Anda di halaman 1dari 31

EPIDEMIOLOGI DAN PENCEGAHAN

PENYAKIT ENTEROHEPATIK
Dr.dr. Tjatur Sembodo, MS
epidemiologi
• Didefinisikan oleh International
Epidemiological Association sebagai “ilmu
yang mempelajari distribusi dan determinan
(faktor yang menentukan) dari keadaan atau
peristiwa terkait kesehatan pada populasi
tertentu, dan aplikasi dari ilmu tersebut untuk
mengendalikan masalah-masalah kesehatan”
(Center for Disease Control and Prevention,
2004)
Usaha-usaha pencegahan adalah :

Ø Masa sebelum sakit :


a. Mempertinggi nilai kesehatan (Health
Promotion)
b. Memberikan perlindungan khusus
terhadap sesuatu penyakit (spesific
protection)
ØMasa sakit :
c. Mengenal dan mengetahui penyakit pada
tingkat awal serta mengadakan pengobatan
yang tepat dan segera (Early diagnosis &
Promt Treatment)
d. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk
menghilangkan gangguan kemampuan
bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit
(Disability Limitation)
e. Rehabilitasi (Rehabilitation)
HEPATITIS
• Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan
masyarakat di dunia termasuk di Indonesia, yang terdiri dari
Hepatitis A, B, C, D dan E.
• Hepatitis A dan E sering muncul sebagai kejadian luar biasa,
ditularkan secara fecal oral dan biasanya berhubungan
dengan perilaku hidup bersih dan sehat (spesific
protection), bersifat akut dan dapat sembuh dengan balk.
• Sedangkan Hepatitis B, C dan D (jarang) ditularkan secara
parenteral, dapat menjadi kronis dan menimbulkan
cirrhosis dan lalu kanker hati.
=Early diagnosis
• Hepatitis virus merupakan sebuah fenomena
gunung es, dimana penderita yang tercatat atau
yang datang kelayanan kesehatan lebih sedikit
dari jumlah penderita sesungguhnya.
=Early diagnosis !!!
• Mengingat penyakit ini adalah penya kit
kronis yang menahun, dimana pada saat orang
tersebut telah terinfeksi, kondisi masih sehat dan
belum menunjukkan gejala dan tanda yang khas,
tetapi penularan terus berjalan.
=Early diagnosis !!!
• Melihat kenyataan bahwa Hepatitis merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang serius baik di nasional maupun
global, maka pada tahun 2010 pada sidang WHA (World
Health Assembly) ke 63 di Geneva
tanggal 20 Mel 2010, Indonesia bersama Brazil dan
Colombia menjadi sponsor utama untuk keluarnya
tentang Hepatitis virus, sebagai Global Public Health
Concern.
• Usulan ini diterima dan keluarlah resolusi
Hepatitis nomor 63.18 yang menyatakan bahwa:
• Hepatitis virus merupakan salah satu agenda prioritas
dunia
• Tanggal 28 Juli ditetapkan sebagai Hari Hepatitis Sedunia.
Hepatitis A
Masalah Kesehatan
• Hepatitis A adalah infeksi akut di liver yang
disebabkan oleh hepatitis A virus (HAV), sebuah
virus RNA yang disebarkan melalui rute fekal oral.
• Lebih dari 75% orang dewasa simtomatik,
sedangkan pada anak < 6 tahun 70% asimtomatik.
(=Early diagnosis !!!)
• Kurang dari 1% penderita hepatitis A dewasa
berkembang menjadi hepatitis A fulminan
(kerusakan hati masif).
Faktor Risiko
1. Sering mengkonsumsi makanan atau
minuman yang tidak terjaga sanitasinya.
2. Menggunakan alat makan dan minum dari
penderita hepatitis.

 Spesifik proteksion
Konseling dan Edukasi (pencegahan)
1. Sanitasi dan higiene mampu mencegah
penularan virus.  spesifik proteksion
2. Vaksinasi Hepatitis A diberikan kepada orang-
orang yang berisiko tinggi terinfeksi. 
spesifik proteksion
3. Keluarga ikut menjaga asupan kalori dan
cairan yang adekuat, dan membatasi aktivitas
fisik pasien selama fase akut.  spesifik
proteksion
Hepatitis B
Masalah Kesehatan
• Hepatitis B adalah virus yang menyerang hati, masuk
melalui darah ataupun cairan tubuh dari seseorang yang
terinfeksi.
• Virus ini tersebar luas di seluruh dunia dengan angka
kejadian yang berbeda-beda.
• Virus Hepatitis B telah menginfeksi sejumlah 2 milyar orang
di dunia, sekitar 240 juta orang di antaranya menjadi
pengidap Hepatitis B kronik,
• Tingkat prevalensi hepatitis B di Indonesia sangat bervariasi
berkisar 2,5% di Banjarmasin sampai 25,61% di Kupang,
sehingga termasuk dalam kelompok negara dengan
endemisitas sedang sampai tinggi.
• Indonesia merupakan negara dengan endemisitas tinggi
Hepatitis B, terbesar kedua di negara South East Asian
Region (SEAR) setelah Myanmar.
• Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), studi
dan uji saring darah donor PMI maka diperkirakan di antara
loo orang Indonesia, 10 di antaranya telah terinfeksi
Hepatitis B atau C.
Sehingga saat ¡ni diperkirakan terdapat 28 juta penduduk
Indonesia yang terinfeksi Hepatitis B dan C, 14 juta di
antaranya berpotensi untuk menjadi kronis, dan dan yang
kronis tersebut 1,4 juta orang berpotensi untuk menderita
kanker hati.
• Besaran masalah tersebut tentunya akan berdampak sangat
besar terhadap masalah kesehatan masyarakat,
produktifitas, umur hara pan hidup, dan dampak sosial
ekonomi lain nya.
• Infeksi hepatitis B dapat berupa keadaan yang
akut dengan gejala yang berlangsung kurang
dari 6 bulan. Apabila perjalanan penyakit
berlangsung lebih dari 6 bulan maka kita sebut
sebagai hepatitis kronik (5%).
• Hepatitis B kronik dapat berkembang menjadi
sirosis hepatis, 10% dari penderita sirosis
hepatis akan berkembang menjadi hepatoma.
Faktor Risiko
1. Mempunyai hubungan kelamin yang tidak aman dengan
orang yang sudah terinfeksi hepatitis B.
2. Memakai jarum suntik secara bergantian terutama kepada
penyalahgunaan obat suntik.
3. Menggunakan alat-alat yang bisa melukai bersama-sama
dengan penderita hepatitis B.
4. Orang yang bekerja pada tempat-tempat yang terpapar
dengan darah manusia.
5. Orang yang pernah mendapat transfusi darah sebelum
dilakukan pemilahan terhadap donor.
6. Penderita gagal ginjal yang menjalani hemodialisis.
7. Anak yang dilahirkan oleh ibu yang menderita hepatitis B.
Konseling dan Edukasi (pencegahan)
1. Memberi edukasi pada keluarga (HE) untuk
ikut mendukung pasien agar teratur minum
obat karena pengobatan jangka panjang.
2. Pada fase akut, keluarga (HE) ikut menjaga
asupan kalori dan cairan yang adekuat, dan
membatasi aktivitas fisik pasien.
3. Pencegahan penularan pada anggota
keluarga dengan modifikasi pola hidup untuk
pencegahan transmisi dan imunisasi.
Hepatitis C di dunia diperkirakan sebesar 170 juta orang.
Sebanyak 1,5 juta penduduk dunia meninggal setiap tahunnya
karena Hepatitis.
Kolesistitis
Masalah Kesehatan
• Kolesistitis adalah reaksi inflamasi akut atau
kronis dinding kandung empedu.
• Faktor yang mempengaruhi timbulnya serangan
kolesistitis adalah stasis cairan empedu, infeksi
kuman dan iskemia dinding kandung empedu.
• Penyebab utama kolesistitis akut adalah batu
kandung empedu (90%) yang terletak di duktus
sistikus yang menyebabkan stasis cairan empedu.
Faktor Risiko
1. Wanita
2. Usia >40 tahun
3. Sering mengkonsumsi makanan berlemak
4. Adanya riwayat kolesistitis akut sebelumnya.
Konseling dan Edukasi (pencegahan)

• Keluarga diminta untuk mendukung pasien


untuk menjalani diet rendah lemak dan
menurunkan berat badan.
Silakan buka buku :
• PPK Primer 2017
• Infofatin Hepatitis
• Pedoman Hepatitis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai