KEPERAWATAN KOMUNITAS
1
BIODATA MAHASISWA
NIM :……………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga buku kompetensi keperawatan Komunitas ini dapat
diterbitkan.
Buku Panduan Praktek Profesi Keperawatan Komunitas ini menginformasikan
mengenai tujuan mahasiswa melakukan asuhan keperawatan di komunitas, kompetensi
yang harus dimiliki setelah mahasiswa melakukan asuhan keperawatan komunitas,
proses bimbingan selama mahasiswa melakukan asuhan keperawatan komunitas, proses
pelaksanaan praktikan asuhan keperawatan komunitas, instrumen dan format-format
evaluasi yang diprlukan didalam melihat kinerja mahasiswa selama melakukan asuhan
keperawatan komunitas.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu penyelesaian buku ini, semoga Buku Panduan Praktik Profesi keperawatan
komunitas ini dapat bermanfaat dan berguna bagi mahasiswa dan pembimbing dalam
melalui tahapan profesi untuk melakukan asuhan keperawatan komunitas. Harapan tim
penyusun, buku ini dapat digunakan sebaik-baiknya dalam pencapaian kemampuan
mahasiswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan buku ini dapat menjadi awal
pengembangan Buku Panduan praktikan berikutnya. Masukan dan pengguna sangat
diharapkan untuk tim penyusun
Sampang, ……………2019
Kaprodi,
2
VISI, MISI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAZHATUT THULLAB SAMPANG
VISI
Menjadi institusi pendidikan Ilmu Kesehatan yang handal untuk menghasilkan lulusan yang
mandiri dan berazaskan nilai-nilai islami
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu dengan menerapkan sistem
pembelajaran terbaru.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian oleh tenaga pengajar maupun mahasiswa
sesuai dengan bidang keahliannya, serta digunakan sebagai dasar pengabdian kepada
masyarakat.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat oleh tenaga pengajar maupun
mahasiswa sesuai dengan bidang keahliannya.
4. Memperluas jaringan kerjasama guna pengembangan dan penyebarluasan informasi
ilmu pengetahuan
3
VISI, MISI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAZHATUT THULLAB SAMPANG
VISI
Menjadikan Program studi yang unggul, Profesional dan berbasis nilai-nilai islami pada tahun
2024
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan profesi dengan menerapkan kurikulum berbasis KKNI
2. Melaksanakan penelitian dasar dan terapan dalam bidang kesehatan dan keperawatan
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam pengembangan keilmuan berbasis evidence
based practice
4. Meningkatkan peran institusi dalam kerjasama didalam dan diluar negeri untuk
tercapainya tri dharma yang bermutu.
4
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
RANCANGAN PEMBELAJARAN
TOTAL 20 0 0 20
TOTAL 18 0 0 18
A. LINGKUP KEGIATAN
1. Apabila mahasiswa praktikan di komunitas, mampu menerapkan kode etik sesuai
dengan kode etik PPNI (2000)
2. Apabila mahasiswa praktikan di komunitas, mempu membina hubungan
interpersonal dan komunitas teraupetik dengan target komunitas
3. Apabila mahasiswa praktikan di sekolah, mahasiswa mampu memberikan asuhan
keperawatan di sekolah dengan mengunakan konsep-konsep dasar keperawatan komunitas
dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan
4. Apabila mahasiswa praktikan di tempat industri (usaha kesehatan kerja), mahasiswa
mampu memberikan asuhan keperawatan bagi para pekerja industri dengan mengunakan
konsep-konsep dasar keperawatan komunitas dan sesuai dengan langkah-langkah proses
keperawatan.
5. Apabila mahasiswa menemukan kasus jiwa pada kelompok masyarakat, mahasiswa
mampu memberikan asuhan keperawatan dengan mengunakan konsep-konsep dasar
keperawatan komunitas dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan
6. Apabila mahasiswa menemukan kasus-kasus kelompok resiko tinggi atau masalah
kesehatan khusus di suatu daerah atau wilayah binaan (RW), mahasiswa mampu
memberikan asuhan keperawatan pada :
a. Kelompok ibu hamil
b. Kelompok balita
c. Kelompok usia sekolah
d. Kelompok remaja
e. Kelompok dewasa
f. Kelompok lanjut usia
B. KOMPETENSI
Setelah menyelesaikan praktikan keperawatan komunitas , mahasiswa memiliki kompetensi sebagai
berikut :
1. Melaksanakan praktikan yang professional dan berlandaskan pada etika
keperawatan sesuai dengan kode etik PPNI (2000).
