Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO

VISUAL DAN MINAT SISWA PADA PELAJARAN EKONOMI


DI SMAN 1 TEMPULING KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

SINOPSIS

Oleh:

DZIKRI ABRAR
NIM. 11910613879

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2023
A. Latar Belakang

Peran guru sebagai pendidik adalah mentransmisikan pengetahuan

kepada siswa; dalam hal ini guru akan memfasilitasi proses belajar mengajar

dengan menumbuhkan kegiatan belajar yang menyenangkan, memilih materi

yang akan dipelajari, cara penyajiannya, media apa yang digunakan, dan nilai

akhir siswa. Seorang instruktur harus bisa membuat siswa menguasai apa yang

dia ajarkan kepada mereka dari pekerjaan ini.

Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran ekonomi yang diajarkan

di kelas kurang baik karena guru lebih mendominasi pembelajaran daripada

siswa, dan komunikasi pembelajaran hanya satu arah, dimana hanya ada

komunikasi dari guru ke siswa dan tidak ada timbal balik. Oleh karena itu,

pada saat pembelajaran berlangsung siswa mudah bosan sehingga membuat

mereka keluar masuk kelas kurang semangat dan mengganggu teman-

temannya yang sedang belajar. Tampaknya ada kelangkaan semangat siswa

dalam belajar tentang ekonomi, dan ini harus dibenahi. Guru harus dapat

membuat siswa merasa nyaman di dalam kelas sehingga mereka senang

datang ke kelas dan memusatkan perhatiannya dalam arti menjaga pikiran

mereka pada informasi yang diberikan atau diajarkan karena hal ini akan

membantu siswa memahami dan mengasimilasi pelajaran. lebih penuh.

Minat mencakup emosi yang menyenangkan dan fokus. Ranah

emosional mencakup minat, yang mungkin berdampak pada hasil akhir yang

mungkin dicapai siswa. Diperlukan suatu strategi atau pendekatan pengajaran

yang dapat menarik minat siswa, salah satunya adalah penggunaan media
pembelajaran. Minat adalah rasa kecondongan hati terhadap sesuatu atau

tindakan tanpa ada yang menyuruhnya. Apabila proses pembelajaran masih

belum berkembang secara maksimal, guru dapat menggunakan media audio

visual yang diproyeksikan menggunakan infocus atau LCD proyektor sebagai

sumber belajar. Sebuah LCD atau proyektor infocus dapat digunakan untuk

memproyeksikan konten audio-visual untuk melibatkan siswa, membuatnya

lebih mudah untuk melakukan pelajaran, dan meningkatkan antusiasme

mereka dalam belajar.

Menurut Febliza & Afdal, penggunaan media audio visual adalah

metode pembelajaran yang menggabungkan penggunaan indera penglihatan

dan pendengaran selama proses penyerapan informasi. 1 Slameto mengatakan

bahwa minat mengacu pada rasa suka dan rasa keterhubungan terhadap

sesuatu atau suatu kegiatan tanpa diharuskan untuk melakukannya. Pengakuan

akan hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri sendiri pada

dasarnya adalah minat. Minat meningkat dengan kekuatan atau kedekatan

hubungan.2

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi dan informasi saat ini,

kontrol guru kelas terhadap proses pembelajaran tidak lagi mutlak. Di mana

saja dan kapan saja, siswa dapat belajar. Bergantung pada minat dan metode

pembelajaran yang mereka sukai, siswa dapat mempelajari apa saja. Sanjaya

berpendapat bahwa agar proses pembelajaran berhasil dan efisien, seorang

1
Asyti Febliza dan Afdal Zul, Statistik Dasar Penelitian Pendidikan, (Pekanbaru: Adefa
Grafika, 2015), 50.
2
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2010), 180.
perancang pembelajaran harus mampu merancang pembelajaran dengan

menggunakan berbagai media dan bahan pembelajaran yang bermanfaat.3

Dalam upaya untuk memenuhi tujuan pendidikan yang diantisipasi,

guru setidaknya dapat menggunakan alat yang terjangkau dan efektif yang,

meskipun lugas dan sederhana, diperlukan. Selain dapat menggunakan alat-

alat yang sudah tersedia, guru juga harus belajar bagaimana membuat materi

pendidikan yang dapat digunakan jika tidak ada bahan yang ada.4

Menurut penelitian awal penulis, sebagian besar guru ekonomi di SMA

Negeri 1 Tempuling sudah terbiasa dengan penggunaan media dalam proses

pembelajaran. Guru-guru ini biasanya bergelar sarjana (S1) di bidang

pendidikan. Mereka telah mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana

menggunakan media pembelajaran, sehingga untuk berbicara. Sekolah negeri

yang paling diunggulkan di kabupaten ini adalah SMAN 1 Tempuling.

