PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi seorang ibu merupakan mimpi bagi semua wanita dan merupakan
anugerah dari sang pencipta. Kehamilan dimulai dari penyatuan spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan
lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Lama masa nifas ini yaitu 6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi
secara perlahan akan mengalami perubahan seperti sebelum hamil. Selama masa nifas
perlu mendapat perhatian lebih karena angka kematian ibu (AKI). Penyebab banyaknya
wanita meninggal dari suatu penyebab adalah kurangnya perhatian pada wanita post
Istilah peurperium (peur, seorang anak ditambah kata parere, kembali ke semula)
merujuk pada masa enam minggu antara terminasi persalinan dan kembalinya organ
untuk laktasi, serviks yang mengeluarkan cairan lokia yang normal terjadi dalam tiga
tahap yaitu lokia rubra berwarna merah terang, lokia serosa berwarna merah muda, lokia
sanguilenta berwarna kecoklatan, lokia alba berwarna coklat keputih-putihan dan lokia
yang patologis yaitu lokia purulenta yang berbau busuk diseratai nanah. Perubahan yang
disebabkan involusi adalah proses fisiologis normal. Meskipun begitu, involusi yang
Post partum merupakan masa pemulihan alat alat reproduksi kembali sebelum
hamil. Salah satu perubahan yang terjadi pada ibu post partum yaitu pada payudara
diaman kelenjar pituitari akan mengeluarkan prolaktin, yang membuat payudara ibu akan
memproduksi ASI. Permasalahan dalam pemberian ASI dapat ditemukan pada ibu dan
bayi, dimana pada ibu meliputi masalah pada payudara yang mengalami pembengkakan
puting susu yang pendek atau terbenam. Puting mengalami lecet saat di hisap bayi
pertama kali dimana hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang
cara menyusui bayi yang benar. Sedangkan masalah pada bayi meliputi bayi bingung
dengan putting (nipple confusion), bayi prematur, bayi tidak mau menyusu karena
terdapat masalah pada bayi seperti bayi sering menangis atau bayi yang sakit. (Kusharini,
2019)
Priharyanti Wulandari dan Prasita Dwi Nur Hiba, untuk AKI di negara negara asia
tenggara diantaranya Indonesia mencapai 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170
per 100.000 kelahiran hidup. Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per
100.000 kelahiran hidup, Brunei 60 per 100.000 kelahiran hidup, dan malaysia 39 per
Menurut WHO jumlah presentase pemberian ASI secara eksklusif pada bayi
hanya sekitar 36% selama periode 2007-2014. Di indonesia menurut Riskesdas pada
tahun 2017, cangkupan pemberian ASI eksklusif sebesar 35,7% dan di jatim pemberian
ASI eksklusif sebesar 68,08%. Menurut data Dinas Kesehatan Kota Malang ibu yang
memberikan ASI eksklusif sebesar 74,57% dari 23.880 jumlah bayi (Kusharini, 2019).
Berdasarkan riset kesehatan dasar 2010, diindonesia hanya 15,3% anak yang
mendapatkan ASI eksklusif global yang juga rendah, yaitu sebesar 32,6%. Di jawa timur
Menurut Riset Kesehatab Dasar 2018, pelayanan persalinan normal atau pasca
partum di fasilitas kesehatan tahun 2018 pelayanan KF lengkap pada perempuan 10-54 di
Kalimantan timur sekitar 38.0% lebih meningkat daripada tahun 2013 (Riskesdas, 2018)
melahirkan adalah perdarahan 28%, eklampsia 24% dan infeksi 11%. Menurut
kementrian kesehatan RI, sebagai upaya penurunan AKI, pemerintah melalui kementrian
kesehatan sejak tahun 1990 telah meluncurkan safe motherhood initiative, sebuah
sehingga selamat dan sehat selama kehamilan dan persalinannya. Upaya tersebut
dilanjutkan dengan program Gerakan Sayang Ibu di tahun 1996 oleh Presiden Republik
Maternal and Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan Angka kematian Ibu
dan neonatal sebesar 25%. Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan
menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas,
seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan psaca persalinan bagi ibu dan bayi
Maka penulis tertarik untuk menyusun asuhan keperawatan pada Ny. P Dengan Post
Bekasi 2021.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui konsep asuhan keperawatan pada pasien Ny. P Dengan Post Partum
2. Tujuan khusus
a. Dapat melakukan pengkajian pada pasien Ny.P dengan Post Partum Spontan atas
2021
b. Dapat menentukan diagnosa keperawatan pada pasien Ny.P dengan Post Partum
c. Dapat membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien Ny.P dengan Post
d. Dapat melakukan evaluasi keperawatan pada pasien Ny.P dengan Post Partum
C. Manfaat Penelitian
pada pasien Ny.P dengan Post Partum Spontan atas indikasi Inverted Nipple.
Dapat menjadi acuan sebagai literatur untuk kelengkapan perkuliahan terutama pada
mata kuliah keperawatan maternitas, karena mahasiswa/I ini akan bergabung menjadi