a. Berkomunikasi secara profesional dengan masyarakat dan tenaga kesehatan
b. Melindungi masyarakat dari kelalaian tindakan
c. Memiliki komitmen terhadap tujuan praktikan keperawatan komunitas yang
ditujukan dengan memberikan pelayanan yang berkualitas pada individu, keluarga dan
komunitas
d. Mengaplikasikan program pemerintah di masyarakat
e. Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
2. Menunjukkan kemampuan untuk berfikir kritis dan analisis
a. Mengembangkan diri secara profesional terus menerus
b. Melakukan praktik keperawatan yang didasari fakta
c. Menggunakan standar praktik dalam penerapan asuhan keperawatan
3. Memberikan asuhan keperawatan mengunakan pendekatan proses keperawatan
komunitas seperti:
a. Menyusun instrumen pengkajian bersama masyarakat sesuai masalah yang ditemukan
b. Merencanakan asuhan keperawatan yang merefleksikan prioritas, kesinambungan dan
alternatif tindakan untuk mencapai status kesehatan yang optimal
c. Memberikan asuhan keperawatan yang mencakup tindakan keperawatan atau terapi
modalitas, pendidikan kesehatan dan kolaborasi untuk memfasilitasi masyarakat memenuhi
kebutuhan kesehatannya
d. Mengimplementasikan dan mengevaluasi efektifitas asuhan keperawatan yang diberikan
mengunakan indikator yang telah dibakukan
e. Mendokumentasikan setiap tindakan keperawatan dan evaluasi yang dilakukan
4. Melakukan pengorganisasian dengan target kelompok dan bekerjasama dengan
kelompok masyarakat yang ada diwilayah tersebut
a. Membentuk atau berkerjasama dengan kelompok kerja kesehatan di komunitas
b. Melaksanakan pembinaan sekolah di wilayah
c. Melaksanakan pembinaan kesehatan kerja di wilayah
d. Melaksanakan pembinaan posyandu
e. Melakukan pembinaan kelompok-kelompok yang ada dimasyarakat
C. MATERI
Keperawatan komunitas (diadopsi dari pengertian community health nursing) pertama kali dikenal
sejak tahun 1970 yang merupakan kelanjutan dari sejarah keperawatan kesehatan publik (public
health nursing) terutama berkembang di daratan Eropa dan Amerika. Para perawat bekerja di
klinik-klinik berbasiskan masyarakat (community-based clinics), yang merupakan koordinasi dalam
menangani berbagai kasus-kasus kesehatan di masyarakat dengan melibatkan berbagai disiplin
keilmuan.
Di Indonesia dikenal dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas) yang dimulai
sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai institusi pelayanan kesehatan profesional
terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Namun sangat disayangkan
bahwa pengertian perkesmas menjadi lebih tersudutkan dan hanya merupakan bagian dari usaha
pokok Puskesmas, sehingga terkesan pelayanan kesehatan yang diterima oleh kesehatan masyarakat
menjadi sepotong-sepotong, tidak komprehensif, dan saling tumpang tindih ditambah lagi dengan
pelayanan kesehatan yang rendah, oleh karenanya perlu kiranya meluruskan kembali konsep
Keperawatan Komunitas secara benar.
Keperawatan Komunitas (Perkesmas) merupakan disiplin ilmu yang memadukan ilmu kesehatan
masyarakat dengan ilmu keperawatan. Keperawatan komunitas juga dikenal sebagai suatu
spesialisasi yang memiliki unit pelayanan yang berbasiskan pada masyarakat tertentu atau
sekumpulan orang dimana perawat mengambil tanggung jawab untuk menolong meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Tujuan dari keperawatan komunitas ini adalah meningkatkan status
kesehatan masyarakat, sehingga para perawat komunitas seharusnya memiliki keterampilan dasar
yang meliputi epidemiologi, penelitian, pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan
interpersonal
PUSKESMAS
Puskesmas
Kesling
Dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, maka keperawatan komunitas dapat dicirikan sebagai
berikut :
1. Berorientasikan kepada masyarakat, artinya segala kegiatan mulai dari pengkajian perencanaan,
implementasi dan evaluasi semua diarahkan dari dan oleh masyarakat itu sendiri.
2. Fokus pelayanannya ditujukan kepada populasi, artinya bahwa dalam pelayanan keperawatan
ditujukan kepada sekumpulan orang yang didalamnya terdapat unsur keterkaitan antar individu
dalam suatu masyarakat.
3. Pelayanan dasar yang bersifat relationship, artinya bahwa pelayanan yang diberikan meliputi
berbagai aspek, dan dibutuhkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral,
Sesuai dengan karakteristik dari perkemas ini, makna dari keperawatan komunitas tidak hanya
dibatasi oleh istilah yang berorientasikan kepada tempat dimana perawat itu bekerja, karena
sesungguhnya pelayanan kesehatan merupakan satu kesatuan rangkaian dari rumah sakit ke
masyarakat. Artinya keperawatan komunitas merupakan kelanjutan pelayanan kesehatan dari rumah
sakit kepada pelayanan kesehatan di masyarakat.
