Anda di halaman 1dari 23

BADAN USAHA PERUSAHAAN

Dosen Pengampu : Yochi Elanda, M.Si


Prodi : Manajemen III F
Oleh Kelompok : II

- Ahmad Zikri Ar-Rusli (0506183086)


- Erlangga Hakim Harahap (0506191071)
- Nadhrah Al Aflah (0506193130)

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Tahun Ajaran 2020


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih
Lagi Maha Penyayang. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami tentang
“Badan Usaha Perusahaan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ibu Yochi
Elanda, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan program
studi Manajamen kelas III F. untuk itu kami susun makalah ini dengan harapan dapat
berguna bagi pembaca.
Namun demikian tentu saja dalam penyusunan makalah kami ini masih
terdapat banyak kekurangan dalam penulisan dan pemilihan kata yang kurang tepat.
Dengan ini, kami dari Kelompok 2 memohon maaf jika dalam pembuatan makalah ini
banyak kekurangan.Harapan kami semoga dengan membaca makalah dari kami akan
memberikan banyak manfaat

Wasalammualaikum.Wr.Wb.

Medan, 12 November 2020

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 4
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................ 5

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Badan Usaha Perusahaan............................................................. 6


B. Perbedaan Badan Usaha dan Perusahaan....................................................... 7
C. Bentuk-bentuk Badan Usaha Perusahaan....................................................... 7
D. Fungsi Badan Usaha Perusahaan................................................................... 21

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha dan menjalankan setiap jenis usaha yang
bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam
wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
Perusahaan yang secara teratur dan berkesinambungan dan terbuka bertindak dalam 
kualitas tertentu mencapai atau memperoleh keuntungan bagi diri mereka.

Sebuah perusahaan tidak akan terlepas dari peran karyawan sebagai sumber daya
manusia. Karyawan merupakan salah satu aset penting yang tidak bisa dilepaskan dari
dalam sebuah perusahaan.

Karena setiap perusahaan membutuhkan karyawan yang menjalankan aktivitas yang


ada dalam perusahaan dan karyawan. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang ingin
dicapai, hal ini membuat perusahaan wajib menyediakan layanan untuk menunjang rencana
yang ingin perusahaan capai. Tercapainya tujuan suatu perusahaan tidak terlepas dari
karyawan perusahaan. Karyawan yang memiliki kinerja tinggi akan mempercepat
tercapainya tujuan dari perusahaan.

Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan
hasil kerja yang optimal. Karyawan yang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya akan
berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk
menyelesaikan tugas pekerjaannya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapatkan dari makalah ini diantaranya ialah :
1. Apa pengertian badan usaha perusahaan?
2. Apa sajakah Perbedaan badan usaha dan perusahaan?
3. Apa saja bentuk-bentuk badan usaha perusahaan?
4. Apa saja fungsi badan usaha perusahaan?

C. Tujuan Pembahasan

4
Adapun tujuan pembahasan yang didapatkan dari makalah ini ialah :

1. Untuk mengetahui pengertian badan usaha perusahaan!


2. Untuk mengetahui perbedaan badan usaha dan perusahaan!
3. Untuk mengenal bentuk-bentuk badan perusahaan!
4. Untuk mengetahui apa saja fungsi badan usaha perusahaan!

BAB II
PEMBAHASAN
5
A. Pengertian Badan Usaha Perusahaan

1. Pengertian badan usaha

Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomis atau kesatuan organisasi
yang terdiri dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari keuntungan. Menurut
Dominick Salvatore, pengertian badan usaha adalah suatu organisasi yang
mengombinasikan dan mengordinasikan berbagai sumber daya untuk tujuan
memproduksi atau menghasilkan barang barang atau jasa untuk dijual. Badan usaha
sendiri merupakan kesatuan hukum dan usaha ekonomi yang bertujuan untuk mencari
keuntungan. Masih banyak orang menafsirkan bahwa badan usaha pengertiannya sama
dengan perusahaan, padahal kedua hal ini adalah hal yang jauh berbeda. Badan usaha
adalah rumah tangga ekonomi yang bertujuan mencari laba dengan faktor-faktor
produksi.

2. Pengertian Perusahaan

Dalam melakukan usaha, manusia harus menggunakan faktor faktor produksi,


yaitu faktor produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi modal, dan
faktor produksi pengusaha. Menurut Murti Sumarni (1997) perusahaan adalah sebuah
unit kegiatan produksi yang mengolah sumber daya ekonomi untuk menyediakan baran
dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan
kebutuhan masyarakat.Bila faktor faktor produksi itu digabungkan dan dikendalikan
sehingga menghasilkan barang atau jasa, maka dinamakan perusahaan dengan kata lain
perusahaan adalah bagian teknis dari kesatuan organisasi modal dan tenaga kerja yang
bertujuan menghasilkan barang-barang atau jasa. Jadi, perusahaan adalah tempat
berlangsungnya proses produksi.

B. Perbedaan Badan Usaha Perusahaan

Perbedaan Badan Usaha dan Perusahaan

Badan Usaha :
6
 Suatu kebulatan ekonomi.
 Kesatuan yuridis dan ekonomi
 Kesatuan organisasi yang menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa dengan tujuan mencari laba.
 Tempat Kedudukan.

Perusahaan :

 Bagian dari badan usaha.


 Kesatuan teknis.
 Bagian dari proses produksi dan merupakan alat dan badan untuk memperoleh laba.
 Tempat kediaman/domisili, pabrik/lokas

C. Bentuk Badan Usaha Perusahaan

Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha sering kali disamakan dengan
perusahaan, walaupun pada kenyataannya tetap memiliki perbedaan. Perbedaan
utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat di mana
Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.

Terdapat banyak pilihan badan hukum perusahaan yang ada di Indonesia ini.
Tiap-tiap Badan Hukum memiliki kelebihan dan kekurangannya, baik didalam hal
keleluasaan beraktivitas, batas tanggung jawab maupun kemudahan dalam berbagai hal
seperti kemudahan pendirian, kemudahan modal, atau kemudahan untuk memperbesar
usaha. Pemilik usaha dapat memilih badan hukum sesuai dengan tujuan dari masing-
masing pemilik usaha terhadap apa yang ingin dicapainya.

Dalam Praktiknya terdapat beberapa jenis bentuk Badan Usaha yaitu:


1. BUMS
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan
dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33,
bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber
daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat
hidup orang banyak.

7
Peran BUMS dalam perekonomian
Perusahaan-perusahaan swasta sangat memberikan peran penting bagi
perekonomian di Indonesia. Peran yang diberikan BUMS dalam perekonomian
Indonesia seperti berikut .
a) Menambah sumber devisa bagi pemerintah
b) Membantu meningkatkan produksi nasional
c) Membantu pemerintah memakmurkan bangsa
d) Membantu pemerintah mengurangi pengangguran
e) Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru
f) Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak.
g) Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.

Berdasarkan bentuk hukumnya Badan usaha milik swasta dibedakan atas :

a. Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan hukum yang hanya dimiliki


oleh satu orang dan menanggung seluruh resiko pribadi. Manajemen perusahaan
dikelola pemilik yang berfungsi sebagai direktur atau manajer atau bahkan sekaligus
pelaksana harian di perusahaan tersebut. Pemilik merupakan aktor utama dalam
mengambil setiap kebijakan dan keputusan perusahaan, kemudia juga didalam hal
pengelolaan aktivitas perusahaan sehari-hari, termasuk, melakukan hubungan dengan
para pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.

Perusahaan perseorangan memiliki struktur yang sederhana dengan kepemilikan


tunggal serta memiliki tanggung jawab tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan
yang dimiliki perusahaan, Artinya untuk membayar kewajibannya akan digunakan
sampai kepada harta pribadi , apabila kekayaan perusahaan tidak cukup menutupi utang
tersebut.

