mengulas sistem informasi produksi yang


baik dalam suatu perusahaan. Terbukti ketika penulis dapat menemukan
kelemahan pada PT. KKM. Memberikan gambaran yang jelas tentang
persoalan yang dihadapi perusahaan serta memberikan

b. Kekurangan

Jurnal ini masih sedikit dalam memberikan literasi yang mendetail


tentang sistem informasi produksi, padahal hal tersebut merupakan hal
vital dalam penelitian ini. Bagan, mind mapping gambar yang
ditampilkan sulit untuk dimengerti pembaca khususny khalayak umum.
Dan yang paling penting adalah penyajian perhitungan data yang masih
kurang detail dan kurang lengkap.

G. Rekomendasi

Jurnal ini baik untuk dibaca dan dijadikan bahan penelitian bagi peneliti
berikutnya jika ingin melakukan penelitian yang sama.
2. JURNAL 2 ( JURNAL PERUSAHAAN MNC)

Judul : Prosedur Production Control Pada Pt Astra Honda Motor Jakarta


Tahun : 2019
Nama Author : Maya Sofiana
Penerbit : Jurnal Abiwara
Tempat : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami
Abstrak :
This writing aims to know how to procedures of production control on PT Astra
Honda Motor (PT AHM) on Jakarta. This writing is executed on PT AHM, with the
methods of literature writing, observation, and interviews. The results of this writing
is represent that, procedures of production control is still not suitable because it is
still in development stage, so less than the maximum in the application of production
planning, production control, and production actual. The procedures of production
control on PT AHM Jakarta of production planning, production control, and
production actual. The constraints faced is the procedures of production control on
PT AHM Jakarta is difficult to implement prosedures for changing the order of
planning on the day running, SFG lacks parts, there are parties who disagree about
the minus burden. The solutions in facing is the procedures of production control on
PT AHM Jakarta is in the case of production planning, in case of force, a change in
order is permitted provided all parts are available, in the case of control production ,
in case of important. In the case control production, SFG is allowed as long as it can
be completed that day. In the case actual production, disputing parties are
accommodated, meetings with related parties
A. Latar Belakang
Persaingan industri otomotif yang ada di Indonesia belakangan ini sangatlah kuat, yang
mana semua merk industri otomotif tidak terkecuali sepeda motor dituntut untuk
menciptakan sepeda motor yang berkualitas tinggi, nyaman dikendarai, hemat bahan
bakar, dan harga yang terjangkau disemua kalangan masyarakat karena sepeda motor
saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat untuk beraktivitas sehari-hari, ini
tercermin dari evens motor show yang selalu padat dikunjungi oleh masyarakat, seperti
Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2014 Jakarta. Penjualan sepeda motor merk Honda
melampaui target penjualan yang telah ditetapkan. Pencapaian penjualan AHM (Astra
Honda Motor) ini mencerminkan tingginya animo masyarakat untuk memiliki sepeda
motor Honda.

Menurut data dari PT Astra International Tbk., yang dilansir dari Asosiasi Industri
Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan Honda di Pebruari lalu sebanyak 376.973
unit atau meningkat sebanyak 10,92 persen dibandingkan dengan Januari 2015 yang
mencatatkan penjualan sebanyak 339.850 unit. Secara kumulatif penjualan sepeda motor
Honda di Januari-Pebruari tahun ini tercatat sebanyak 716.823 unit. Honda berhasil
menguasai pangsa pasar sebesar 68 persen dari total pasar sepeda motor nasional di dua
bulan pertama 2015 sebanyak 1.058.874 unit.