Perawat komunitas dapat melaksanakan praktek keperawatan pada enam tingkatan klien, yaitu :
1. Individu 4. Bagian dari populasi
2. Komunitas 5. Populasi
3. Kelompok 6. Masyarakat
Melihat kepada beragamnya klien yang dapat dilayani oleh perawat puskesmas, maka tempat para
perawat puskesmas untuk melaksanakan praktek keperawatannya menyebar dari tingkatan rumah
sampai kepada kelompok-kelompok khusus yang ada di masyarakat. Secara rinci dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1. Rumah, dimana pelayanan keperawatan merupakan kelanjutan dari rumah sakit ke rumah untuk
di lakukan follow up kesehatannya, misalnya perawatan luka, promosi kesehatan yang meliputi
perawatan komunitas, perawatan anak, kedisiplinan anak, diet makanan, pelatihan-pelatihan,
pertahanan dari stress, manajemen manula.
2. Pelayanan Kesehatan Ambulatory, seperti Pusat Kesehatan Masyarakat
3. Sekolah, meliputi kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah
4. Industri, baik formal (pabrik-pabrik) maupun informal (home industri)
5. Institusi pelayanan kebutuhan masyarakat seperti Tempat Penitipan Anak, dll
6. Institusi Kegamaan, seperti Pondok Pesantren, Panti Asuhan, dll.
2. AREA PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS
Sebagai kelengkapan penilaian maka setiap mahasiswa dibebankan untuk membuat laporan dari
hasil praktikum selama di komunitas, disamping dari hasil supervisi pembimbing ke lapangan.
A. PENDAHULUAN
Asuhan keperawatan komunitas dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan. Penerapan dari
proses keperawatan ini bervariasi pada setiap situasi, tetapi dasar-dasar prosesnya memiliki
kesamaan. Elemen-elemen penting dalam penerapan proses keperawatan dalam asuhan
keperawatan komunitas adalah : kesungguhan (delibratif), (interactif), dan berorientasi kepada
kebutuhan komunitas (need-oriented). Secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut :
I. DIMENSI LOKASI
A. Batasan komunitas
1. Batas wilayah
2. Karakteristik batasan wilayah (zona wilayah)
3. Peta wilayah
B. Lokasi pelayanan kesehatan
1. Tempat yankes
2. Jarak yankes
3. Cara mencapai lokasi yankes
C. Gambaran Geografis
1. Kesuburan
2. Peta topografi
3. Kemiringan tanah
4. Ketinggian tanah
D. Iklim
1. Curah hujan
2. Prakiraan musim hujan dan musim panas
3. Kelembaban
E. Flora dan Fauna
1. Jenis tanaman
2. Jenis hewan (ternak dan liar)
F. Lingkungan Buatan
1. Sarana olah raga
2. Sarana rekreasi
3. Lingkungan pemukiman
B. Kepadatan
1. Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah keseluruhan
2. Perbandingan jumlah penduduk dgn luas pemukiman
C. Komposisi penduduk
1. Berdasarkan kelompok umur
Bayi
Batita
Balita
Usia sekolah
Usia remaja
Usia produktif
Usia lanjut
2. Berdasarkan jenis kelamin
3. Berdasarkan status marital
D. Pertumbuhan penduduk
1. Total Fertility Rate
2. Cude Birth Rate
3. Total Mortality Rate
4. Infant Mortality Rate
5. Maternal Mortality Rate
E. Budaya penduduk
1. Latar belakang budaya / etnik penduduk
2. Sejarah budaya penduduk
G. Mobilitas penduduk
1. Jenis kependudukan
Penduduk menetap
Penduduk sementara
2. Pemanfaatan waktu oleh penduduk
Berdasarkan struktur komunitas
Berdasarkan jenis pekerjaan
Penyajian data hasil pengklasifikasi ini dapat berupa tabel atau diagram yang
menginformasikan tentang distribusi dan frekuensi.
2. Interpretasi data
Data yang telah diklasifikasikan akan menghasilkan informasi tentang gambaran nyata yang
terjadi di komunitas. Interpretasi data dipakai untuk melihat kecenderungan kondisi-kondisi
yang terjadi di komunitas.
PRIORITAS
Percepatan penyelesaian masalah yang dapat dicapai
Jumlah Nilai
masalah
Sebagai tenaga profesional, maka perencanaan dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas
merupakan hal yang teramat penting disusun oleh perawat. Rencana keperawatan komunitas
disusun dengan memperhatikan banyak faktor, terutama sekali faktor masyarakat itu sendiri, karena
pada hakekatnya masyarakatlah yang memiliki rencana tersebut. Sebaliknya, perawat hanyalah
sebagai fasilitator dan motivator dalam menggerakkan dinamika masyarakat untuk dapat menolong
dirinya sendiri.
