SEMESTER ANTARA
Penulis :
Dewi Nadia Amalina (311810146)
1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Makalah ini merupakan hasil kerja saya untuk memenuhi nilai semester
antara diberikan oleh bapak Hariyadi, M.Pd. sebagai dosen pengampu semester
antara.
Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini dibuat dengan
maksimal namun penulis sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran
membangun.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................4
C. TUJUAN...............................................................................................................4
BAB II ISI.........................................................................................................................5
A. PENGERTIAN STRATEGI DALAM BELAJAR MENGAJAR.....................5
B. KLASIFIKASI STRATEGI BELAJAR MENGAJAR.....................................8
C. HAKIKAT, CIRI, DAN KOMPONEN MENGAJAR.....................................11
D. JENIS STRATEGI DALAM BELAJAR MENGAJAR..................................15
E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN STRATEGI...........16
F. PENTINGNYA STRATEGI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR...18
G. MACAM-MACAM PRINSIP PEMBELAJARAN......................................18
BAB III PENUTUP........................................................................................................23
A. KESIMPULAN...................................................................................................23
B. Saran...................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah belajar adalah masalah yang selalu aktual dan dihadapi oleh
setiap orang. Dalam keseluruhan proses mengajar terjadilah interaksi antara
berbagai komponen alam proses pembelajaran. Komponen belajar tersebut
saling mempengaruhi sedemikian hingga dapat tercapai tujuan pendidikan dan
pengajaran. Salah satu komponen yang utama adalah siswa yang menjadi
objek dan subjek dalam penidikan. Selain siswa yang sangat berpengaruh
dalam proses pendidikan pendidik, kurikulum, fasilitas sekolah dan semua
pendukung dalam pendidikan juga sangat berpengaruh dalam pencapaian
tujuan pendidikan. Dengan adanya komponen tersebut tentu saja tidak lepas
dari peranan penting dari strategi belajar mengajar yang diterapkan oleh
pendidik dan peserta didik agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara
maksimal. Strategi belajar mengajar yang diterapkan oleh pendidik harus
dapat memahami siswa untuk memciptakan situasi yang tepat serta memberi
pengaruh yang optimal bagi siswa untuk dapat belajar yang berhasil.
3
Strategi belajar mengajar sangat penting untuk mencapai tujuan belajar
mengajar yang sesuai dengan einginan pendidik dan peserta didik. Strategi
belajar mengajar merupakan pola-pola umum kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah digariskan. Tidak hanya tujuan dari guru, tetapi
juga tujuan dari peserta didik yang menjadi subjek dan objek dalam
pendidkan. Strateg beajar yang meliputi metode dan teknik dalam
pembelajaran harus dilakukan secaa optimal. Jangan hanya mengira bahwa
strategi belajar mengajar terpusat pada metode pembelajaran saja, teknik
belajar pun juga sangat menentukan dalam pencapaian tujuan pendididkan.
Komponen startegi belajar tersebut pun harus didukung oleh komponen
pembelajaran lainnya. Semuanya harus saling mempengaruhi. Jadi strategi
belajar yang tidak hanya dikembangkan oleh pendidik tetapi peserta didikpun
juga harus mengembangkan strategi belajar mengajar mereka.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian strategi dalam Belajar Mengajar?
2. Uraikanlah Klasifikasi strategi Belajar Mengajar!
3. Apa saja Hakikat, cirri, dan komponen mengajar?
4. Apa yang dimaksud Jenis Strategi dalam Belajar mengajar?
5. Apa saja Faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi?
6. Seberapa Penting strategi dalam Proses belajar Mengajar?
7. Jelaskan Macam-macam Prinsip Pembelajaran?
C. TUJUAN
1. Dapat mengetahui Pengertian strategi dalam Belajar Mengajar
2. Dapat mengetahui Klasifikasi strategi Belajar Mengajar
3. Dapat mengetahui Hakikat, cirri, dan komponen mengajar
4. Dapat mengetahui Jenis Strategi dalam Belajar mengajar
5. Dapat mengetahui Faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi
6. Dapat mengetahui Pentingnya strategi dalam Proses belajar Mengajar
4
7. Dapat mengetahui Macam-macam Prinsip Pembelajaran
5
BAB II
ISI
6
Strategi belajar mengajar adalah suatu cara seorang guru untuk
menyampaikan materi pelajaran dengan kegiatan yang memberikan
pengalaman kepada siswa supaya lebih mudah untuk menerima pelajaran.