Untuk dapat terciptanya eksistensi perusahaan dalam menguasai pangsa pasar perlu
dikedepankan pentingnya mutu produk, hal ini tidak terlepas dari fungsi pengawasan
yang merupakan salah satu fungsi manajemen. Seperti diketahui bahwa fungsi
pengawasan terkadang tidak mendapat tempat utama dalam suatu orgasinisasi, suatu
permasalahan besar terjadi barulah fungsi pengawasan dilakukan dengan optimal.
Seyogyanya fungsi pengawasan itu dilaksanakan secara bersamaan dengan fungsi
perencanaan, karena fungsi pengawasan itu dimulai sejak awal perencanaan. Oleh
karena itu fungsi pengawasan khususnya dalam hal ini pengawasan produk sangatlah
penting.

a. Kritik
Pada latar belakang hanya disajikan introduction saja tanpa memuat, outcome hasil
penelitian, tidak dicantumkannya metode penelitian dan tidak memberikan
rekomendasi, hanya penggambaran masalah saja yang diulas pada bagian ini.

b. Sebaiknya
Dalam menuliskan abstrak latar belakang harus memuat enam komponen yaitu,
introduction, outcome, hasil, metodologi, rekomendasi dan saran (Notoadmojo. S.
2005)

B. Tujuan

Untuk dapat terciptanya eksistensi perusahaan dalam menguasai pangsa pasar perlu
dikedepankan pentingnya mutu produk, hal ini tidak terlepas dari fungsi pengawasan yang
merupakan salah satu fungsi manajemen. Seperti diketahui bahwa fungsi pengawasan
terkadang tidak mendapat tempat utama dalam suatu orgasinisasi, suatu permasalahan
besar terjadi barulah fungsi pengawasan dilakukan dengan optimal. Seyogyanya fungsi
pengawasan itu dilaksanakan secara bersamaan dengan fungsi perencanaan, karena fungsi
pengawasan itu dimulai sejak awal perencanaan. Oleh karena itu fungsi pengawasan
khususnya dalam hal ini pengawasan produk sangatlah penting

a. Kritik
Tujuan yang diharapkan adalah penulis dapat memaparkan pentingnya penelitian
tersebut dilakukan. Namun, dalam tujuan penelitian ini penulis tidak menyertakan
tujuan yang spesifik perlunya penelitian ini dilakukan. Hanya gambaran umum dan
tidak mendalam.
b. Sebaiknya
Dalam tujuan penelitian ilmiah seharusnya jelas dan tidak bertele-tele serta memiliki
argumen yang kuat untuk meyakinkan pembaca bahwa penelitian ini penting
dilakukan.

C. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pengembangan konsep


pengawasan produksi sehingga menjadi masukan dalam pengambilan keputusan di
bidang fungsi pengawasan khususnya pengawasan produksi oleh perusahaan dan dapat
dijadikan dokumen ilmiah untuk pengembangan ilmu manajemen. Bagi pemerintah juga
agar pemerintah dapat menjalankan perannya dalam mendukung iklim yang kondusif
dalam kesempatan berusaha bagi swasta.

a. Kritik
Manfaat penelitian ini sudah bagus namun perlu diperjelas dengan memaparkan
manfaat secara teoritik dan parktik.

b. Sebaiknya
Manfaat penelitian yang jelas dan terstruktur akan menambah kualitas sebuah
peneletian ilmiah dan memberikan arah tersendiri bagi pembaca bahwa penelitian ini
sangat bermanfaat.

D. Metode

Dalam pembuatan tulisan karya ilimiah ini, penulis membutuhkan data-data yang
berhubungan dengan kajian penulis, yaitu bersumber dari:

Studi Pustaka (Library Research)


Yaitu pengumpulan data-data dengan cara mempelajari berbagai bentuk bahan-bahan
tertulis seperti buku-buku penunjang kajian, Koran, dan catatan-catatan maupun
referensi lain yang bersifat tertulis.

Studi Lapangan (Field Research)


Yaitu penelitian dengan cara mendatangi langsung ke perusahaan yang menjadi objek
kajian. Teknik pengumpulan datanya, yaitu wawancara dan observasi.

a. Kritik
Dalam metodologi penelitian harus jelas kita menggunakan metode kuantitatif atau
kualitatif agar pembaca tidak bingung dan data yang diteliti pun relevan dan dapat di
pertanggung jawabkan.
b. Sebaiknya
Selain menentukan metode kualitatif atau kuantitatif perlu diperhatikan bahwa ketika
ingin meneliti ke lapangan penulis sebaiknya terlebih dahulu menyurvey tempat
penelitian agar penulis sudah matang dalam mendalami penelitian yang akan dikaji.

