Anda di halaman 1dari 13

Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Untuk Menyelamatkan Manusia

Pandemi COVID-19 yang kita rasakan selama lebih dari satu tahun ini masih menjadi
pandemi yang belum usai, banyak sekali dampak yang kita rasakan setahun belakangan ini
dan mungkin menjadi pandemi yang tidak akan terlupakan mulai dari beberapa orang
sekitar yang terinfeksi virus bahkan sampai ada yang meninggal dunia. Banyak pergerakan
kita yang masih dibatasi seperti masih berlakunya WFH (Work From Home), ditutupnya
beberapa tempat hiburan, larangan mudik dan masih banyak lagi.

Jika ditarik sejarah, sebenarnya pandemi seperti ini juga sudah pernah dirasakan orang-
orang sebelum kita lahir bahkan masih ada virus lainnya yang belum benar-benar musnah
dari bumi ini. Contohnya SARS/MERS, Ebola, HIV, Malaria dan lain-lain. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan dari semua virus yang disebutkan merupakan virus yang
sebagain besar berasal dari hewan liar seperti kelelawar, sipanse, tikus, trenggiling,
nyamuk itu artinya hewan-hewan ini bisa dikatakan sangat dekat dengan kehidupan
manusia.

Dekatnya hewan-hewan liar ini diakibatkan oleh berbagai hal misalnya rusaknya ekosistem
mereka di tempat asalnya seperti deforestasi, degradasi, fragmentasi, perburuan liar untuk
dijual atau dipelihara, lebih parahnya lagi dikonsumsi. Nah, siapa yang harus
disalahkan?

Jadi, Apakah Pandemi COVID-19 dan kerusakan ekosistem alam berkaitan


erat? Jawabannya adalah “YA”. Bahkan banyak para pakar lingkungan mengatakan
sebagian besar hadirnya beberapa virus termasuk SAR-CoV-2 ini berasal dari hewan liar
yang ekosistemnya terganggu akibat ulah manusia itu sendiri.

Menurut Para Pakar Lingkungan

Sehingga dapat dikatakan terjadinya Pandemi COVID-19 ini adalah akibat dari ulah


manusia yang kurangnya edukasi atau pengetahuan mengenai dampak kerusakan
ekosistem alam. Bukan hanya menyebabkan bertambahnya jumlah virus baru, kerusakan
ekosistem alam juga dapat menyebabkan dampak lainnya seperti perubahan iklim,
kelangkaan air, kegagalan panen/kekurangan pangan, menurunnya tingkat kesehatan,
lebih buruknya terjadi bencana alam hingga musnahnya manusia di bumi. Terlebih tanpa
manusia pun sebenarnya alam juga akan baik-baik saja, buktinya adanya pandemi COVID-
19 ini dimana manusia mulai mengurangi kegiatan beberapa pohon tumbuh lagi, kualitas
udara membaik dan emisi CO2 mulai berkurang.

PR kita sekarang adalah bagaimana menjaga ekosistem alam tetap stabil dan pandemi
berikutnya dapat dicegah, selain tetap terus melakukan protokol kesehatan yang baik
seperti mencuci tangan, menggunakan masker kain, tentunya perlu adanya kebijakan
pemerintah seperti menutup pasar satwa liar, memperkuat kebijakan hukum akan hutan
lindung dan lain sebagainya.

Sebenarnya ada banyak hal baik yang dapat kita lakukan dari lingkungan sekitar kita baik
yang tinggal di daerah perkotaan hingga dekat hutan untuk menjaga Kelestarian
Keanekaragaman Hayati sehingga pandemi berikutnya dapat dicegah dan kita pun tetap
merasakan fungsi alam dengan stabil untuk generasi mendatang. Ingat! kelestarian
keanekaragaman hayati bukan hanya tugas dari orang-orang yang berkecimpung dalam
bidang kehutanan saja tapi tanggung jawab kita semua yang tinggal di Bumi.

Melestarikan Keanekaragaman Hayati adalah Jawaban


Demi masa depan yang berkelanjutan Melestarikan Keanekaragaman Hayati adalah
Jawaban untuk mencegah pandemi berikutnya. Terdapat beberapa upaya yang sangat
mudah dilakukan, jika dilakukan terus menerus bukan hanya pandemi berikutnya saja
yang dapat dicegah tapi secara tidak langsung kita sudah ambil bagian untuk
menyelamatkan bumi dan keanekaragaman hayati didalamnya sebagai tempat tinggal
manusia.

Menjaga Keanekaragaman Hayati bukan hanya upaya untuk menyelamatkan ekosistem


alam saja, tapi juga menyelamatkan manusia yang ada didalamnya.