7
Dimana pendidik/ guru menyampaikan pembelajaran yang bersangkutan
5. Menurut Fadillah
Strategi belajr mengajar adalah kegiatan guru dalam proses belajar
mengajar yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa agar dapat
mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan.
8
6. Drs. Syaiful Bahri D dan Drs. Aswan Zain dalam buku Strategi Belajar
Mengajar (2002)
Pola-pola kegiatan guru dan anak didik ini dilakukan dalam proses
pembelajaran agar dapat berjalan secara optimal. Dimana tujuan yang telah
digariskan daat terealisasi dengan baik. Anak didik tentu saja mempunyai
tujuan yang digariskan oleh mereka, salah satunya adalah lulus ujian nasional.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut tentu saja strategi belajar
mengajar yang digunakan dapat diterapkan secara optimal. Dalam mencapai
lulus ujian nasional 100% salah satu strategi belajar mengajar yang di terapkan
adalah dengan metode pembelajaran mengerjakan soal-soal latihan. Dengan
teknik pembelajaran dengan cara siswa mengerjakan soal tersebut dulu
kemudian dikoreksi atau di bahas bersama guru.
9
B. KLASIFIKASI STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
1. Menurut Tabrani Rusyan dkk. dalam Mansyur menyatakan bahwa
terdapat berbagai masalah sehubungan dengan strategi belajar
mengajar yang secara keseluruhan diklasifikasikan seperti berikut:
Konsep dasar strategi belajar mengajar
Seperti telah diuraikan pada subpokok bahasan sebelumnya, konsep
dasar strategi belajar mengajar ini meliputi hal-hal:
a. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku.
b. Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap
masalah belajar mengajar, memilih prosedur, metode dan teknik
belajar mengajar,
c. Norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
2. Sasaran kegiatan belajar mengajar
Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran atau tujuan.
Tujuan itu bertahap dan berjenjang mulai dari yang sangat operasional
dan konkret yakni tujuan Instruksional khusus dan tujuan Instruksional
umum, tujuan kulikuler, tujuan nasional, sampai kepada tujuan yang
bersifat universal.
3. Belajar mengajar sebagai suatu sistem
Belajar mengajar selaku suatu sistem Instruksional mengacu
kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling
bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku suatu sistem,
belajar mengajar meliputi sejumlah komponen antara lain, tujuan,
bahan, siswa, guru, metode, situasi dan evaluasi.
Agar tujuan itu tercapai semua komponen yang ada harus
diorganisasikan sehingga antar sesama komponen itu terjadi kerja
sama. Karena itu guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen-
komponen tertentu saja misalnya metode, bahan dan evaluasi saja, tapi
ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.
4. Hakikat proses belajar
10
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan
latihan. Artinya tujuan kegiatan belajar ialah perubahan tingkah laku
baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap,
bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan
belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar,
mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil belajar,
kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru.
5. Entering Behavior Siswa
11
e. Discrimination
learning(belajarkriminasi/mengadakanpembeda)
f. Concept learning (belajar konsep atau pengertian)
g. Rule learning (belajar aturan)
h. Problem Solving (belajar memecahkan masalah).
7. Memilih sistem belajar mengajar
a. Enquiry-Discovery Learning
Belajar mencari dan menemukan sendiri. Dalam sistem belajar
mengajar ini guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk
yang final, tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari
dan menemukannya sendiri dengan mempergunakan teknik
pendekatan pemecahan masalah.
b. Expository approach
Dalam sistem ini guru menyajikan dalam bentuk yang telah
dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap, sehingga anak
didik tinggal menyimak dan mencernanya saja secara tertib dan
teratur.
c. Mastery learning
Dari hasil berbagai studi menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil
siswa yang mampu menguasai bahan 90%-100% dari penyajian
guru. Sebagian besar siswa bervariasi antara 50%-80%, malah
sebagian lagi ada yang lebih kecil lagi penguasaannya terhadap
bahan yang disajikan guru. Adanya variasi penguasaan bahan ini
mencerminkan adanya variasi kemampuan para siswa.
d. Humanistic education
Dalam kenyataan tidak bisa disangkal bahwa kemampuan dasar
kecerdasan para siswa itu sangat bervariasi secara individual. Oleh
12
karena itu muncul teori belajar yang menitikberatkan upaya untuk
membantu siswa agar sanggup mencapai perwujudan dirinya atau
self realization sesuai dengan kemampuan dasar dan keunikan yang
dimilikinya. Cara pendekatannya masih bersifat enquiry-discovery
based approaches.
