Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia

Vol. 17, No. 1, 2002, 105 - 113

ANALISIS PENGARUH STRATEGI INSTITUSI,


BUDAYA INSTITUSI, DAN CONFLICT OF INTEREST
TERHADAP BUDGETARY SLACK
Henrika C Tri Adi N*
Alumni Universitas Gadjah Mada

Mardiasmo*
Universitas Gadjah Mada

ABSTRACT

This study examines the influences of Institution Strategy, Institution Culture, and
Conflict of Interest on Budgetary Slack. The culture was devided into two types; common
culture, the employee working process and budget culture, the composing budget
process. The results of the case study at Local Government in Daerah Istimewa
Yogyakarta showed that institution culture tend to have positif influence on common
culture, commitment organization, and locus of control. On the other hand, it was found
that rewards for group performance, hierarchical index, philosophy, and supervisor as
team leader have high influence for budgetary slack creating. Both interview and direct
questionare fill up show that the budget is not enough for executive programs and
projects due to misunderstandings that often happen between executive and legislative in
the process of composing. Otherwise, the program will be dropped or cut down if the
reason was not accepted or conformed by legislative. However, conflict of interest tend
to have negatif influence on budgetary slack and institution strategy that hold up their
work.
Key Words: Institution Strategy, Institution Culture, Conflict of Interest, Budgetary
Slack

PENDAHULUAN dinamika organisasi dan juga melihat kekuatan


dan kelemahan organisasi (Bates, 1995),
Proses penyusunan anggaran merupakan
sedangkan perumusan strategi merupakan suatu
tahap yang paling menentukan dalam
hasil (outcome) dari budaya organisasi
pengalokasian dana. Adanya berbagai kepen-
(Saffold, 1998).
tingan dan kebutuhan serta terbatasnya dana
yang tersedia, memerlukan mindset yang Budaya organisasi yang merupakan
mampu mentransformasikan arah dan kebi- kumpulan sikap, cara pandang, kebiasaan
jakan umum pemerintah daerah yang telah dalam menanggapi situasi lingkungan dapat
diformulasikan dalam bentuk strategi, baik dimanfaatkan sebagai pendorong komitmen
strategi jangka panjang maupun jangka pendek, karyawan dan penunjang untuk melaksanakan
dan program kerja. Organisasi perlu strategi (O`Connnor, 1995). Budaya merupa-
mempertimbangkan strategi dalam konteks kan hasil dari ide, cara pandang, opini serta

*
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Mubyarto atas komentar dan saran perbaikannya

*
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Mubyarto atas komentar dan saran
perbaikannya.
106 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Januari

