BAB III
KESIMPULAN
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: Pendekatan kurikulum adalah cara kerja
dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah
pengembangan baik dari materi pembelajaran, proses pembelajaran maupun tujuan
pembelajaran yang sistematis agar memperoleh kurikulum yang lebih baik dan bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Pengantar Kurikulum, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2001)
Muhaimin. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam: di Sekolah Madrasah dan
Perguruan tinggi. (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2005)
Munir, Kurikulum Berbasis TIK. (Bandung : ALFABETA, 2010)
Nasution, S. Asas-Asas Kurikulum. (Jakarta : Bumi Akasara, 2003)
Nasution, S. Kurikulum dan Pengajaran. (Jakarta : Bumi Aksara, 2001)
Syaodih, Nana Syaodih Sukmainata dan Erliana. Kurikulum dan Pembelajaran
Kompetensi. (Bandung : PT Refika Aditama, 2012)
Triwiyanto, Teguh. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta : Bumi Akasara, 2015)
Nata, Abuddin. Manajemen Pendidikan (Jakarta: Kencana 2007
Khaerudin,Mahfud Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jogjakarta: Nuansa Aksara 2007)
[1]
Nana Syaodih Sukmainata dan Erliana Syaodih, Kurikulum dan Pembelajaran
Kompetensi. (Bandung : PT Refika Aditama, 2012) hlm 2
[2]
Munir, Kurikulum Berbasis TIK. (Bandung : ALFABETA, 2010) hlm 3
[3]
S. Nasution, Asa-Asas Kurikulum. (Jakarta : Bumi Akasara, 2003) hlm 6
[4]
Muhaimin. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam: di sekolah Madrasah dan
Perguruan tinggi. (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 10
[5]
Muhaimin, ibid hlm 12
[6]
Muhaimin, ibid hlm 139
[7]
Muhaimin, ibid hlm 140
[8]
Muhaimin, ibid hlm 142
[9]
Muhaimin, ibid hlm 144
[10]
Muhaimin, ibid hlm 163
[11]
Muhaimin, ibid hlm 163
[12]
Abu Ahmadi, Pengantar Kurikulum, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2001), hlm. 29
[13]
Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta : Bumi Akasara,
2015) hlm 183
[14]
S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran. (Jakarta : Bumi Aksara, 2001) hlm 56
[15] Abuddin, Nata. Manajemen Pendidikan (Jakarta: Kencana 2007) hlm 175.
[16] Mahfud, khaeruddin. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jogjakarta: Nuansa Aksara
2007) hlm 43.
Dr. Abdullah Idi, M.Ed dalam bukunya Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik,
menambahkan 3 (tiga) pendekatan pengembangan kurikulum, yaitu:
E. Pendekatan Berorientasi pada Tujuan
Pendekatan ini menempatkan rumusan atau penempatan tujuan yang hendak dicapai
dalam posisi sentral, sebab tujuan adalah pemberi arah dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar.
Kelebihan pendekatan pengembangan kurikulum yang berorientasi pada tujuan adalah:
1. Tujuan yang ingin dicapai jelas bagi penyusun kurikulum.
2. Tujuan yang jelas akan memberikan arah yang jelas pula dalam menetapkan materi
pelajaran, metode, jenis kegiatan dan alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan.
3. Tujuan-tujuan yang jelas itu juga akan memberikan arah dalam mengadakan penilaian
terhadap hasil yang dicapai.
4. Hasil penelitian yang terarah itu akan membantu penyusun kurikulum di dalam
mengadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.[8]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendekatan adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat
dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis agar memperoleh
kurikulum yang lebih baik.
Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum. Dengan demikian, pendekatan pengembangan kurikulum
menunjuk pada titik tolak atau sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan
kurikulum.
Menurut Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A., ada 4 macam pendekatan dalam pengembangan
kurikulum, yakni pendekatan subjek akademis, pendekatan humanistis, pendekatan
teknologis dan pendekatan konstruksi sosial.
Kemudian oleh Dr. Abdullah Idi, M.Ed ditambahkan 3 pendekatan lagi, yaitu
pendekatan berorientasi pada tujuan, pendekatan dengan pola organisasi bahan dan
pendekatan akuntabilitas.
Menurut Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd membaginya menjadi 2 pendekatan yaitu,
pendekatan top down (administrative/dari atas ke bawah) dan pendekatan grass roots (dari
bawah ke atas).
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendekatan adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat
dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis agar memperoleh
kurikulum yang lebih baik.
Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum. Dengan demikian, pendekatan pengembangan kurikulum
menunjuk pada titik tolak atau sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan
kurikulum.
Menurut Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A., ada 4 macam pendekatan dalam pengembangan
kurikulum, yakni pendekatan subjek akademis, pendekatan humanistis, pendekatan
teknologis dan pendekatan konstruksi sosial.
Kemudian oleh Dr. Abdullah Idi, M.Ed ditambahkan 3 pendekatan lagi, yaitu
pendekatan berorientasi pada tujuan, pendekatan dengan pola organisasi bahan dan
pendekatan akuntabilitas.
Menurut Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd membaginya menjadi 2 pendekatan yaitu,
pendekatan top down (administrative/dari atas ke bawah) dan pendekatan grass roots (dari
bawah ke atas).
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud.Kurikulum 1978.1979.
Dalam teori kurikulum setidaknya ada dua pendekatan yang digunakan untuk
mengembangkan kurikulum, yaitu pendekatan administrasi (administrative approach) dan
pendekatan akar rumput (grassroots approach) penjelasannya sebagai berikut:
16
Pengembangan kurikulum dan teknologi pendidikan sebagai satu disiplin ilmu perlu
bahkan seharusnya mendapat perhatian secara khusus dan menempati kedudukan dan fungsi
sentral dalam sistem pendidikan, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan secara
multidimensional, sebagai berikut :
1. Kebijakan nasional dalam rangka pembangunan nasional berkenaan dengan sistem
pendidikan nasional.
2. Kurikulum menempati kedudukan sentral.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dengan kebutuhan
pembangunan dan memenuhi keperluan sistem pendidikan.
4. Kebutuhan, tuntutan, aspirasi masyarakat yang terus berubah.
5. Tuntutan profesionalisasi dan fungsionalisasi ketenagaan.
6. Upaya pembinaan disiplin ilmu.
19
Sesuai definisi tentang kurikulum tersebut diatas maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengembangan kurikulum pendidikan agama islam adalah :
9. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 mencoba mengurangi beban guru secara adminstratif yang kemudian guru
hanya akan terfokus pada proses pembelajaran. Kurikulum 2013 dirancang dengan
karakteristik sebagai berikut:
a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin
tahu, kreativitas, kerjasama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik
b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari dissekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar
c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan serta menerapkan dalam berbagai
situasi disekolah dan masyarakat
d. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam
kompetensi dasar mata pelajaran.