Abstrak : Tuhan melimpahi negeri ini dengan sumber daya alam yang sangat berlimpah, sehingga dengan
bangga kita mengatakan “apa sih yang tidak kita punya?”. Namun disisi lain, terdapat masih banyak penduduk
negara ini yang masih jauh dibawah garis kemiskinan. Tentu, muncul pertanyaan lanjutan “apa yang salah?”.
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang digunakan melalui pendekatan deskriptif
eksploratif. Pendekatan deskriptif eksploratif dilakukan dengan cara studi dokumen. Sesuai kajian literatur
diketahui bahwa telah terjadi “salah urus” dalam pengelolaan sumber daya alam (sda), seharusnya setiap
kebijakan pengelolaan sda berpijak pada prinsip-prinsip good governance yang merupakan asas penyelenggaran
negara yang baik yaitu: 1) Participation, 2)Rule of law, 3) Transparancy, 4) Responsive, 5) Consensus
Orientation, 6) Equity, 7) Effectiveness and efficiency, 8) Accountability, 9) Strategic vision..
Abstract : God lavishes Indonesia with natural resources are very abundant, so we are proud to say "what the
hell do not we have?". On the other hand, there are still many residents of this country are still far below the
poverty line. Naturally, the question arises advanced "what's wrong?". The research method used is qualitative
method used descriptive exploratory approach. Approach descriptive exploratory study conducted by the
document. Based literature review concluded that there had been "mismanagement" in the management of
natural resources (as above), should any sda management policy rests on the principles of good governance
which is the organizing principle of good State: 1) Participation, 2)Rule of law, 3) Transparancy, 4) Responsive,
5) Consensus Orientation, 6) Equity, 7) Effectiveness and efficiency, 8) Accountability, 9) Strategic vision.
baik akan bertindak sebagai penengah bagi ini. Para pemimpin dan masyarakat
berbagai kepentingan yang berbeda untuk memiliki persfektif yang luas dan jangka
mencapai konsensus atau kesempatan yang panjang tentang penyelenggaraan
terbaik bagi kepentingan masing-masing pemerintah yang baik dan pembangunan
pihak, dan jika dimungkinkan juga dapat manusia, bersamaan dengan dirasakannya
diberlakukan terhadap berbagai kebijakan kebutuhan untuk pembangunan tersebut.
dan prosedur yang ditetapkan oleh Hingga penghujung 2014, kebijakan
pemerintah serta berorientasi pada pemerintah terhadap penerapan prinsip-
kepentingan masyarakat yang lebih luas. prinsip good governance dalam hal
Equity ; setiap masyarakat memiliki pengelolaan SDA dirasakan masih jauh
kesempatan sama untuk memperoleh dari hasil yang memuaskan. Tata kelola
kesejahteraan dan keadilan. Kebijakan SDA yang selama ini belum berpijak pada
yang berorientasi pada perataan adalah prinsip-prinsip good governance telah
kebijakan yang akibatnya secara adil mengakibatkan meningkatnya jarak antara
didistribusikan. masyarakat dengan alam sekitarnya. Selain
itu distribusi dan pemanfaatan SDA yang
Effectiveness and effeciency ; Proses-
belum merata juga menyebabkan banyak
proses dan lembaga-lembaga
masyarakat, termasuk masyarakat hukum
menghasilkan sesuai dengan apa yang
adat, hanya menjadi penonton dalam
telah digariskan dengan menggunakan
pemanfaatan sumberdaya alam sekitar
sumber-sumber yang tersedia sebaik
mereka.
mungkin. Setiap proses kegiatan dan
kelembagaan diarahkan untuk Penerapan good governace yang
menghasilkan sesuatu yang benar-benar dilakukan pemerintahan sejauh ini masih
sesuai dengan kebutuhan melalui banyak sekali celah-celah yang harus
pemanfaatan yang sebaik-baiknya berbagai diperbaiki dalam hal pengelolaan SDA
sumber-sumber yang tersedia serta sebagai peningkatan ekonomi nasional.
pengelolaan sumber daya publik dilakukan Salah satunya aadalah, dimana
secara berdaya guna (efisien) dan berhasil pengelolaan yang terjadi selama ini adalah
guna (efektif). banyaknya keuntungan yang didapat oleh
asing dari pada keuntungan yang diperoleh
Accountability ; Para pembuat
keputusan dalam pemerintahan, sektor negara sendiri. Lebih jauh, pembagian
keuntungan masih sangat memprihatinkan,
swasta dan masyarakat (civil society)
dimana keuntungan yang dibagi lebih
bertanggung jawab kepada publik dan
banyak lari kepemerintah pusat
lembaga-lembaga stakeholders.
