Anda di halaman 1dari 7

BUKU SKILL LAB

MODUL PENGLIHATAN

Bagian Ilmu Kesehatan Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
Alamat: JL. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang 50112 PO Box 1054/SM
Telepon. (024) 6583584
Facsimile: (024) 6594366

1
Contributor/Author :

Nika Bellarinatasari, MD

Editor :

Harka Prasetya, MD
AM. Sita Pritasari, MD
Christina Indrajati, MD

Copyright @ by Faculty of Medicine, Sultan Agung Islamic University.


Printed in Semarang
1st printed: Mei 2014

Designed by: Department of ophthalmology, Faculty of Medicine, Sultan Agung Islamic University
Cover Designed by: Nika Bellarinatasari, MD
Published by Faculty of Medicine, Islamic Sultan Agung University
All right reserved

This publication is protected by Copyright law and permission should be obtained from publisher
prior to any prohibited reproduction, storage in a retrieval system, or transmission in any form by
any means, electronic, mechanical, photocopying, and recording or likewise

2
LBM 3
PEMERIKSAAN TEKANAN BOLA MATA

A. SASARAN BELAJAR
Menilai tekanan bola mata secara kualitatif dan kuantitatif
Mampu melakukan pemeriksaan tekanan bola mata secara kualitatif dan kuantitatif
B. RENCANA PEMBELAJARAN
Waktu praktikum 2 × 50 menit
Panduan Tutor 1. 50 menit pertama tutor menjelaskan kepada
mahasiswa cara melakukan pemeriksaan TIO
dengan video dan slide yang ada
2. 50 menit berikutnya mahasiswa melakukan
simulasi cara pemeriksaan TIO dengan
bimbingan tutor sesuai dengan check list yang
telah disediakan dan mempersiapkan
pembuatan tugas video.
Tugas Mahasiswa Anda sebagai dokter melakukan langkah-lankah
pemeriksaan TIO secara palpasi

C. Dasar Teori
Glaukoma adalah suatu penyakit mata yang ditandai dengan meningkatnya tekanan
bola mata /TIO yang disertai oleh pencekungan discus optikus dan penyempitan
lapangan pandang.
Humor akuos dibentuk oleh korpus siliaris. Setelah masuk ke kamera okuli posterior
akan melewati pupil kemudian menuju kamera okuli anterior lalu ke jalinan trabekular
di sudut kamera anterior. Selanjutnya akan menuju ke kanalis Schlem yang kemudian
menyalurkan cairan tersebut ke system vena. Mekanisme peningkatan TIO pada
glaucoma adalah gangguan aliran keluar humor akuos akibat kelainan system drainase
sudut kamera okuli anterior (glaucoma sudut terbuka) atau gangguan akses humor
akuos ke system drainase ( glaucoma sudut tertutup ).
Tekanan inra okuler normal berkisar antara 10 – 20 mmHg. Ada beberapa macam cara
pemeriksaan TIO yaitu dengan menggunakan digital, Tonometer Schiotz, Applanasi
Goldmann dan Non Kontak Tonometer. Dari cara-cara pemeriksaan TIO tersebut teknik
digital adalah yang paling cepat dan sederhana karena tidak memerlukan alat khusus,
cukup dengan menggunakan ujung jari pemeriksa.

D. PROSEDURAL
Tonometri Schiotz
Dasar
Tonometri Schiotz merupakan tonometri indentasi atau menekan permukaan kornea
dengan beban yang dapat bergerak bebas pada sumbunya. Tonometri yang diletakkan
pada permukaan kornea akan memberi tekanan ke dalam bola mata dan mendapat
tekanan balik dari dalam melalui kornea.
Tujuan
Untuk mengetahui tekanan intraokuler secara kuantitatif
Alat dan bahan

3
- Tonometri Schiotz
- Obat tetes anestesi topikal pantocain
Teknik
1. Pasien diminta tidur telentang di tempat tidur
2. Mata yang akan diperiksa diberi pantocain tetes mata
3. Tunggu sampai pasien tidak merasa pedas
4. Sebelum dipakai, telapak tonometri dibersihkan dengan kapas alkohol untuk
mencegah penularan infeksi
5. Kelopak mata pasien dibuka dengan telunjuk dan ibu jari (jangan menekan bola
mata pasien)
6. Pasien diminta melihat lurus ke atas dan tidak menggerakkan bola mata
7. Telapak tonometri Schiotz diletakkan pada permukaan kornea
8. Setelah jarum tonometri berhenti bergerak, amati jarum yang berhenti pada
angka 0-15 dalam skala busur Schiotz, menunjukkan besarnya tekanan
intraokuler.
Interpretasi
Pembacaan angka pada skala dikonversi pada tabel, untuk mengetahui besarnya
tekanan intraokuler dalam mmHg. Normal tekanan intraokuler sekitar 10-20 mmHg.
Tekanan lebih dari 20 mmHg dicurigai adanya hipertensi okuli atau glaukoma

