Anda di halaman 1dari 28

PANDUAN PROFESI NERS

KEPERAWATAN MEDIKAL
BEDAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NAZHATUT THULLAB SAMPANG
2019

1
BIODATA MAHASISWA

Nama Mahasiswa :……………………………………………

NIM :……………………………………………
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga buku kompetensi keperawatan Medikal Bedah ini dapat
diterbitkan.
Program profesi merupakan bagian terintegrasi dalam pendidikan Ners yang
diselenggarakan setelah program akademik untuk menciptakan lulusan ners profesional.
Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan professional yang berdasarkan pada
ilmu keperawatan medikal bedah dan teknik keperawatan medical bedah yang berbentuk
pelayanan secara komprehensif (bio-psiko-sosio-kultural) ditujukan pada orang dewasa
dengan atau yang cenderung mengalami gangguan fisiologi serta dengan atau tanpa
gangguan struktur akibat trauma. Pelaksanaan pelayanan keperawatan medical bedah
berdasar pada sintesa konsep dan prinsip ilmu keperawatan medical bedah melalui
penerapan ilmu dan teknologi keperawatan ke dalam bentuk asuhan keperawatan klien
dewasa yang mengalami perubahan fisik dengan gangguan struktur dan atau tanpa
gangguan struktur pada berbagai system tubuh. Proses pembelajaran yang dilaksanakan
adalah pengalaman belajar klinik.
Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada anggota tim atas usahanya
untuk menyusun buku Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah. Mudah-Mudahan dapat
disusul oleh tim-tim yang lain untuk menyusun buku-buku yang membantu mahasiswa
dalam mengikuti proses belajar-mengajar. Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk
kepada kita semua.

Sampang, ……………2019
Kaprodi,

Mei Lestari Ika, W. S. Kep., Ns. M. Kes


DAFTAR ISI
Halaman Judul
Biodata Mahasiswa
Kata Pengantar
Daftar Isi
Visi Misi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nazhatut Thullab Sampang
Visi Misi Prodi Pendidikan Profesi Ners
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Kurikulum Program Pendidikan Profesi Ners
Bab 3 Prasyarat dan Pengaturan Profesi Keperawatan Medikal Bedah
Bab 4 Kompetensi Profesi Keperawatan Medikal Bedah
Catatan
Daftar Pustaka

2
VISI, MISI DAN TUJUAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAZHATUT THULLAB SAMPANG

VISI
Menjadi institusi pendidikan Ilmu Kesehatan yang handal untuk menghasilkan lulusan yang
mandiri dan berazaskan nilai-nilai islami

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu dengan menerapkan sistem
pembelajaran terbaru.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian oleh tenaga pengajar maupun mahasiswa
sesuai dengan bidang keahliannya, serta digunakan sebagai dasar pengabdian kepada
masyarakat.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat oleh tenaga pengajar maupun
mahasiswa sesuai dengan bidang keahliannya.
4. Memperluas jaringan kerjasama guna pengembangan dan penyebarluasan informasi
ilmu pengetahuan

3
VISI, MISI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAZHATUT THULLAB SAMPANG

VISI
Menjadikan Program studi yang unggul, Profesional dan berbasis nilai-nilai islami pada tahun
2024.

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan profesi dengan menerapkan kurikulum berbasis KKNI
2. Melaksanakan penelitian dasar dan terapan dalam bidang kesehatan dan keperawatan
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam pengembangan keilmuan berbasis evidence
based practice
4. Meningkatkan peran institusi dalam kerjasama didalam dan diluar negeri untuk
tercapainya tri dharma yang bermutu.

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program Pendidikan Tinggi keperawatan adalah suatu pendidikan yang
bertujuan untuk menghasilkan perawat yang professional. Proses pendidikan ini
dilaksanakan melalui dua tahap yaitu tahap akademik dan tahap profesi. Proses
pendidikan tahap profesi dikenal dengan pengajaran klinik dan lapangan (PBK &
PBL), yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menerapkan ilmu yang dipelajari dikelas (pada tahap akademik) ke tatanan nyata.
Program pendidikan profesi merupakan proses sisoalisasi peserta didik dalam
mendapatkan pengalaman yang nyata untuk mencapai kemampuan keterampilan
profesional : intelektual, interpersonal dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada
klien. Pendidikan Profesi Ners Keperawatan medical bedah menggunakan kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) mengacu KKNI tahun 2014. Pada KBK Profesi Ners
Keperawatan Anak, para peserta didik menerapkan ilmu pengetahuan teori, konsep dan
keterampilan teknis yang telah dikuasai pada program akademik pada klien langsung
melalui program internship dimana peserta didik dibimbing oleh seorang perawat
sebagai preseptor.
Penerapan KBKP Profesi Ners Keperawatan medical bedah melibatkan seluruh
komponen profesi baik akademik maupun wahana praktik di berbagai kegiatan yang
dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi.

