Anda di halaman 1dari 14

TUGAS TERSRTUKTUR (KELOMPOK 1)

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN


SASTRA INDONESIA

Program Studi : Pendidikan Bahasa Dan Satra Indonesia


Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Dr. Try Hariadi, M.Pd.
Kelas/ Semester : A Sore/ 4

Oleh:
NAMA NIM
ELLA TRIANAN 311810157
LORENSIUS ANSAH 311810007
MONITA 311810148
SILVANUS SIGIT 311810165

FAKULTAS
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana
telah memberikan penulis kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan
makalah mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonensia ini.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagia pihak yang
telah memberikan bantuan secara material dan moral, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dr. Tri Hariadi, M.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonensia, yang telah membimbing kami
selama proses perkuliahan. Penulis sangat berharap agar pembaca memperoleh
banyak manfaat dari makalah ini.
Makalah ini kami susun secara sistematis agar pembaca dapat
mengetahui sekilas tentang Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan
Sastra Indonesia. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, apabila terdapat kekurangan dan salah
kata dalam penulisan makalah ini, kami selaku tim penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Oleh karena itu, tim penulis mengharapkan masukan yang
membangun dari pembaca guna untuk menyempurnakan makalah ini kedepannya.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat membantu proses pembelajaran lebih
khususnya untuk mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonensia.

Pontianak, 01 April 2020

Tim penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Konsep Dasar Perencanaan.....................................................................3
B. Perencanaan Pembelajaran .....................................................................4
C. Penting, Manfaat, Dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran....................5
D. Prinsip Perencanaan Pembelajaran.........................................................7
E. Proses Perencanaan.................................................................................7
F. Sistem Perencanaan................................................................................9
BAB III PENUTUP............................................................................................10
A. Simpulan.................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan umum pendidikan dan pengajaran Bahasa Indonesia di lembaga-
lembaga pendidikan adalah memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia, tujuan umum pengajaran bahasa Indonesia adalah:
a. Tercapainya pemakaian bahasa Indonesia baku yang cermat, tepat, dan
efisien dalam komunikasi, yaitu pemakaian bahasa Indonesia dengan baik
dan benar.
b. Tercapainya pemilikan keterampilan bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi dan penggunaan yang sahih.
c. Tercapainya sikap positif terhadap bahasa Indonesia, yaitu sikap yang erat
kaitannya dengan rasa tanggung jawab yang tampak dalam perilaku sehari-
hari.
Sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran bahasa Indonesia serta
sesuai dengan Garis-Garis Besar Haluan Negara, fungsi bahasa Indonesia dalam
hubungannya dengan pendidikan nasional adalah:
a. Sebagai mata pelajaran dasar pokok,
b. Sebagai bahasa pengantar disemua jenis dan jenjang pendidikan,
c. Sebagai bahasa penalaran,
d. Sebagai bahasa pengungkap pengembangan diri hasil pendidikan.
Dalam penyususnan program pengajaran ada yang disebut program
jangka panjang, yaitu program tahunan, dan perencanaan pangajaran jangka
pendek, yaitu program pengajaran yang disusun oleh guru yang biasa disebut
program semester dan satuan pelajaran. Bila dituntut penyususnan program
bulanan dan mingguan, maka guru harus berpedoman pada program semester
tersebut. Program tahunan merupakan sebagian dari program pengajaran.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar perencanaan?
2. Apa saja perencanaan pembelajaran?
3. Penting, manfaat, dan fungsi perencanaan pembelajaran?
4. Apa saja prinsip perencanaan pembelajaran?
5. Apa saja proses perencanaan?
6. Apa saja sistem perencanaan?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Agar pembaca mengetahui konsep dasar perencanaan pembelajaran
bahasa dan sastra Indonesia sebagai dasar materi yang harus diketahui
oleh pembaca dalam penyampaian materi di kelas.
2. Tujuan Khusus
a. Agar para pembaca dapat mengetahui konsep dasar perencanaan!
b. Agar para pembaca dapat mengetahui perencanaan pembelajaran!
c. Agar para pembaca dapat mengetahui Penting, manfaat, dan
fungsi perencanaan pembelajaran.
d. Agar para pembaca dapat mengetahui prinsip perencanaan
pembelajaran!
e. Agar para pembaca dapat mengetahui proses perencanaan!
f. Agar para pembaca dapat mengetahui sistem perencanaan!