Berikut beberapa upaya yang dapat kita lakukan:

1. Tidak Mengonsumsi Satwa Liar


Pertama kita dapat melakukan langkah baik yaitu tidak mengonsumsi satwa liar, cukup
mengonsumsi sumber makanan yang sudah pasti sehat seperti sayur/buah yang
dibudidayakan atau hewan yang diternakkan olah para petani, pekebun, peternak dan
nelayan. Lagipula kita tidak tau apa yang dikonsumsi oleh hewan liar ini sebelum kita
mengonsumsinya, belum lagi efek samping yang diakibatkan, karena sudah banyak
kasusnya.

Dengan hal ini secara tidak langsung kita juga turut menurunkan jumlah permintaan pasar,
sehingga orang-orang tidak lagi berburu hewan liar tersebut untuk dijual-belikan.
Memang terkadang ada beberapa orang yang percaya untuk mengonsumsi beberapa organ
hewan liar agar dapat mengkhasiatkan atau menyembuhkan suatu penyakit. Tapi perlu
diingat, apakah informasi tersebut sudah diteliti dengan baik oleh para ahli atau ilmuan?
Kembali lagi edukasi dan informasi yang terpercaya harus kita pahami benar-benar.
Mengonsumsi bahan makanan yang sudah ada saja kita juga perlu mengetahui cara
mengolah dengan baik dan benar agar tidak menjadi racun bagi tubuh kita.

Yuk mulai sekarang jangan berburu, memelihara apalagi mengonsumsi satwa liar!
Jangankan mengonsumsinya melakukan kontak langsung saja kita perlu hati-hati.

Kalau memang sayang, cukup berfoto saja dengan bonekanya 

Mencintai satwa liar bukan dengan cara mengonsumsinya, tapi cukup dengan tidak
menganggu ekosistemnya. Selain mereka adalah makluk hidup ciptaan Tuhan seperti kita,
keberadaan mereka merupakan hal terpenting dalam kelangsungan alam di Bumi ini.
To stop pandemic

2. Memilih & Menggunakan Produk Ramah Lingkungan


Kebiasaan baik kita satu ini sangat mudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan akan
berdampak baik untuk lingkungan. Misalnya mengganti kantong platik sekali pakai dengan
totebag, membawa botol minum & tempat makanan sendiri, mengganti alat makan plastik
yang sekali pakai dengan bambu, kayu atau kertas.
Produk Ramah Lingkungan

Perlu kita ketahui apa yang kita pakai/gunakan seperti plastik akan menjadi sampah yang
membutuhkan waktu yang cukup lama agar terurai sampai habis. Belum lagi jika sampah-
sampah ini bisa sampai ke laut, menumpuk di sungai, menjadi polusi dan lain sebagainya,
bukan hanya akan membunuh hewan tapi juga menjadi sumber penyakit, parahnya lagi ya
terjadinya bencana alam. Tentu saja hal tersebut tak ingin terjadi pada kita bukan?

3. Mendukung Kegiatan Pelestarian Lingkungan


Ketiga kita juga dapat turut serta menyelamatkan keanekaragaman hayati dengan
mendukung dalam bentuk apapun kegiatan pelestarian lingkungan, misalnya kampanye,
menanam pohon, menjadi volunteer atau menyumbang sebagian dana atau donasi kepada
organisasi/komunitas yang bergerak dibidang pelestarian hutan dan perlindungan hewan.
Dengan saling bahu membahu pelestarian hutan akan terus terjuwud, semakin banyak
pohon yang ditanam semakin bermanfaat untuk kelangsungan hidup manusia dan
keanekaragaman hayatinya.

Sejatinya, hutan bukanlah hanya menjadi tempat bagi spesies flora dan fauna yang tinggal
di dalamnya, tetapi juga penting bagi kesejahteraan manusia. Hutan yang sehat dapat
mengurangi dampak fatal dari bencana banjir dan kekeringan, karena hutan mengatur
aliran air ke hilir menuju perkotaan. Selain itu, bahan 120 resep obat-obatan di seluruh
dunia berasal langsung dari tumbuhan yang ditemukan di hutan.
Hutan di Kalimantan Barat

Pohon juga mengurangi efek gas rumah kaca dengan cara menyerap panas dan
mengeluarkan oksigen yang memberikan kehidupan. Melindungi hutan juga melindungi
keanekaragaman hayati, yang berpengaruh pada tiap helaan napas yang kita hirup, tiap
tetes air yang kita minum dan tiap suap makanan yang kita santap.

