Anda di halaman 1dari 19

ANALYTICAL HIERARCHY

PROCESS
SISTEM PENUNJANG
KEPUTUSAN

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS


Dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli
matematika dari Universitas Pittsburg, Amerika Serikat
pada tahun 1970-an.
AHP pada dasarnya didisain untuk menangkap secara
rasional persepsi orang yang berhubungan sangat erat
dengan permasalahan tertentu melalui prosedur yang
didesain untuk sampai pada suatu skala preferensi
diantara berbagai set alternatif.
Analisis ini ditujukan untuk membuat suatu model
permasalahan yang tidak mempunyai struktur atau
masalah yang memerlukan pendapat (judgement)
Masalah dengan situasi yang kompleks dimana data,
informasi statistik sangat minim atau tidak ada sama
<<
sekali dan hanya bersifat kualitatif yang didasari oleh

PRINSIP KERJA AHP


Dalam menyelesaikan persoalan dengan Metode
AHP, ada beberapa prinsip dasar yang harus
dipahami:
Decomposition
Prinsip ini merupakan pemecahan persoalan-persoalan
yang utuh menjadi unsur-unsurnya ke bentuk hirarki
proses pengambilan keputusan dimana setiap unsur atau
elemen saling berhubungan

Comparative judgement
Prinsip ini memberikan penilaian tentang kepentingan
relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam
kaitannya dengan tingkat yang di atasnya. Penilaian ini
merupakan inti dari penggunaan metode AHP. Penilaian
ini dapat disajikan dalam bentuk matriks yang disebut <<
matriks pairwis ecomparison yaitu matriks perbandingan

PRINSIP KERJA AHP


Synthesis of priority
Pada prinsip ini menyajikan matriks pairwise comparison
yang kemudian dicari eigen vektornya untuk
mendapatkan localpriority. Karena matriks pairwise
comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk
mendapatkan global priorty dapat dilakukan sintesa
diantara local priority.

Logical consistency
Merupakan karakteristik yang paling penting. Hal ini
dapat dicapai dengan mengagresikan seluruh vektor
eigen yang diperoleh dari tingkatan hirarki dan
selanjutnya diperoleh suatu vektor composite tertimbang
yang menghasilkan urutan pengambilan keputusan.
<<

TAHAPAN AHP
Tahapan demi tahapan dalam
dimodelkan sebagai berikut :
1.
2.

3.

4.

proses

AHP

Mendefenisikan masalah dan menentukan solusi yang


diinginkan.
Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum
dilanjutkan dengan subtujuan-subtujuan,
kriteria dan
kemungkinan alternatif-alternatif pada tingkatan kriteria yang
paling bawah.
Membuat
matriks
perbandingan
berpasangan
yang
menggambarkan kontribusi relative atau pengaruh setiap
elemen terhadap masing-masing tujuan atau kriteria yang
setingkat diatasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan
judgement dari pembuat keputusan dengan menilai tingkat
kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.
Melakukan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh
nilai judgement seluruhnya yaitu sebanyak n x [(n-1)/2] buah
<<
dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan.

TAHAPAN AHP
6.
7.

8.

Mengulangi langkah c, d, dan e untuk seluruh tingkat hirarki.


Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan
berpasangan. Nilai vektor eigen merupakan bobot dari setiap
elemen. Langkah ini dilakukan untuk mensintesis judgement
dalam penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat
hirarki terendah sampai pencapaian tujuan.
Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih dari 10%
atau 0,1 maka penilaian data harus diperbaiki.

<<

CONTOH PERHITUNGAN AHP


Sebuah perusahaan travel menerapkan sistem penunjang
keputusan untuk membantu setiap customer yang bingung
dalam menentukan pemilihan paket wisata yang disediakan
oleh travel tersebut.
Paket Wisata Pulau Randayan
Harga Paket 2 Hari 1 Malam @Rp. 1.750.000, fasilitas
transportasi PP dari Pantai Pasir Panjang, menginap di villa,
makan pagi, siang, dan malam.

Paket Wisata Pulau Lemukutan


Harga Paket 2 Hari 1 Malam @Rp. 2.500.000, fasilitas
transportasi PP dari Pontianak, menginap di hotel bintang 3,
makan pagi, berkeliling pulau dengan speedboat, diving di
sekitar pulau, pesta BBQ pada malam terakhir.