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Perencanaan


Dewasa ini pada umumnya masyarakat mengenal istilah perencanaan
(planning). Misalnya perencanaan pembangunan, perencanaan pendidikan, dan
perencanaan suatu pabrik. Bahkan dalam keluarga dikenal juga istilah keluarga
berencana. Definisi mengenai perencanaan diperlukan agar tidak terjadi
kesalahapamahan. Apabila perencanaan yang dibicarakan, berarti kita mengatakan
suatu kerangka yang mengandung uraian tentang suatu yang akan dikerjakan. Hal
ini berarti bahwa perencanaan adalah suatu proses dan cara piker yang dapat
membantu pencapaian suatu hasil yang diharapkan. Nana Sudjana (2002)
mengatakan bahwa perencanaan adalah proses yang sistematis dalam
pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang
akan datang.
Perencanaan berarti penyusunan langkah-langkah penyelesaian suatu
masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan
tertentu. Dalam hal ini perencanaan mencakup rangkaian kegiatan untuk
menentukan suatu tujuan oleh lembaga penyelenggara. Setelah tujuan ditetapkan
perencanaan berkaitan dengan penyusunan pola, rangkaian, dan proses kegiatan
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Efektivitas perencanaan
berkaitan dengan penyusunan rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan yang
dengan penyusunan rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan yang dapat diukur
dengan terpenuhinya faktor kerja sama perumusan perencanaan, program kerja,
dan upaya penerapan program kerja tersebut dalam mencapai tujuan.
Dalam konteks pembelajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai
proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran,
penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran, dan penilaian dalam suatu
alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Abdul Majid (2007:17) mengemukakan konsep
perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:

3
1. Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi adalah suatu perencanaan
yang medorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan
tingkah laku, kognitif dan aspek yang berkaitan dengan teori-teori
konstruktif terhadap solusi dan problem-problem pembelajaran.
2. Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem adalah sebuah susunan
dari sumber-sumber pembelajaran dan prosedur-prosedur untuk
menggerakkan pembelajaran.
3. Perencanaan pembelajaran sebagai suatu disiplin adalah cabang dari
pengetahuan yang senantiasa memperhatikan hasil-hasil penelitian dan
teori tentang strategi pembelajaran dan implementasinya.
4. Perencanaan pembelajaran sebagai sains adalah mengkrasi secara detail
spesifikasi dari pengembangan, implementasi, evalusi dan pemeliharaan
akan situasi maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit-unit yang luas
maupun yang sempit dari materi pelajaran dengan segala tingkatan
kompleksitasnya.
5. Perencanaan pembelajaran sebagai suatu proses adalah pengembangan
pembelajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus atau dasar
teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin kualitas
pembelajaran.
6. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah realitas adalah ide pembelajaran
yang dikembangkan dengan menghubungkan pembelajaran dari waktu ke
waktu dalam suatu proses.

B. Perencanaan Pembelajaran
Pendidikan karakter terintegrasi dalam setiap mata pelajaran, tidak
terkecuali pada pendidikan bahasa Indonesia. Implementasi pendidikan karakter
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi kegiatan. Dalam perencanaan pembelajaran guru wajib mempersiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dimasukan pada tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Selain itu, penyiapan media dari sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Perencanaan

4
pendidikan karakter dalam pembelajaran menurut zuriah (2011:77-78) meliputi
penyeleksian dan pengorganisasian butir-butir nilai yang dapat diintegrasikan
dalam instrument pembelajaran, serta penyeleksian.
Perencanaan implementasi pendidikan karakter dalam kegiatan
pembelajaran menurut Amri (2011:65-66), meliputi perencanaan pengelolaan
kelas, pengorganisasian bahan, pengelolaan kegiatan belajar mengajar,
penggunaan sumber belajar, dan penilaian. Penilian kegiatan pembelajaran dapat
dilakukan dengan ujian tertulis, maupun melalui kegiatan pengamatan langsung
oleh pendidik, pengalaman belajar yang layak dan bermakna dalam pembelajaran.
Dengan demikian, dalam proses perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia hal
yang patut dicermati adalah pemilihan nilai karakter yang akan
diimplementasikan. Hal ini juga saling berkelindan dengan materi ajar yang
dipilih, kompetensi inti, dan kompentensi dasar yang akan dicapai, sehingga tidak
menimbulkan pembelajaran yang monoton dan membosankan.

