M
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Nama : Khoirul Yahya
Kelas : AKS 5G
NIM : 0502182118
BEDAH JURNAL/ SISTEM PRODUKSI
A. Latar Belakang
Tuntutan konsumen terhadap mutu produk juga semakin tinggi, dimana mutu
produk yang dihasilkan oleh PT. KKM harus terjamin kualitasnya. Hal ini dapat
dicapai dengan adanya dukungan untuk tracebility data dari produk-produk yang
dihasilkan sehingga apabila terdapat permasalahan pada produk dapat langsung
ditelusuri kemungkinan penyebab munculnya permasalahan dan dilakukan
perbaikan untuk permasalahan tersebut. Adanya sistem tracebility dapat
membantu dalam pengambilan keputusan sehingga pengambilan keputusan
menjadi lebih cepat dan tepat. Pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat
diperlukan untuk mengembangkan perusahaan (Soedjianto, 2006). Departemen
Penjualan saat ini juga dituntut oleh konsumen untuk mengetahui data-data terkait
proses produksi, apakah produk yang dipesan dapat tersedia langsung atau berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk ketersediaan produk yang diinginkan tersebut.
Sistem yang digunakan oleh PT. KKM saat ini belum mendukung tersedianya
informasi yang diinginkan oleh konsumen.
a. Kritik
Pada latar belakang sudah disajikan introduction, outcome hasil penelitian, dicantumkannya
metode penelitian dan memberikan rekomendasi, namun pada bagian abstrak tidak memuat
informasi tentang saran atau langkah yang harus diambil dalam menjawab permasalahan
yang tersedia.
b. Sebaiknya
Dalam menuliskan abstrak latar belakang harus memuat enam komponen yaitu,
introduction, outcome, hasil, metodologi, rekomendasi dan saran (Notoadmojo. S. 2005)
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ialah explanatory research yaitu untuk meningkatkan
pemahaman mengenai analisis dan perancangan sistem produksi sehingga dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan.
a. Kritik
Adapun tujuan yang diharapkan adalah hubungan atau perbandingan
efektifitas dan efisiensi perusahaan ketika menjalankan sistem produksi di
perusahaan tersebut maupun sebelum menerapkannya serta mampu
menginformasikan apakah hasilnya signifikan atau tidak. Jika memang
pengaruhnya besar berapa besar perbandingan tersebut. Dan yang paling
penting adalah perusahaan terbukti bisa menyaingi perusahaan lain yang
belum menerapkan sistem produksi tersebut.
b. Sebaiknya
Tujuan penelitian adalah pernyataan mengenai apa yang hendak kita capai.
Tujuan penelitian disajikan dengan maksud agar kita sebagai penulis dan pihak
lain yang membaca laporan penelitian dapat mengetahui dengan pasti apa
tujuan penelitian itu sesungguhnya ( Hussaini Usman & Purnomo, 2008.
Metodologi penelitian social penerbit PT.Bumi Aksara : Jakarta)
C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penelitan ini bersifat applied research karena hasil
dari penelitian ini diharapkan dapat diterapkan di PT. KKM sehingga dapat
membantu dalam pencapaian efektifitas dan peningkatan efisiensi.
a. Kritik
Manfaatnya sudah cukup bagus namun, masih kurang spesifik kepada salah
satu garis besar atau judul penelitian yaitu Sistem Informasi Produksi yang
terintegrasi. Penelitian juga menyajikan manfaat teoritis yaitu mencantumkan
data penilitian yang verifikatif untuk mengecek teori yang sudah ada, dan
manfaat praktis yaitu berguna untuk memecahkan masalah praktis.
b. Sebaiknya
Harusnya dicantumkan tambahan manfaat penelitian yaitu penelitian ini
diharapkan dapat diterapkan di PT. KKM sehingga dapat membantu dalam
pencapaian efektifitas dan peningkatan efisiensi yang di dukung sistem
infomasi produksi yang terintegrasi. Sehingga jelas apa yang menyebabkan
tercapainya efektifitas dan efisiensi perusahaan tersebut.
D. Metode
a. Kritik
b. Sebaiknya
Penyajian data sangat lengkap dan detail serta menarik untuk dibahas. Mulai
dari bagan, gambar tabel dan formar penyajian data yang tidak monoton.
Penghitungan juga mendetail dan tidak bertele-tele. Tapi harus diperhatikan
pada bagan atau mind mapping harus dengan tampilan yang lebih sederhana
dan simpel.
E. Kesimpulan
a. Kritik
a. Kelebihan
b. Kekurangan
G. Rekomendasi
Jurnal ini baik untuk dibaca dan dijadikan bahan penelitian bagi peneliti
berikutnya jika ingin melakukan penelitian yang sama.
