daya yang dimiliki, sumber dana yang tersedia dan bahaya potensial ergonomik apa yang
frekeuensinya sungguh mengancam para pekerja di instalasi farmasi RS.
b. Identifikasi masalah ergonomik di instalasi farmasi RS beserta bahaya yang mungkin terjadi.
Identifikasi masalah ergonomik dapat dilakukan dengan mengadakan inspeksi tempat kerja dan
mengadakan survei ergonomik (ergonomic hazard assessment) di tempat kerja. Dari kegiatan ini
diharapkan dapat menemukan permasalahan ergonomik secara menyeluruh.
Pemeriksaan kesehatan ini berlaku bagi semua pekerja di instalasi farmasi, dilakukan setidaktidaknya
sekali setahun, bahkan dibeberapa bagian seyogyanya dilakukan setiap 6 bulan.
• Pendidikan dan pelatihan petugas Instalasi Farmasi tentang cara kerja yang ergonomik.
d. Pelaksanaan CPKB (Cara Pelaksanaan Kerja yang Baik). Diharapkan setiap bagian sudah
mempunyai Standar Prosedur Tetap (SOP) dan tergantung di dinding, sehingga setiap pekerja dapat
membaca dan mentaatinya.
a. Pengendalian teknik adalah metoda yang lebih diutamakan karena lebih permanen dan efektif
dalam menghilangkan risiko ergonomi. Pengendalian teknik yang bisa dilakukan adalah
memodifikasi, mendesain kembali tata ruang atau mengganti tempat kerja, bahan/objek/desain
tempat penyimpan dan pengoperasian peralatan di instalasi farmasi.
c. Pengendalian cara kerja yang berfokus pada cara pekerjaan dilakukan, yakni : menggunakan
mekanik tubuh yang baik dan menjaga tubuh untuk berada pada posisi netral.
a. Gambaran pekerjaan Kumpulkan informasi untuk menggambarkan tiap tugas, pekerjaan, tempat
kerja, dan peralatan yang dievaluasi.
• berat dari benda-benda yang dipegang atau dipindahkan ukuran dari peralatan dan tempat kerja
• suhu di tempat kerja Cara yang paling efektif untuk mencatat hasil evaluasi adalah dengan
menggunakan ceklist ergonomi.
• Apakah mereka mengalami rasa sakit atau rasa tak nyaman ketika melakukan pekerjaan
• Aktivitas apa yang mendatangkan rasa sakit Hubungan antara rasa sakit atau rasa tidak nyaman
dengan suatu aktivitas dapat membantu menemukan tugas, tempat kerja, atau peralatan yang
mungkin mengakibatkan cedera yang berhubungan dengan ergonomi. Pengumpulan informasi bisa
melalui wawancara pribadi atau daftar pertanyaan tertulis bagi pekerja atau survei.