Kelebihan Perusahaan Perseorangan sebagai berikut:

8
1. Pendirian perusahaan sangat mudah dan tidak berbelit-belit, mudah dalam hal
persyaratan pendirian karena, tidak memerlukan syarat yang berat dan cepat dari segi
waktu.
2. Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha yang relative kecil, artinya bagi mereka
yang memiliki modal dan bidang usaha yang terbatas.
3. Tidak memerlukan akta formal (akta notaris) seperti hal bentuk badan usaha lainnya,
sehingga pemilik tidak perlu mengeluarkan biaya yang berlebihan serta memenuhi
syarat-syarat lainnya.
4. Memiliki keleluasaan dalam hal mengambil keputusan baik menentukan arah
perusahaan atau hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.
5. Tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur perusahaan jenis ini,
sehingga pemilik bebas melakukan aktivitasnya.
6. Dalam hal pajak, pemilik tidak perlu membayar pajak perseroan walaupun semua
pendapatan harus bayar pajak perorangan.
7. Semua keuntungan menjadi dan dimiliki oleh pemilik.

Kekurangan Perusahaan Perseroan sebagai berikut:

1. Relatif lebih sulit memperoleh modal, artinya jika perusahaan memerlukan modal
tambahan untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan atau investasi, maka
memperoleh model pinjaman dari pihak terutama perbankan relative sulit, terutama
untuk jumlah yang besar.
2. Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab terhadap utang perusahaan
secara penuh sampai harta pribadi jika harta perusahaan tidak mencukupi untuk
membayar utangnya.
3. Mayoritas kelangsungan hidup atau umur perusahaan relatif lebih singkat walaupun
sampai yang ada beberapa turunan.
4. Perusahaan sulit memperbesar usahanya, jika masih menggunakan badan hukum
perseorangan.
5. Dalam menjalankan aktivitasnya biasanya perusahaan perseorangan tidak mengelola
administrasinya secara baik, sehingga terkadang dokumentasi dari setiap transaksi
sulit untuk dicari.

9
b. Firma (FA)

Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan
menjalankan perusahaan atas nama perusahaan, atau dengan kata lain firman akan
terbentuk bila terdapat dua orang atau lebih bersekutu untuk menjalankan suatu
perusahaan. Dalam persekutuan firma umumnya seluruh sekutu memiliki kewajiban
tidak terbatas terhadap utang perusahaan, sedangkan dalam persekutuan terbatas satu
atau lebih pemilik mungkin memiliki kewajiban terbatas.

Untuk mendirikan Firma terdiri dari dua cara, Pertama melalui akta resmi dan
yang kedua akta dibawah tangan. Jika melalui akta resmi, maka proses selanjutnya harus
sampai di berita negara, namun jika memilih akta dibawah tangan proses tersebut tidak
perlu, cukup melalui kesepakatan pihak-pihak terlibat.

Kepemimpinan firma berada sepenuhnya ditangan pemilik sekaligus bertanggung


jawab terhadap segala resiko yang mungkin timbul, seperti masalah utang piutang.
Modal firma diperoleh dari mereka yang terlibat dalam firma dan besarnya tergantung
kesepkatan dari para pihak yang terlibat.

Kelebihan dari perusahaan dalam bentuk firma :

1. Untuk mendirikan firma relative mudah, tidak terlalu memerlukan syarat yang berat,
namun jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan lebih sedikit berat
karena dalam firma perlu kesepakatan para pihak yang akan mendirikan firma.
2. Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal, karena dapat
menggunakan akta dibawah tangan (tidak formal), hanya saja perbedaan kedua ini
juga berbeda dalam hal kalau terjadi masalah hukum.
3. Lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih
memercayainya, apalagi jika firma tersebut didirikan dengan akta resmi dan juga
tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur.
4. Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang lebih dari satu orang
sehingga lebih terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritikan untuk kemajuan
usaha.

Kekurangan dari perusahaan dalam bentuk firma :

10
1. Dalam hal tanggung jawab pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak
terbatas atas uang yang dimilikinya.
2. Apabila salah satu pemilik firma meninggal dunia atau mengundurkan diri, makan
akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
3. Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena berbagai kepentingan para pihak
yang terlibat dan juga sering terjadi konflik kepentingan sehingga dapat mengancam
kemajuan usahanya.
4. Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah besar, serta mengikuti tender
dalam jumlah tertentu.

c. Perseroan Komanditer / Commanditiare Vennootschap (CV)

Perseroan Komanditer / Commanditiare Vennootschap atau lebih sering


disingkat dengan CV merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan.
CV merupakan salah satu bentuk usaha yang dapat dipilih oleh para pengusaha yang
ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal yang terbatas, CV merupakan badan
usaha yang tidak berbadan hukum dan kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari
kekayaan CV.

Dalam Perseroan komanditer terdapat beberapa sekutu yang secara penuh


bertanggung jawab atas sekutu lainnya, kemudian ada satu atau lebih sekutu yang
bertindak sebagai pemberi modal, tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas
pada sejumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan, jadi sekutu yang terdapat
dalam CV ada 2 yaitu sekutu komanditer (sekutu pasif) dan sekutu komplementer
(sekutu aktif).

Perusahaan Perseroan Komanditer dijalan oleh seorang sekutu aktif dan


bertanggung jawab atas semua resiko atau kewajiban atau kewajiban pada pihak ketiga.
Tanggung jawab ini juga sampai kepada penggunaan harta pribadi, jika harta
perusahaan tidak cukup untuk menutupi kewajibannya, adapun sekutu pasif hanya
menyetorkan sejumlah dana, namun tidak terlibat dalam pengelolaan perusahaan.

Kelebihan dari Perseroan Komanditer / Commanditiare Vennootschap (CV) :

1. Untuk mendirikan CV saat ini relatif lebih sulit, karena memerlukan syarat yang
cukup banyak dibandingkan dengan firma, pendirian CV harus melalui akta notaris
dan di daftarkan di Departemen Kehakiman.
11
2. Bentuk CV sudah dikenal di masyarakat, terutama masyarakat bisnis kecil dan
menengah, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan,
misalnya ikut dalam tender pekerjaan tertentu.
3. CV lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih
memercayainya, jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan.
4. Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang oleh orang yang ahli dan
dipercaya oleh sekutu lainnya, kemudian kemudahan untuk memperoleh tender dari
pemerintah.
5. CV lebih fleksibel, karena tanggung jawab terbatas hanya sekutu komanditer
sedangkan yang mengurus perusahaan dan mempunyai tanggung jawab yang tidak
terbatas hanya sekutu komplementer.
6. Pengenaan pajak hanya satu kali, yaitu pada badan usaha aja

Kekurangan dari Perseroan Komanditer / Commanditiare Vennootschap (CV) :

1. Tanggung jawab akan menjadi tanggung jawab pribadi, apabila sekutu komanditer
menjadi sekutu aktif.
2. Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa
proyek besar.

d. Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan


perjanjian untuk menjalankan usaha yang modalnya terdiri dari saham-saham yang
pemiliknya memilki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.

Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan


sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Pemilik saham akan memperoleh bagian
keuntungan yang disebut dividen. Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula
berasal dari obligasi. Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka
mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas
tersebut.

12
Pembagian Wewenang Dalam PT, Pengelolaan perusahaan dapat diserahkan
kepada tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya (profesional), Struktur organisasi perseroan
terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi, dan komisaris.

Pemegang saham melimpahkan wewenangnya kepada direksi untuk


menjalankan dan mengembangkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan bidang usaha
perusahaan. Direksi berwenang untuk mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian dan
kontrak, dan sebagainya.

Komisaris memiliki fungsi sebagai pengawas kinerja jajaran direksi perusahaan.


Hasil RUPS biasanya dilimpahkan ke komisaris untuk diteruskan ke direksi untuk
dijalankan. Bila pemegang saham berhalangan hadir dalam RUPS, dia bisa melempar
suara miliknya ke pemegang lain yang disebut proxy.

Isi RUPS adalah:

1. Menentukan direksi dan pengangkatan komisaris


2. Memberhentikan direksi atau komisaris
3. Menetapkan besar gaji direksi dan komisaris
4. Mengevaluasi kinerja perusahaan
5. Memutuskan rencana penambahan/pengurangan saham perusahaan
6. Menentukan kebijakan perusahaan
7. Mengumumkan pembagian laba (dividen)

Kelebihan dari Perseroan Terbatas (PT) :

1. Kelangsungan hidup perusahan terjamin


2. Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan risiko bagi, kekayaan
pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik.
3. Saham dapat diperjualbelikan dengan relative mudah.
4. Kebutuhan capital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan,
perluasan-perluasan usaha.
5. Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien.

Kekurangan dari Perseroan Terbatas (PT)


13
1. Biaya pendiriannya relatif mahal.
2. Rahasianya tidak terjamin.
3. Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham.
4. Permasalahan administrasi yang rumit.
5. Pengenaan pajak berganda.
6. Adanya inefisiensi kerja, tidak fleksibel dan tidak kompetitif karena ukuran yang
besar.
7. Kesulitan untuk membubarkan diri.
8. Adanya kemungkinan akan muncul konflik antara pemegang saham dengan dewan
direksi.

Dalam Praktiknya kita mengenal berbagai macam jenis-jenis perseroan terbatas,


masing-masing jenis memiliki kelebihan masing-masing serta syarat-syarat tertentu,
berikut ini jenis perseroan terbatas dilihat dari berbagai sudut pandang, yakni:

1. Dilihat dari segi kepemilikan

Artinya siapa saja yang menjadi pemilik dari saham perusahaan tersebut apakah
warga Indonesia, Asing atau Pemerintah.

a. Perseroan Terbatas Biasa

Merupakan PT dimana para pendiri, pemegang saham dan pengurusnya adalah


warga negara Indonesia dan badan hukum Indonesia, dalam artian tidak ada modal
asing.

b. Perseroan Terbatas Terbuka

Merupakan PT yang didirikan dalam rangka penanaman modal dan


dimungkinkan warga negara asing dan/ atau badan hukum asing menjadi pendiri,
pemegang saham, dan pengurus dari PT tersebut.

c. Perseroan Terbatas (PERSERO)

Merupakan PT yang dimiliki oleh pemerintah melalui Badan Usaha Milik


Negara (BUMN). Perseroan terbatas jenis ini sebagian besar pengaturannya tunduk pada
14
ketentuan tentang Badan Usaha Milik Negara, biasanya perusahaan jenis ini kata persero
ditulis dibelakang nama perseroan terbatas tersebut. Contohnya: PT.Telkom

2. Dilihat dari segi status perseroan terbatas dibagi dalam 2, yaitu :


a. Perseroan Tertutup

Perseroan Tertutup merupakan perseroan terbatas yang modal dan jumlah


pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau perseroan dan tidak melakukan
penawaran umum.

b. Perseroan Terbuka

Perseroan terbuka maksudnya adalah perseroan yang modal dan pemegang


sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau perseroan yang melakukan penawaran umum,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal, pemberian PT jenis
ini biasanya disertai dengan singkatan “Tbk.” Dibelakang nama PT tersebut, contoh PT
Multy Marindo, Tbk.

3. KOPERASI
Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, pada Pasal 1 dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat atas
asas kekeluargaan. Sedangkan perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut
kehidupan koperasi.