1
2

BAB II
RANCANGAN PEMBELAJARAN

2.1 Tujuan Pendidikan Profesi Ners


Tujuan tahap profesi adalah mempersiapkan mahasiswa melalui bentuk penyesuaian
profesional dalam pengalaman belajar klinik dan lapangan sehingga memiliki
kemampuan profesional, diantaranya :
1. Menerapkan konsep, teori dan prinsip dalam ilmu perilaku, ilmu sosial,
biomedik dan ilmu keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan
kepada individu, keluarga dan komunitas.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan pada masalah sederhana hingga kompleks
melalui pengkajian, penetapan diagnose, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative sesuai
dengan batas kewenangan, tanggung jawab dan kemampuan berlandaskan
etika profesi keperawatan
3. Mendokumentasikan seluruh proses keperawatan secara sistematis dan
memanfaatkan dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
4. Mengelola pelayanan keperawatan tingkat dasar secara bertanggung jaab
dengan menunjukkan sikap kepemimpinan.

2.2 Kompetensi Program Pendidikan Profesi Ners


Kompetensi Program Pendidikan Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nazhatut
Thullab Sampang mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi (KBK) mengacu KKNI
tahun 2014.
2.3 Kurikulum Progaram Pendidikan Profesi Ners
Pengembangan kurikulum profesi pada prodi pendidikan profesi Ners di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Nazhatut Thullab Sampang berdasarkan hasil surat keputusan No
056/SKep.01.01/STIKNT/IX/2019 tentang standar kebijakan pendidikan tinggi.
Pengembangan kurikulum profesi ners tersebut didasarkan pada ketentuan yang tertuang
pada AIPNI yaitu beban program profesi adalah sebanyak 29 SKS. Untuk kelengkapan
kurikulum institusi masing-masing prodi profesi ners masih harus menambah 7 SKS lagi
agar bisa memenuhi persyaratan minimal jumlah SKS pendidikan Ners tahap profesi
sebesar minimal 36 SKS. Adapun penjabaran beban program profesi Ners adalah sebagai
berikut :
DAFTAR MATA KULIAH
PROGRAM PROFESI NERS STIKES NAZHATUT THULLAB SAMPANG
TAHUN AKADEMIK: 2019/2020
               

NO KODE MATA AJAR SKS T P PL SEMESTER

1 MKNS0101 KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP) 2 0 0 2

2 MKNS0102 KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 6 0 0 6


SEMESTER
3 MKNS0103 KEPERAWATAN ANAK 4 0 0 4 I
4 MKNS0104 KEPERAWATAN MATERNITAS 4 0 0 4

5 MKNS0105 KEPERAWATAN JIWA 4 0 0 4

    TOTAL 20 0 0 20  

1 MKNS0201 MANAJEMEN KEPERAWATAN 4 0 0 4

2 MKNS0202 KEPERAWATAN GADAR DAN KRITIS 4 0 0 4


SEMESTER
3 MKNS0203 KEPERAWATAN GERONTIK 2 0 0 2
II
4 MKNS0204 KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS 5 0 0 5