Mendukung pelestarian keanekaragaman hayati terutama yang ada di hutan akan menjadi
cara baik agar satwa liar dapat hidup selayaknya rumah mereka dan tetap menjaga
keseimbangan alam.

Bersama MSIG, Dukung Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Indonesia


Turut serta dalam menjaga keanekaragaman hayati atau keberagaman organisme hidup
dan ekosistem alami di Bumi. Berarti kita ikut serta dalam pengembangan ekosistem, hal
ini sangat penting dilakukan untuk memberikan kita sumber sember kehidupan seperti
makanan, air, obat-obatan dan lain sebagainya.

Satu diantara perusahaan asuransi di Asia, MSIG telah melihat arti lebih dalam segala hal
dengan berupaya berkontribusi terhadap perkembangan masyarakat yang dinamis dan
membantu memastikan masa depan yang sehat bagi Bumi kita, menciptakan keselamatan
dan ketenangan pikiran, tidak hanya untuk masa depan bumi, namun juga untuk diri kita
sendiri dan manusia generasi mendatang.
PT Asuransi MSIG Indonesia yang merupakan bagian dari MS & AD Insurance Group ini
adalah salah satu perusahaan Asuransi Umum (Asuransi Umum adalah Asuransi yang
memberikan ganti rugi kepada Tertanggung atas kerusakan atau kerugian harta benda)
yang terkemuka di Indonesia yang juga berkonsentrasi pada dampak kerusakan
lingkungan, pelestarian lingkungan keanekaragaman hayati dan turut serta menjaga masa
depan bumi agar menjadi lebih baik. MSIG telah beroperasi selama lebih dari 40 tahun dan
terus-menerus berkembang setiap tahunnya.

MSIG juga bermitra dengan Conservation International Asia-Pacific (CIAP) untuk


melindungi keanekaragaman hayati dengan cara mendukung konservasi hutan dan laut.
Investasi ini mendukung solusi iklim alami. Alam memberi solusi sebesar 30% untuk
mengurangi perubahan iklim dengan cara membantu menghilangkan atau menghindari
emisi karbon.

Ekosistem dan kita = Keterhubungan alam. Melindungi ekosistem dalam skala besar
adalah jaminan yang diperlukan oleh Bumi ini untuk mengurangi risiko terhadap kerugian
akibat bencana. Suatu ekosistem merupakan area geografis tempat tumbuhan, hewan dan
organisme lainnya, serta cuaca dan bentang alam, saling berinteraksi. Keseluruhan
permukaan Bumi merupakan serangkaian ekosistem yang saling terhubung. Makin
beragam suatu ekosistem, makin produktif ekosistem tersebut.

Penting sekali menyelaraskan kegiatan perusahaan dengan kepentingan dunia yang


merupakan kunci untuk memastikan masyarakat yang berkelanjutan dan keberadaan kita
sebagai manusia. Berikut beberapa kegiatan CSR dalam Program MSIG Biodiversity yang
telah dilakukan demi menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia:

1. Biodiversity Fun Class


Menumbuhkan gaya hidup berkelanjutan dan cinta akan alam sejak dini sangat membantu
melindungi Keanekaragaman Hayati Bumi kita serta masa depan kita dan siapa bilang
melakukan itu tidak bisa menjadi menyenangkan juga? Oleh karena itu MSIG
Indonesia merancang dan mengimplementasikan program khusus yang
disebut Biodiversity Fun Class untuk siswa sekolah dasar terpilih seperti di Jakarta, Bogor
dan Tangerang.
Biodiversity Fun Class (sumber: msig.co.id/id/biodiversity)

MSIG bekerja sama dengan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA), sebuah organisasi
nirlaba yang didedikasikan untuk membantu anak-anak setempat menerima pendidikan,
dalam mengidentifikasi sekolah-sekolah sesuai dengan kegiatan ini dan akan mendapat
manfaat terbesar.

Untuk memulai kegiatan ini, beberapa sukarelawan yang berasal dari staf MSIG menjalani
pelatihan dalam workshop ramah lingkungan sebagai persiapan atas peran mereka sebagai
fasilitator dalam Biodiversity Fun Class. Mereka juga belajar dari GNOTA cara terbaik untuk
berkomunikasi dengan siswa yang berasal dari beragam latar belakang.

Di Biodiversity Fun Class, siswa mempelajari pelajaran berharga tentang keberlanjutan dan
konservasi alam. Mereka diajari tentang dampak deforestasi di Indonesia melalui studi
kasus tentang Suaka Margasatwa Paliyan, serta pentingnya melindungi Keanekaragaman
Hayati dan perlunya mengurangi limbah dalam kehidupan sehari-hari.