persepsi, jika tingkat kepercayaan dalam dirintis oleh Rizzo et.al, 1970, yang mencoba
intragroup rendah dapat menimbulkan untuk mengukur konflik dan ambiguitas dalam
perbedaan di antara anggota organisasi yang organisasi yang kompleks. Hasil yang
dapat mengarah pada konflik (Simon and diperoleh menunjukkan bahwa skor yang tinggi
Randall, 2000). Adapun budaya yang telah pada delapan item konflik menunjukkan
menjadi cara dalam melakukan pekerjaan, adanya role stress dan skor yang tinggi pada
dalam hal ini proses penyusunan anggaran, enam item ambiguitas menunjukkan adanya
meliputi partisipasi anggaran, informasi kenyamanan.
asimetri, penekanan anggaran, komitmen, locus Lain halnya dengan Simons dan Randall,
of control, dan kinerja. Tujuan penelitian (2000) yang mengemukakan bahwa perbedaan
adalah untuk mengetahui apakah strategi persepsi tentang isi dari tujuan dan perbedaan
institusi, budaya institusi dan conflict of pandangan, ide, opini, serta persepsi yang
interest mempunyai pengaruh terhadap saling bertentangan antar kelompok kerja dapat
budgetary slack. menimbulkan task conflict dan relationship
conflict. Sebab timbulnya konflik meng-
TINJAUAN TEORITIS indikasikan rendahnya tingkat kepercayaan
dalam suatu kelompok sehingga menyebabkan
Strategi, Budaya, dan Konflik relationship conflict. Robert A. Baron (1984)
Greiner (1983, dalam Bates 1995) menunjukkan sebab-sebab dari tidak
mengemukakan bahwa esensi strategi bisnis terselesaikannya suatu konflik yaitu
dan budaya organisasi adalah sama, karena diabaikannya sumber informasi yang
keduanya merupakan gaya perilaku manajemen bermanfaat dalam mendukung penyelesaian
yang telah mengakar dan merupakan output konflik. Alasan pengabaian tersebut meliputi
dari akumulasi tujuan dan tindakan yang sifat agresi dan bentuk konflik yang
diinformasikan setiap hari oleh karyawan. mempunyai hubungan sangat erat. Human
Pettygrew (1990) dan Richers dan Schneider agression memfokuskan pada meningkatnya
(1990) mengemukakan bahwa dalam proses perhatian pada pencegahan beberapa perilaku
operasional, personality individu akan bertemu agar konflik yang destructive dapat dikelola
dengan budaya organisasi yang merupakan dengan baik.
masukan penting berkaitan dengan bagaimana
seseorang secara umum harus berperilaku Budgetary Slack
dalam suatu aturan atau status yang diberikan
oleh lingkungannya, atau bagaimana seseorang Budgetary slack berkaitan dengan beberapa
secara umum harus memberikan tanggapan variabel independen seperti risk aversion,
terhadap situasi dalam lingkungannya (Mc budget partisipation, information asymetry,
Clelland, 1967, dalam Horrison, 1995) yang budget emphasis (Dunk, 1993; Merchant,
membutuhkan mental programming of 1985a; Millani, 1975; Young, 1985). Slack
individual (Rokur, 1984) sebagai kekuatan akan meningkat ketika partisipasi meningkat
individu dalam bekerja. karena meningkatnya partisipasi menyebabkan
budget emphasis dan information asymetry
Dampak hubungan strategi dan budaya
juga meningkat. Slack akan menurun jika
dapat menimbulkan konflik jika individu-
partisipasi menurun kecuali dengan budget
individu dalam organisasi kurang dapat
emphasis menurun. Slack dalam anggaran
beradaptasi, menempatkan diri pada posisinya
mempunyai arti penting bagi bawahan karena
dan mementingkan kelompok/golongannya.
berkaitan dengan prospek kompensasi. Jika
Berbagai penelitian tentang konflik telah
karyawan menerima penghargaan sebagai
2002 Henrika & Mardiasmo 107