E. Kesimpulan

System control yang dijalankan pada PT Astra Honda Motor sudah berjalan dengan
baik, hal tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
 Planning Produksi
Planning produksi adalah perencanaan produksi unit motor dengan kapasitas untuk 1
(satu) tahun, bulanan, mingguan, maupun harian untuk memenuhi keinginan konsumen
yang dalam hal ini diwakili oleh pihak marketing.
 Kontrol Jalannya Produksi
Di AHM pusat informasi produksi berada di PCR yang mana informasi sebagai modal
dasar pengontrolan jalannya produksi andalah manusia (man power). Distribution
Operator, adalah ujung tombak dari sistem kontrol PC. Distribution Operator
bertanggung jawab untuk menarik parts dari satu seksi ke seksi lain sesuai dengan
kebutuhan seksi yang dikontrolnya.
 Actual Produksi
PC yang setiap harinya bekerja sebagai pengontrol produksi tentunya memiliki tolok ukur
keberhasilan kerjanya, yang mana tolak ukur keberhasilan PC adalah produksi berjalan
sesuai MPS, produksi tanpa delay yang disebabkan kesalahan delivery part, dan tidak ada
over time tambahan untuk menejar produksi.
Namun dari hal-hal yang sudah disimpulkan penulis di atas terdapat kendala yang harus
diselesaikan dalam menjalankan Prosedur Production Control yaitu:
a. Planning Produksi
Apakah urutan planning pada hari berjalan (hari ke-n) boleh diubah
b. Kontrol Produksi
Apakah Semi Finished Goods (SFG) Unit Motor diperbolehkan karena kekurangan parts
c. Actual Produksi
Apa yang sebaiknya dilakukan jika ada pihak yang berselisih pendapat tentang
pembeban minus produksi di Assembling

a. Kritik
Kesimpulan yang disajikan penulis belum menunjukkan adanya data yang
kuat bahwa penelitian tersebut memaparkan hasil yang relevan.

b. Sebaiknya

Sangat baik jika penulis memaparkan saran dan rekomendasi yang


diberikan kepada perusahaan dan bagi para pembaca yang mungkin
mengalami hal yang sama dalam kasus yang sama

F. Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan

Topik penelitian ini sangat menarik untuk diangkat dalam suatu penelitian
ilmiah. Penulis mengulas masalah dan kasus terkini untuk dijadikan sebagai
bahan penelitian selanjutnya.

b. Kekurangan

Penelitian ini yang penting harus di evaluasi diantaranya, penulisan metode


penelitian yang harus jelas untuk mendapatkan data yang relevan pada
penelitian. Tidak dicantumkannya manfaat dan tujuan yang jelas dalam
penelitian ini mengurangi nilai dan kualitas penelitian ilmiah ini.

G. Rekomendasi

Walaupun jurnal ini banyak kekurangan. Jurnal ini baik untuk dibaca dan
dijadikan bahan penelitian bagi peneliti berikutnya jika ingin melakukan
penelitian yang sama.

3.JURNAL 3 ( JURNAL PERUSAHAAN FMCG)

Judul : Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 Di Departemen


Printing Development PT. X
Tahun : 2017

Nama Author : Robin Jovian Wigono

Penerbit : Departemen Printing Development PT.X / Jurnal Titra

Tempat : Departemen Printing Development PT.X

Abstrak : PT. X is a multinational company that produces consumer goods.


This research is aimed to get the design of quality management system needed for
ISO 9001: 2015 certification in Printing Development department, PT. X. This
research was conducted by interview and direct field observation in PT. X. The
scope of ISO 9001: 2015 quality management system design is the Printing
Development department which includes three functions inside. There are Printing
Project Management function, RND and Productivity Printing Project function, and
Mock up and Prototyping. The design is done through the making and renewal of
SOP, WI, support form, quality plan, and RACI matrix. Risk analysis using the
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method is also applied to three
processes in the Printing Development department. Implementation is carried out
on one of the processes considered to have a high risk of failure. The preliminary
compliance quality score indicates the suitability of 82.21% against the
requirements of ISO 9001: 2015, and the final compliance of 93.95%.