2. Restorasi Hutan dan Konservasi Laut


Sejak tahun 2008, Conservation International, bersama-sama dengan otoritas pengelola
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan berbagai mitra, telah mendukung
pemerintah Indonesia dalam upaya restorasi mereka di salah satu dari taman ini, yaitu
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, melalui proyek ‘Green Wall’. Upaya pemangku
kepentingan ini berfokus pada pemulihan dan pemeliharaan 300 hektar hutan yang rusak,
sambil melibatkan komunitas lokal, anak-anak dan pemerintah untuk menghargai dan
melindungi ekosistem ini.
Restorasi Hutan (sumber: msig.co.id/id/biodiversity)

MSIG juga akan berkontribusi terhadap perlindungan Bird’s Head Seascape (BHS), yang


dikenal sebagai episenter global dari keanekaragaman hayati laut dan sangat penting bagi
lebih dari 350.000 orang. BHS adalah rumah bagi lebih dari 1.800 spesies ikan, tiga
perempat dari karang batu di dunia dan sampai hari ini, ada spesies baru yang ditemukan
secara reguler. Surga bawah laut menghadapi ancaman dari penangkapan ikan yang
destruktif dan ilegal, pemanfaatan yang berlebihan, dan pengembangan pesisir yang
direncanakan dengan buruk.

Kemitraan ini mendukung program-program Conservation International yang sedang


berlangsung, yang menyediakan edukasi konservasi, peningkatan penghidupan dan
memberikan bantuan untuk mengembangkan pariwisata laut yang berkelanjutan.

3. Suaka Margasatwa Paliyan


Untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya hutan, kerja sama masyarakat setempat
sangat penting dilakukan dan mereka pun diberikan pelatihan metode pertanian dan
pemanenan yang berkelanjutan. Pedoman teknis pertanian juga disediakan untuk
membantu mereka mencapai kemandirian finansial yang lebih baik.

Selain itu, kolaborasi dengan Universitas Gajah Mada juga dilakukan untuk menerapkan
pendidikan lingkungan. Kolaborasi ini bertujuan memperkaya pengetahuan guru-guru
sekolah, untuk kemudian pengetahuan tersebut bisa mereka ajarkan pada para siswa dan
generasi mendatang.
Suaka Margasatwa Paliyan (sumber: msig.co.id/id/biodiversity)

MSIG terus mengupayakan pendidikan lingkungan. Bibit pohon dan benih didistribusikan
pada penduduk setempat. Mereka juga dibekali pelatihan metode penanaman dan
pemeliharaan. Melalui dukungan pengetahuan pertanian dan agrikultur yang berkelanjutan
pada masyarakat setempat, kesejahteraan dan pendapatan mereka bisa meningkat serta
lebih terlindung.

Dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan MSIG hingga saat ini telah berhasil
memperolah pencapaian dalam hal melestarikan keanekaragaman hayati khususnya di
Indoneisa sebagai berikut:
Kerusakan lingkungan saat ini benar-benar menjadi perhatian khusus oleh kita semua,
karena dampak yang ditimbulkannya sangat merugikan. Bencana seperti banjir, kebakaran
hutan yang sering terjadi khususnya di Indonesia dapat memakan korban jiwa, kerusakan
bahkan kehilangan harta benda yang kita miliki. 

Nah, dengan demikian kita juga perlu memikirkan mengenai asuransi untuk
mempersiapkan masa depan. MSIG Indonesia menyediakan Asuransi Semua Risiko Harta
Benda yang menjamin kehilangan atau kerusakan pada harta benda yang
dipertanggungkan akibat bencana seperti bangunan, inventaris, stok, peralatan hingga
mesin.

Ingat ada banyak cara untuk kita saling bekerja sama dalam hal melindungi
keanekaragaman hayati di Bumi. Kita bisa memulainya dari diri sendiri, terus belajar dan
membagikan yang baik, melihat arti lebih dalam segala hal bahwa dimana lagi kita akan
tinggal selain di Bumi. Bersama-sama saling menjaga dan menyelamatkan dari pandemi,
jangan sampai nanti ada pandemi lainnya lagi.

Semoga bermanfaat ^^
Referensi:

 Keanekaragaman Hayati: https://www.msig.co.id/id/biodiversity


 Virus Corona Muncul Akibat Ulah Manusia:
https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/22/200200523/bukan-kebetulan-
virus-corona-muncul-akibat-ulah-manusia?page=all
 Foto pendukung dan infografis : Siti Mustiani

Anda mungkin juga menyukai