OLEH
WAHLUL NASRULLOH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang umum
digunakan adalah air. Untuk menyatakan banyaknya zat terlarut dan pelarut,dikenal
adalah konsentrasi. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya
sedikit,sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah yang banyak.
Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu disebut
larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh, larutan tidak jenuh kadang-kadang
dijumpai suatu keadaan dengan zat terlarut dalam larutan lebih banyak daripada zat
terlarut yang seharusnya dapat melarut pada temperatur tersebut. Larutan yang
demikian disebut larutan lewat jenuh.
Pada larutan asam dan basa pekat, pada labelnya tidak diberikan informasi mengenai
konsentrasi larutan tersebut, tetapi hanya diberikan beberapa informasi penting
seperti massa molekul relatif (Mr)(g/mol), konsentrasi dalam satuan persen(b/b) dan
massa jenis (Kg/L). Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh
dalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut kelarutan.
Kelarutan suatu zat bergantung pada sifat zat itu, molekul pelarut, temperatur,dan
tekanan. Meskipun larutan dapat mengandung banyak komponen, tetapi pada
kesempatan ini hanya dibahan larutan yang mengandung dua komponen, tetapi yaitu
larutan biner. Komponen dari larutan biner yaitu zat terlarut dan pelarut
Normalitas adalah satuan konsentrasi yang sudah dapat memperhitungkan kation
ataupun anion yang dikandung sebuah larutan. Normalitas juga didefinisikan dengan
banyaknya zat dalam gram ekuivalen dalam 1 liter larutan. Secara sederhana gram
ekuivalen iyalah jumlah gram zat untuk mendapat satu muatan.
Persen bobot adalah bobot zat terlarut dalam suatu larutan yang dinyatakan dalam
persen. Persen volume adalah volume zat terlarut dalam suatu larutan yang dintakan
dalam persen volume.Dalam praktikum ini kita belajar menghitung normalitas, persen
bobot, persen volume dari materi yang diberikan.
1.2 TUJUAN
1. Dapat melakukan perhitungan untuk menetapkan konsentrasi
(molaritas,normalitas,molalitas,persen bobot,dan persen volume) suatu
larutan yang akan digunakan untuk percobaan di laboratorium.
2. Dapat mempraktikan cara pembuatan larutan kimia tertentu yang
diinginkan
BAB II
1. Laptop/Ponsel
2. Buku
3. Alat Tulis
4. Paket Data
5. Vidio Praktikum
2.2 METODE
3.1 HASIL
1. Sebanyak 19,6 gram H 2 SO4 dilarutkan dalam air sehingga volume larutan
menjadi 250 mL. Rapat massa larutan adalah 1.960 gram/liter. Berat molekul
H 2 SO4 = 98. Tentukan:
Kemolaran larutan
Kemolalan larutan
Jawab :
m 1000
M = ×
Mr V
19,6 1000
= ×
98 250
= 0,8 M
1960 gram
Berat larutan = 250 mL ×
1000mL
= 490 gram
( H 2 O ) = 490 – 19,6
= 470,4 gram
m 1000
m = ×
Mr p
19,6 1000
= ×
98 470,4
= 0,425 m
2. Molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 0,6 gram urea (CO( NH 2 ¿2 )
dalam 100 gram air adalah . . . molal. ( M r urea = 60 g/mol )
Jawab :
m 1000
m = ×
Mr p
0,6 1000
= ×
60 100
m = 0,1
Jawab :
m 1000
m= ×
Mr p
6 1000
= ×
60 200
m = 0,5
4. Sebanyak 5 gram NaOH dilarutkan dalam air sehingga volume larutan dalam
air menjadi 100 mL. Tentukan molaritas larutan
Jawab :
m 1000
m= ×
Mr p
5 1000
= ×
40 100
m = 1,25
Dik : v zat terlarut 0,415 HCl 37 %, Mr HCl 36,5 gram/mol, L larutan 50 ml
Dit : Berapa Normalitas HCl?
Jawab :
molekivalenzatterlarut (EK )
N=
Llarutan
Ek = gram zat terlarut/BE
Mr 36,5
BE = = = 36,5
n 1
Ek = 0,15355/36,5 = 0,0042
EK 0,0042
N= = = 0,08
Llarutan 0 , 05
BAB IV
KESIMPULAN
m 1000
Molaritas M = ×
Mr V
m 1000
Molalitas m = ×
Mr p
molekivalenzatterlarut (EK )
Normalitas N=
Llarutan
gramzatterlarut
Persen bobot % bobot = × 100 %
mllarutan
zatterlarut
Persen volume % volume = × 100 %
pelarut
Jika diketahui v= 100ml = 0,1 L
m= 0,1
Mr NaCl = Ar Na + Ar Cl = 23 + 35,5 = 58,5
Ditanya = gr = ?
gram zat terlarut
m NaCl = Mr larutan
L larutan
gr
0,1 = 58,5
0,1 L
gr
0,01 = = gr = 0,01 × 58,5
58,5
= 0,585
DAFTAR PUSTAKA