Wasalammualaikum.Wr.Wb.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 4
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................ 5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha dan menjalankan setiap jenis usaha yang
bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam
wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
Perusahaan yang secara teratur dan berkesinambungan dan terbuka bertindak dalam
kualitas tertentu mencapai atau memperoleh keuntungan bagi diri mereka.
Sebuah perusahaan tidak akan terlepas dari peran karyawan sebagai sumber daya
manusia. Karyawan merupakan salah satu aset penting yang tidak bisa dilepaskan dari
dalam sebuah perusahaan.
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan
hasil kerja yang optimal. Karyawan yang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya akan
berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk
menyelesaikan tugas pekerjaannya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapatkan dari makalah ini diantaranya ialah :
1. Apa pengertian badan usaha perusahaan?
2. Apa sajakah Perbedaan badan usaha dan perusahaan?
3. Apa saja bentuk-bentuk badan usaha perusahaan?
4. Apa saja fungsi badan usaha perusahaan?
C. Tujuan Pembahasan
4
Adapun tujuan pembahasan yang didapatkan dari makalah ini ialah :
BAB II
PEMBAHASAN
5
A. Pengertian Badan Usaha Perusahaan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomis atau kesatuan organisasi
yang terdiri dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari keuntungan. Menurut
Dominick Salvatore, pengertian badan usaha adalah suatu organisasi yang
mengombinasikan dan mengordinasikan berbagai sumber daya untuk tujuan
memproduksi atau menghasilkan barang barang atau jasa untuk dijual. Badan usaha
sendiri merupakan kesatuan hukum dan usaha ekonomi yang bertujuan untuk mencari
keuntungan. Masih banyak orang menafsirkan bahwa badan usaha pengertiannya sama
dengan perusahaan, padahal kedua hal ini adalah hal yang jauh berbeda. Badan usaha
adalah rumah tangga ekonomi yang bertujuan mencari laba dengan faktor-faktor
produksi.
2. Pengertian Perusahaan
Badan Usaha :
6
Suatu kebulatan ekonomi.
Kesatuan yuridis dan ekonomi
Kesatuan organisasi yang menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa dengan tujuan mencari laba.
Tempat Kedudukan.
Perusahaan :
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha sering kali disamakan dengan
perusahaan, walaupun pada kenyataannya tetap memiliki perbedaan. Perbedaan
utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat di mana
Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
Terdapat banyak pilihan badan hukum perusahaan yang ada di Indonesia ini.
Tiap-tiap Badan Hukum memiliki kelebihan dan kekurangannya, baik didalam hal
keleluasaan beraktivitas, batas tanggung jawab maupun kemudahan dalam berbagai hal
seperti kemudahan pendirian, kemudahan modal, atau kemudahan untuk memperbesar
usaha. Pemilik usaha dapat memilih badan hukum sesuai dengan tujuan dari masing-
masing pemilik usaha terhadap apa yang ingin dicapainya.
7
Peran BUMS dalam perekonomian
Perusahaan-perusahaan swasta sangat memberikan peran penting bagi
perekonomian di Indonesia. Peran yang diberikan BUMS dalam perekonomian
Indonesia seperti berikut .
a) Menambah sumber devisa bagi pemerintah
b) Membantu meningkatkan produksi nasional
c) Membantu pemerintah memakmurkan bangsa
d) Membantu pemerintah mengurangi pengangguran
e) Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru
f) Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak.
g) Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.
a. Perusahaan Perseorangan
8
1. Pendirian perusahaan sangat mudah dan tidak berbelit-belit, mudah dalam hal
persyaratan pendirian karena, tidak memerlukan syarat yang berat dan cepat dari segi
waktu.
2. Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha yang relative kecil, artinya bagi mereka
yang memiliki modal dan bidang usaha yang terbatas.
3. Tidak memerlukan akta formal (akta notaris) seperti hal bentuk badan usaha lainnya,
sehingga pemilik tidak perlu mengeluarkan biaya yang berlebihan serta memenuhi
syarat-syarat lainnya.