13
proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses
memberikan bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam
melakukan proses belajar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa jika
hakikat belajar adalah perubahan, maka pada hakikanya belajar
mengajar adalah proses pengaturan yang dilakukan oleh guru.
14
berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya, dan tujuan
yang berada di bawah akan menunjang tujuan di atasnya.
2) Bahan Pelajaran
Bahan adalah salah satu sumber belajar bagi anak didik. Bahan
yang disebut sebagai sumber belajar ini adalah sesuatu yang
membawa pesan untuk tujuan pengajaran. Dengan demikian, bahan
pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam
pengajaran. Karena bahan adalah salah satu inti dalam proses
belajar mengajar yang akan disampaikan kepada anak didik.
4) Metode
15
d) Fasilitas yang berbagai – bagai kualitas dan kuantitasnya.
e) Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda
– beda.
5) Alat
6) Sumber Pelajaran
7) Evaluasi
16
Ketika evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan
siswa, maka evaluasi mempunyai fungsi sebagai barikut :
17
Strategi belajar-mengajar dapat pula dilihat dari cara pengolahan atau
memproses pesan atau materi. Dari segi ini, strategi belajar-mengajar dapat
dibedakan dalam dua jenis, yaitu:
18
Tujuan merupakan faktor pokok, sebab semua faktor situasi
pembelajaran, termasuk strategi dan diupayakan sendiri-mata yang ada di
dalam pembelajaran, mencapai tujuan. Tujuan menggambar bagan
tingkah laku yang harus dimiliki mahasiswa setelah proses pembelajaran
selesai dilaksanakan. Tingkah laku tersebut dalam dikeleompokkan ke
dalam kelompok pengetahuan (aspek kognitif), keterampilan (aspek
psikomotorik), dan sikap (aspek afektif).
Dilihat dari hakikatnya, ilmu atau materi yang memiliki materi yang
berbeda-beda. Bahasa ilmu atau materi pelajaran implikasi terhadap
penggunaan cara dan teknik dalam pembelajaran. Secara teoritis di dalam
ilmu atau materi terdapat beberapa sifat materi, yaitu fakta, konsep,
prinsip, masalah, prosedur (keterampilan), dan sikap.
3. Faktor Siswa
19
Faktor turut menentukan proses dan hasil belajar. Misalnya, jika guru
atau dosen merencanakan akan menggunakan metode guru dalam
mengajarkan keterampilan kepada siswa dengan menggunakan alat
pembelajaran yang telah ditetapkan. Akan tetapi, jika ternyata alatnya
kurang lengkap atau sama sekali tidak ada, maka proses yang
direncanakan tidak dapat dilaksanakan mestinya dan hasilnya tidak akan
tercapai sesuai yang diharapkan.
5. Faktor Waktu
Faktor waktu dapat dibagi dua, yaitu yang bergantung jumlah waktu
dan kondisi waktu. Hal yang bergantung jumlah waktu adalah berapa
jumlah jam pelajaran yang tersedia untuk proses pembelajaran.
Sedangkan yang berhubungan dengan kondisi waktu kapan pembelajaran
itu dilaksanakan. Pagi, siang, sore atau malam, kondisinya akan terhadap
proses yang berbeda. Hal tersebut akan berpengaruh pada pembelajaran
yang terjadi.
6. Faktor Guru
20
2. Dengan strategi belajar mengajar akan mampu seorang guru dapat
mempertimbangkan dan memilih sistem belajar mengajar yang tepat
untuk mencapai sasaran yang akurat sesuai yang diharapkan, sehingga
siswa pun mudah untuk memahami apa yang disampaikan oleh sang
guru.