Pembentukan koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi


dari para anggotanya. Tujuan lainnya, antara lain:

 Membantu memperbaiki taraf hidup maupun ekonomi para anggotanya serta


masyarakat sekitar.
 Membantu pemerintah mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur.
 Meningkatkan tatanan perekonomian di Indonesia.

Kelebihan dari Koperasi:

1. Prinsip pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota. Misalnya


koperasi pertanian mendirikan pabik pengilingan padi.
2. Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.
15
3. Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota
dengan dasar sukarela.
4. Mengutamakan kepentingan Anggota.

Kekurangan dari Koperasi:

1. Keterbatasan dibidang permodalan.


2. Daya saing lemah.
3. Rendahnya kesaran berkoperasi pada anggota.
4. Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.

4. BUMN

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan
usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri.

Peran BUMN dan BUMD

Berikut ini beberapa peran BUMN dalam perekonomian nasional :

1. Pelopor atau perintis dalam sektor-sektor yang belum diminati usaha swasta.
2. Menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
3. Pelaksanaan pelayanan umum seperti membangun jalan, fasilitas sekolah atau
kesehatan, dan penyediaan air bersih.
4. Sumber penerimaan negara seperti pajak, keuntungan perusahaan, maupun dari hasil
produksi
5. Penyeimbang kekuatan-kekuatan swasta yang besar dan membantu pengembangan
usaha kecil dan koperasi.
6. Menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga mengurangi jumlah
pengangguran.
7. Memberikan pengarahan serta bantuan untuk para pengusaha golongan ekonomi
lemah, baik itu untuk koperasi maupun UKM.
8. Memberikan sumbangan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi secara nasional.

16
9. Mencegah agar cabang-cabang produksi yang penting tidak dikuasai oleh sekelompok
masyarakat tertentu.

Sedangkan peran BUMD dalam perekonomian adalah .

1. Melaksanakan kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan daerah;


2. Pemupukan dana bagi pembiayaan pembangunan daerah;
3. Mendorong peran serta masyarakat dalam bidang usaha;
4. Memenuhi kebutuhan barang dan jasa bagi kepentingan publik;
5. Menjadi perintis kegiatan dan usaha yang kurang diminati swasta.

BUMN sendiri ada 3 macam yaitu Perjan, Perum, dan Persero.

1. PERUSAHAAN NEGARA JAWATAN (PERJAN)

Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki
oleh pemerintah. Perjan ini beriorientasi pelayanan pada masyarakat, sehingga selalu
merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan
karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut sesuai dengan Undang
Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan
Jawatan Kereta Api) kini bergantii menjadi PT. KAI.

Kelebihan:

 Perjan ialah modalnya terjamin yaitu dari negara. Tidak mencari keuntungan (profit)
karena mengutamakan pelayanan pada masyarakat, sehingga perjan tidak terpengaruh
oleh keadaan pasar.

Kekurangan:

 Sebagai suatu perusahaan kurang mandiri termasuk dalam pengembangannya.

2. PERUSAHAAN NEGARA UMUM (PERUM)

Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi
pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara

17
dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi
meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual
sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan statusnya diubah menjadi
persero.

Kelebihan :

 Seluruh keuntungan perum menjadi keuntungan Negara.


 Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat.
 Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.

Kekurangan:

 Pengelolaan perum sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan Negara.


 Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan Perum.
 Pengelolaan perum secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawabkan.

3. PERUSAHAAN TERBATAS NEGARA (PERSERO)

Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah.
Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah
mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal
pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan
berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus
sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero).
Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara.

Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut :

 Dipimpin Oleh direksi


 Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
 Badan Usahanya di tulis PT. (nama Perusahaan) (persero)
 Tidak memperoleh Fasilitas negara
 Tujuan Utamanya Mencari Laba (komersial)

Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan
yang berupa saham – saham.
18
Contoh perusahaan yang mempunyai badan usaha persero diantaranya :

 PT. Pelayaran Nasional Indonesia (persero)


 PT. Perusahaan Listrik Negara (persero)
 PT. Pos Indonesia (persero)
 PT. Kereta Api Indonesia (persero)
 PT. Telekomunikasi Indonesia (persero)
 PT. Bank Mandiri (persero) tbk.
 PT. Garuda Indonesia (persero)
 PT. Angkasa Pura (persero)
 PT. Perusahaan Pertambangan & Minyak Negara (persero)

Kelebihan:

 Mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal
pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan
berupa saham–saham.

Kekurangan:

 Tidak memperoleh fasilitas Negara dan Pegawainya berstatus sebagai pegawai


swasta.

4. YAYASAN

Yayasan adalah suatu badan usaha tapi tidak merupakan perusahaan karena tidak
mencari keuntungan dan bersifat sosial. Tercantum dalam UU.no. 28 2004 perubahan
atas UU no. 16 tahun 2001.

Kelebihan dari yayasan:

 Bidang sosial, yayasan yang bergerak pada bidang ini biasanya berfokus pada basis
kegiatan sosial. Seperti mendirikan lembaga formal maupun informal, misal panti
asuhan, panti jompo, rumah sakit, poliklinik, laboratorium yang bergerak dalam
bidang penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbagai lembaga yang
tugasnya membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan sosial yang ada.
 Bidang kemanusiaan, yayasan ini memiliki tujuan untuk meringankan beban
masyarakat yang mencakup permasalahan tentang kemanusiaan. Yayasan dengan

19
bidang kemanusiaan banyak membantu masyarakat pada lokasi bencana alam,
pengungsi, tunawisma, gelandangan dan fakur miskin.
 Bidang keagamaan, yayasan yang bergerak dalam bidang ini memfokuskan
kegiatannya pada kegiatan yang berbasis religius. Seperti mendirikan pondok
pesantren, madrasah, pengelolaan sarana beribadah, ZIS (Zakat, Infaq dan
Shodaqoh), serta kegiatan yang bersifat syiar agama.

Kekurangan dari yayasan:

 Kekurangan yayasan adalah didalam pendanaan.

D. Fungsi Badan Perusahaan

Badan usaha sendiri mempunyai fungsi antara lain; fungsi komersial, fungsi sosial
dan fungsi pembangunan ekonomi yaitu:

1. Fungsi Komersial

Untuk memperoleh keuntungan, BU ini harus mengelola sumber daya produksi yang
tersedia secara efisiensi dan efektif sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen, untuk
memperoleh keuntungan secara optimal, setiap BU harus bisa menghasilkan produk yang
bermutu dan harga bersaing ataupun memberikan pelayanan yang berkualitas kepada
pelanggan, fungsi komersial dapat mencapai sasaran yang ditetapkan dengan menerapkan
fungsi manajemen dan fungsi operasional.

 Fungsi Operasional

Fungsi Operasional adalah fungsi yang memungkinkan BU dapat menjalankan


kegiatannya dengan baik untuk mencapai tujuan, fungsi ini mencakup fungsi pembelian dan
produksi, pemasaran, keuangan, personalia, serta administrasi/akuntansi.

 Fungsi Manajerial

Fungsi Manajerial adalah fungsi yang mengemukakan bagaimana suatu BU dikelola


secara efisien agar dapat memberikan keuntungan yang semaksimal mungkin, fungsi ini
mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Kedua fungsi itu
bersifat internal, yang berarti BU mampu menjaga kelangsungan usahanya.

20
2. Fungsi Sosial

Fungsi sosial BU berhubungan dengan manfaat badan usaha secara langsung atau
tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat, Misalnya, dalam penggunaan tenaga kerja,
hendaknya badan usaha lebih memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dari lingkungan
disekitar BU.