Paket Wisata Bukit Jamur

<<
Harga Paket 1 Hari 1 Malam @Rp. 500.000, fasilitas transportasi

STRUKTUR HIRARKI
GOALS
PEMILIHAN PAKET WISATA

LOKASI

HARGA

PULAU
RANDAYAN

PULAU
LEMUKUTA
N

BUKIT
JAMUR

PULAU
RANDAYAN

PULAU
LEMUKUTA
N

FASILITAS

BUKIT
JAMUR

PULAU
RANDAYAN

PULAU
LEMUKUTA
N

BUKIT
JAMUR

<<

MEMBUAT MATRIKS PERBANDINGAN


BERPASANGAN (PAIRWISE COMPARISON)
Untuk mengisi matrik perbandingan berpasangan
yaitu
dengan
menggunakan
bilangan
untuk
merepresentasikan kepentingan relatif dari satu
elemen terhadap elemen lainnya yang dimaksud
dalam bentuk skala dari 1 sampai dengan 9.
Skala ini mendefinisikan dan menjelaskan nilai 1
sampai 9 untuk pertimbangan dalam perbandingan
berpasangan elemen pada setiap level hirarki
terhadap suatu kreteria di level yang lebih tinggi.
Apabila suatu elemen dalam matrik dan dibandingkan
dengan dirinya sendiri, maka diberi nilai 1.
Jika i dibanding j mendapatkan nilai tertentu, maka j
dibanding i merupakan kebalikkannya.
<<

MEMBUAT MATRIKS PERBANDINGAN


BERPASANGAN (PAIRWISE COMPARISON)
Skala Nilai Perbandingan Berpasangan (Saaty, 2001)
INTENSITAS
KEPENTINGAN

DEFINISI

Elemen A sama penting dengan Elemen B

A sedikit lebih penting dari B

A jelas lebih penting dari B

A sangat jelas lebih penting dari B

Mutlak lebih penting dari B

2, 4, 6, 8
Kebalikan

Apabila ragu-ragu
berdekatan

antara

dua

nilai

yang

Jika
aktifitas
i
mendapat
satu
angka
dibanding aktifitas j, maka j mempunyai
nilai kebalikkannya dibanding dengan i

<<

MEMBUAT MATRIKS PERBANDINGAN


BERPASANGAN (PAIRWISE COMPARISON)
Perbandingan Tingkat Kepentingan Kriteria
antara Harga vs Lokasi vs Fasilitas
Perbandingan
Alternatif
Paket
Wisata
Randayan vs Lemukutan vs Bukit Jamur untuk
kriteria HARGA
Perbandingan
Alternatif
Paket
Wisata
Randayan vs Lemukutan vs Bukit Jamur untuk
kriteria LOKASI
Perbandingan
Alternatif
Paket
Wisata
Randayan vs Lemukutan vs Bukit Jamur untuk
kriteria FASILITAS
<<