2. JURNAL 2 ( JURNAL PERUSAHAAN MNC)
Menurut data dari PT Astra International Tbk., yang dilansir dari Asosiasi Industri
Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan Honda di Pebruari lalu sebanyak 376.973
unit atau meningkat sebanyak 10,92 persen dibandingkan dengan Januari 2015 yang
mencatatkan penjualan sebanyak 339.850 unit. Secara kumulatif penjualan sepeda motor
Honda di Januari-Pebruari tahun ini tercatat sebanyak 716.823 unit. Honda berhasil
menguasai pangsa pasar sebesar 68 persen dari total pasar sepeda motor nasional di dua
bulan pertama 2015 sebanyak 1.058.874 unit.
Untuk dapat terciptanya eksistensi perusahaan dalam menguasai pangsa pasar perlu
dikedepankan pentingnya mutu produk, hal ini tidak terlepas dari fungsi pengawasan
yang merupakan salah satu fungsi manajemen. Seperti diketahui bahwa fungsi
pengawasan terkadang tidak mendapat tempat utama dalam suatu orgasinisasi, suatu
permasalahan besar terjadi barulah fungsi pengawasan dilakukan dengan optimal.
Seyogyanya fungsi pengawasan itu dilaksanakan secara bersamaan dengan fungsi
perencanaan, karena fungsi pengawasan itu dimulai sejak awal perencanaan. Oleh
karena itu fungsi pengawasan khususnya dalam hal ini pengawasan produk sangatlah
penting.
a. Kritik
Pada latar belakang hanya disajikan introduction saja tanpa memuat, outcome hasil
penelitian, tidak dicantumkannya metode penelitian dan tidak memberikan
rekomendasi, hanya penggambaran masalah saja yang diulas pada bagian ini.
b. Sebaiknya
Dalam menuliskan abstrak latar belakang harus memuat enam komponen yaitu,
introduction, outcome, hasil, metodologi, rekomendasi dan saran (Notoadmojo. S.
2005)
B. Tujuan
Untuk dapat terciptanya eksistensi perusahaan dalam menguasai pangsa pasar perlu
dikedepankan pentingnya mutu produk, hal ini tidak terlepas dari fungsi pengawasan yang
merupakan salah satu fungsi manajemen. Seperti diketahui bahwa fungsi pengawasan
terkadang tidak mendapat tempat utama dalam suatu orgasinisasi, suatu permasalahan
besar terjadi barulah fungsi pengawasan dilakukan dengan optimal. Seyogyanya fungsi
pengawasan itu dilaksanakan secara bersamaan dengan fungsi perencanaan, karena fungsi
pengawasan itu dimulai sejak awal perencanaan. Oleh karena itu fungsi pengawasan
khususnya dalam hal ini pengawasan produk sangatlah penting
a. Kritik
Tujuan yang diharapkan adalah penulis dapat memaparkan pentingnya penelitian
tersebut dilakukan. Namun, dalam tujuan penelitian ini penulis tidak menyertakan
tujuan yang spesifik perlunya penelitian ini dilakukan. Hanya gambaran umum dan
tidak mendalam.
b. Sebaiknya
Dalam tujuan penelitian ilmiah seharusnya jelas dan tidak bertele-tele serta memiliki
argumen yang kuat untuk meyakinkan pembaca bahwa penelitian ini penting
dilakukan.
C. Manfaat
a. Kritik
Manfaat penelitian ini sudah bagus namun perlu diperjelas dengan memaparkan
manfaat secara teoritik dan parktik.
b. Sebaiknya
Manfaat penelitian yang jelas dan terstruktur akan menambah kualitas sebuah
peneletian ilmiah dan memberikan arah tersendiri bagi pembaca bahwa penelitian ini
sangat bermanfaat.
D. Metode
Dalam pembuatan tulisan karya ilimiah ini, penulis membutuhkan data-data yang
berhubungan dengan kajian penulis, yaitu bersumber dari:
a. Kritik
Dalam metodologi penelitian harus jelas kita menggunakan metode kuantitatif atau
kualitatif agar pembaca tidak bingung dan data yang diteliti pun relevan dan dapat di
pertanggung jawabkan.
b. Sebaiknya
Selain menentukan metode kualitatif atau kuantitatif perlu diperhatikan bahwa ketika
ingin meneliti ke lapangan penulis sebaiknya terlebih dahulu menyurvey tempat
penelitian agar penulis sudah matang dalam mendalami penelitian yang akan dikaji.
E. Kesimpulan
System control yang dijalankan pada PT Astra Honda Motor sudah berjalan dengan
baik, hal tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
Planning Produksi
Planning produksi adalah perencanaan produksi unit motor dengan kapasitas untuk 1
(satu) tahun, bulanan, mingguan, maupun harian untuk memenuhi keinginan konsumen
yang dalam hal ini diwakili oleh pihak marketing.