Pada fase perencanaan, pertama-tama perlu ditetapkan tujuan dan sasaran intervensi. Tujuan
intervensi dibuat untuk menentukan target keberhasilan suatu program di komunitas. Tujuan ini
terdiri dari beberapa tujuan jangka pendek ( selama praktik di komunitas ) untuk mencapai tujuan
jangka panjang yang menunjukkan sejauh mana permasalahan dapat diatasi
Sebagai tenaga keperawatan profesional, tentunya ners dituntut tidak hanya sekedar menyusun
rencana asuhan keperawatan saja, tetapi harus mampu pula memastikan bahwa rencana tersebut
merupakan upaya yang paling maksimum, artinya ners tidak saja dituntut untuk berperan di level
pelaksanaan di masyarakat saja (grassrooot), namun pula harus merambah kepada level pengambil
keputusan (decision maker), dengan aktif melakukan lobi, negosiasi, serta advokasi terhadap apa
yang telah direncanakan untuk dapat diwujudkan. Hal ini akan memaksa ners untuk mampu bekerja
sama dengan berbagai pihak, baik dari kalangan birokrat pemerintahan, lembaga swadaya
masyarakat, maupun kalangan bisnis. Oleh karenanya penting dilakukan pendekatan strategi yang
mantap dengan memanfaatkan berbagai data primer, sekunder dan tersier sebagai bukti (evidence-
base).
Untuk lebih memudahkan dalam membuat perencanaan (POA), dapat dilihat dalam format seperti
di bawah ini :
Implementasi sering dikatakan sebagai fase aksi dari proses keperawatan. Di dalam asuhan
keperawatan, implementasi bukan hanya merupakan tindakan keperawatan, tetapi merupakan
tindakan kolaborasi bersama klien maupun profesi lain. Hal yang harus diingat dalam implementasi
asuhan keperawatan komunitas adalah tujuan utama, yaitu menolong masyarakat untuk dapat
menolong dirinya sendiri mencapai level sehat yang optimum. Dalam melaksanakan implementasi
ini dapat dibagi dalam 2 kegiatan, yaitu fase persiapan dan fase tindakan.
Ketika dalam fase persiapan, ners harus yakin terhadap : what, who, when, where dan how. Pada
fase persiapan ini dapat digunakan ners untuk mengklarifikasi rencana asuhan keperawatan dan
berbagai fasilitas yang diperlukannya. Hal yang penting untuk diingat bahwa implementasi
keperawatan ini meminta fleksibilitas dan penyesuaian terhadap hal-hal yang tidak dapat
diantisipasi sebelumnya.
Fase tindakan merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan oleh ners untuk :
1. Mengaplikasikan teori yang tepat ke dalam tindakan yang dilaksanakannya.
2. Menolong memfasilitasi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pengimplementasian rencana asuhan keperawatan.
3. Mempersiapkan masyarakat untuk menerima pelayanan kesehatan.
4. Memonitor dan mendokumentasikan perkembangan dari implementasi.
Keterangan
p. Jawab
Masalah
kegiatan
Strategi
Tempat
Waktu
Biaya
I
II
Modifikas
Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
i
Efektifitas dari praktek asuhan keperawatan komunitas sangat tergantung pada seberapa baik proses
keperawatan diterapkan sebagai suatu alat untuk meningkatkan status kesehatan komunitas.
Penggunaan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan komunitas tidak akan lengkap tanpa
melihat pada peran yang dimainkan oleh ners komunitas sebagai katalis dalam pembangunan
masyarakat. Peran sebagai katalisator indapat dailihat dari diagram dibawah ini yang pada akhirnya
akan menghasilkan partisipasi masyarakat.
Citizen control
Delegated power
Partnership
Palacation
Consultation
Informiting
Therapy
Manipulation
----------------------- // -------------------------- // -----------------------
Area keperawatan di sekolah merupakan bagian kegiatan yang terintgrasi dengan program pokok
Puskesmas dengan sasaran anak-anak Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar (SD), Pesantren,
Sekolah Menengah Pertama (SMP), atau Panti Asuhan Anak. Mahasiswa diberikan kesempatan
untuk melaksanakan kegiatan UKS ini pada salah satu sekolah yang kerjasama dengan mahasiswa
lainnya. Untuk tidak terjadi tumpang tindih kegiatan dan laporan, maka diharapkan setiap
mahasiswa mengajukan permasalahan kesehatan anak sekolah yang berbeda satu sama lainnya.
Rentang waktu yang disediakan adalah selama 2 minggu yang terintegrasi dengan waktu praktikum
di komunitas.