5 MKINS0301 WOUND CARE 3 0 0 3

    TOTAL 18 0 0 18  

    TOTAL SKS SEMESTER I-II 38 0 0 38  


BAB III
TAHAP PELAKSANAAN

3.1 Persyaratan Program Profesi


1. Mahasiswa dinyatakan lulus program akademik
2. Menyelesaikan persyaratan administrasi program profesi
3.2 Peraturan Program Profesi
1. Kehadiran / presensi
a. Praktikum dimulai pada hari senin sampai jum’at kecuali pada mata jar manajemen
keperawatan dan mahasiswa yang sedang mengganti dinas. Ketentuan khusus akan
ditetapkan oleh bagian profesi Program studi Pendidikan Profesi Ners STIKES
Nazhatut Thullab Sampang.
b. Setiap mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu, sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan, yaitu :
 Pagi : pukul 07.00-15.00 WIB, istirahat selama 1 jam disesuaikan dengan
aktivitas ruangan
 Sore : pukul 14.00-20.30 WIB, istirahat selama 1 jam disesuaikan dengan
aktivitas ruangan
 Malam : pukul 21.00-07.00 WIB
c. Setiap mahasiswa wajib memenuhi kehadiran 100% termasuk libur nasional
d. Dalam 1 hari praktik berlaku 1 kali shiff/dinas
e. Tidak dibenarkan menukar/mengganti jadwal praktik yang telah ditentukan tanpa
sepengetahuan pembimbing
f. Mahasiswa tidak dibenarkan meninggalkan tempat praktik tanpa seijin pembimbing
g. Mahasiswa yang meninggalkan tempat praktik lebih dari 1 jam istirahat yang telah
ditentukan, wajib mengganti jam praktik sebanyak jam yang telah ditinggalkan.
h. Mahasiswa yang terlambat datang mengikuti kegiatan praktik profesi dengan alasan
apapun wajib memberitahukan kepada pembimbing pendidikan atau pembimbing
klinik rumah sakit dan diharuskan menambah jam praktik sesuai dengan banyaknya
waktu yang tertinggal dari jadwal yang telah ditentukan.
i. Mahasiswa yang tidak hadir pada kegiatan profesi wajib melaporkan secara lisan
atau tertulis terlebih dahulu kepada pembimbing pendidikan kemudian kepada
pembimbing klinik di rumah sakit/lapangan.
j. Ketidakhadiran dengan alasan sakit harus disertai dengan surat keterangan sakit dari
dokter dan diserahkan kepada pembimbing pendidikan atau pembimbing klinik
rumah sakit/lapangan.
k. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik dengan alasan ijin/sakit, harus mendapat
ijin dari pembimbing. Yang bersangkutan diwajibkan mengganti praktik sejumlah
hari yang ditinggalkan.
l. Ketidakhadiran tanpa sepengetahuan pembimbing diwajibkan mengganti sebanyak 2
kali lipat dari hari praktik yang ditinggalkan.
m. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik lebih dari 2 hari dengan alasan apapun dan
tanpa pemberitahuan kepada pembimbing klinik /rumah sakit wajib mengulang pada
praktik di ruangan tersebut.
n. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktik selama lebih dari 5 hari dengan alasan
apaun pada satu bagian/departemen tertentu kecuali sakit dan alasan yang bisa
dipertanggungjawabkan, di nyatakan gugur pada bagian departemen tersebut.
o. Setiap mahasiswa yang mengganti hari praktik harus membawa surat pengantar dari
bagian Profesi Prodi Pendidikan Profesi Ners STIKES Nazhatut Thullab dan bila
tidak membawa surat pengantar dianggap tidak mengganti.
2. Seragam
a. Kegiatan Profesi :
 Dinas pagi dan sore : seragam yangdikenakan adalah atas dan bawah putih
sesuai dengan ketentuan pendidikan, tanda pengenal, skort lengkap dengan logo
dan bet Prodi Pendidikan Profesi Ners STIKES Nazhatut Thullab Sampang,
sepatu hitam tertutup, hak maksimal 3 cm dan tidak bersuara.
 Selama praktik mahasiswa tidak diperkenankan menggunakan perhiasan dalam
bentuk apapun
 Rambut rapi
b. Praktik lapangan :
 Atas kemeja putih dan bawah rok/celana panjang hitam, tanda pengenal dan jas
almamater, sepatu tertutup, tidak bersuara.
c. Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan diatas tidak diperkenankan mengikuti
praktik dan dinyatakan tidak hadir
3. Peralatan Klinik
a. Setiap mahasiswa wajib membawa perlengkapan klinik yang menunjang pelaksanaan
praktik klinik meliputi : stetoskop, tensimeter, termometer, jam, penlight, reflek
hammer, gunting, pinset anatomi, pinset chirrugis, meteran kain, masker, gunting kuku.