akibat telah tercapainya target anggaran, maka institusi digunakan untuk mengukur kepatuhan
karyawan akan berusaha untuk membangun dan kedisiplinan semua elemen organisasi
slack dalam anggaran melalui proses terhadap prinsip dan kebijakan organisasi,
partisipasi. Di samping partisipasi, budget sedangkan konflik antarelemen berguna untuk
emphasis dalam evaluasi kinerja dapat mengukur kemampuan elemen-elemen
menyebabkan timbulnya slack anggaran organisasi dalam menyelesaikan konflik. Untuk
(Baiman dan Lennis, 1989). selanjutnya, penelitian ini menguji hipotesis
Penelitian yang mengungkapkan bahwa berikut:
partisipasi mempunyai hubungan positif H0: Strategi institusi, budaya institusi dan
dengan kepuasan kerja telah dilakukan oleh conflict of interest tidak mempunyai
Hofstede (1967), Brownell (1982), Chenhal pengaruh terhadap budgetary slack
(1986), Frocot & Shearon (1991). Sedangkan H1: Strategi institusi, budaya institusi dan
dalam hubungannya dengan prestasi kerja, conflict of interest mempunyai pengaruh
partisipasi menimbulkan dua macam hasil yaitu terhadap budgetary slack
hasil positif (Brownell, 1982; Kennis, 1979;
Merchant, 1981; Brwnell & Mc Innes, 1986)
dan negatif (Milani, 1975; Bryan & locke, METODE PENELITIAN
1967). Dalam penelitian Brownell dan McInnes Pemilihan Sampel dan Pengumpulan Data
(1986) yang didukung oleh Merchant (1981)
ditemukan hubungan positif antara partisipasi Penelitian ini mengambil populasi unsur-
dan kinerja. Dalam hubungannya dengan unsur/dinas Pemerintah Daerah Istimewa
budget formulation, ditemukan bahwa jika Yogyakarta. Sampel diseleksi dari populasi
partisipasi tinggi maka anggota organisasi dengan menggunakan metode proportional
mempunyai kesempatan untuk mempengaruhi stratified random sampling, sehingga diperoleh
proses budget formulation dan menggambarkan sampel yang terdiri dari seluruh kepala dinas,
bahwa organisasi dikendalikan secara internal. biro dan beberapa anggota badan/inspektorat.
Sebaliknya jika partisipasi rendah maka Pengumpulan data dilakukan dengan
organisasi dikendalikan secara eksternal. menggunakan kuesioner dan wawancara serta
Nouri (1996) mengamati hubungan antara dengan mendatangi/menelepon responden
partisipasi dan budgetary slack dengan untuk klarifikasi pertanyaan-pertanyaan yang
komitmen organisasi sebagai moderating tidak dimengerti. Beberapa responden meminta
variable dan menemukan hubungan yang peneliti untuk membantu membacakan
positif antara partisipasi dan slack jika pertanyaan dan wawancara dengan materi yang
komitmen rendah. Komitmen mempunyai ada dalam kuesioner.
hubungan positif dengan gaya manajemen Gambaran data diperoleh dari kuesioner
dalam penyusunan anggaran walaupun profit- yang dikirim kepada seluruh kapala biro,
concious, budget-constraint styles dan kepala dinas dan Panitia Anggaran Keuangan
organizational crisis tidak secara langsung DPRD. Jumlah kuesioner yang dikirim adalah
berhubungan dengan komitmen (Collins, et.al 65 buah dan yang kembali 48 buah. Jumlah
1995). kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
Dalam penelitian ini, slack diukur sebagai 43 buah, sedangkan 5 buah kuesioner terpaksa
perbedaan antara best estimate dengan tidak diikutkan dalam pengolahan data karena
target/standar yang telah ditetapkan. Penelitian tidak lengkap. Karakteristik responden yang
ini memasukkan variabel independen strategi menjadi sampel penelitian ini dikelompokkan
institusi dan konflik antar elemen. Strategi berdasarkan beberapa kriteria antara lain, usia
108 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Januari

dengan mean 40-50 tahun, jenis kelamin bekerja dengan mean lebih dari 5 tahun dan
dengan mean laki-laki, pendidikan dengan kurang dari 10 tahun. Deskriptif variabel
mean Sarjana, jabatan dengan mean Kadin dan independen dan dependen secara lengkap dapat
Kasubag, lama menduduki jabatan yang baru dilihat pada Tabel 1.
dengan mean lebih dari 5 tahun, dan lama

Tabel 1. Descriptive Statistic: Independent dan Dependent Variable

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


TBUDAYA 43 77 132 110,47 11,42
TPARTISI 43 6 33 13,12 5,41
TBUDEMP 43 32 56 46,14 4,91
TINFOASY 43 12 40 25,88 7,08
TKINERJA 43 38 81 58,37 8,91
TORCO 43 7 18 14,95 2,05
TLOCOS 43 0 8 4,91 1,97
TSTRA 43 33 52 44,44 4,20
TCONFLIC 43 14 31 24,65 3,96
TBUDSLAC 43 5 18 10,65 3,96
TBUDGAB 43 155 251 198,70 19,72
Valid N (listwise) 43

Pengukuran variabel commitment, dan Rotter (1966) untuk locus of


control. Pertanyaan esei nomor 6 sampai 10
Variabel budgetary slack diukur dengan
merupakan modifikasi dari instrumen
butir-butir kuesioner yang dikembangkan dan
penelitian Moch Chabibullah (2000). Skala
dimodifikasi dari penelitian Dunk, 1993. Item-
Likert digunakan untuk masing-masing kriteria
item untuk variabel strategi dan konflik diukur
pengukuran. Pada penelitian ini pertanyaan
dengan menggunakan instrumen yang diadopsi
yang dianggap sahih adalah pertanyaan yang
dari penelitian Bates, et.al (1995) dan Peterson
mempunyai korelasi statistik lebih besar dari r
dan Simons (2000). Khusus untuk variabel
tabel. Dengan tingkat signifikansi 5%, r tabel
budaya dibagi menjadi dua yaitu pertama,
untuk pertanyaan dari 43 responden adalah
budaya secara umum digunakan instrumen dari
0.201. Butir-butir pertanyaan yang tidak valid
penelitian Bates, et.al (1995) dan kedua,
tidak diikutsertakan lagi dalam pengolahan
budaya yang berkaitan dengan anggaran
data tahap berikutnya. Pertanyaan-pertanyaan
menggunakan instrumen yang dimodifikasi
kuesioner dianggap andal (reliabel) jika
dari penelitian-penelitian sebelumnya yaitu:
koefisien Cronbach Alpha > 0,5. Hasil uji
Dunk, (1993) untuk partisipasi penganggaran
reliabilitas dapat dilihat secara lengkap pada
dan information asymetry, Outley (1978) untuk
Tabel 2.
budget emphasis, Mahoney (1965) untuk
performance, Mayer (1968) untuk organization
2002 Henrika & Mardiasmo 109

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas dibandingkan nilai F hitung dengan F tabel,


dengan tingkat signifikansi (α) = 0,05. Apabila
CRONBACH F hitung > F tabel maka Ho diterima, hal ini
VARIABEL
ALPHA berarti bahwa strategi institusi, budaya
Budgetary slack (Y) 0,7016 institusi, dan conflict of interest secara
Strategi Institusi (X1) 0,7739 bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang
Budaya Institusi (X2) 0,8998 signifikan terhadap budgetary slack.
Conflict of Interest (X3) 0,8771 Sedangkan apabila F hitung < F tabel maka Ho
ditolak, yang berarti bahwa strategi institusi,
CRONBACH budaya institusi, dan conflict of interest secara
VARIABEL BUDAYA bersama-sama mempengaruhi budgetary slack.
ALPHA
Budaya secara Umum 0,8658 Untuk menguji pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap budgetary slack
Paritisipasi 0,8641
dibandingkan nilai t hitung terhadap t tabel
Budget Emphasis 0,8058
dengan uji dua sisi pada taraf signifikansi 5%.
Information Asymetry 0,8357
Kriteria pengujian yang digunakan adalah Ho
Performance 0,893 diterima jika nilai t hitung < t tabel dan
Organization Commitment 0,5888 sebaliknya. Dalam penelitian ini semua
Locus of Control 0,691 perhitungan dan pemrosesan data dilakukan
dengan perangkat lunak SPSS 10.00 for
CRONBACH Windows dengan alat uji stepwise multiple
VARIABEL
ALPHA regresion.
Budaya Gabungan 0,9087 Hasil analisis regresi untuk menguji
hipotesis 1 dan 2 disajikan dalam tabel berikut
Pengujian Hipotesis ini:
Untuk menguji apakah hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini diterima/ditolak

ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 95,758 1 95,758 6,961 ,012
Residual 564,009 41 13,756
Total 659,767 42
a Predictors: (Constant), TBUDGAB
b Dependent Variable: TBUDSLAC

Coefficients
Unstandardized Standardized Collineariy
t Sig.
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 25,866 5,794 4,464 ,000
TBUDGAB -7,66E-02 ,029 -,381 -2,638 ,012 1,000 1,000
a Dependent Variable: TBUDSLAC
110 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Januari