A. Latar Belakang
PT. X adalah salah satu perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang consumer
good. Proses dari pembuatan produk PT. X membutuhkan material-material tertentu dan
diantaranya terdapat material yang me- merlukan proses printing. Material yang perlu
melalui proses printing ini dapat berkaitan dengan produk secara langsung maupun
untuk material pendukung produk. Keadaan ini mem- buat PT. X memiliki bagian yang
bertanggung jawab secara khusus untuk menangani proses printing tersebut, yaitu bagian
Printing Process- ing. Bagian ini memiliki beberapa departemen pendukung untuk
memenuhi tanggung jawabnya. Departemen pendukung tersebut salah satunya adalah
departemen Printing Development.
Departemen Printing Development memiliki tanggung jawab utama, yaitu mengembangkan
dan memanajemen input yang masih berupa komunikasi tentang produk baru hingga
menjadi hal-hal yang dibutuhkan dalam proses produksi printing komersial. Departemen ini
juga bertanggung jawab mengembangkan project yang telah berlangsung supaya
menghasilkan output yang lebih efisien,bermutu, dan meningkatkan produktivitas.
Tanggung jawab lain dari departemen ini adalah menyediakan prototype yang digunakan
sebagai media approval sebelum produksi secara komersial. Tanggung jawab dari
departemen ini tentu memerlukan kontrol mutu atau sistem manajemen mutu yang baik
untuk dapat menjamin hasil output yang bermutu.
Kondisi saat ini, sistem manajemen mutu dari departemen Printing Development tidak
dapat terkontrol secara maksimal karena sistem manajemen mutu yang dimiliki belum
seluruh- nya mengacu pada standar internasional. Sistem manajemen mutu yang dimiliki
saat ini hanya memenuhi 82,21% dari persyaratan sistem manajemen mutu sesuai dengan
standar internasional. Sistem yang belum seluruhnya terkontrol sesuai standard
internasional ini tentu juga akan mempengaruhi output yang dihasilkan, sehingga pada
akhirnya mutu produk dari proses produksi printing secara komersial tidak dapat
terkontrol pula. Kerugian dalam hal biaya dan waktu juga akan timbul apabila proses
yang belum terkontrol ini terjadi kesalahan di dalamnya.
Keadaan tersebut, kemudian menjadi dasar departemen Printing Development untuk
me- lakukan standarisasi pada sistem manajemen mutunya. Standarisasi yang akan
dilakukan mengacu pada standar internasional yang tertuang dalam ISO 9001:2015.
Standarisasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesempat- an untuk melakukan
perbaikan berkelanjutan dan memudahkan proses kerja bagi karyawan baru.

a. Kritik
Latar belakang masalah pada penelitian ini sudah bagus namun masih sama kasusnya
seperti jurnal 2, Pada latar belakang sudah disajikan introduction, namun tidak memparkan
outcome hasil penelitian, tidak dicantumkannya metode penelitian dan tidak memberikan
rekomendasi, pada bagian abstrak tidak memuat informasi tentang saran atau langkah yang
harus diambil dalam menjawab permasalahan/kasus yang tersedia.

b. Sebaiknya
Dalam menuliskan abstrak latar belakang harus memuat enam komponen yaitu,
introduction, outcome, hasil, metodologi, rekomendasi dan saran (Notoadmojo. S. 2005)

B. Tujuan
Untuk meningkatkan manajemen mutu ISO 9001:2015 Di Departemen Printing Development
PT. X

a. Kritik
Tujuan penelitian belum dipaparkan secara jelas dan terperinci. Adapun tujuan
yang diharapkan adalah hubungan atau peningkatan mutu perusahaan ketika
menjalankan manajemen mutu untuk proses produksi di perusahaan tersebut.

b. Sebaiknya
Dalam menyusun penelitian mesti memaparkan tujuan penelitiannya dengan baik dan
jelas.