MEMBUAT MATRIKS PERBANDINGAN


BERPASANGAN (PAIRWISE COMPARISON)
Alternatif

A1

A2

A3

A1

1/5

A2

1/2

1/4

A3

1
<<

MELAKUKAN PERBANDINGAN
BERPASANGAN
Perbandingan tingkat
kepentingan kriteria

Perbandingan alternatif untuk


kriteria LOKASI

KRITERIA

HARGA

LOKASI

FASILITAS

ALTERNATIF

RANDAYAN

LEMUKUTAN

BUKIT JAMUR

HARGA

1/5

RANDAYAN

1/5

LOKASI

1/3

1/9

LEMUKUTAN

1/3

1/6

FASILITAS

BUKIT JAMUR

Perbandingan alternatif untuk


kriteria HARGA

Perbandingan alternatif untuk


kriteria FASILITAS

ALTERNATIF

RANDAYAN

LEMUKUTAN

BUKIT JAMUR

ALTERNATIF

RANDAYAN

LEMUKUTAN

BUKIT JAMUR

RANDAYAN

1/3

RANDAYAN

1/2

LEMUKUTAN

1/4

1/7

LEMUKUTAN

BUKIT JAMUR

BUKIT JAMUR

1/4

1/6

<<

MENGHITUNG NILAI EIGEN (EIGEN


VALUE)
Normalisasi Matriks
KRITERIA

HARGA

LOKASI

FASILITAS

HARGA

1,00

3,00

0,20

LOKASI

0,33

1,00

0,11

FASILITAS

5,00

9,00

1,00

JUMLAH

6,33

13,00

1,31

Eigen Value
ALTERNATIF

RANDAYAN

LEMUKUTAN

BUKIT JAMUR EIGEN VALUE

RANDAYAN

0,16

0,23

0,15

0,18

LEMUKUTAN

0,05

0,08

0,08

0,07

BUKIT JAMUR

0,79

0,69

0,76

0,75

JUMLAH

1,00

1,00

1,00

1,00

<<

PENGUJIAN KONSISTENSI (LOGICAL


CONSISTENCY)
Konsistensi penting untuk mendapatkan hasil
yang valid dalam dunia nyata.
AHP mengukur konsistensi pertimbangan
dengan rasio konsistensi (consistency ratio).
Nilai Konsistensi rasio harus kurang dari 5%
untuk matriks 3x3, 9% untuk matriks 4x4 dan
10% untuk matriks yang lebih besar.
Jika lebih dari rasio dari batas tersebut maka
nilai perbandingan matriks di lakukan
kembali.
<<

PENGUJIAN KONSISTENSI (LOGICAL


CONSISTENCY)
Langkah-langkah
konsistensi yaitu:

menghitung

nilai

rasio

Mengkalikan nilai pada kolom pertama dengan prioritas


relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan
prioritas relatif elemen kedua, dan seterusnya.
Menjumlahkan setiap baris.
Hasil dari penjumlahan baris dibagikan dengan elemen
prioritas relatif yang bersangkutan.
Membagi hasil diatas dengan banyak elemen yang ada,
hasilnya disebut eigen value (max).
Menghitung indeks konsistensi
dengan
rumus
CI = (max-n)/n

(consistency
:

index)
<<

PENGUJIAN KONSISTENSI (LOGICAL


CONSISTENCY)
Matriks random dengan skala penilaian 1 sampai 9
beserta kebalikkannya sebagai random consistency (RC).
Berdasarkan perhitungan saaty dengan menggunakan
500 sampel, jika pertimbangan memilih secara acak dari
skala 1/9, 1/8, , 1, 2, , 9 akan diperoleh rata-rata
konsistensi untuk matriks yang berbeda
seperti pada
Konsistensi acak
Ukuran Matriks
(Random Consistency)
Tabel berikut
1

0,00

0,00

0,58

0,90

1,12

1,24

1,32

1,41

1,45

10

1,49

<<

PENGUJIAN KONSISTENSI (LOGICAL


CONSISTENCY)
ALTERNATIF

RANDAYAN

LEMUKUTAN

BUKIT JAMUR

TOTAL

T / EV

RANDAYAN

0,18

0,21

0,15

0,54

3,02

LEMUKUTAN

0,06

0,07

0,08

0,21

3,01

BUKIT JAMUR

0,90

0,64

0,75

2,29

3,06

Max

3,03

C on sisten cy In d ex

C on sisten cy R atio

C .I =

(L M ax - n) / (n - 1)

C .R =

C.I/ R.I

C .I =

(3,03 3) / 2

C .R =

0,015 / 0,58

C .I =

0,015

C .R =

0,025 (2,52% )

C R A C C EP TA B LE

<<

MENGHITUNG PRIORITAS SOLUSI


(TOTAL PRIORITY VALUE)
Eigen Value
ALTERNATIF /
KRITERIA

HARGA

LOKASI

FASILITAS

RANDAYAN

0,26

0,19

0,32

LEMUKUTAN

0,08

0,08

0,59

BUKIT JAMUR

0,66

0,74

0,09

EV KRITERIA

0,18

0,07

0,75

Hasil Perkalian Eigen Value


ALTERNATIF /
KRITERIA

HARGA

LOKASI

FASILITAS

CHOICE

RANDAYAN

0,05

0,01

0,24

0,30

30,33%

LEMUKUTAN

0,01

0,01

0,44

0,46

45,90%

BUKIT JAMUR

0,12

0,05

0,07

0,24

23,77%

<<

Anda mungkin juga menyukai