Hasil parsial, variabel budaya menghasilkan


p=0,007<0,1 dan p<0,05 (α) yang berarti
Penelitian ini menggunakan model regresi
bahwa budaya mempunyai pengaruh yang
berganda sebagai berikut:
signifikan terhadap budgetary slack dan tidak
Y = bo + b1x1+ b2x2 + b3x3 + b4x1x2x3 + e ada multikolinieritas karena VIF=1.
Keterangan: Variabel partisipasi, budget emphasis,
information asymetry, dan kinerja secara
Y = Budgetary slack parsial tidak mempunyai pengaruh yang
b = konstanta signifikan terhadap budgetary slack karena
x1 = strategi institusi hasil uji stepwise tidak menunjukkan proses
x2 = budaya institusi variables entered. Di sisi lain variabel
x3 = conflict of interest organization commitment dan locus of control
e = error secara parsial menunjukkan pengaruh yang
Hasil uji Anova menunjukkan nilai F signifikan terhadap budgetary slack. Nilai p
sebesar 6,961 dengan tingkat sig. pada p = masing–masing variabel secara urut 0,047 dan
0,012 lebih kecil dari 0,05, sehingga H0 0,014<0,1 dan p<0,05, dan tidak terjadi
ditolak dan H1 diterima. Ini berarti ada multikolinieritas (angka VIF=1). Dengan
pengaruh yang signifikan antara variabel demikian aspek budaya yang mempengaruhi
independen dengan variabel dependen. budgetary slack adalah budaya secara umum,
Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) organization commitment, dan locus of control.
sebesar 0,124 yang berarti bahwa 12,4% dari Aspek budaya baik secara bersama-sama
slack anggaran dapat dijelaskan oleh variabel maupun parsial menunjukkan pengaruh yang
independen, sedangkan sisanya 87,6% positif terhadap slack anggaran. Indikasi slack
ditentukan oleh faktor lain yang tidak ditunjukkan oleh adanya persepsi antara
dimasukkan dalam model penelitian ini. Hal ini eksekutif dan legislatif yang selalu berbeda
menunjukkan lemahnya hubungan antara akibat saling mempertahankan argumentasinya
variabel budgetary slack (dependent variable) sendiri-sendiri, sehingga jika argumentasi dari
dengan variabel strategi institusi, budaya dinas tidak kuat maka program yang diajukkan
institusi, dan conflict of interest (independent dapat digugurkan. Kondisi dana yang terbatas,
variable). Nilai t hitung untuk variabel bebas program prioritas yang tidak sedikit, serta
sebesar - 2,638 dengan tingkat signifikansi jumlah karyawan yang banyak menimbulkan
pada p<0,05 sehingga Ho ditolak. Hal ini tekanan tugas dan adanya keterpaksaan untuk
berarti bahwa secara bersama-sama (gabungan) memenuhi segala kebutuhan dalam proses
variabel budaya mempunyai pengaruh yang pelaksanaan program. Hal ini menyebabkan
signifikan terhadap variabel budgetary slack. pelaksanaan program menjadi lambat karena
Uji regresi berganda stepwise menunjukkan dalam satu tahun anggaran program hanya
hasil yang signifikan pada level p=0,012<0,1 berjalan satu tahap. Oleh sebab itu realokasi
dan p<0,05 (α) yang berarti bahwa budaya dan rekonstruksi serta eksploitasi segala
secara keseluruhan (gabungan) mempunyai sumber daya Pemda DIY perlu di kembangkan
pengaruh secara signifikan terhadap budgetary lagi guna pencapaian tujuan yang telah
slack. Di sisi lain budaya secara keseluruhan ditetapkan.
(gabungan) tidak menunjukkan adanya
multikolinieritas karena VIF=1 (angka VIF di
sekitar angka 1 (satu) menunjukkan persamaan
regresi bebas dari multikolinieritas). Secara
2002 Henrika & Mardiasmo 111

KESIMPULAN Baron, Robert A. 1984. Reducing


Organizational Conflict: An Incompatible
Pada dasarnya pola perencanaan dan
Response Approach. Journal of Applied
pelaksanaan aktivitas pemerintah Daerah
Psychology. 69. 2. hal. 272-279.
Istimewa Yogyakarta telah sesuai dengan
strategi yang telah ditetapkan sehingga Bates, Kimberly A., Susan D. Amundson,
kepatuhan pada peraturan yang diberlakukan Roger G. Schroeder, dan William T.
terlihat jelas dalam proses kerja (birokrasi Morris. 1995. Manufacturing Strategy and
dipegang teguh). Kebutuhan keselarasan dan Organizational Culture. Management
keharmonisan dalam bekerja dipandang Science. 41. 10. hal. 1565-1580.
sebagai sesuatu yang sangat penting, terlihat Bennett, Roger. 1994. Organizational
dari usaha untuk meminimumkan konflik baik Behaviour. 2nd. Pitman Publishing.
antarbagian dalam satu dinas/biro/badan
Berger-Gross, Victoria., dan Allen I. Kaurt.
maupun antar ketiganya.
1984. “Great Expectations:” A no-Conflict
Pada sisi yang lain budaya kerja sangat Explanation of Role Conflict. Journal of
mempengaruhi motivasi dan komitmen Applied Psychology. 69. 2. hal. 261-271.
karyawan dalam menjalankan tugas dan
Brownell, Peter. 1981. Participation in
fungsinya secara hirarkis. Independensi dalam
Budgeting, Locus of Control and
menempatkan diri pada posisi yang sesuai
Organizational Effectiveness. The
dengan latar belakang pendidikan,
Accounting Review. LVI. 4. hal. 844-858.
kesejahteraan yang sangat cukup, sentralisasi
otoritas, dan tingkat kedisiplinan yang rendah Brownell, Peter. 1985. Budgetary Systems and
inilah yang dapat mendorong karyawan untuk The Control of Functionally Differentiated
menciptakan slack anggaran. Organizational Activities. Journal of
Accounting Research. 23. 2 Autumn. hal.
Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan
502-512.
yang lemah antara variabel strategi institusi,
budaya institusi, dan conflict of interest Brownell, Peter., dan Morris McInnes. 1986.
terhadap budgetary slack. Hal ini berarti bahwa Budgetary Participation, Motivation, and
faktor-faktor strategi insitusi, budaya institusi, Managerial Performance. The Accounting
dan conflict of interest bukan penyebab yang Review. LXI. 4. hal. 587-600.
kuat bagi timbulnya budgetary slack. Oleh Collins, Frank., Paul Munter, dan Don W.
karena itu pemerintah daerah sebaiknya tidak Finn. 1987. The Budgeting Games People
terfokus pada faktor-faktor tersebut di atas. Hal Play. The Accounting Review. LXII. 1. hal.
ini juga menunjukkan implikasi bahwa masih 29-49.
perlu dilakukan penelitian faktor-faktor lain
Collins, Frank, Suzanne H. L., Mary H. M.,
yang mampu menjelaskan budgetary slack.
dan Richard I. N. 1995. The Relationship
Between Budgetary Management Style and
DAFTAR PUSTAKA Organizational Commitment in a Not-for-
Profit Organization. Behavioral Research in
Anthony, Robert N. dan David W. Young.
Accounting. 7. hal. 73-79.
1999. Management Control in Nonprofit
Organizations. 6th. IRWIN. Dunk, Alan. S. 1993. The Effect of Budget
Emphasis and Information Asymetry on
Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan.
The Relation Between Budgetary
1995. Management Control Systems. 8th.
Participation and Slack. The Accounting
IRWIN.
Review. 68, 2, hal. 400-410.
112 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Januari

