Oleh:
PERIODE:
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
terjadi 93.960 kasus kejahatan seksual pada perempuan, dimana dalam rata-
suatu tindakan kriminal yang dimana deteksi cairan tubuh dari pelaku pada
genitalia korban merupakan bukti pengadilan yang penting. 3 Hal tersebut bisa
diproduksi oleh kelenjar prostat matur pada laki-laki dan sel-sel sekitar dari
protein, P30 dan PA. PSA telah digunakan untuk seminal biomarkers dalam
deteksi semen lebih dari 30 tahun. 3 Kadar PSA normal pada semen manusia
berkisar antara 0,24-5,5 mg/ml.2 Maka apabila terdapat PSA pada genitalia
dalam sampel semen dan gangguan yang disebabkan cairan dan saliva
vagina. PSA juga dapat membedakan sampel semen dari manusia atau
hewan. PSA utamanya terdeteksi dengan gold-labeled test strip, dimana
semen.1 Dalam praktik forensik, hasil false-positive dan false negative sering
sampel yang berlebihan atau sensitifitas dari strip reagen yang rendah
pemeriksaan forensik.1
seksual
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
cairan biological lain maupun jus dari sayuran. Pilihan lain yaitu dengan
reaksi enzim. Enzim yang dimaksud adalah acid phosphatase yang berasal
mengindikasikan adanya cairan semen, namun tidak dapat menjadi bukti kuat
yang merupakan suatu glikoprotein yang diproduksi oleh sel epithel prostate
dan sering digunakan sebagai penanda adanya cairan semen pada kasus
forensik 3. PSA dapat ditemukan pada plasma seminal, urine laki-laki, bahkan
pada serum darah namun tidak dapat ditemukan sedikitpun pada jaringan
maupun cairan pada tubuh perempuan 4. Penanda lain yang digunakan untuk
Gen SRY adalah salah satu tes molecular yang dapat mendeteksi komponen
ejakulasi 4.
2.2 Metode
kata kunci “PSA in sexual assault” dan diseleksi melalui abstrak dan metode
yang digunakan untuk memilih jurnal yang sesuai. Pengumpulan data diambil
setempat.
Metode penilaian dari kandunga PSA pada ketiga jurnal ini adalah
dengan PSA Rapid test, PSA dan DNA test, dan Semenogilin test. Kriteria
inklusi yang digunakan adalah jurnal dari 10 tahun terakhir, perempuan yang
mengalami kekerasan sexual, dan penelitian yang melihat kadar PSA dengan
berbagai metode. Kriteria ekslusi adalah jurnal yang bukan case report dan
2.3 Hasil
2.3.1 PSA Rapid Test dan SRY Gene Analysis
tahun dan sebanyak 87,5% dari mereka terdapat sobekan dari himen
(tabel 3).1
Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua metode tersebut
pemeriksaan spermatozoa.1
yang dipilih telah berhubungan seksual kurang dari 3 hari dan data-
ditemukan pada 7-15 hari setelah koitus. Bila pada kasus kejahatan
ditemukan juga. Namun pada sampel dengan PSA <2 ng/ml tidak
sejalan dengan hasil DNA. Satu dari 9 sampel memiliki PSA 20-50
lainnya ditemukan profil DNA campur (Tabel 4). Maka pada sampel
DNA perempuan.2
sampel dengan PSA 2-20 ng/ml dengan uji PSA strip konvensional
negatif dengan uji DNA strip konvensional dan PSA <2 ng/ml dari uji
kuantitatif. Dua sampel terdeteksi positif pada uji PSA strip, namun uji
fluorensensi kuantitatif terdeteksi PSA <2 ng/ml dan tidak ada DNA
untuk tes DNA mungkin menunjukkan hasil negatif untuk DNA typing
Siriraj. Hanya 114 kasus yang memenuhi kriteria dan 89 kasus yang
positif pada tes sperma, tes Semenogelin atau tes PSA. Sperma
89 kasus dan PSA terdeteksi pada 33 kasus. Tingkat deteksi pada tes
Sperma dan PSA tinggi dalam 24 jam pertama, namun tingkat deteksi
pada PSA menurun signifikan bila lebih dari 24 jam sedangkan tingkat
deteksi tes sperma lebih baik dari kedua tes tersebut dan lebih baik
dari tes PSA dalam segala waktu. Tes Semenogelin dan tes Sperma
secara signifikan lebih baik pada 24 jam pertama. Dilakukan uji kinerja
lebih baik dari tes PSA kecuali pada 24 jam pertama sperma
Sperma lebih baik dari tes Semenogelin dan tes Semenogelin lebih
2.4 Kesimpulan
kekerasan seksual sangat krusial pada kasus forensik. Terutama bila laki-laki
semen atau azoospermia. Kadar dari PSA sendiri akan semakin menurun
uji spermatozoa sendiri mudah hilang jika dibilas dan sperma hidup hanya
spermatozoa, PSA mampu dideteksi dengan baik melalui metode PSA Rapid
Test dengan syarat koitus telah dilakukan kurang dari tiga hari. Namun jika
melebihi dari 3 hari dan pelaku hanya memasukkan jari saja maka lebih baik
digunakan uji lain seperti SRY Gene Analysis atau DNA test.
BAB III
KESIMPULAN
korban karena bersifat subjektif dan belum tentu dapat dipercaya. Oleh
yang tinggi untuk mencegah adanya hasil false-negative. Tes PSA memiliki
tingkat deteksi paling baik untuk sampel dalam 24 jam pertama dan dapat
> 18 9 (56,25%)
Natonality
Indonesian 15 (93,75%)
Foreigners 1 (6,25%)
Hymen
Recent tear 2 (12,50%)
Tests Compared with SRY Gene for Detecting Male Component in Vaginal
2. Liu, Z., Yang, Y., Pan, Z., Zhu, X., Feng, S., & Zhao, D. (2015).
Medicine, 1(2), 159.
Edition.