3. Dengan strategi belajar mengajar akan mampu memilih dan
menetapkan prosedur, metode, dan tekhnik belajar mengajar yang
dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan
guru dalam menunaikan kegiatan mengajar.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria
serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi guru
dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang
selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem
instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
G. MACAM-MACAM PRINSIP PEMBELAJARAN
21
mempelajari hal-hal yang mendesak. Belajar Gage dan Berliner
mendefinisikan motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan
mengarahkan aktıvitas seseorang Motivasi dapat dibandingkan dengan
mesin dan kemudi pada mobil Jadi motivasi merupakan suatu bentuk
tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang Dengan
demikian motivasi dapat dibandingkan dengan sebuah mesin dan kemudi
pada mobil. Yang erat dengan minat, peserta didik yang memilikı minat
terhadap sesuatu bıdang studi yang cenderung tertarik perhatiannya dan
timbul motivasinya untuk belajar bidang studi tersebut.
2. Keaktifan Belajar
22
bahwa belajar yang paling baik adalah belajar dari pengalaman langsung
Dale melakukan klasifikasi pengalaman menurut tingkat paling kongkrit
ke yang paling dikenal dengan kerucut pengalaman (cone of experience).
Teori yang dikemukakan oleh Adgar Dale menunjukkan bahwa interaksi
langsung setiap peserta didik itu bertingkat-tingkat, mulai darı yang
abstrak ke yang kongkrit. Dalam proses pembelajaran membutuhkan
interaksi peserta didik. Namun demikian, interaksi langsung secara fisik
tidak menjamin keaktifan belajar. Untuk melibatkan peserta didik secara
fisik, mental, emosional dan intelektual, maka pendidiknya merancang
pembelajarannya secara sistimatis, melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan melibatkan peserta didik dan melibatkan mata pelajaran.
4. Pengulangan
23
tokohnya yang terkenal Thorndike mengemukakan ada tiga prinsip atau
hukum dalam belajar yaitu:
24
6. Perbedaan Individu
Pada tiap individu merupakan satu kesatuan, yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya Tidak ada yang sama baik dari aspek fisik maupun
psikis. Dimiyati dan Mudiyono berpendapat bahwa "peserta didik
merupakan individu yang unik, artinya tidak ada dua orang peserta didik
yang sama persis, setiap peserta didik memiliki perbedaan satu karakter
psikis, kepribadian dan sifat-sifatnya." sama lain. Perbedaan itu ada pula
pada Oemar Hamalik mengemukakan bahwa perbedaan individu manusia,
dapat dilihat dari dua sisi yakni horizontal dan vertikal. Perbedaan
horizontal adalah perbedaan individu dalam aspek mental, seperti tingkat
kecerdasan, bakat, minat, ingatan, emosi dan sebagainya. Pendirian
vertikal adalah perbedaan individu dalam aspek jasmaniah seperti bentuk
badan, tinggi dan banyak badan, tenaga dan sebagainya .. Masing-masing
aspek tersebut besar pengaruhnya terhadap kegiatan dan peningkatan
pembelajaran yang dilakukan. Perbedaan individu berpengaruh pada cara
dan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu perbedaan individu ini
perlu menjadi perhatian pendidik dalam aktivitas pembelajaran dengan
memperhatikan tipe-tipe belajar setiap individu. Para ahli didik
mengklasifikasi tipe peserta didik atas 4 macam yaitu:
25
Mengetahui bagi individu dalam belajar, memudahkan pendidik dalam
menentukan media yang akan digunakan, hal tersebut sangat mendesak
dalam penelitian hasil pembelajaran yang optimal.
26
27
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Strategi pembelajaran merupakan cara sistematis yang dipilih dan
digunakan seorang pembelajar untuk menyampaikan materi pembelajaran,
sehingga memudahkan pembelajar mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan,serta waktu
yang digunakan dalam proses pembelajaran.
B. Saran
Dalam pelakasanaan pembelajaran yang paling penting adalah bagaimana
tujuan dari pendidikan dapat tersampaikan. Mengingat bahwa ada banyak
permasalahan yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran, tidak terkecuali
masalah perbedaan kemampuan siswa untuk menerima materi yang ada.
Berdasarkan permasalah tersebut, harus ditentukan strategi pembelajaran
yang tepat berikut dengan metode, model, dan pendekatannya.
28
DAFTAR PUSTAKA
https://www.banjirembun.com/2012/12/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
https://wawasanpengajaran.blogspot.com/2015/03/klasifikasi-strategi-
belajar-mengajar.html
https://a410080251.wordpress.com/konsep-strategi-belajar-
mengajar/hakikat-ciri-dan-komponen-belajar-mengajar/
29