C. Penting, Manfaat, dan fungsi Perencanaan Pembelajaran


Pentingnya perencanaan pendidikan di Indonesia ditandai dengan adanya
desakan masalah dalam berbagai aspek yang harus ditangani melalui perencanaan.
Tanpa perencanaan banyak masalah pendidikan yang akan tertunda
penanganannya. Hal ini dapat menambah besarnya permasalahan pada tahun-
tahun berikutnya. Melalui perencanaan hambatan-hambatan yang diperhatikan
dalam aspek-aspek pendidikan menjadi berkurang. Berikut ini dikemukakan
beberapa desakan masalah pendidikan yang menuntut pemanganan melalui
perencanaan.
1. Laju perkembangan pendidikan yang lamban antara tahun 1945-1968,
semasa revolusi fisik, perjuangan melawan pergolakan politik,
menyebabkan terjadi disparatis yang mencolok dalam dunia pendidikan.
Masyarakt dan pemerintah ingin supaya anak-anak dapat ditampung di
sekolah untuk menimba ilmu pengetahuan
2. Dalam periode pelita I, II, dan III, (1960/70-1983/84) masyarakat menaruh
perhatian besar terhadap pendidikan. Masyarakat menginginkan adanya

5
perbaikan dalam sistem pendidikan nasional, akan tetapi, seberapa jauh
perbaikan yang diinginkan, berapa lama prosesnya, bagaimana caranya
dan berapa biayanya, semuanya ini menuntut keterlibatan perencanaan.
3. Kebijaksanaan pemerintah untuk mencanangkan wajib belajar sembilan
tahun sebagai pendidikan dasar menjadikan perencanaan peningkatan daya
tampung harus ditangani secara menyeluruh, tidak cukup pada tingkat
pusat, tetapi sampai ketingkat provinsi, kabupaten, dan kecamatan.
Berdasarkan uraian diatas, petugas-petugas perencanaan pendidikan
dapat dikategorikan seperti berikut ini:
a. Petugas perencanaan pada tingkat pusat.
b. Petugas perencanaan pada tingkat provinsi.
c. Petugas perencanaan pada tingkat kabupaten/kotamadya dan
kecamatan.
d. Petugas perencanaan pada tingkat sekolah.
Abdul Majid (2007:22) mengemukakan beberapa manfaat perencanaan
pembelajaran, yaitu:
1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang setiap unsur yang
terlibat dalam kegiatan.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur
murid.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
Fungsi perencanaan pembelajaran menurut Oemar Hamalik (2001:10),
yaitu:
1. Member guru pemahaman yang lebih luas tentang tujuan pendidikan
sekolah, dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan tersebut.

6
2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pengajaran
terjadap pencapaian tujuan pendidikan.
3. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial and error dalam mengajar dengan
adanya organisasi kurikuler yang baik, metode yang tepat dan hemat
waktu.
4. Murid-murid akan menhormati guru dengan sungguh-sungguh
mempersiapkan diri untuk mengajar sesuai dengan harapan-harapan
mereka.
5. Memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk memajukan pribadinya dan
perkembangan profesionalnya.
6. Membantu guru memiliki perasaan diri pada diri sendiri dan menjamin
atas diri sendiri.

D. Prinsip Perencanaan Pembelajaran


Uno Hamzah (2008:2) prinsip-prinsip umum yang dijadikan pegangan
untuk melaksanakan perencanaan pembelaran.
1. Mengajar harus memiliki pengalaman yang sudah dimiliki siswa.
2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis.
3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa.
4. Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar.
5. Tujuan pengajaran harus diketahui siswa.
6. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologi tentang belajar.
7. Para ahli psikologi merusmuskan prinsip psikologi tentang belajar harus
bertahap dan meningkat. Pengajar harus mempersiapkan bahasa yang
bersifat gradual, yaitu dari sederhana kepada yang kompleks, dari yang
sudah diketahui kepada yang tidak diketahui, menggunakan prinsip
induksi dan dedukatif, sering menggunakan penguatan.

E. Proses perencanaan
Agar perencanaaan yang komprehensif dapat diperoleh, sedapat
mungkin dilaksanakan dalam suatu tahap proses, yaitu:

7
1. Tahap perencanaan
a. Menciptakan atau mengadakan badan atau bagian yang bertugas dalam
melaksanakan fungsi perencanaan.
b. Menetapkan prosedur perencanaan.
c. Mengadakan reoganisasi structural internal administrasi agar dapat
berpartisipasi dalam proses perencanaan serta proses implementasinya.
d. Menetapkan mekanisme serta prosedur untuk mengumpulkan dan
menganalisis data yang diperlukan dalam perencanaan.
2. Tahap perencanaan awal
a. Tahap diagnosis, yakni kegiatan membandingkan luaran atau output
yang diharapkan dengan apa yang telah dicapai sekarang.
b. Tahap formulasi rencana awal adalah penentuan kebijakan awal yang
memberikan arah kepada upaya memperbaiki kelemahan dan
kekurangan suatu rencana.
c. Penilaian kebutuhan, merupakan tindakan lanjut sesudah kebijiakan
awal.
3. Tahap formulasi rencana
a. Menyiapkan seperangkat keputusan yang diambil oleh pemegang
otoritas.
b. Menyediakan pola dasar pelaksanaan yang menjadi pegangan berbagai
unit organisasi yang bertanggung jawab padam implementasi keputusan-
keputusan tersebut. Upaya menyiapkan dokumen-dokumen tersebut
dinamakan formulasi rencana.
4. Tahap elaborasi rencana, maksudnya sebelum rencana diimplementasikan
rencan itu perlu dielaborasikan dalam arti dirinci sehingga tugas setiap unit
menjadi lebih jelas.
5. Tahap implementasi rencana, merupakan tahap pelaksanaan.
6. Tahap evaluasi dan perencanaan ulang
a. Memberikan gambaran tentang kelemahan rencana.
b. Sebagai bahan diagnosis dan sebagai bahan dalam membuat perencanaan
ulang.

8
F. Sistem Perencanaan
Pengertian sistem ditegaskan dalam teknologi instruksional (Proyek
Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi 1981) adalah serangkaian komponen
atau bagian yang saling berkaitan dan berfungsi kearah tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan terlebih dahulu. Sistem itu merupakan satu totalitas dari bagian-
bagian yang saling berhubungan, fungsi totalitas ini berbeda dengan jumlah dari
bagian-bagian. Selain itu, ditunjang oleh pendapat Gafur (1986:14) yang
menjelaskan sistem sebagai suatu gabungan dari komponen-komponen yang
terorganisir sebagai suatu kesatuan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Jadi, selain gabungan komponen yang berkeraja sama dan saling
berpengaruh dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya:
1. Perguruan tinggi. Perguruan tinggi termasuk sistem, komponennya terdiri
atas mahsiswa, dosen, kurikulum/GBPP, tata usaha, gedung, sarana, dan
prasarana.
2. Perpustakaan. Perpustakaan termasuk sistem, komponenya terdiri atas
buku-buku, ruang baca, pengelola, pembaca, dan AC.
3. Laboratorium bahasa. Laboratorium termasuk sistem, komponennya terdiri
dari atas ruang, head phone, televisi, radio kaset secukupnya, pengajar,
oprator, dan pengharum ruangan.
4. Rumah sakit. Rumah sakit termasuk sistem, komponenya terdiri atas
dokter, pasien, perawat, ruang periksa, pegawai tata usaha, obat-obatan,
peralatan pemeriksaan, AC, dan tanaman bunga.

9
BAB III
PENUTUPAN

A. Simpulan
Perencanaan pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-
prinsip umum mengajar di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu
interaksi pengajaran tertentu yang khusus baik yang berlangsung di dalam kelas
ataupun di luar kelas. Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan
perencanaan jangka pendek yang dilakukan oleh guru untuk dapat memperkirakan
berbagai tindakan yang akan dilakukan di kelas atau di luar kelas. Perencanaan
pembelajaran tersebut perlu dilakukan agar guru dapat mengkoordinasikan
berbagai komponen pembelajaran yang berorientasi (berbasis) pada pembentukan
kompetensi siswa, yakni kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar,
dan penilaian berbasis kelas (PBK).

B. Saran
Maka dari itu penulis sangat berharap sekali bahwa para pembaca selalu
memberikan sebuah kritikan dan saran kepada penulis agar penulis bisa
menjadikan saran dan kritikan yang diberikan oleh para pembaca ini dijadikan
sebagai bahan evaluasi untuk selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Angraini, Purwati. Tuti Kusniarti. (2017). Pembelajaran Sastra Indonesia

Berbasis Kearifan Lokal. Malang: UMM Press.

Djumingin, Sulastriningsih. Syamsudduha. (2016). Perencanaan Pembelajaran

Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Makassar: Badan Penerbit Universitas

Negeri Makassar.

Winarialubis. Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia.

https://winarialubis.wordpress.com/2018/01/29/konsep-dasar-perencanaan-

pembelajaran-bahasa-indonesia/. Diakses pada 27 maret 2020 pukul 13:20.

11

Anda mungkin juga menyukai