Kemampuan yang diharapkan dari mahasiswa yang berpraktikum di UKS ini adalah :
Mengkaji dan menganalisa kondisi kesehatan siswa dan lingkungan sekolah
Membuat rancangan program kesehatan anak sekolah
Melakukan intervensi keperawatan
Mengevaluasi kegiatan
I. PENDIDIKAN KESEHATAN
Pendidikan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan agar anak sekolah tersebut memiliki :
a. Pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup bersih dan sehat
b. Nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup bersih dan sehat
c. Keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,
pertolongan, dan perawatan
d. Kebiasaan hidup sehari-hari yang sesuai dengan cara hidup bersih dan sehat
e. Kemampuan dalam menalarkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-
hari
Untuk mencapai tujan tersebut program pendidikan kesehatan dapat diberikan melalui kegiatan
intra-kurikuler dan ekstra-kurikuler.
Sebagai kelengkapan penilaian, maka setiap mahasiswa dibebankan untuk membuat laporan
dari hasil praktikum selama di UKS secara individu, disamping dari hasil supervisi
pembimbing ke lapangan
Pada setiap kegiatan dalam masa praktikum dilaksanakan penilaian yang telah ditetapkan oleh
bagian keperawatan komunitas Prodi Pendidikan Profesi Ners STIKES Nazhatut Thullab
Sampang seperti yang terlampir di bawah ini
Demikian pula halnya untuk industri non-formal, akan dilaksanakan bersamaan dengan praktikum
di komunitas pada home-industry di wilayah praktikum secara terintegrasi. Mahasiswa dapat
memilih untuk mengambil salah satu jenis dari keperawatan okupasi ini.
Kemampuan yang diharapkan dari mahasiswa yang berpraktikum di industri ini adalah :
Mengkaji dan menganalisa kondisi kesehatan pekerja dan lingkungan kerja
Membuat rancangan program kesehatan dan keselamatan kerja
Melakukan intervensi keperawatan
Mengevaluasi kegiatan
Sebagai kelengkapan penilaian, maka setiap mahasiswa dibebankan untuk membuat laporan dari
hasil praktikum selama di industri, disamping dari hasil supervisi pembimbing ke lapangan.
Pada setiap kegiatan dalam masa praktikum dilaksanakan penilaian yang dilaksanakan oleh
pembimbing dengan menggunakan format penilaian yang telah ditetapkan oleh bagian keperawatan
komunitas Prodi Pendidikan Profesi Ners STIKES Nazhatut Thullab Sampng seperti yang terlampir
di bawah ini.
BAB V
PROSES BIMBINGAN
A. METODA
Proses bimbingan praktikan profesi Keperawatan Komunitas melalui tahap pra intraksi, introduksi/orentasi, kerja,
terminasi proses dan terminasi akhir sesuai pada tabel dibawah ini :
Tahap Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan
Kegiatan Pembimbing Klinik
Pra intraksi Setiap hari Membuat laporan Menyiapkan/memb
sebelum pendahuluan erikan informasi
melaksanakan kegiatan tentang komunitas
praktikan Memahami laporan yang akan dibina
Pre conference pendahuluan sesuai Mengevaluasi
dengan tingkat usia pemahaman
mahasiswa tentang
laporan pendahuluan
Introduksi/ore Hari pertama Memperkenalkan Mengobservasi
ntasi praktikan diri dan kegiatan
Pada awal menyampaikan mahasiswa
pertemuan tujuan Mengobservasi dan
setiap hari Orentasi yang terdiri memberikan
praktikan : umpan balik
a.
keadaan keluarga
binaan
b.
yang lalu (topic,
tujuan, waktu, hasil
yang diharapkan)
Kerja Setiap hari praktik Melakukan Membimbing dan
pengkajian memvalidasi
Merumuskan kegiatan
masalah/memvalidas mahasiswa
i diagnosa Membimbing,
keperawatan memvalidasi
komunitas binaan kegiatan
Melakukan evaluasi mahasiswa
proses (tergantung
pada tahap proses
keperawatan)
Terminasi Pada akhir Mengevaluasi hasil Memvalidasi
proses pertemuan Membuat modifikasi hasil kegiatan
setiap hari tindakan mahasiswa
praktikan Membuat kontrak
Post untuk pertemuan
conference selanjutnya (topic,
waktu, persiapan)
Mengevaluasi hasil
praktikan
Terminasi Pada akhir Secara keseluruhan
akhir praktikan yang telah dicapai
individu, komunitas
dan kelompok
Presentasi hasil
kegiatan individu
B. TATA TERTIB
1. Selama proses pembelajaran dan bimbingan Keperawatan Komunitas setiap mahasiswa
harus mematuhi semua tata tertib yang berlaku, tata tertib tersebut merujuk kepada tata
tertib kehidupan kampus STIKES Nazhatut Thullab Sampang yang terdiri dari :
a. Kehadiran praktek 100%, apabila mahasiswa terlambat, mereka harus melakukan
kompensasi 2 kali waktu terlambatnya. Bila ada ketidakhadiran dengan alasan
yang tidak dipertanggungjawabkan, mahasiswa harus mengganti praktek di hari
lain dan diketahui oleh pembimbing dan koordinator profesi.