dibandingkan ke pemerintah daerah. Hal
Akuntabilitas ini tergantung pada
inilah yang membuat banyaknya protes
organisasi dan sifat keputusan yang dibuat,
terhadap pengelolaan SDA yang ada di
apakah keputusan tersebut untuk
Indonesia. Pengelolaan SDA dirasa belum
kepentingan internal atau eksternal
maksimal, masih banyak menguntungkan
organisasi. Para pengambil keputusan
asing dan kebanyakan perusahaan asing
dalam organisasi publik, swasta, dan
tidak memperhatikan lingkungan sekitar,
masyarakat madani memiliki
perekonomian masyarakat, serta prinsip
pertanggungjawaban kepada publik atas
pembangunan berkelanjutan. Dimana
setiap aktivitas kegiatan yang dilakukan.
prinsip pembangunan berkelanjutan adalah
Strategic vision ; Para pemimpin dan memenuhi kebutuhan sekarang tanpa harus
publik harus mempunyai perspektif good mengorbankan kebutuhan generasi masa
governance dan pengembangan yang luas depan. Tetapi yang terjadi kebutuhan
dan jauh kedepan sejalan dengan apa yang generasi masa depan akan segera habis
diperlukan untuk pembangunan semacam diambil oleh asing jika tidak ada
pembatasan dan tidak ada peraturan tegas yang harus langsung dengan good
yang mengatur pengelolaan sumber daya governance. Ketiga lembaga di atas
alam. merupakan pendukung utama dalam
terciptanya good governance. Sistem
Akibat dari tidak terlaksananya prinsip
pemerintahan yang baik dapat diwujudkan
good governance adalah sebagaimana
apabila terciptanya sinergi antara
penelitian yang dilakukan oleh M. Naveen
pemerintah, swasta dan masyrakat dalam
Saviour, 2012 dengan judul Environmental
mewujudkan pembangunan yang
Impact of Soil and Sand Mining: A review,
berkelanjutan. Negara harus mampu
menyatakan bahwa Pemerintahan yang
menciptakan suatu kondisi yang kondusif
lemah dan korupsi merajalela
bagi terselnggaranya suatu pemerintahan
memfasilitasi penambangan ilegal
yang baik. adanya perbaikan mengenai
mengakibatkan menipisnya sumber daya.
sistem politik , sistem pemerintahan dan
Signifikansi sosial-ekonomi dari operasi
lebih memperhatikan dalam pelayanan
pertambangan sering diabaikan.
publik. Kondisi seperti ini dapat menarik
Karena penanganan yang buruk, minat kalangan swasta untuk berkembang
penyebab pertambangan tanah dan pasir lagi. Jika usaha swasta ini meningkat maka
berdampak negatif terhadap lingkungan. pengangguran dapat teratasi dengan
Sistem pelaporan untuk izin dari adanya investasi di negeri ini. Masyarakat
Pemerintah India sebelum pelaksanaan harus lebih kritis terhadap pemerintah
proyek pertambangan menjadi langkah mengenai apa yang dilakukan dalam
positif untuk meminimalkan dampak pembangunan ini.
negatif.
Pemerintah harus bersikap bijaksana
ketika mengeluarkan ijin untuk kegiatan DAFTAR PUSTAKA
pertambangan dan juga membatasi daerah Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur
dan memantau pertambangan melalui Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
mekanisme kelembagaan yang baik. Jakarta: Rineka Cipta.
KESIMPULAN DAN SARAN Anwar, Affandi dan Hadi,Setia,1996.
“Perencanaan Pembangunan Wilayah
Prinsip-prinsip yang terkandung
dan Pedesaan”. Majalah Prisma, No.
dalam good governance haru menjadi
3, hal 24-28, Februari 1996.
“nyawa” dalam setiap penyusunan,
implementasi serta evaluasi kebijakan Abe, Alexander. 2005. Perencanaan
publik pengelolaan SDA di Indonesia. Daerah Partisipatif. Yogyakarta :
Pustaka Jogja Mandiri.
Sudah seharusnyalah seluruh
kekayaan alam ini dimanfaatkan untuk Bhattacharya, 1972. Administrative
sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat Organization for Development,
sebagaimana diamanatkan dalam Undang- International Institute of
Undang Dasar 1945. administrative Science, Brussel.
Agar Good Governance dapat berjalan Berita Kaum Tani, 2007, Edisi II
dengan baik, dibutuhkan peran yang setara September, Yogyakarta.
dari semua pihak. Baik itu pihak Blakely, E.J., 1989. Planning Local
pemerintah, swasta dan masyarakat. Untuk Economic Development: Theory and
mencapai good governance yang efektif Practice, Sage Publications, Newbury
dan efisien, kesetaraan, interpretasi, serta
Park.
etos kerja dan moral yang tinggi yang akan
digunakan sebagai nilai dasar yang harus Bogdan, Robert C., dan Steven J. Taylor,
dipegang teguh oleh seluruh komponen 1992, Introduction to Qualitative