Fungsi sosial menyampaikan sampai sejauh mana suatu badan usaha mampu
memberikan peran secara nyata bagi lingkungan di luar badan usaha yang bersangkutan,
fungsi sosial lainnya adalah menyangkut proses alih teknologi dan ilmu pengetahuan para
pekerja, setiap BU hendaknya membekali para pegawai dengan pengetahuan dan
keterampilan teknis sesuai bidang kerjanya.

Baik pada saat bekerja di BU tersebut maupun setelah keluar, jadi BU tidak hanya
memanfaatkan tenaga dan pikiran pegawainya untuk kemajuan semata, tetapi
memperhatikan kualitas dan masa depannya, operasionalisasi BU khususnya perusahaan
terkadang menghasilkan dampak negatif seperti polusi dan kerusakan lingkungan, untuk itu,
BU harus bisa mencegah terjadinya dampak negatif tersebut, Contohnya seperti pencemaran
tanah, pencemaran air ataupun pencemaran udara, pengelolaan limbah/sampah dan penataan
lingkungan yang baik akan berpengaruh pada kenyamanan hidup masyarakat di sekitar.

3. Fungsi Pembangunan Ekonomi

Badan usaha merupakan mitra pemerintah dalam pembangunan ekonomi nasional,


banyak peran yang dapat dilakukan BU untuk membantu pemerintah, antara lain dalam
peningkatan ekspor dan sebagai perpanjangan tangan pemerintah, antara lain dalam
peningkatan ekspor dan sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam pemerataan
pendapatan masyarakat.

Di lain pihak, pemerintah dapat memungut pajak dari BU tersebut, selain BUMN
juga ada yang dimaksud dengan BUSA. Badan Usaha Swasta Asing adalah badan usaha
yang modalnya dimiliki oleh pihak luar negeri, faktor munculnya BUSA ini yaitu
ketersediaan SDA, potensi pasar, dan upah tenaga kerja yang murah. Badan swasta asing ini

21
bisa memberikan manfaat bagi negara karena memasok modal dan menerapkan teknologi
maju yang penting untuk pertumbuhan ekonomi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. Sedangkan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor
produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta
melakukan usaha lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan
masyarakat.
Bentuk badan usaha ada beberapa jenis antara lain, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Tiap-tiap badan usaha memiliki kekurangan dan kelebihan.
Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna
mengembangkan perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia,
memupuk keuntungan dan pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang pelaksanaan
program kebijakan pemerintah di bidang ekonomi. Dan yang terakhir saya menyarankan
agar jangan mencampuradukan badan usaha dan perusahaan. karena antara badan usaha dan
perusahaan memiliki perbedaan.

22
DAFTAR PUSTAKA
Fuad, Muhammad dkk. 2005. Pengantar Bisnis. Jakarta:Gramedia

Gitosudarmo, Indriyono. 2007. Pengantar Bisnis. Yogyakarta:BPFE

Kismono, Gugup. 2010. Bisnis Pengantar. Yogyakarta:BPFE

M.Fuad, dkk. 2006. Pengantar Bisnis, Edisi ketiga. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama

Solihin, Ismail. 2006. Pengantar Bisnis:Pengenalan praktis dan Studi kasus,Edisi Pertama.
Jakarta:Prenada Media Grup

Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis:Pendekatan Praktis, Edisi pertama. Yogyakarta:ANDI

Fuad, Muhammad dkk. 2005.Pengantar Bisnis. Jakarta:Gramedia

Fahri Hamzah. 2007. Negara,BUMN dan Kesejahteraan Rakyat, Cetakan Pertama.


Jakarta:Yayasan Faham

Ibrahim R. 1997. Prospek BUMN dan Kepentingan Umum. Bandung:PT Citra Aditya Umum

Martono dan D Agus Marjito. 2005. Manajemen Keuanga, Cetakan Kelima. Yogyakarta:Gramedia

23

Anda mungkin juga menyukai