Fisher, Cynthia D. dan Richard G. 1983. A Kenis, Izzettin. 1979. Effects of Budgetary
Meta-Analysis of the Correlates of Role Goal Characteristics on Managerial
Conflict and Ambiguity. Journal of Applied Attitudes and Performance. The Accounting
Psychology. 68. 2. hal. 321-333. Review. LIV. 4. hal. 707-721.
Gambling, Trevor E. 1965. Some Observation Lumpkin, G. T. dan Gregory G. Dess. 1995.
on “Breakeven Budgeting and Simplicity as A Strategy-Making Process:
Programming to Goals”. Journal of The Effects of Stage of organizational
Accounting Review. 3. 1 Spring. hal. 159- Development and Enviroment on
165. Performance. Academy of Management
Garrison, Ray H dan Eric W. Norreen. 1997. Journal. 38. 5. Hal. 1387-1407.
Managerial Accounting. 8th. The Mc Graw- McGee, Gail W., Carl E. Ferguson, Jr dan
Hill Companies, Inc. IRWIN. Anson Seers. 1989. Role Conflict and Role
Gregson, T., J. Wendell., dan J. Aono. 1994. Ambiguity: Do the Scales Measure These
Role Ambiguity, Role Conflict, and Two Constructs?. Journal of Applied
Perceived Enviromental Uncertainty: Are Psychology. 74. 5. hal. 815-817.
the Scales Measuring Separete Constructs Mookherjee, Dilip dan Stefan Reichelstein.
for Accounts?. Behavioral Research in 1997. Budgeting Hierarchial Control.
Accounting. 6. hal. 144-158. Journal of Accounting Review. 35. 2
Henke, Emerson O., 1988. Introduction to Autumn. hal. 129-155.
Nonprofit Organization Accounting. 3th. Nouri, Hossein dan Robert J. Parker. 1996. The
DWS-KENT Publishing Company. hal. 75- Effect of Organizational Commitment on
83. the Relation Between Budgetary
Hofstedt, Thomas R. dan James C. Kinard. Participation and Budgetary slack.
1970. A Strategy for Behavioral Behavioral Research in Accounting. 8. hal.
Accounting Research. The Accounting 74-90.
Review. hal. 38-54. O`Connor, Neale G. 1995. The Influence of
House, Robert J, Randall S. Schuler, Eliahu Organizational Culture on The Usefulness
Levanoni. 1983. Role Conflict and of Budget Participation By Singapore-
Ambiguity Scales: Reality or Artifacts?. Chinese Managers. Accounting,
Journal of Applied Psychology. 68. 2. hal. Organizations and Society. 20. 5. hal. 383-
334-336. 403.

Jones, Rowan dan Maurice P. 1996. Public Santoso, Singgih. 2000. SPSS Statistik
Sector Accounting. 4th Edition. Pitman Parametrik. PT Elex Media Komputindo,
Publishing. Jakarta.

Kanidia, Candra. 1982. Discussion of Models Sciff, Michael dan Arie Y. Lewin. 1970. The
in Managerial Accounting. Journal of Impact of People on Budgets. The
Accounting Research. 20 Supplement. hal. Accounting Review.
153-160. Sekaran, Uma. 1992. Research Methods For
Kanodia, Chandra. 1993. Participative Budgets Business: A Skill Building Approach. 2nd.
as Coordination and Motivational Devices, John Wiley & Sons, Inc.
Journal of Accounting Research. 31. 2. Simons, Tony L. dan Randall S. Peterson.
hal.172-189. 2000. Task Conflict and Relationship
Conflict in Top Management Teams: The
2002 Henrika & Mardiasmo 113

Pivotal Role of Intragroup Trust. Journal of Scales Measure?. Journal of Applied


Applied Psychology. 85, 1, hal. 102-111. Psychology. 66. 4. hal. 464-469.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Waluyo, Srikandi. 1997. Konflik Interpersonal
Metode Penelitian Survai. LP3ES. di Tempat Kerja. Ed. 5. Penerbit Kanisius.
SK MENDAGRI DAN OTDA No. www.us.kpmg.com
903/2735/SJ Tanggal 17 november 2000 www.planetcorp.com
tentang Pedoman Umum Penyusunan dan
Pelaksanaan APBD tahun Anggaran 2001. Young, S. Mark. 1985. Participative
Budgeting: The Effects of Risk Aversion
Staw, Barry M. 1991. Psychological and Asymetric Information on Budgetary
Dimensions of Organizational Behavior. slack. Journal of Accounting research. 23.
Macmillan Publishing Comp. 2 Autumn. hal. 829-842.
Sumodiningrat, Gunawan. 2000. Perspektif Zimmerman, Jerold L. 1976. Budget
Humanisme dalam Kebijakan Publik. Uncertainty and The Allocation Decision in
Makalah Seminar Nasional. a Nonprofit Organization. Journal of
Tracy, L., dan T. w. Johnson. 1981. What Do Accounting Review. 14. 2. Autumn. hal.
the Role Conflict and Role Ambiguity 301-319.

Anda mungkin juga menyukai