Kontrol Jalannya Produksi
Di AHM pusat informasi produksi berada di PCR yang mana informasi sebagai modal
dasar pengontrolan jalannya produksi andalah manusia (man power). Distribution
Operator, adalah ujung tombak dari sistem kontrol PC. Distribution Operator
bertanggung jawab untuk menarik parts dari satu seksi ke seksi lain sesuai dengan
kebutuhan seksi yang dikontrolnya.
Actual Produksi
PC yang setiap harinya bekerja sebagai pengontrol produksi tentunya memiliki tolok ukur
keberhasilan kerjanya, yang mana tolak ukur keberhasilan PC adalah produksi berjalan
sesuai MPS, produksi tanpa delay yang disebabkan kesalahan delivery part, dan tidak ada
over time tambahan untuk menejar produksi.
Namun dari hal-hal yang sudah disimpulkan penulis di atas terdapat kendala yang harus
diselesaikan dalam menjalankan Prosedur Production Control yaitu:
a. Planning Produksi
Apakah urutan planning pada hari berjalan (hari ke-n) boleh diubah
b. Kontrol Produksi
Apakah Semi Finished Goods (SFG) Unit Motor diperbolehkan karena kekurangan parts
c. Actual Produksi
Apa yang sebaiknya dilakukan jika ada pihak yang berselisih pendapat tentang
pembeban minus produksi di Assembling
a. Kritik
Kesimpulan yang disajikan penulis belum menunjukkan adanya data yang
kuat bahwa penelitian tersebut memaparkan hasil yang relevan.
b. Sebaiknya
a. Kelebihan
Topik penelitian ini sangat menarik untuk diangkat dalam suatu penelitian
ilmiah. Penulis mengulas masalah dan kasus terkini untuk dijadikan sebagai
bahan penelitian selanjutnya.
b. Kekurangan
G. Rekomendasi
Walaupun jurnal ini banyak kekurangan. Jurnal ini baik untuk dibaca dan
dijadikan bahan penelitian bagi peneliti berikutnya jika ingin melakukan
penelitian yang sama.
A. Latar Belakang
PT. X adalah salah satu perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang consumer
good. Proses dari pembuatan produk PT. X membutuhkan material-material tertentu dan
diantaranya terdapat material yang me- merlukan proses printing. Material yang perlu
melalui proses printing ini dapat berkaitan dengan produk secara langsung maupun
untuk material pendukung produk. Keadaan ini mem- buat PT. X memiliki bagian yang
bertanggung jawab secara khusus untuk menangani proses printing tersebut, yaitu bagian
Printing Process- ing. Bagian ini memiliki beberapa departemen pendukung untuk
memenuhi tanggung jawabnya. Departemen pendukung tersebut salah satunya adalah
departemen Printing Development.
Departemen Printing Development memiliki tanggung jawab utama, yaitu mengembangkan
dan memanajemen input yang masih berupa komunikasi tentang produk baru hingga
menjadi hal-hal yang dibutuhkan dalam proses produksi printing komersial. Departemen ini
juga bertanggung jawab mengembangkan project yang telah berlangsung supaya
menghasilkan output yang lebih efisien,bermutu, dan meningkatkan produktivitas.
Tanggung jawab lain dari departemen ini adalah menyediakan prototype yang digunakan
sebagai media approval sebelum produksi secara komersial. Tanggung jawab dari
departemen ini tentu memerlukan kontrol mutu atau sistem manajemen mutu yang baik
untuk dapat menjamin hasil output yang bermutu.
Kondisi saat ini, sistem manajemen mutu dari departemen Printing Development tidak
dapat terkontrol secara maksimal karena sistem manajemen mutu yang dimiliki belum
seluruh- nya mengacu pada standar internasional. Sistem manajemen mutu yang dimiliki
saat ini hanya memenuhi 82,21% dari persyaratan sistem manajemen mutu sesuai dengan
standar internasional. Sistem yang belum seluruhnya terkontrol sesuai standard
internasional ini tentu juga akan mempengaruhi output yang dihasilkan, sehingga pada
akhirnya mutu produk dari proses produksi printing secara komersial tidak dapat
terkontrol pula. Kerugian dalam hal biaya dan waktu juga akan timbul apabila proses
yang belum terkontrol ini terjadi kesalahan di dalamnya.
Keadaan tersebut, kemudian menjadi dasar departemen Printing Development untuk
me- lakukan standarisasi pada sistem manajemen mutunya. Standarisasi yang akan
dilakukan mengacu pada standar internasional yang tertuang dalam ISO 9001:2015.
Standarisasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesempat- an untuk melakukan
perbaikan berkelanjutan dan memudahkan proses kerja bagi karyawan baru.
a. Kritik
Latar belakang masalah pada penelitian ini sudah bagus namun masih sama kasusnya
seperti jurnal 2, Pada latar belakang sudah disajikan introduction, namun tidak memparkan
outcome hasil penelitian, tidak dicantumkannya metode penelitian dan tidak memberikan
rekomendasi, pada bagian abstrak tidak memuat informasi tentang saran atau langkah yang
harus diambil dalam menjawab permasalahan/kasus yang tersedia.
b. Sebaiknya
Dalam menuliskan abstrak latar belakang harus memuat enam komponen yaitu,
introduction, outcome, hasil, metodologi, rekomendasi dan saran (Notoadmojo. S. 2005)
B. Tujuan
Untuk meningkatkan manajemen mutu ISO 9001:2015 Di Departemen Printing Development
PT. X
a. Kritik
Tujuan penelitian belum dipaparkan secara jelas dan terperinci. Adapun tujuan
yang diharapkan adalah hubungan atau peningkatan mutu perusahaan ketika
menjalankan manajemen mutu untuk proses produksi di perusahaan tersebut.
b. Sebaiknya
Dalam menyusun penelitian mesti memaparkan tujuan penelitiannya dengan baik dan
jelas.
C. Manfaat
Penelitian ini bermanfaat bagi perusahan untuk lebih mudah dalam memanage sistem mutu
dalam perusahaan tersebut.
a. Kritik
Dalam penelitian ini tidak memuat manfaat yang jelas, namun tetap memberikan
informasi mengenai manajemen mutu untuk memacu proses produksi
b. Sebaiknya
Dalam penelitian ilmiah sangat membantu jika dijelaskan secara rinci agar pembaca
memiliki kepekaan setelah membaca penelitian ini.
D. Metode
a. Kritik
Dalam metodologi penelitian harus jelas kita menggunakan metode kuantitatif atau
kualitatif agar pembaca tidak bingung dan data yang diteliti pun relevan dan dapat di
pertanggung jawabkan.
b. Sebaiknya
Metode perhitungan pada penelitian cukup jelas namun belum lengkap dan detail.
Terutama dalam penghitungan analisis SWOT
E. Kesimpulan
Analysis gap yang dilakukan berupa tinjauan mutu awal departemen Printing Development
terhadap kesesuaian sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, menunjukkan bahwa terdapat
kesesuaian sebesar 82.21 %. Perancangan dilakukan untuk meningkatkan persentase
kesesuaian sistem manajemen mutu departemen Printing Development dengan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2015. Ruang lingkup dari perancangan ini adalah
departemen Printing Development beserta tiga function di dalamnya, yaitu PPM function
untuk proses New Product launch, RPP function untuk proses RND and Productivity
Printing Project dan proses Material Qualification, MOP function untuk proses Mock up
and Prototyping dan Prepress File Preparation. Perancangan yang dilakukan meliputi pe-
ninjauan, pembaharuan, dan pembuatan standard operational procedure, work instruction,
form pendukung, quality plan, dan RACI matriks untuk penentuan tanggung jawab dan
wewenang. Analisis SWOT untuk memperhatikan isu internal maupun eksternal serta
pembaharuan sasaran mutu yang sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu ISO
9001:2015 juga dilakukan. Perancangan mengenai tindakan mengatasi resiko dan peluang
juga telah dilakukan dengan metode FMEA dan hasilnya menunjukkan terdapat satu proses,
yaitu prepress file preparation yang dinilai memiliki potensi resiko kegagalan tinggi.
Perumusan action plan untuk proses ini telah dilakukan dan telah terimplementasi,
khususnya untuk pem- baharuan SOP dan form pendukung. Hasil akhir tingkat kesesuaian
sistem manajemen mutu departemen Printing Development dengan sistem manajemen mutu
ISO 9001:2015 setelah perancangan adalah sebesar 93.95 %.
a. Krikitik
Topik penelitian ini sangat menarik untuk diangkat dalam suatu penelitian ilmiah.
Penulis mengulas masalah dan kasus terkini untuk dijadikan sebagai bahan
penelitian selanjutnya.
b. Sebaiknya
Sangat baik jika penulis memaparkan saran dan rekomendasi yang diberikan
kepada perusahaan dan bagi para pembaca yang mungkin mengalami hal yang
sama dalam kasus yang sama
a. Kelebihan
b. Kekurangan
G. Rekomendasi
Walaupun jurnal ini banyak kekurangan. Jurnal ini baik untuk dibaca dan
dijadikan bahan penelitian bagi peneliti berikutnya jika ingin melakukan
penelitian yang sama.