C. Manfaat
Penelitian ini bermanfaat bagi perusahan untuk lebih mudah dalam memanage sistem mutu
dalam perusahaan tersebut.

a. Kritik
Dalam penelitian ini tidak memuat manfaat yang jelas, namun tetap memberikan
informasi mengenai manajemen mutu untuk memacu proses produksi

b. Sebaiknya
Dalam penelitian ilmiah sangat membantu jika dijelaskan secara rinci agar pembaca
memiliki kepekaan setelah membaca penelitian ini.

D. Metode

ISO merupakan badan Organisasi Internasional untuk Standarisasi atau International


Organization for Standardization yang berpusat di kota Geneva, Swiss. Kata ISO sendiri
bukan diambil dari singkatan badan tersebut, melainkan diambil dari Bahasa Yunani,
yaitu kata “ISOS” yang berarti equal atau sama. Standarisasi yang diperkenalkan
ISO sendiri bermacam-macam dan salah satunya adalah ISO 9001.

a. Kritik
Dalam metodologi penelitian harus jelas kita menggunakan metode kuantitatif atau
kualitatif agar pembaca tidak bingung dan data yang diteliti pun relevan dan dapat di
pertanggung jawabkan.

b. Sebaiknya
Metode perhitungan pada penelitian cukup jelas namun belum lengkap dan detail.
Terutama dalam penghitungan analisis SWOT

E. Kesimpulan
Analysis gap yang dilakukan berupa tinjauan mutu awal departemen Printing Development
terhadap kesesuaian sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, menunjukkan bahwa terdapat
kesesuaian sebesar 82.21 %. Perancangan dilakukan untuk meningkatkan persentase
kesesuaian sistem manajemen mutu departemen Printing Development dengan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2015. Ruang lingkup dari perancangan ini adalah
departemen Printing Development beserta tiga function di dalamnya, yaitu PPM function
untuk proses New Product launch, RPP function untuk proses RND and Productivity
Printing Project dan proses Material Qualification, MOP function untuk proses Mock up
and Prototyping dan Prepress File Preparation. Perancangan yang dilakukan meliputi pe-
ninjauan, pembaharuan, dan pembuatan standard operational procedure, work instruction,
form pendukung, quality plan, dan RACI matriks untuk penentuan tanggung jawab dan
wewenang. Analisis SWOT untuk memperhatikan isu internal maupun eksternal serta
pembaharuan sasaran mutu yang sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu ISO
9001:2015 juga dilakukan. Perancangan mengenai tindakan mengatasi resiko dan peluang
juga telah dilakukan dengan metode FMEA dan hasilnya menunjukkan terdapat satu proses,
yaitu prepress file preparation yang dinilai memiliki potensi resiko kegagalan tinggi.
Perumusan action plan untuk proses ini telah dilakukan dan telah terimplementasi,
khususnya untuk pem- baharuan SOP dan form pendukung. Hasil akhir tingkat kesesuaian
sistem manajemen mutu departemen Printing Development dengan sistem manajemen mutu
ISO 9001:2015 setelah perancangan adalah sebesar 93.95 %.

a. Krikitik

Topik penelitian ini sangat menarik untuk diangkat dalam suatu penelitian ilmiah.
Penulis mengulas masalah dan kasus terkini untuk dijadikan sebagai bahan
penelitian selanjutnya.

b. Sebaiknya

Sangat baik jika penulis memaparkan saran dan rekomendasi yang diberikan
kepada perusahaan dan bagi para pembaca yang mungkin mengalami hal yang
sama dalam kasus yang sama

F. Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan

Penelitian ini menyajikan perhitungan analisis SWOT untuk


memperhatikan isu internal maupun eksternal serta pembaharuan sasaran
mutu yang sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu ISO
9001:2015

b. Kekurangan

Penelitian ini yang penting harus di evaluasi diantaranya, penulisan metode


penelitian yang harus jelas untuk mendapatkan data yang relevan pada
penelitian. Tidak dicantumkannya manfaat dan tujuan yang jelas dalam
penelitian ini mengurangi nilai dan kualitas penelitian ilmiah ini.

G. Rekomendasi

Walaupun jurnal ini banyak kekurangan. Jurnal ini baik untuk dibaca dan
dijadikan bahan penelitian bagi peneliti berikutnya jika ingin melakukan
penelitian yang sama.

Anda mungkin juga menyukai