b. Mahasiswa harus mengisi daftar harian dan ditandatangani oleh pembimbing diruang
praktik.
c. Mahasiswa berpakaian sopan dan mengunakan jas almamater, dan mengumpulkan
laporan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati (laporan (laporan pendahuluan atau
laporan kasus komunitas binaan lengkap)
d. Mahasiswa wajib berperilaku jujur, sopan, dan memperlihatkan norma-norma moral
dan kesusilaan.
e. Plagiat adalah sesuatu perilaku akademik yang terlarang. Apabila mahasiswa
terindentifikasi melakukan tindakan tersebut, maka mahasiswa akan dikenakan saksi
sesuai dengan aturan yang berlaku.
Lahan praktek yang digunakan adalah wilayah sub urban rural, kondisi ini memerlukan kemampuan
mahasiswa menrapkan keterampilan komunikasi dan pendekatan transkultural sesuai dengan
kondisi masyarakat.
Umumnya masyarakat telah mengenal budaya modern namun belum meninggalkan budaya daerah.
Mahasiswa sangat penting mengetahui cara yang tepat sesuai dengan budaya yang ada di
masyarakat tersebut dan dengan pendekatan yang mudah diterima oleh masyarakat sehingga dapat
melaksanakan praktikan yang diharapkan dalam waktu yang terbatas.
Untuk itu mahasiswa perlu melakukan penjajakan ke wilayah sebelum bekerja bersama kelompok,
keluarga dan komunitas atau masyarakat dan mempelajari kondisi masyarakat berdasarkan
informasi pemerintah daerah setempat dan informasi dari puskesmas dan sumber lain.
BAB VI
PROSES PELAKSANAN PRAKTIK
Proses evaluasi yang dilakukan dalam praktik profesi keperawatan keluarga berjalan sesuai dengan
progam yang telah direncanakan. Setiap kegiatan harian ataupun kegiatan terencana bersama
keluarga binaan termasuk dalam proses evaluasi dan dihitung sebagai bagian dari ujian. Komponen
yang dinilai adalah kinerja profesional, evaluasi pre dan post conference, evaluasi proyek
komunitas (terdiri dari persiapan dan pengorganisasisan, perencanaan, implementasi, evaluasi).
Penilaian kegiatan posyandu dan UKS dan atau UKK. Penilaian presentasi program puskesmas 1
kali dilaksanakan per kelompok disertai dengan penilaian laporannya, laporan proses dikumpul
pada akhir pembelajaran, sehingga setiap kelompok harus konsultasi dengan penanggung jawab
kelompok selama proses praktik berjalan. Penjilidan diberikan kesempatan 1 minggu setelah
penilaian dilakukan di akhir masa praktik.
JENIS LAPORAN
1. Individu
Laporan individu berisi tentang data hasil pengkajian individu dimasing-masing RT, analisis
data, POA RT.
2. Laporan kelompok (RW)
Laporan kelompok bersisi data rekapitulasi RW (gabungan RT), analisis data RW, POA RW,
implementasi dan evaluasi RW.
3. Laporan kelompok (Desa)
Laporan kelompok desa berisi data rekapitulasi dari satu desa tempat mahasiswa praktik
(gabungan RW), analisis data desa, POA Desa, implementasi, dan evaluasi tingkat desa.
EVALUASI PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN
1. Keperawatan Komunitas bobot : 60% terdiri dari: Supervisi kegiatan: 15 %, Laporan Kegiatan:
25%, Sosiometrik: 10% dan Responsi: 10%
FORMAT PENILAIAN
PRAKTIKUM KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI KOMUNITAS
Nama Mahasiswa : ____________________________________
NPM : __________________
Wilayah Binaan :Rt ______ Rw ______ Dusun ______________
Desa ___________________________________
Kecamatan ______________________________
NILAI
Score
KEGIATAN INDIKATOR MEAN
1 2 3 4
Menggunakan data primer
Analisa data Pengumpula
Mengikutsertakan masyarakat
Pengkajian
Rumusan Diagnosa
Spesifik
Rumusan Tujuan
Dapat diukur
Dapat dicapai
Waktu yang rasional
Rencana Keperawatan
tepat
berkesinambungan
Catatan : Mutu
A A- B+ B B- C+ C C- D E NBL :70
85- 80- 75- 70- 65- 60- 55- 50- 45- <44 NILAI :
100 84 79 74 69 64 59 54 49
Sampang,…………………. 20..