Namun, meskipun guru menggunakan LCD proyektor atau media

Infokus selama pembelajaran, akan tetapi kurang menarik minat siswa dalam

belajar. Akhirnya, setelah mencermati, penulis menemukan beberapa gejala,

seperti: (1) Siswa jarang menggunakan materi audio visual dalam

pembelajarannya, padahal sekolah telah menyediakan materi tersebut; (2)

Sebagian siswa masih belum memahami cara belajar menggunakan materi

audio visual; dan (3) guru sudah menggunakan media dalam pembelajarannya

namun masih membosankan dan kurang kreatif dalam melibatkan siswa dalam

proses pembelajaran.
3
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2010),
197-198.
4
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), 2.
Berdasarkan gejala-gejala tersebut, penulis mencoba alternatif

pembelajaran lain yaitu dengan mennggunakan media audio visual yang

diproyeksikan dengan infokus atau LCD proyektor untuk menarik minat

siswa.

Dari uraian latar belakang diatas maka disini akan diadakan penelitian

dengan judul “Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual

Dan Minat Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Di SMAN 1 Tempuling

Kabupaten Indragiri Hilir”.

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana media pembelajaran Ekonomi di SMAN 1 Tempuling?

2. Bagaimana minat siswa pada pembelajaran mata pelajaran ekonomi di

SMAN 1 Tempuling?

3. Bagaimana Latar belakang guru pelajaran ekonomi di SMAN 1

Tempuling?

4. Bagaimana pengetahuan guru tentang media pembelajaran audio visual di

SMAN 1 Tempuling?

5. Apakah ada hubungan penggunaan media pembelajaran audio visual dan

minat siswa pada pelajaran ekonomi di SMAN 1 Tempuling?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti perlu membatasi dan

memfokuskan masalah penelitian pada hubungan penggunaan media


pembelajaran audio visual dan minat siswa pada pelajaran ekonomi di SMAN

1 Tempuling.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini yaitu apakah ada hubungan

penggunaan media pembelajaran audio visual dan minat siswa pada pelajaran

ekonomi di SMAN 1 Tempuling.

E. Metode Penelitian

Penelitian korelasi merupakan metodologi yang digunakan dalam

penelitian ini. Studi korelasi semacam ini adalah salah satu yang berusaha

memahami hubungan atau efek antara dua variabel. 5 Oleh karena itu,

penelitian korelasi ini sangat cocok untuk menganalisis hubungan penggunaan

media pembelajaran audio visual dan minat siswa.

SMAN 1 Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir akan menjadi lokasi

penelitian. Karena letaknya yang dekat dan mudah dijangkau peneliti, peneliti

memilih lokasi ini untuk penelitiannya. Subjek penelitian adalah siswa kelas

XI SMAN 1 Tempuling yang bertujuan untuk mengetahui hubungan minat

siswa terhadap ekonomi dengan penggunaan media pembelajaran audio

visual. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui hubungan antara penggunaan

bahan ajar audio visual dengan minat belajar ekonomi siswa SMAN 1

Tempuling.

5
Rizal Dairi, Metodologi Penelitian Berbasis Kompetensi, (Pekanbaru: UIR Press, 2013),
30.
F. Rencana Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Yang terdiri dari latar belakang, Penegasan Istilah, Identifikasi

Masalah, Batasan Masalah, Rumus Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian.

BAB II : KERANGKA TEORITIS

Bab ini berisikan Landasan Teori serta Kajian yang relevan.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam Bab ini berisikan jenis penelitian, Sumber Data

Penelitian, Informan Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan

Teknik Analisis Data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Bab ini berisikan hasil penelitian dan analisis.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Dairi, Rizal. (2013). Metodologi Penelitian Berbasis Kompetensi. Pekanbaru: UIR


Press.

Febliza, Asyti dan Afdal Zul. (2015). Statistik Dasar Penelitian Pendidikan.
Pekanbaru: Adefa Grafika.

Sanjaya, Wina. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:


Kencana.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai