Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PENGGUNAAN SMARTPHONE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 TELUK KERAMAT

Ruziana,Imran, Izhar Salim


Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak
Email:ruziana040815@yahoo.com

Abstract
This study aims to determine whether or at least the influence of smartphone use on learning
outcomes. The variables of this research are independent variable (X) smartphone usage and
dependent variable (Y) learning result. The research method used is kuntitatif method by
using inferential statistics of influence study. Techniques used in data collection in the form
of indirect communication techniques and documentary study techniques, with data
collection tools in the form of questionnaires along with note sheets obtained from students
or samples totaling 56 oarang. The result of hypothesis testing proves that there is influence
but not significance between smartphone usage to learning result with r count 0,155 <t table
2,005. While the value of regression equation is Y = 74,496 + 0,020 X, indicating that
smartphone usage increase 1, hence learning result increase 0,020. The determinant value is
adjusted R ^ = 0,020 which means contribution of smartphone usage effect to learning result
equal to 1,8% which is in very low category and 98,2% determined by other factor which not
discussed in research.

Keywords: Analysis, Smartphone Usage, Student Sociology Learning Results

PENDAHULUAN pembelajaran tersebut untuk hal-hal negatif


Media berdasarkan asal katanya dari seperti siswa hanya bermain game, siswa
bahasa latin,”medium,yang bararti perantara. mencari jawaban saat ulangan menggunakan
Media dapat diartikan” sebagai perantara smartphone itu sama saja siswa curang, siswa
antara pengirim informasi yang berfungsi lupa dengan waktu belajar karena terlalu sering
sebagai sumber atau resources dan penerimaan menggunakan media smartphone, jika kurang
informasi atau receiver. Dalam proses belajar pengawasan orang tua dan guru siswa bisa saja
sosiologi, media berperan dalam proses membuka situs-situs yang dilarang.
penyampaian dan pengiriman pesan dan Peneliti tertarik meneliti masalah
informasi” (Benny,2017:15). penggunaan smartphone sebagai media
Smartphone (ponsel cerdas) “merupakan pembelajaran dalam mata pelajaran sosiologi
salah satu wujud realisasi ubuquitous ini karena juga diinspirasikan oleh peneliti
computing (ubicomp)di mana teknologi terdahulu oleh Dwi Niken Sari (dalam
tersebut memungkinkan proses komputasi Skripsinya 2016) berjudul “Pengaruh
dapat terintegrasi dengan berbagai aktifitas Penggunaan Smartphone dan Intensitas
keseharian manusia dengan jangkauannya yang Bermain Game Terhadap Hasil Belajar
tidak dibatasi dalam satu wilayah atau suatu Kognitif Siswa Kelas X pada mata pelajaran
scope area” (Jazi Eko Istiyanto, 2013:1). teknologi komunikasi dan informasi SMK
Penggunaan smartphone sebagai media Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016”.
pembelajaran dalam proses belajar siswa mata Dari hasil kesimpulan penelitian Dwi
pelajaran sosiologi dapat menimbulkan 2 Niken Sari mengemukakan
dampak yaitu dapat meningkatkan hasil belajar bahwa“penggunaan smartphone terhadap hasil
siswa dan juga dapat menurunnya hasil belajar belajar siswa kelas XSMK Negeri 1 Sukoharjo
siswa, tergantung pada siswa itu sendiri jika pada mata pelajaran teknologi komunikasi dan
siswa tersebut menggunakan smartphone informatika yaitu intensitas bermain game
sebagai media pembelajaran tersebut dengan memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap
hal-hal yang positif seperti mencari materi hasil belajar siswa dibandingkan variable
pembelajaran yang dibahas saat proses belajar penggunaan smartphone. Penggunaan
ataupun pembelajaran sosiologi yang dibahas smartphone memberikan sumbangan efektif
pada pertemuan selanjutnya, dan jika 8,42% dengan pengaruh yang positif,
penggunaan smartphone sebagai media sedangkan variable intensitas bermain game

1
memberikan sumbangan efektif 12,77% kemungkinan keterbatasan ilmu yang diperoleh
dengan pengaruh yang negatif”. dari guru, akan mengalami kesulitan disaat
Yang membedakan peneliti tersebut proses belajar sosiologi.
dengan peneliti sebelumnya, adalah “lokasi Tingginya hasil belajar yang diperoleh
peneliti, waktu peneliti, mata pelajaran, tahun siswa membuktikan bahwa semakin tinggi
ajaran dan peserta didik,guru,smartphone pembelajaran yang berlangsung disekolah
Persamaan terletak pada penggunaan karena hasil belajar siswa dapat dijadikan
smartphone dan hasil belajar”. sebagai salah satu tolak uku runtuk menilai
Menyadari bahwa penggunanaan apakah belajar pembelajaran kelas berhasil
smartphone sebagai media pembelajaran atau tidak.
cenderung memiliki pengaruh terhadap hasil Hasil belajar menurut Nana Sudjana
belajar seperti hasil penelitian terdahulu yang (2009:22) adalah “kemampuan-kemampuan
telah ada di atas peneliti tertarik melakukan yang dimiliki seseorang setelah ia menerima
penelitian di Sekolah SMA Negeri 1 Teluk pengalaman belajarnya”.
Keramat. Untuk mendukung keberhasilan belajar
Sebelum melakukan penelitian, peneliti maupun hasil belajar yang baik bagi siswa
melaksanakan prariset yakni wawancara pada antara lain adalah dengan meningkatkan
tanggal 15 dengan Ibu Uray Yuniarti sebagai kualitas proses belajar pembelajaran,
guru mata pelajaran sosiologi diperoleh sedangkan keberhasilan dan kegagalan belajar
informasi bahwa “Selama ini siswa biasanya ditandai dengan hasil belajar dan
diperbolehkan untuk membawa capaian belajar oleh siswa berupa nilai setelah
ponsel/smartphone, dan diperbolehkan untuk melakukan usaha belajar pembelajaran di
mempergunakan smartphone tersebut dalam kelas.
proses pembelajaran Sosiologi”. Hasil pengamatan peneliti hari senin, 15-
Hal ini mengakibatkan siswa leluasa 01-2018 diperoleh data hasil ulangan harian
untuk mendapatkan sumber belajar tidak hanya siswa kelas XI IIS semester ganjil tahun ajaran
dari buku dan guru saja. Sudah seharusnya di 2017/2018, dan informasi bahwa siswa masih
era modern sekarang, informasi pembelajaran mengalami kesulitan pada pelajaran sosiologi.
dan ilmu pengetahuan bisa diperoleh diakses Hal ini dapat dilihat pada tabel 1, rata-rata
melalui media smartphone yang terhubung nilai dan masih banyak siswa yang tidak
dengan internet. tuntas,dengan ketuntasan belajar yang
Siswa yang kurang sumber informasi ditetapkan sekolah Kriteria Pencapaian Materi
pembelajaran dan ilmu pengetahuan dan (KPM)adalah 75.
teknologi ditambah lagi dengan diduga
Tabel 1 Jumlah Siswa Tuntas dan Tidak Tuntas Dalam Mengikuti Ulangan Harian
Kelas Jumlah Siswa Siswa
siswa yang yang
tuntas tidak
tuntas
XI IIS 1 36 16 20
XI IIS 2 39 15 24
XI IIS 3 37 16 21
XI IIS 4 39 14 25
Jumlah 151 61 90

Alasan peneliti memilih kelas XI IIS dalam proses pembelajaran sosiologi yang dimulai
penelitian ini ada dua yaitu pertama karena duduk pada awal kelas X IIS.
kelas MIA tidak ada pelajaran sosiologi, Penggunaan smartphone sebagai media
sedangkan kelas XII IIS sudah mendakati tahap pembelajaran tidak semua guru
ujian nasional. Selanjutnya kelas X IIS tahap menggunakannya hanya guru-guru tertentu
penyesuain penggunaan smartphone sebagai yang menggunakan smartphone sebagai media
media pembelajaran. Untuk itu peneliti memilih pembelajaran dalam pembelajaran, salah
kelas XI IIS yang sudah terbiasa menggunakan satunya guru mata pelajaran sosiologi yang
smartphone sebagai media pembelajaran dalam menggunakan smartphone sebagai media

2
pembelajaran dalam proses pembelajaran sehingga proses belajar mengajar berlangsung
sosiologi. dengan baik.
Kedua, Peneliti ingin mengetahui Observasi ketiga peneliti pada hari rabu
penggunaan smartphone sebagai media tanggal 17 januari 2018 jam 10:15- 13.30 WIB,
pembelajaran yang baik dan berpikiran yang diperoleh bukti bahwa siswa pada saat proses
positif bagi semua kalangan sekolah sebagai pembelajaran sosiologi masih banyak yang
media belajar, sehingga akan memberikan kurang memperhatikan penjelasan guru di
dampak pada hasil yang meningkat. depan tentang materi sosiologi yang sedang
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti disampaikan, tidak ada mencatat, banyak siswa
lakukan dalam prariset pada jam mata pelajaran mengobrol dengan teman sebangku, pada saat
sosiologi yaitu sebagai berikut: Observasi guru bertanya tentang materi sosiologi banyak
pertama peneliti lakukan pada hari senin siswa tidak bisa menjawab pertanyaan dari
tanggal 15 januari 2018 pada pukul 08.35-11.45 guru, saat diskusi kelompok siswa terlihat tidak
WIB, observasi pertama ini bertujuan untuk sungguh-sungguh, dan kurangnya informasi
mengetahui bagaimana penggunaan smartphone yang diperoleh dari guru,
sebagai media pembelajaran di SMA Negeri 1 Hal ini menuntut guru untuk lebih kreatif
Teluk Keramat, untuk mengetahui hal tersebut dan inovatif dalam pelaksanaan proses belajar
peneliti bertanya dengan guru mata pelajaran mengajar pada mata pelajaran sosiologi.
sosiologi karena guru sosoiologi lah yang Strategi pembelajaran yang digunakan juga
mengetahui bagaimana penggunaan harus lebih baik dari pada sebelumnya, apalagi
Smartphone sebagai media pembelajaran saat dengan memanfaatkan perkembangan teknologi
pembelajaran sosiologi dilakukan. yang semakin canggih dalam proses
Dijelaskan oleh Ibu Uray Yuniarti di SMA pembelajaran sosiologi.
Negeri 1 Teluk Keramat adalah sebagai Oleh karena itu, peserta didik diiharapkan
berikut:“Pada proses belajar mengajar mata dapat menjadi aktif dalam proses pembelajaran
pelajaran Sosiologi di sekolah telah sosiologi karena peran guru mengalami
menggunakan smartphone yang sebagai media pergeseran dari satu-satunya sumber ilmu di
pembelajaran. Para siswa dapat menggunakan kelas menjadi fasilitator peserta didik.
smartphone yang dimilikinya. Hal tesebut Perkembangan teknologi yang semakin maju
dilakukan agar menarik minat peserta didik dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, peserta
sebagai motivasi mereka untuk semangat didik dan guru bisa memanfaatkan fasilitas
belajar. Kemudian dengan smartphone sebagai internet dalam menunjang efektifitas dan
media pembelajaran dapat mempermudah siswa efisiensi proses belajar dengan menggunakan
dalam memperoleh materi pelajaran yang smartphone sebagai media pemebelajaran
sedang berlangsung. Biasanya siswa mencari dalam proses belajar sosiologi.
materi pelajaran di google”. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik
Berdasarkan observasi kedua yang peniliti untuk melakukan penelitian tentang“Analisis
lakukan pada hari selasa tanggal 16 januari Penggunaan Smartphone sebagai Media
2018 jam 07:00-10.00 WIB, proses belajar Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa
mengajar yang dilakukan oleh guru sosiologi pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI IIS
terlihat menarik, dimana saat guru memberikan SMA Negeri 1 Teluk Keramat “.
materi pelajaran Beberapa siswa ada yang Masalah penelitian ini adalah “Mengapa
mencari materi di dalam buku paket sosiologi Penggunaan Smartphone sebagai Media
dan ada juga yang mencari di smartphone Pembelajaran Pengaruhnya Kecil Terhadap
sebagai media pembelajaran yang terhubung Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
dengan internet. Sosiologi Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Teluk
Tetapi ada beberapa siswa yang beralasan Keramat !“.
mencari materi melalui smartphone mereka Tujuan penelitian ini adalah “Mengetahui
tetapi kenyataannya mereka malah membuka sebagai
Penggunaan Smartphone Media
situs lain seperti facebook, BBM, mendengarkan Pembelajaran Pengaruhnya Kecil Terhadap
lagu, bermain game dan lain-lain. Disinilah Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
peran guru sangat diperlukan, disaat siswa Sosiologi Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Teluk
berusaha mencari materi sendiri, guru harus Keramat “.
mengawasi dan membimbing siswa-siswa agar Penelitian ini berguna baik dari segi
tetap mengerjakan tugas yang diberikan teoritis maupun dari segi praktis, terutama bagi
pihak yang berkepentingan tentang Analisis

3
Penggunaan Smartphone sebagai media meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa teknik pengambilan sampel pada umumnya
Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI IIS dilakukan secara random, pengumpulan data
SMA Negeri 1 Teluk Keramat. menggunakan instrument penelitian, analisa
Purwanto (2014: 54) hasil belajar adalah data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan
“hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.
sesuai dengan tujuan pendidikan, hasil belajar Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa
diukur untuk mengetahui pencapaian tujuan metode kuantitatif dengan menggunakan
pendidikan sehinggga hasil belajar harus sesuai statistik deskriptif adalah metode penelitian
dengan tujuan pendidikan”. yang akan menggambarkan keadaan siswa yang
Benyamin Bloom (dalam Sudjana,2009:37 akan diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan
) secara garis besar membagi macam hasil tujuan menggambarkan secara berurutan fakta
belajar dalam tiga ranah: (1) Ranah Kognitif. dan karakteristik siswa kelas XI IIS yang
(2) Ranah Afektif. (3) Ranah Psikomotorik. berjumlah 151 siswa.
Supardi (2012:24) Smartphone berasal dari Bentuk penelitian ini adalah studi
kata smart berarti pintar dan phone berarti hubungan (studi korelasi) “mengungkap bentuk
telepon.Smartphone adalah “peralatan mobile hubungan timbal balik antar variabel yang
atau handphone dalam menjalankan fitur-fitur diselidiki” (Nawawi 2012:79). Hubungan sebab
modern, seperti internet dengan cepat mengirim akibat menunjukkan ketergantungan variabel
data tanpa berhubungan fisik antara kedua alat yang satu terhadap variabel yang lain. Pada
(wireles), dapat menggunakan jaringan internet penelitian ini peneliti melihat hubungan antara
gratis (hotspot), memiliki fitur multimedia yang variabel yaitu variabel X (Penggunaan
banyak, memori yang semangkin besar,baik Smartphone) dan variabel Y (hasil belajar).
memori internet maupun memori eksternal”. (1) Populasi Menurut Sugiyono (2017:80),
Lebih lanjut Zaki (1999:83) bahwa,” populasi adalah “wilayah generalisasi yang
smartphone secara harfiah artinya telepon terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai
pintar, yakni telepon seluler yang memiliki kualitas dan karakterstik tertentu yang
kemampuan seperti PC walaupun terbatas”. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
Selain itu smartphone juga mendukung email kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi
dan organizer, fitur lainnya adalah adalah keseluruhan obyek yang akan diteliti.
kemampuannya untuk ditambah aplikasi- Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
apikasi baru”. siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Teluk
Supardi (2012:9-12) bahwa, sistem operasi Keramat yang terdiri dari 4 kelas. (2) Sampel
smartphoneyaitu sebagai berikut: (1) Sitem Menurut Arikunto (2014:174) sampel adalah
Operasi Android. (2) Sistem Operasi iOS “sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
(iPhone Operating System). Dinamakan penelitian sampel apabila kita
bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil
METODE penelitian sampel”.
Metode penelitian adalah cara yang Sampel dalam penelitian ini diambil
digunakan untuk mencapai tujuan yang menggunakan teknik sampling random
dikehendaki yaitu untuk memperoleh informasi sampling dimana dipilih dua kelas secara acak
yang jelas tentang masalah yang sedang diteliti. dari jumlah kelas anggota populasi dengan
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka syarat populasi harus normal dan homogeny.
dalam penelitian ini penulis menggunakan Menurut Arikunto (2014:177) teknik sampling
metode kuantitatif dengan menggunakan ini diberi nama demikian karena di dalam
statistik deskriptif atau inferensial karena pengambilan sampelnya, peneliti mencampur
peneliti ingin menyimpulkan hipotesis yang subjek-subjek di dalam pupulasi sehingga
telah dirumuskan terbukti atau tidak mengenai semua subjek dianggap sama.
“Analisis Penggunaan Smartphone sebagai Dari perhitungan diatas, maka ukuran
media pembelajaran Terhadap Hasil Belajar sampel minimal dalam penelitian ini adalah 56
Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI siswa yang terdiri dari 4 kelas yang dilakukan
IIS SMA Negeri 1 Teluk Keramat”. dengan cara sample random sampling yaitu
Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono dengan memberi nomor pada tiap populasi.
(2013:14), “metode kuantitatif dapat diartikan Kemudian sampel yang diinginkan ditarik
sebagai metode penelitian yang berlandaskan secara random, baik dengan cara undian atau
pada filsafat positivisme, digunakan untuk acak.

4
Dalam penelitian ini untuk memperoleh tidak langsung. (5) Teknik pengukuran. (6)
data yang mengunggkapkan masalah dalam Teknik studi documenter.
penelitian ini, maka penulis memilih teknik Dari keenam teknik diatas, penulis
pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan. menggunakan teknik sebagai berikut :
Menurut Hadari Nawawi (2012:100) dalam (1) Teknik komunikas tidak langsung yaitu
suatu penelitian terdapat cara atau teknik yang tehnik dengan mengadakan hubungan tidak
dapat ditempuh yaitu ada enam teknik langsung atau dengan alat perantara yaitu
(1) Teknik observasi langsung. (2) Teknik berupa angket yang ditujukan kepada siswa
observasi tidak langsung. (3) Teknik kelas XI IIS SMA Negeri 1 Teluk Keramat.
komunikasi langsung.(4) Teknik komunikasi
(2) Teknik study documenter yaitu teknik Ambawang pada hari selasa, tanggal 17-4-2018
pengumpulan data dengan mencari dan . Setelah itu peneliti melakukan perhitungan
mengumpulkan data yang ada hubungan dengan melalui program Miscrosoft Excel dengan
masalah yang akan diteliti melalui arsip, catatan realibily analizy pada kolom item total
dan dokumen. correlation guna mendapatkan validitas
Alat pengumpulan data dalam penelitian terhadap instrument.
ini adalah sebagai berikut: Angket Yaitu alat Pada awalnya terdapat 24 pertanyaan
pengumpulan data berupa sejumlah pertanyaan dalam instrument penelitian ini, hasil dari
tertulis dan dijawab secara tertulis pula oleh perhitungan sebuah instrument dibandingkan
siswa-siswi kelas XI IIS SMA Negri 1 Teluk. dengan r tabel pada signifikasi 0,05 dengan
Dan lembar catatan dalam penelitian ini adalah jumlah data (n)56, maka diperoleh r tabel
lembaran yang berkaitan dengan hal-hal yang sebesar 0,263. Sehingga apabila r hitung kurang
berhubungan dengan siswa yang didapat dari dari 0,263 maka instrument tersebut dinyatakan
arsip, berupa data yang bekaitan dengan tidak valid. (2) Uji Realiabilitas adalah
masalah yang diteliti . ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam
Menurut Arikunto “ instrumen penelitian menilai apa yang dinilainya. Sebelum uji
merupakan alat bantu yang dipilih dan di realibilitas ini dilakukan terlebih dahulu peneliti
gunakan oleh peneliti dalam melakukan melakukan uji validitas, semua instrument soal
kegiatannya untuk mengumpulkan data agar yang sudah dinyatakan valid baru kemudian
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan diuji realibilitasnya.
mudah”. Pada peneliti ini, instrument yang Uji realibilitas penilitian ini menggukan
peneliti gunakan adalah angket, yaitu berupa rumus alpha menurut Suhaimi Arikunto
sejumlah pertanyaan tertulis mengenai variabel (2014;239) sebagai berikut:
penggunaan smartphone sebagai media
pembelajaran dan hasil belajar sosiologi yang
ditunjukkan kepada responden, yaitu siswa (1)
kelas XI IIS SMA Negeri 1 Teluk Keramat. Keterangan
(1) Uji Validitas berkenaan dengan ketetapan reabilitas instrument
alat penilaiaan terhadap konsep yang dinilai banyaknya butir pertanyaann atau
sehingga betul-betul menilai apa yang harusnya banyaknya soal
dinilai. Dalam penlitian ini digunakan analisis
= jumlah variasns butir
butir untuk menguji validitas setiap butir, skor-
skor yang ada pada tiap butir kolerasi dengan = varians total
skor total. Rumus yang digunakan adalah uji Untuk memperoleh varians butir dicari
Kolerasi Product Moment dengan terlebih dahulu setiap butir, kemudian
menggunakan program Miscrosoft Excel. Uji dijumlahkan. Rumus yang digunakan mencari
validitas ini dimaksudkan untuk mengetahui varians adalah sebagai berikut :
valid atau tidaknya angket atau kusioner yang
akan digunakan untuk penelitian.
(2)
Uji validitas ini dimaksudkan untuk
Suharsimi Arikunto, 2014: 239
mengetahui valid atau tidaknya angket atau
Keterangan:
kusioner yang akan digunakn untuk penelitian.
Setelah melakukan konsultasi angket dan
persetujuan oleh guru, peneliti melakukan uji X = jumlah skor
coba soal sebanyak 24 item dan disebarkan N = jumlah responden
kepada 56 siswa kelas XI IIS SMAN 01

5
Teknik untuk menguji realibilitas dalam bebas (X) dengan variable terikat (Y).
penelitian ini adalah rumus alpha dipadukan Pengolahan jawaban kuisieoner dengan wujud
dengan rumus korelasi product moment, jika data kualitatif kemudian ditranspormasikan
sudah diperoleh, maka hasil perhitungan atau diubah menjadi data kuantitatif. Menurut
dimasukan dalam rumus alpha. Selanjutnya uji Sugiyono (2012: 137) bahwa :Untuk keperluan
realibilitas ini dilakukan dengn bantuan analisis kuantitatif.
program SPSS 23. Pengolahan data menggunakan kuantitatif
Uji realibilitas menggunakan batasan yang bersifat deskriptif analitik. Data yang
angka mencapai 0,6 untuk menentukan apakah diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil
instrument reliable atau tidak. Berdasarkan hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan
uji reliabilitas tersebut seluruh instrument yang disusun peneliti dilokasi penelitian, yaitu
sudah valid yaitu 20 item pernyataan melebihi penjabaran soal angket dan jawaban angket
batasan 0,6 maka seluruh instrument layak penelitian yang terdiri dari 20 item pertanyaan
digunakan untuk pengukuran dalam rangka dan jawaban dari 56 orang responden.
pengumpulan data. (1) Variable X (penggunaan smartphone)
Dari data yang diperoleh, skor terendah
HASIL DAN PEMBAHASAN adalah 55, sedangkan skor tertinggi adalah 91.
Hasil Apabila data tersusun kedalam tabel distribusi
Pengolahan dan analisis data dari angket frekuensi, maka akan terlihat seperti pada tabel
yang telah disebarkan akan dideskripsikan berikut ini :
untuk mengetahui pengaruh antara variable

Tabel 2 Frekuesi Penggunaan Smartphone Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Teluk Keramat Tahun
2018
No Rentang Frekuensi Persentase
Skor
1 55-64 11 19,6%
2 65-70 21 37,5%
3 71-76 14 25%
4 77-91 10 17,9%
∑ 56 100%
Sumber data olahan 2018
Berdasarkan Tabel 2 menunjukan bahwa yang didapat sebesar 69,8%. Berdasarkan
frekuensi perolehan skor terbanyak terdapat kategori persentase riduwan (2013) maka hasil
pada rentang 65-70 yaitu sebesar 37,5%. tersebut menunjukan bahwa penggunaan
Sedangkan skor terendahnya 77-91 yaitu smartphone siswa pada kelas XI IIS SMA
sebesar 17,9%. Adapun jumlah total skor yang Negeri 1 Teluk Keramat berada pada kategori
diperoleh pada variabel penggunaan tinggi. (2) Variable Y ( Hasil Belajar ) Data
smartphone adalah sebesar 3.909 dengan skor ketuntasan hasil belajar siswa ulangan harian
ideal yaitu 5.600, jika dihitung dengan pada mata pelajaran sosiologi kelas XI tahun
menggunakan rumus persentase, maka hasil ajaran 2018 SMA Negeri 1 Teluk Keramat.
siswa ulangan harian semester genap pada
Pembahasan mata pelajaran sosiologi kelas XI IIS Tahun
Pembahasan sub masalah 1 (Bagaimana Ajaran 2017/2018 SMA Negeri 1 Teluk
hasil belajar siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Keramat.
Teluk Keramat) Tabel data ketuntasan belajar
terlihat hasil belajar siswa kelas XI IIS pada pembelajaran oleh siswa kelas XI IIS pada
mata pelajaran sosiologi termasuk dalam mata pelajaran sosiologi SMA Negeri 1 Teluk
kategori tinggi dari total 56 siswa pada kelas Keramat)
XI IIS 36 siswa tuntas ( 64%) dan 20 siswa Berdasarkan jawaban responden terhadap
tidak tuntas (36%). Dimana ketuntasan variabel X (penggunaan smartphone siswa)
dikategorikan tinggi sedang kan yang tidak setelah dihitung menggunakan rumus
tuntas dalam kategori rendah dalam mata persentase maka penggunaan smartphone
pelajaran sosiologi. siswa di kelas XI SMA Negeri 1 Teluk
Pembahasan sub masalah 2 (Bagaimana Keramatberada dalam kategori tinggi yaitu
penggunaan smartphone sebagai media sebesar 69,8% . penggunaan smartphone ini
6
diukur melalui 5 indikator yaitu: Mencari Hal ini dapat diartikan bahwa ada
informasi sumber ajar mata pelajaran sosiologi variabel-variabel lain diluar variabel
sebesar 85,3%, menggunakan pencarian penggunaan smartphone sebagai media
Google (Browser) 54,3%, Sarana Komunikasi pembelejaran yang mempengaruhi hasil belajar
dalam pembelajaran mata pelajaran sosiologi siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas XII
67,3%, Sumber Informasi mata pelajaran IIS SMA Negeri 1 Teluk Keramat, dimana
sosiologi 66,6%, Memainkan game yang tidak peneliti tidak menelitinya lebih lanjut.
sesuai pembelajaran sosiologi 68,1%. Diduga hasil belajar dipengaruhi oleh
Pembahasan sub masalah 3 (Seberapa variabel lain diantaranya menurut Caroll (
besar pengaruh penggunaan smartphone dalam Sudjana, 2009:40) terdapat lima faktor
sebagai media pembelajaran terhadap hasil yang mempengaruhi hasil belajar siswa
belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi sebagai berikut:(1) bakat siswa, (2) waktu yang
kelas XI IIS SMA Negeri 1 Teluk Keramat) tersedia bagi siswa, (3) waktu yang diperlukan
Berdasarkan t hitung sebesar 0,155 guru untuk menjelaskan materi, (4) kualitas
menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh pengajaran, dan (5) kemampuan siswa.
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat Peneliti juga mendapatkan temuan bahwa
(Y). jika dibandingkan dengant tabel pada taraf ketika proses pembelajaran mata pelajaran
signifikasi 5% sebesar 2,005 maka t hitung < t sosiologi di kelas XI IIS SMA Negeri 1 Teluk
tabel (0,155< 2,005) sehingga Ha ditolak dan Keramat, penggunaan media pembelajaran
Ho diterima. Dengan perhitungan regresi linear smartphone tidak diawasi secara ketat oleh
sederhana diperoleh formula Y = 74,496 + guru mata pelajaran sosiologi.
0,020XYang berarti nilai konstanta adalah Hal ini dimungkinkan terjadi penyimpang
74,496 yaitu jika penggunaan smartphone dalam penggunaan media pembelajaran
bernila 0 (nol), maka hasil belajar (Y) bernilai smartphone oleh siswa tidak sesuai dengan
74,496. Nilai koefesien regresi variabel harapan guru mata pelajaran sosiologi seperti
penggunaan smartphone (X) yaitu 0,020yang semula ( tujuan mengggunkan media
berarti setiap peningkatan penggunaan pembelajaran smartphone).
smartphonesebesar 1, maka hasil belajar akan
meningkat sebesar 0,020. SIMPULAN DAN SARAN
Besarnya pengaruh antara penggunaan simpulan
smartphone terhadap hasil belajar siswa kelas Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
XI SMA Negeri 1 Teluk Keramat sebesar 1,8% data yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat
seperti yang ditujukan oleh nilai koefesien disimpulkan bahwa pengaruh penggunaan
determinassi sebesar 0,018,berdasarkan smartphoneterhadap hasil belajar kelas XI IIS
ketentuan yang diterapkan angka ini terletak SMA Negeri 1 Teluk Keramat adalah sebesar
antara 0%-19% dan termasuk dalam kategori 1,8%, dan masuk dalam kategori sangat
sangat rendah. Sedangkan sisanya sebesar rendah.
98,2% diduga kuat dipengaruhi oleh variabel Adapun kesimpulan berdasarkan sub
lain. sebagaimana menurut slameto (2010:54), masalah yang dapat diambil pada penelitian ini
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut :
digolongkan menjadi dua yaitu intern dan (1) Berdasarkan analisis deskriftif terbukti
faktor exstern. Faktor intern adalah faktor yang hasil belajar ulangan harian siswa kelas XI
ada dalam diri individu, sedangkan faktor terdapat siswa yang tuntas 36 (64%) dan 20
exstern adalah faktor yang ada diluar individu. siswa belum tuntas (36%). Jika dihitung
Diantaranya faktor intern, seperti kecerdasan dengan menggunakan rumus persentase, maka
gaya kognitif, sikap, dan bakat, yang dalam hal hasil yang didapat siswa sebesar 64%. Hasil
ini penelitian tidak dilanjutkan. tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Teluk
Diskusi Keramat pada mata pelajaran sosiologi berada
Berdasarkan hasil uji perhitungan statistik pada kategori tinggi. (2) Berdasarkan analisis
yang membuktikan bahwa penggunaan deskriptif terbukti untuk penggunaan
smartphone sebagai media pembelajaran smartphone siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1
ternyata tidak berpengaruh alias bisa diabaikan Teluk Keramat tergolong tinggi yaitu sebesar
koefisien diterminasi hanya sebesar 0,018 atau 69,8% .
1,8%. Penggunaan smartphone ini diukur
melalui 5 indikator yaitu:Mencari informasi

7
sumber ajar mata pelajaran sosiologi sebesar DAFTAR RUJUKAN
85,3%, menggunakan pencarian Google Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu
(Browser) 54,3%, Sarana Komunikasi dalam Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
pembelajaran mata pelajaran sosiologi 67,3%, Cipta.
Sumber Informasi mata pelajaran sosiologi Benny. (2017). Media Dan Teknologi Dalam
66,6%, Memainkan game yang tidak sesuai Pembelajaran. Jakarta: Kencana
pembelajaran sosiologi 68,1%. (3) Besarnya Dwi Niken Sari. (2016) . Pengaruh
pengaruh antara penggunaan smartphone Penggunaan Smartphone dan Intensitas
terhadap hasil belajar siswa kelas XI IIS SMA Bermain Game Terhadap Hasil Belajar
Negeri 1 Teluk Keramat sebesar 1,8%, seperti Kognitif Siswa Kelas X pada Mata
yang ditunjukan oleh nilai koefesien Pelajaran Teknologi Komunikasi dan
determinasi sebesar 0,018, berdasarkan Informasi SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun
kategori ketentuan yang ditetapkan angka Ajaran 2015/2016. Skripsi S1: Program
terletak antara 0%-19% termasuk kategori Studi Pendidikan Informatika dan
sangat rendah. Komputer Surakarta.
Sehingga dinyatakan tidak terdapat Istiyanto,Jazi Eko.(2013). Pemrograman
pengaruh variabel penggunaan smartphone Smartphone Menggunakan SDK Android
terhadap variabel terikat hasil belajar, jika dan Hacking Android.Yogyakarta: Graha
dibandingkan dengan t tabel pada taraf Ilmu.
signifikasi 5% sebesar 2,005 maka t hitung < t Nawawi, Hadari. (2012). Metode Penelitian
tabel (0,155< 2,005) sehingga Ha ditolak dan Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
Ho diterima. Disebabkan oleh penggunaan University Press.
media pembelajaran smartphone tidak diawasi Purwanto. (2014). Evaluasi Hasil Belajar.
secara ketat oleh guru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian hasil proses
Saran belajar mengajar. Bandung: PT.Remaja
Berdasarkan hasil penelitian yang Rosdakarya
menyimpulkan tidak ada pengaruh penggunaan Sugiyono. (2013) Metode Penelitian
smartphone terhadap hasil belajar, peneliti Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan
menyarankan kepada guru mata pelajaran Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta
sosiologi bahwa dalam pembelajaran sosiologi Supardi. (2012). Kiat Memiliki PC Tablet.
siswa kelas XI IIS tidak diharuskan Jakarta:PT Elek Media Komputindo.
menggunkan media pembelajaran smartphone Zaki,Ali.(1999). E.Life Style: Memanfaatkan
di SMA Negeri 1 Teluk Keramat Beragam Teknologi Digital. Jakarta:
Penerbit Salemba Infotek.

Anda mungkin juga menyukai