b. Mahasiswa yang tidak membawa perlengkapan klinik saat praktik dengan seijin
pembimbing pendidikan atau pembimbing klinik diberikan waktu untuk mengambil
perlengkapan klinik yang diberikan.
c. Waktu yang dipergunakan untuk mengambil alat praktik, wajin diganti dengan
menambah pada akhirjam praktik.
4. Pelaksanaan program profesi
a. Mahasiswa wajib mengikuti program orientasi ruangan
b. Mahasiswa yang tidak membawa LP pada preconferent atau laporan tidak lengkap atau
tidak sesuai dengan topik yang telah ditentukan, tidak diperkenankan mengikuti praktik
dan dinyatakan tidak hadir.
c. Mahasiswa yang tidak hadir mengikuti preconferent dan post conferment dinyatakan
tidak hadir
d. Laporan kasus harus dibawa setiap hari
e. Mahasiswa yang tidak membawa laporan asuhan keperawatan pada saat post
conferment atau laporan tidak lengkap dengan ketentuan yang berlaku dinyatakan tidak
hadir.
f. Jika dalam 2 hari mahasiswa belum mendapatkan kasus sesuai dengan yang telah
ditentukan, maka dengan sepengetahuan pembimbing pendidikan dan klinik mahasiswa
diharuskan mengganti kasus dan mengikuti pre conferment susulan.
5. Ujian
a. Mahasiswa dinyatakan berhak mengikuti ujian setelah memenuhi ketentuan kehadiran
100% dimasing-masing bagian.
b. Ujian klinik /lapangan dilakukan pada minggu akhir pelaksanaan kegiatan profesi
disetiap bagian /departemen
c. Kasus yang akan diujikan ditentukan pada hari pelaksanaan ujian
d. Penguji sekurang-kurangnya terdiri dari 2 yang terdiri dari : 1 orang dari pendidikan, 1
oarang dari tempat praktik atau tempat ujian dilaksanakan.
e. Ketentuan ujian disesuaikan dengan ketentuan dari masing-masing bagian
f. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian diberikan kesempatan untuk
memperbaiki /mengulang ujian pada hari berikutnya atau sesuai dengan kesepakatan
dengan penguji.
g. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian dengan alasan : sakit/ijin dan disertai dengan
surat keterangan yang dapat dipertanggung jawabkan, diberikan kesempatan untuk
mengikuti ujian susulan pada bagian yang bersangkutan.
h. Hal-hal yang menyangkut ujian susulan atau ujian perbaikan sepenuhnya menjadi
kewenangan PJMK yang bersangkutan, penguji pendidikan dan penguji tempat praktik.
6. Referensi
a. selama program profesi mahasiswa wajib membawa buku panduan profesi dan atau
buku panduan kompetensi
b. selama praktik mahasiswa diwajibkan membawa literatur sesuai dengan topik kasus
yang diambil
c. mahasiswa yang tidak membawa literatur yang sesuai dengan topik kasus yang diambil
dengan seijin pembimbing pendidikan atau pembimbing klinik /lapangan diberikan
waktu untuk membawa literatur yang sesuai.
d. Waktu yang digunakan untuk mengambil literatur, wajib diganti dan ditambahkan pada
akhir jam praktik.
3.3 Metode Evaluasi
1. Waktu
Evaluasi dilaksanakan terus-menerus disetiap putaran pada bagian-bagian yang telah
ditentukan dengan bobot penilaian yang ditentukan. Pada akhir putaran diadakan ujian lisan
secara komprehensif
2. Aspek yang dievaluasi
Pencapaian kompetensi tiap mata ajar (pengetahuan dan ketrampilan), aspek sikap
(kedisiplinan, tanggung jawab, tanggap, prinsip-prinsip etika)
3. Metoda
 Observasi : sikap, keterampilan (60-70%)
 Tertulis (laporan) : LP, LK, Ketrampilan (20%)
 Responsi : kemampuan mengemukakan pendapat atau alasan berdasarkan kasus
atau laporan yang telah dibuat (10-20%)
4. Syarat kelulusan
Minimal nilai B, bila tidak mencapai syarat kelulusan, mahasiswa harus terus mengikuti
putaran berikutnya, kemudian kembali lagi saat libur atau setelah selesai semua.
5. Kegiatan profesi dilaksanakan selama 5 minggu, terdiri dari 4 kelompok. Setiap minggu
mahasiswa mendapat 1 kasus kelolaan. Kasus diberikan pada hari jum’at saat mahasiswa
rotasi untuk dibuat LP. Sebagai kasus kelolaan kecuali IRD karena pergantian pasien begitu
cepat. Mahasiswa ditugaskan membuat satu kasus askep pada pasien sebagai laporan awal.
LK dikumpulkan paling lambat hari senin pada minggu berikutnya.
BAB IV
KOMPETENSI PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Mata Ajar : Keperawatan Medikal Bedah


Kode Mata Ajar : MKNS0102
Beban Studi Jalur Reguler :6
Beban Studi Jalur Non Reguler :6
Penempatan Jalur Reguler : Semester 9
Penempatan Jalur Non Reguler : Semester 1
Tempat Praktik : RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan
A. DESKRIPSI MATA AJAR
Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan professional yang berdasarkan
pada ilmu keperawatan medikal bedah dan teknik keperawatan medical bedah yang
berbentuk pelayanan secara komprehensif (bio-psiko-sosio-kultural) ditujukan pada orang
dewasa dengan atau yang cenderung mengalami gangguan fisiologi serta dengan atau
tanpa gangguan struktur akibat trauma. Pelaksanaan pelayanan keperawatan medical
bedah berdasar pada sintesa konsep dan prinsip ilmu keperawatan medical bedah melalui
penerapan ilmu dan teknologi keperawatan ke dalam bentuk asuhan keperawatan klien
dewasa yang mengalami perubahan fisik dengan gangguan struktur dan atau tanpa
gangguan struktur pada berbagai system tubuh. Proses pembelajaran yang dilaksanakan
adalah pengalaman belajar klinik. Beban SKS stase ini adalah 4 SKS (8 minggu praktek).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti mata ajar ini, mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan
keperawatan medical bedah pada klien dewasa yang mengalami berbagai perubahan
fisiologis dengan dengan atau tanpa gangguan struktur pada berbagai system organ
tubuh (system pencernaan, perkemihan, endokrin, persyarafan, musculoskeletal,
kelainan darah, penyakit infeksi, keganasan, pernafasan, kardiovaskuler) dengan
mengaplikasikan ilmu keperawatan dan medis dengan berbagai ilmu terapan lain
yang terkait
2. Tujuan Khusus :
a. Mesintesa pengetahuan tentang anatomi, fisiologi dan patofisiologi
untuk dapat menjelaskan perubahan – perubahan atau gangguan
dalam fungsi system tubuh.
b. Mengkaji status kesehatan pasien dengan gangguan system tubuh
yang lazim terjadi meliputi pengkajian kesehatan secara umum,
perkembangan, social budaya dan keadaan emosi
c. Melaksanakan asuhan keperawatan yang meliputi:
 Identifikasi tanda dan gejala gangguan system tubuh yang
lazim terjadi pada klien dewasa.
 Merumuskan diagnose keperawatan berdasarkan data primer
dan sekunder yang terkait dengan perubahan dalam fungsi
system tubuh.
 Menentukan tujuan keperawatan dan merancang rencana
tindakan keperawatan berdasarkan permasalahan / kebutuhan
pasien.
 Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana
keperawatan yang telah dibuat meliputi:
penyuluhan/pendidikan kesehatan, tindakan mandiri
keperawatan, kolaborasi, pengamatan dll.
 Mengevaluasi tindakan keperawatan
d. Pemberian ASKEP minimal pada 8 kasus gangguan system di
klinik dengan memilih dari system-sistem berikut ini yaitu :
pencernaan, kardiovaskuler, pernafasan, perkemihan, persyarafan,
THT, MATA, endokrin, musculoskeletal, integument, imun,
haematology, kasus infeksi, kasus keganasan.
e. Kasus kelolaan dapat dicapai di bangsal penyakit dalam, bangsal
bedah, bangsal syaraf, poli THT dan Kulit, ruang Hemodialisa dan
ruang operasi
f. Menjelaskan pengaruh dan efek samping dari terapi obat yang
diberikan sesuai program dokter
g. Melaksanakan tindakan pertolongan pertama pada kasus gawat di
ruang rawat.
h. Mendokumetasikan seluruh proses keperawatan secara sistematis
dan memanfaatkannya dalam upaya meningkatkan asuhan
keperawatan
DAFTAR KOMPETENSI KASUS
SISTEM NEUROLOGI 1. Cedera
2. Aphasia
3. Stroke
4. Kanker otak
5. Kraniotomi
6. Cedera kepala
7. Quadriplegi
8. Kejang
9. Cedera medula spinalis
SISTEM KARDIOVASKULER 1. Gagal jantung kongestif
2. Aneurisma
3. Bedah jantung
4. Hipertensi
5. Penyakit katup jantung
6. Arteriosklerosis
7. Arteriosklerosis
8. AMI
SISTEM RESPIRASI 1. PPOM
2. Kanker paru
3. Efisema
4. Pneumonia
5. TBC
6. Asma
7. Tonsilektomi
8. Trauma leher
9. Faringitis
SISTEM PENCERNAAN 1. Anorexia
2. Stomatitis
3. Tumor oral
4. Gastritis
5. Hernia
6. Obstruksi intestinal
7. Trauma abdomen
8. Hemoroid
9. Apendistis
10. Perionitis
11. Gastroenteritis
12. Abses anorektal
13. Anal fissure
14. Anal fistula
15. Sirosis
16. Hebatitis
17. Trauma liver
18. Kolesistitis
19. Malnutrisi
20. Hematemesi-Milena
21. Obesitas
SISTEM ENDOKRIN 1.Hipotiroid
2.Hipertiroid
3.Tiroiditis
4.Kanker tiroid
5.Kanker tiroid
6.Diabetes insipidus
7.Diabetes mellitus
SISTEM PERKEMIHAN 1. Inkontinensia urin
2. Urolitiasis
3. Trauma vesica urinarius
4. Hidronefrosis
5. Hidroureter
6. Absesrenal
7. Glomerulonefritis
8. Trauma renal
9. Gagal ginjal
SISTEM REPRODUKSI 1. Keganasan mammae
2. Mastektorni
3. Ca prostate
4. BPH
5. Prostatitis
6. Hidrokel
7. Spermatokel
8. Varikokel
9. Epididimitis
SISTEM MUSKULOSKLETAL 1. osteoporosis
2. fraktur
3. amputasi
4. cedera olahraga
5. osteomielitis
6. kanker tulang
SISTEM INTEGUMEN 1. iritasi kulit minor
2. trauma
3. luka tekan
4. psoriasis
5. luka bakar
6. kanker kulit
PENCAPAIAN KOMPETENSI KLINIK
Tingkat/ KETERANGAN
Level 1 2 3
N JENIS KOMPETENSI pencapai Tgl Kem Tgl Kema Tgl Kema
O (Pola Kesehatan Fungsional an am m m
Gordon) puan puan puan
Persepsi dan pemeliharaan
kesehatan
1. Resiko infeksi
4
2. Perawatan luka
4
3. Irigasi luka
4
4. Pendidikan kesehatan 4

Aktivitas dan latihan


1. Intoleransi aktivitas
4
2. Pengkajian kekuatan otot
4
3. ROM aktif/pasif
4
4. Membantu mobilisasi 4
5. Transport klien
4
6. Immobilisasi 4
7. posisi
4
8. Ambulasi dini
4
9. Asistensi pemasangan traksi 4
10. Gangguan pertukaran gas 4
11. Pemeriksaan tanda-tanda 4
sianosis
12. Terapi oksigen 3
13. pengambilan darah arteri 3
14. Interpretasi AGD 3
15. Perawatan WSD 3
16. Inefektif bersihan jalan nafas 4
17. Pengkajian suara paru 4
18. Pengkajian nafas 4
19. Nebulizer 3
20. Suction 3
21. Fisioterapi dada 4
22. Inefektif pola nafas 4
23. posisi 4
24. Pengkajian irama dan 4
frekuensi nafas
25. Defisit perawatan diri 4
26. Pengkajian ADL 4
27. Pemenuhan kebutuhan 4
makan/minum
28. Pemenuhan kebutuhan 4
toileting
29. Pemenuhan kebutuhan 4
berpakaian
30. Pemenuhan kebutuhan 4
mobilitas on bed
31. Penurunan perfusi jaringan 4
otak
32. Penilaian tingkat kesadaran 4
33. Penilaian GCS 4
34. Pengkajian nervus cranial 3
35. Pemberian anti convulsan 4
36. Penurunan curah jantung 4
37. Pengkajian suara jantung 4
38. Pengkajian nadi 4
39. Pengukuran tekanan darah 4
40. Pengukuran IVP 4
41. Pengkajian edema 4
42. Perawatan edema 4
43. Perekaman EKG 3
44. Interpretasi EKG sederhana 3
45. Resiko injury 4
46. Restrain 4
47. Pemasangan pengamanan 4

Pola Eliminasi
1. Inkontinensia Urine 4
2. Pemasangan keteter 4
3. Perawatan kateter 4
4. Spooling keteter 4
5. Membantu BAK 4
6. Memonitor urine output 4
7. Bladder training 4
8. Irigasi keteter three way 4
9. Hemodialisa 4
10. Peritoneal dialisa 4
11. Konstipasi 3
12. Membantu BAB 2
13. Pemberian obat supositoria 2
14. Enema 2
15. Pendidikan kesehatan tentang 4
diit
16. Perubahan pola eliminasi 4
BAB
17. Perawatan stoma 4
18. Irigasi stoma 4

Istirahat Tidur
1. Gangguan pemenuhan 4
kebutuhan istirahat tidur
2. Pengkajian pola tidur 4
3. Modifikasi lingkungan 4
4. Fatique 4
5. Manajemen energi 4

Nutrisi / Metabolisme
1. Gangguan pemenuhan 4
kebutuhan nutrisi
2. Pengkajian status nutrisi 4
(ABCD)
3. Perawatan NGT 4
4. Pemberian makan oral 4
5. Memberi makan parenteral 4
6. Memonitor diet khusus (DM) 4
7. Pemeriksaan kadar gula darah 4
8. Memonitor kadar gula darah 4
9. Pendidikan kesehatan klien 4
DM
10. Pemberian injeksi insulin 4
11. Gangguan cairan dan elektrolit 4
12. Pemasangan infuse 4
13. Memonitor keseimbangan 4
cairan
14. Pemeriksaan tanda-tanda 4
dehidrasi
15. Pemberian cairan parenteral 4
16. Pemberian produk darah 3

Koping/stress
1. Inefektif koping individu dan 4
keluarga
2. Tehnik komunikasi terapeutik 4

Pola persepsi diri


1. Gangguan body image 4
2. Penguatan kesadaran diri 4
3. Cemas 4
4. Pengkajian cemas 4

Pola kognitif dan perceptual


1. Nyeri 4
2. Pengkajian nyeri (PQRST) 4
3. Manajemen nyeri 4
4. Resiko injury 4
5. Restrain 4
6. Pemasangan pengaman 4
7. Gangguan persepsi sensori 4

Pola seksual dan reproduksi


1. Perubahan pola hubungan 4
seksual
2. Pengkajian sistem reproduksi 4
Pola peran dan hubungan
1. Inefektif koping 4
individu/keluarga
2. Konseling 4

Pola nilai dan keyakinan


1. Defisit pemenuhan kebutuhan 4
spritual
2. Membantu klien tayamum 4
3. Membantu klien sholat on bed 4
4. Membimbing klien berdoa 4
TOTAL JUMLAH
PENCAPAIAN KOMPETENSI

Level Capaian :

1. Mampu mengenal gambaran klinis suatu penyakit, dikaitkan dengan pengetahuan dari
literature dan mengetahui bagaimana mencari informasi lebih lanjut tentang penyakit
tersebut. Level ini termasuk overview saja.
2. Dapat membuat diagnose keperawatan sesuai dengan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sederhana, serta mampu menentukan kapan klien perlu
dirujuk ke spesialis.
3. Dapat membuat diagnose perawatan sendiri, berdasarkan data dan pemeriksan
penunjang yang ada, menentukan dan melakukan tindakan baik tindakan mandiri
ataupun kolaborasi/ memberikan terapi awal pada klien sebelum dirujuk ke spesialis
dengan pantauan pembimbing.
4. Dapat membuat diagnose keperawatan sendiri berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sederhana, serta mampu mengelola sendiri respon yang
muncul pada klien.
Daftar Pustaka
Kepustakaan yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam memberikan asuhan

keperawatan pada pasien diuraikan dalam daftar berikut ini.

1. Ignatavicius, Workman. (2006). Medical Surgical Nursing : Critical Thinking for


Collaborative Care. Volume 1. Elsevier : St Louis, Missouri.
2. Ignatavicius, Workman. (2006). Medical Surgical Nursing : Critical Thinking for
Collaborative Care. Volume 2. Elsevier : St Louis, Missouri
3. NANDA International. (2006). NANDA nursing diagnoses : Defition and
classification 2003-2004. Philadelphia
4. Wilkinson, J.M. (2000). Nursing diagnosis handbook with NIC interventions and
NOC outcome (7th ed.). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall Health.
5. Jurnal elektronik.

Anda mungkin juga menyukai