Anda di halaman 1dari 5

Overview Modul

Modul ini merupakan modul prosedur pemeriksaan Intraocular Pressure


(IOP)/Tekanan Intraokular (TIO) untuk menguji keterampilan mahasiswa dalam melakukan
pemeriksaan IOP. Kasus yang diberikan pada modul ini sesuai dengan standar kompetensi
dokter spesialis mata Indonesia (level 4).

Penilaian

Penilaian didapatkan dari nilai OSCE.

Overview Materi yang Mendasari Skill

IOP examination adalah prosedur pemeriksaan yang bertujuan mengidentifikasi tekanan


bola mata. Pengukuran tekanan bola mata dapat dilakukan untuk kasus – kasus glaukoma
congenital, pediatrik. Selain itu pemeriksaan tekanan bola mata rutin dilakukan sebelum
melakukan pelebaran pupil. Pengukuran ini dapat dilakukan di klinik mata dengan tonometer
seperti jenis aplikasi Perkins, Tono-pen (tonometer tipe Mackay-Marg portabel) dan/atau
tonometer rebound Icare atau pada pasien anak – anak yang sudah kooperatif, dapat
menggunakan tonometri applanation Goldmann.

Pemeriksaan menggunakan Tonopen atau Tonometer Rebound merupakan


pemeriksaan tekanan bola mata yang memanfaatkan pantulan jarum tumpul pada kornea
dengan forehead rest yang ditempelkan pada dahi pasien sebagai area fiksasi. Pemeriksaan
dapat menggunakan topikal anestesi sebelum tindakan dilakukan. Pemeriksaan ini dapat
dilakukan pada posisi supine/duduk tegak.
Pemeriksaan ini membutuhkan kooperatif dari pasien guna mendapatkan hasil yang
lebih akurat, perlu informed consent kepada keluarga pasien apabila anak belum dapat
melakukan komunikasi untuk pemeriksaan tersebut. Keluarga pasien juga dapat turut
membantu agar pasien dapat kooperatif.
IOP Examination Modul

IOP Examination
Latar Belakang IOP Examination adalah prosedur pemeriksaan yang
bertujuan mengidentifikasi tekanan bola mata dan
harus dilakukan sebelum tindakan pelebaran pupil.

Tujuan Pembelajaran 1. Menghormati dan menghargai pasien ataupun


keluarga dalam melakukan prosedur tindakan IOP
Examination
2. Menghormati teman sejawat sesuai dengan
kompetensinya dalam melakukan prosedur tindakan
IOP Examination
3. Sebagai salah satu prosedur pemeriksaan untuk
Untuk mengidentifikasi tekanan bola mata dan
harus dilakukan sebelum tindakan pelebaran pupil.

Metode 1. Melakukan pemberian tetes topikal anestesi sebelum


prosedur dilakukan
2. Melakukan prosedur IOP Examination pada pasien
3. Melakukan komunikasi kepada tutor (sebagai orang
tua pasien)

Peralatan 1. Surat izin tindakan (informed concent)


2. Masker dan skoret
3. Obat anestesi topical
4. Tonopen

Setting Ruangan Pasien diposisikan pada kondisi supine/duduk dengan


ruangan yang terang.

Prosedur IOP Examination


1. Persiapan Mahasiswa mampu:
1. Persiapan pasien : KIE, pasien diminta untuk
supine/duduk dan mengikuti arahan pemeriksa
2. Persiapan alat dan Bahan : Topikal anestesi dan
Tonopen
3. Persiapan Petugas
-Selama masa pandemi COVID-19, operator diwajiibkan
memakai masker N-95/KF95 dan skoret.

2. Prosedur 1. Minta persetujuan terlebih dahulu kepada pasien


dan/atau keluarga pasien
2. Ruang pemeriksaan dengan cukup cahaya/terang.
3. Gunakan tonometer dengan posisi jarum yang
sudah dimasukkan kedalam alat dan siap untuk
digunakan.
4. Arahkan forehead rest tonometer pada dahi pasien
dengan posisi jarum tumpul tegak lurus dengan
mata pasien, lalu menekan tombol pengukuran dan
mengevaluasi hasil tekanan bola mata yang tertera
pada alat setelah pemeriksaan selesai.
5. Hasil IOP dikatakan tinggi apabila hasil >21mmHg.

3. Evaluasi Mahasiswa mampu mengidendifikasi ukuran tekanan


bola mata pada kedua mata pasien.

4. Komunikasi Mahasiswa mampu mengkomunikasikan tindakan


meliputi:

1. Tujuan tindakan
2. Prosedur
3. Evaluasi

Referensi 1. American Academy of Ophthalmology Staff,


Basic and Clinical Science and Course,
Section 6 : Pediatric Ophthalmology and
Strabismus, AAO, 2020, hal 277-284.
2. American Academy of Ophthalmology Staff,
Congenital glaucoma, cloudy corneas :
https://www.aao.org/image/congenital-
glaucoma-cloudy-cornea-2
3. Weinreb R.N., Grajewski A.L., Papadopoulos
M., Grigg J.,Freedman S.F. Childhood
glaucoma: the 9th consensus report of the
World Glaucoma Association

Anda mungkin juga menyukai