Mahasiswa Pembimbing,
…………………… ……………………
FORMAT PENILAIAN PRESENTASI KASUS
E. Kejelasan Penyajian 5
TOTAL
KETERANGAN :
A A- B+ B B- C+ C C- D E
85- 80- 75- 70- 65- 60- 55- 50- 45- <44 NBL : 70
100 84 79 74 69 64 59 54 49 NILAI :
DINYATAKAN : LULUS/TDK LULUS
Sampang, ……………………………..
PENGUJI,
______________________
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS RT …… / ……
DESA : …………………………………
_____________________
CATATAN ANEKDOT *)
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM PROFESI NERS
STIKES NAZHATUT THULLAB SAMPANG
SUPERVISI PENAMPILAN
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS
TANGGAL :
FASE PENILAIAN : (pilih salah satu)
1. Membina hubungan 4. Implementasi
2. Pengkajian 5. Evaluasi
3. perencanaan 6. Terminasi
SCORE KETERANGA
KRITERIA
1 2 3 4 N
FASE PERKENALAN
1. Memberi salam & penghargaan
2. Mengklarifikasi tujuan yg telah disepakati
bersama
3. Perhatian thd masalah sekarang & saat ini
4. Melakukan modifikasi rencana bila diperlukan
TEKNIK KOMUNIKASI
1. Berbicara dengan sikap menghargai
2. Mendengarkan secara aktif
3. Memfasilitasi respon masyarakat
4. Menggunakan kalimat sederhana
PENDEKATAN INTERVENSI
1. Mengikutsertakan masyarakat pd setiap tahap
askes
2. Mendorong diskusi yg menjadi kebutuhan
masyarakat
3. Menghargai kemampuan masyarakat dalam
diskusi
FASE TERMINASI
1. Klarifikasi hal yang telah didiskusikan
2. Membuat kontrak lebih lanjut
Nilai Akhir :
TOTAL NILAI
……: 13= …….
Mahasiswa, Pembimbing,
…………………… ……………………
FORMAT
RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS
FORMAT
RENCANA KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS (KELOMPOK)
(PRE-PLANNING)
Alasan-alasan ilmiah dilakukannya kegiatan ini
yang berisikan paparan seluruh data permasalahan
(gunakan tabel/gambar) yang melatarbelakangi
I LATAR BELAKANG
perlunya kegiatan ini, serta potensi yang dimiliki
masyarakat dalam menunjang pelaksanaan kegiatan
ini.
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
REFERENSI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN :
LAMPIRAN-LAMPIRAN
REFERENSI
TANGGAL :
ASPEK YANG DINILAI NAMA KETERANGAN
1 2 3 4
1. Kemampuan dalam memotivasi
masyarakat
2. Kemampuan dalam berkomunikasi
dengan masyarakat
Nama Mahasiswa :
1. …………………………………
2. …………………………………
3. …………………………………
4. …………………………………
Mahasiswa, Pembimbing,
…………………… ……………………
FORMAT PENGKAJIAN
KELOMPOK ANAK SEKOLAH DI KOMUNITAS
Pusekesmas : Tanggal: JARAK PELAYANAN KESEHATAN
YANG TERDEKAT
Nama Sekolah : Puskesmas …… Cara
m/km Mencapainya :
Alamat : Puskesmas 1.Jalan kaki
Pembantu …… 2.Sepeda
m/km 3.Motor
Fasilitas Ruangan : Poliklinik : ada/tidak Posyandu …… 4.Mobil
m/km 5.Perahu
Jumlah anggota kelompok : …… orang ………… …………
…… …
DISTRIBUSI UMUR BIOLOGIS KELOMPOK
…………………………
CATATAN ANEKDOT *)
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK SEKOLAH
PROGRAM PROFESI NERS
STIKES NAZHATUT THULLAB SAMPANG
Keterangan :
*)
Hanya diisi oleh pembimbing saat dilakukan supervisi
M = Memuaskan
TM = Tidak Memuaskan
PENILAIAN KETERANGA
KEGIATAN
1 2 3 4 N
PENDIDIKAN KESEHATAN
a. Kegiatan penyuluhan kesehatan
b. Latihan keterampilan pelayanan kesehatan
PELAYANAN KESEHATAN
a. Pemeriksaan kesehatan
b. Pelaksanaan penjaringan
c. Pengobatan sederhana
d. Imunisasi
e. Pemberantasan sumber infeksi
Mahasiswa, Pembimbing,
…………………… ……………………
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN :
A. Latar belakang permasalahan
B. Tujuan penulisan
C. Metode penulisan
D. Sistematika penulisan
BAB V KESIMPULAN
BAB VI REKOMENDASI
REFERENSI
FORMAT PENGKAJIAN :
KELOMPOK ANAK SEKOLAH DI KOMUNITAS
Hari Tanggal JARAK PELAYANAN KESEHATAN YANG
TERDEKAT
Nama Kelompok / Puskesmas ……… Cara men-
Perusahaan : (m/km) capainya :
1. Jalan kaki
Alamat : Puskesmas Pembantu ……… 2. Sepeda
(m/km) 3. Motor
Fasilitas Petugas Posyandu ……… 4. Mobil
Yankes : Kesehatan : (m/km) 5. Perahu
Jumlah pekerja : ……... ……………… ………
orang (m/km)
DISTRIBUSI UMUR BIOLOGIS KELOMPOK
N Umur 1. Keadaan Kesehatan : 2. Kebersihan
o perorangan :
1 Anak
2 Remaja 3. Penyakit yg banyak 4. Penyakit Kronis /
3 Produktif diderita: Menular:
4 Lansia 5. Pola Makan : 6. Pola tidur :
5 7. Kecacatan :
DISTRIBUSI PSIKOLOGIS KELOMPOK
PENDIDIKAN
Tak tamat Orang % 1. Keadaan Emosi : 2. Kebiasaan Buruk :
SD
2 SD Orang % 3. Pengambil Keputusan : 4. Ketergantungan
3 SLTP Orang % Obat/Bahan :
4 SLTA Orang % 5. Mencari Pelayanan 6. Rekreasi :
5 PT Orang % Kesehatan:
DISTRIBUSI KEGIATAN SOSIAL KELOMPOK
AGAMA
1 Islam Orang % 1. Keadaan ekonomi (rata- 2. Hubungan di luar
2 K. Orang % rata) Kelompok
Protestan
3 K. Katolik Orang %
4 Hindu Orang % 3. Kegiatan Organisasi 4. Hubungan antar
5 Budha Orang % Sosial anggota kelompok
6 Lain-lain Orang %
SPIRITUAL KELOMPOK KULTURAL
1. Ketaatan 2. Keyakinan ttg 1. Adat yg 2. Tabu-tabu
Beribadah kes. mempenga-ruhi
kesehatan
KEADAAN LINGKUNGAN KEADAAN LINGKUNGAN LUAR
DALAM
1. Penerangan 2. Kebersihan & 1. Pemanfaatan 2. Pembuangan Air
kerapihan Halaman Kotor
3. Sirkulasi 4. Dapur 3. Pembuangan 4. Sanitasi
Udara Sampah
5. Jamban 6. Sumber Air 5. Sumber 6. Lain-lain
Minum Pencemaran
……………………, …………………… 20……
Petugas Pengumpul Data
……………………
CATATAN ANEKDOT *)
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK SEKOLAH
PROGRAM PROFESI NERS
STIKES NAZHATUT THULLAB SAMPANG
Keterangan :
*)
Hanya diisi oleh pembimbing saat dilakukan supervisi
M = Memuaskan
TM = Tidak Memuaskan
FORMAT PENILAIAN KEGIATAN
USAHA KESEHATAN SEKOLAH
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS
PENILAIAN KETERANGA
KEGIATAN
1 2 3 4 N
Nilai akhir :
Total Nilai ………:14……
…
Mahasiswa, Pembimbing,
…………………… ……………………
FORMAT LAPORAN AKHIR
KEPERAWATAN OKUPASI
PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS
(Kelompok)
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN :
A. Latar belakang permasalahan
B. Tujuan penulisan
C. Metode penulisan
D. Sistematika penulisan
BAB V KESIMPULAN
BAB VI REKOMENDASI
REFERENSI
FORMAT DOKUMENTASI AKTIVITAS HARIAN
PRAKTEK PROFESI NERS
MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES NAZHATUT THULLAB
SAMPANG TA………..
Nama mahasiswa : …………….
Ruangan : …………….
Hari / Tanggal : …………….
1. Allender, J.A. and Spradley, B.W. (2001). Community Health Nursing : Concepts and
Practice. Fifth Edition. Philadelphia: Lippincott.
2. Anderson, E.T. and Mc Farlen, J.M. (1988). Community as a Client. Philadelphia : JB
Lippincott Co.
3. Clark, M.J. (1992). Nursing in the Community. Connecticut: Appleton and Lange.
4. Depkes RI. Buku Pedoman Kerja Puskesmas.
5. Freeman, R., and Heinrich, J. (1981). Community Nursing Practice. Philadelphia : WB.
Saunders Co..
6. Logan, B.B. and Dawkins, C.E. (1987). Family Centered Nursing in the Community.
California : Addison Wesley Pub.
7. Stanhope, M., and Lancaster, J. (1996). Community Health Nursing. 4th Ed. S. Louis :
Mosby.
8. Jurnal elektronik.