Catatan
Kondisi yang tidak boleh dilakukan pemeriksaan dengan tonometri Schiotz
- Mata infeksi
- Riwayat operasi bedah refraktif (Lasik)

4
Tonometri Digital Palpasi
- Penderita disuruh melirik kebawah tapi jangan memejamkan mata.
- Kedua telunjuk pemeriksa diletakkan pada kulit kelopak mata atas penderita.
- Jari-jari lain bersandar pada dahi penderita.
- Satu telunjuk mengimbangi tekanan sedang telunjuk lain menekan bola mata
untuk merasakan ada tidaknya fluktuasi.

Interpretasi
Dengan pengalaman sebelumnya dapat dinyatakan tekanan bola mata N, N+1, N+2,
N+3 atau N-1, N-2, N-3, yang menyatakn tekanan lebih tinggi atau lebih rendah dari
normal.

Catatan
Cara ini sangat baik pada kelainan mata bila tonometer tidak dapat dipakai atau
dinilai seperti pada sikatrik kornea, kornea irreguler dan infeksi kornea. Cara
pemeriksaan ini memerlukan pengalaman pemeriksa karena terdapat faktor
subyektif.

5
E. SKENARIO
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan cekot-
cekot di sekitar bola mata kanan sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai mata merah,
nrocos, dan penglihatan kabur. Hasil pemeriksaan oftalmologi ditemukan visus mata
kanan 1/60, palpebra spasme, konjungtiva hiperemis, injeksi perikorneal, kornea edem,
COA dangkal, iris/pupil mid dilatasi, lensa dan fundus sulit dinilai. Lakukan pemeriksaan
tekanan bola mata dengan palpasi dan tonometri Schiotz

F. CHECK LST
Nilai
Aspek ketrampilan dan medis yang dilakukan
0 1 2
1. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan dan
melakukan informed consent
2. Cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan
3. Melakukan pemeriksaan TIO secara palpasi:
a. Penderita disuruh melirik kebawah tapi jangan
memejamkan mata.
b. Kedua telunjuk pemeriksa diletakkan pada kulit
kelopak mata atas penderita.
c. Jari-jari lain bersandar pada dahi penderita.
d. Satu telunjuk mengimbangi tekanan sedang telunjuk
lain menekan bola mata untuk merasakan ada
tidaknya fluktuasi.
4. Menyampaikan hasil pemeriksaan
5. Cuci tangan setelah melakukan pemeriksaan
Total

6
Aspek ketrampilan dan medis yang dilakukan Nilai
Pemeriksaan dengan tonometri Schiotz
1. Pasien diminta tidur telentang di tempat tidur
2. Mata yang akan diperiksa diberi pantocain tetes mata
3. Tunggu sampai pasien tidak merasa pedas
4. Sebelum dipakai, telapak tonometri dibersihkan
dengan kapas alkohol untuk mencegah penularan
infeksi
5. Kelopak mata pasien dibuka dengan telunjuk dan ibu
jari (jangan menekan bola mata pasien)
6. Pasien diminta melihat lurus ke atas dan tidak
menggerakkan bola mata
7. Telapak tonometri Schiotz diletakkan pada
permukaan kornea
8. Setelah jarum tonometri berhenti bergerak, amati
jarum yang berhenti pada angka 0-15 dalam skala
busur Schiotz, menunjukkan besarnya tekanan
intraokuler.

G. DAFTAR PUSTAKA
1. Daniel Vaughan, Taylor Asbury, Paul Riordan-Eva. General Ophthalmology. Fifteenth
edition, Appleton and Lange, San Fransisco, USA. 1999
2. Nancy B. Carlson, Daniel Kurtz, Ocular Examination, Third edition, Mc Graw-Hill
Medical Publishing division, USA 2004.
3. Sidarta Ilyas. Dasar – Teknik Pemeriksaan Dalam Ilmu Penyakit Mata, Balai Penerbit
FK UI, Jakarta 2009

Anda mungkin juga menyukai