4. Memiliki keleluasaan dalam hal mengambil keputusan baik menentukan arah
perusahaan atau hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.
5. Tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur perusahaan jenis ini,
sehingga pemilik bebas melakukan aktivitasnya.
6. Dalam hal pajak, pemilik tidak perlu membayar pajak perseroan walaupun semua
pendapatan harus bayar pajak perorangan.
7. Semua keuntungan menjadi dan dimiliki oleh pemilik.
1. Relatif lebih sulit memperoleh modal, artinya jika perusahaan memerlukan modal
tambahan untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan atau investasi, maka
memperoleh model pinjaman dari pihak terutama perbankan relative sulit, terutama
untuk jumlah yang besar.
2. Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab terhadap utang perusahaan
secara penuh sampai harta pribadi jika harta perusahaan tidak mencukupi untuk
membayar utangnya.
3. Mayoritas kelangsungan hidup atau umur perusahaan relatif lebih singkat walaupun
sampai yang ada beberapa turunan.
4. Perusahaan sulit memperbesar usahanya, jika masih menggunakan badan hukum
perseorangan.
5. Dalam menjalankan aktivitasnya biasanya perusahaan perseorangan tidak mengelola
administrasinya secara baik, sehingga terkadang dokumentasi dari setiap transaksi
sulit untuk dicari.
9
b. Firma (FA)
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan
menjalankan perusahaan atas nama perusahaan, atau dengan kata lain firman akan
terbentuk bila terdapat dua orang atau lebih bersekutu untuk menjalankan suatu
perusahaan. Dalam persekutuan firma umumnya seluruh sekutu memiliki kewajiban
tidak terbatas terhadap utang perusahaan, sedangkan dalam persekutuan terbatas satu
atau lebih pemilik mungkin memiliki kewajiban terbatas.
Untuk mendirikan Firma terdiri dari dua cara, Pertama melalui akta resmi dan
yang kedua akta dibawah tangan. Jika melalui akta resmi, maka proses selanjutnya harus
sampai di berita negara, namun jika memilih akta dibawah tangan proses tersebut tidak
perlu, cukup melalui kesepakatan pihak-pihak terlibat.
1. Untuk mendirikan firma relative mudah, tidak terlalu memerlukan syarat yang berat,
namun jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan lebih sedikit berat
karena dalam firma perlu kesepakatan para pihak yang akan mendirikan firma.
2. Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal, karena dapat
menggunakan akta dibawah tangan (tidak formal), hanya saja perbedaan kedua ini
juga berbeda dalam hal kalau terjadi masalah hukum.
3. Lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih
memercayainya, apalagi jika firma tersebut didirikan dengan akta resmi dan juga
tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur.
4. Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang lebih dari satu orang
sehingga lebih terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritikan untuk kemajuan
usaha.
10
1. Dalam hal tanggung jawab pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak
terbatas atas uang yang dimilikinya.
2. Apabila salah satu pemilik firma meninggal dunia atau mengundurkan diri, makan
akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
3. Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena berbagai kepentingan para pihak
yang terlibat dan juga sering terjadi konflik kepentingan sehingga dapat mengancam
kemajuan usahanya.
4. Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah besar, serta mengikuti tender
dalam jumlah tertentu.
1. Untuk mendirikan CV saat ini relatif lebih sulit, karena memerlukan syarat yang
cukup banyak dibandingkan dengan firma, pendirian CV harus melalui akta notaris
dan di daftarkan di Departemen Kehakiman.
11
2. Bentuk CV sudah dikenal di masyarakat, terutama masyarakat bisnis kecil dan
menengah, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan,
misalnya ikut dalam tender pekerjaan tertentu.
3. CV lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih
memercayainya, jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan.
4. Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang oleh orang yang ahli dan
dipercaya oleh sekutu lainnya, kemudian kemudahan untuk memperoleh tender dari
pemerintah.
5. CV lebih fleksibel, karena tanggung jawab terbatas hanya sekutu komanditer
sedangkan yang mengurus perusahaan dan mempunyai tanggung jawab yang tidak
terbatas hanya sekutu komplementer.
6. Pengenaan pajak hanya satu kali, yaitu pada badan usaha aja
1. Tanggung jawab akan menjadi tanggung jawab pribadi, apabila sekutu komanditer
menjadi sekutu aktif.
2. Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa
proyek besar.
d. Perseroan Terbatas
12
Pembagian Wewenang Dalam PT, Pengelolaan perusahaan dapat diserahkan
kepada tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya (profesional), Struktur organisasi perseroan
terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi, dan komisaris.
Artinya siapa saja yang menjadi pemilik dari saham perusahaan tersebut apakah
warga Indonesia, Asing atau Pemerintah.
b. Perseroan Terbuka
3. KOPERASI
Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, pada Pasal 1 dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat atas
asas kekeluargaan. Sedangkan perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut
kehidupan koperasi.
4. BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan
usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri.
1. Pelopor atau perintis dalam sektor-sektor yang belum diminati usaha swasta.
2. Menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
3. Pelaksanaan pelayanan umum seperti membangun jalan, fasilitas sekolah atau
kesehatan, dan penyediaan air bersih.
4. Sumber penerimaan negara seperti pajak, keuntungan perusahaan, maupun dari hasil
produksi
5. Penyeimbang kekuatan-kekuatan swasta yang besar dan membantu pengembangan
usaha kecil dan koperasi.
6. Menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga mengurangi jumlah
pengangguran.
7. Memberikan pengarahan serta bantuan untuk para pengusaha golongan ekonomi
lemah, baik itu untuk koperasi maupun UKM.
8. Memberikan sumbangan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi secara nasional.
16
9. Mencegah agar cabang-cabang produksi yang penting tidak dikuasai oleh sekelompok
masyarakat tertentu.
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki
oleh pemerintah. Perjan ini beriorientasi pelayanan pada masyarakat, sehingga selalu
merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan
karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut sesuai dengan Undang
Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan
Jawatan Kereta Api) kini bergantii menjadi PT. KAI.
Kelebihan:
Perjan ialah modalnya terjamin yaitu dari negara. Tidak mencari keuntungan (profit)
karena mengutamakan pelayanan pada masyarakat, sehingga perjan tidak terpengaruh
oleh keadaan pasar.
Kekurangan:
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi
pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara
17
dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi
meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual
sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan statusnya diubah menjadi
persero.
Kelebihan :
Kekurangan:
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah.
Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah
mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal
pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan
berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus
sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero).
Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara.
Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan
yang berupa saham – saham.
18
Contoh perusahaan yang mempunyai badan usaha persero diantaranya :
Kelebihan:
Mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal
pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan
berupa saham–saham.
Kekurangan:
4. YAYASAN
Yayasan adalah suatu badan usaha tapi tidak merupakan perusahaan karena tidak
mencari keuntungan dan bersifat sosial. Tercantum dalam UU.no. 28 2004 perubahan
atas UU no. 16 tahun 2001.
Bidang sosial, yayasan yang bergerak pada bidang ini biasanya berfokus pada basis
kegiatan sosial. Seperti mendirikan lembaga formal maupun informal, misal panti
asuhan, panti jompo, rumah sakit, poliklinik, laboratorium yang bergerak dalam
bidang penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbagai lembaga yang
tugasnya membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan sosial yang ada.
Bidang kemanusiaan, yayasan ini memiliki tujuan untuk meringankan beban
masyarakat yang mencakup permasalahan tentang kemanusiaan. Yayasan dengan
19
bidang kemanusiaan banyak membantu masyarakat pada lokasi bencana alam,
pengungsi, tunawisma, gelandangan dan fakur miskin.
Bidang keagamaan, yayasan yang bergerak dalam bidang ini memfokuskan
kegiatannya pada kegiatan yang berbasis religius. Seperti mendirikan pondok
pesantren, madrasah, pengelolaan sarana beribadah, ZIS (Zakat, Infaq dan
Shodaqoh), serta kegiatan yang bersifat syiar agama.
Badan usaha sendiri mempunyai fungsi antara lain; fungsi komersial, fungsi sosial
dan fungsi pembangunan ekonomi yaitu:
1. Fungsi Komersial
Untuk memperoleh keuntungan, BU ini harus mengelola sumber daya produksi yang
tersedia secara efisiensi dan efektif sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen, untuk
memperoleh keuntungan secara optimal, setiap BU harus bisa menghasilkan produk yang
bermutu dan harga bersaing ataupun memberikan pelayanan yang berkualitas kepada
pelanggan, fungsi komersial dapat mencapai sasaran yang ditetapkan dengan menerapkan
fungsi manajemen dan fungsi operasional.
Fungsi Operasional
Fungsi Manajerial
20
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial BU berhubungan dengan manfaat badan usaha secara langsung atau
tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat, Misalnya, dalam penggunaan tenaga kerja,
hendaknya badan usaha lebih memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dari lingkungan
disekitar BU.
Fungsi sosial menyampaikan sampai sejauh mana suatu badan usaha mampu
memberikan peran secara nyata bagi lingkungan di luar badan usaha yang bersangkutan,
fungsi sosial lainnya adalah menyangkut proses alih teknologi dan ilmu pengetahuan para
pekerja, setiap BU hendaknya membekali para pegawai dengan pengetahuan dan
keterampilan teknis sesuai bidang kerjanya.
Baik pada saat bekerja di BU tersebut maupun setelah keluar, jadi BU tidak hanya
memanfaatkan tenaga dan pikiran pegawainya untuk kemajuan semata, tetapi
memperhatikan kualitas dan masa depannya, operasionalisasi BU khususnya perusahaan
terkadang menghasilkan dampak negatif seperti polusi dan kerusakan lingkungan, untuk itu,
BU harus bisa mencegah terjadinya dampak negatif tersebut, Contohnya seperti pencemaran
tanah, pencemaran air ataupun pencemaran udara, pengelolaan limbah/sampah dan penataan
lingkungan yang baik akan berpengaruh pada kenyamanan hidup masyarakat di sekitar.
Di lain pihak, pemerintah dapat memungut pajak dari BU tersebut, selain BUMN
juga ada yang dimaksud dengan BUSA. Badan Usaha Swasta Asing adalah badan usaha
yang modalnya dimiliki oleh pihak luar negeri, faktor munculnya BUSA ini yaitu
ketersediaan SDA, potensi pasar, dan upah tenaga kerja yang murah. Badan swasta asing ini
21
bisa memberikan manfaat bagi negara karena memasok modal dan menerapkan teknologi
maju yang penting untuk pertumbuhan ekonomi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. Sedangkan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor
produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta
melakukan usaha lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan
masyarakat.
Bentuk badan usaha ada beberapa jenis antara lain, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Tiap-tiap badan usaha memiliki kekurangan dan kelebihan.
Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna
mengembangkan perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia,
memupuk keuntungan dan pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang pelaksanaan
program kebijakan pemerintah di bidang ekonomi. Dan yang terakhir saya menyarankan
agar jangan mencampuradukan badan usaha dan perusahaan. karena antara badan usaha dan
perusahaan memiliki perbedaan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Fuad, Muhammad dkk. 2005. Pengantar Bisnis. Jakarta:Gramedia
M.Fuad, dkk. 2006. Pengantar Bisnis, Edisi ketiga. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Solihin, Ismail. 2006. Pengantar Bisnis:Pengenalan praktis dan Studi kasus,Edisi Pertama.
Jakarta:Prenada Media Grup
Ibrahim R. 1997. Prospek BUMN dan Kepentingan Umum. Bandung:PT Citra Aditya Umum
Martono dan D Agus Marjito. 2005. Manajemen Keuanga, Cetakan Kelima. Yogyakarta:Gramedia
23