Menginformasikan dan memberi nasihat kepada Dewan Komisaris dan Direksi tentang
segala perubahan hukum / peraturan untuk memastikan kepatuhan terhadap Undang-
Undang Pasar Modal Indonesia dan peraturan pelaksanaannya.
Memastikan pengungkapan informasi material perusahaan kepada publik, termasuk
menyediakan informasi tersebut di situs web perusahaan.
Memastikan penyampaian laporan perusahaan ke OJK tepat waktu.
Mempersiapkan, mengatur, dan mendokumentasikan RUPS serta semua rapat Dewan
Komisaris dan Direksi.
Memfasilitasi program pelantikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru
terpilih.
Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi perusahaan, kecuali jika undang-
undang dan peraturan yang berlaku mengharuskan hal tersebut diungkapkan.
Menyiapkan laporan berkala tentang pelaksanaan korporasi, fungsi sekretaris kepada
Direksi, dan memberikan tembusan kepada Dewan Komisaris minimal setahun sekali. Ini
harus mencakup rincian setiap program pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh
sekretaris perusahaan, untuk dimasukkan dalam laporan tahunan perusahaan.
Bertindak sebagai penghubung antara perusahaan dengan pemegang saham dan
pemangku kepentingan.
Praktik terbaik internasional menyarankan bahwa AoA perusahaan atau dokumen internal
lainnya harus menjelaskan kewenangan sekretaris perusahaan secara rinci dan menetapkan
persyaratan untuk semua badan pengatur untuk membantu sekretaris perusahaan dalam
melaksanakan tugasnya. Berikut gambaran kewenangan sekretaris perusahaan:
Gambar 18
Sekretaris perusahaan mencakup kerjasama aktif dengan pihak eksternal (seperti broker, dealer,
dan bank) yang diberi kewenangan untuk merealisasikan kegiatan tersebut. Sekretaris
perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pemegang saham minoritas untuk memberi tahu
mereka tentang hak-hak mereka dalam konteks pengambilalihan. Sekretaris perusahaan juga
membantu menyelesaikan konflik perusahaan. Konflik perusahaan dapat timbul antara Dewan
Komisaris, Direksi, dan pemegang saham perusahaan. Jika demikian, sekretaris perusahaan harus
bertanggung jawab sebagai penghubung antara pihak yang berkonflik. Sekretaris perusahaan
juga harus memberi tahu presiden komisaris dan / atau presiden direktur tentang setiap konflik
yang ada atau potensi konflik sehingga ini dapat ditangani dengan tepat. Efektivitas perusahaan
dalam mencegah dan menyelesaikan konflik bergantung pada kapasitasnya untuk menanggapi
keluhan yang sah. Sekretaris perusahaan harus mendaftarkan pertanyaan, surat, dan tuntutan
yang diajukan oleh pemegang saham, dan meninjau, mencatat, dan mengirimkannya ke badan
pengatur yang memiliki kewenangan untuk menyelesaikan konflik. Sekretaris perusahaan juga
perlu secara berkala menindaklanjuti status pengaduan untuk memastikan pengaduan ditangani
sepenuhnya, dan diselesaikan atau ditolak sebagaimana mestinya.
Sesuai dengan CG Code, Sekretaris Perusahaan berperan penting dalam memberikan informasi
kepada Dewan Komisaris dan Direksi secara tepat waktu, teratur, dan lengkap untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Informasi tersebut biasanya
mencakup:
8.2 Kualifikasi
Saat memilih sekretaris perusahaan, Direksi harus menggunakan berbagai sumber untuk
menentukan persyaratan umum dan kriteria khusus yang akan digunakan dalam mengevaluasi
kandidat untuk posisi tersebut, seperti CG Code, peraturan terkait, AoA, dan peraturan internal.
Yang penting, sekretaris perusahaan juga haruslah orang dengan reputasi yang sempurna.
Perusahaan harus menghindari penunjukan individu dengan catatan kriminal atau yang telah
terkait dengan pelanggaran administratif yang signifikan. Praktik terbaik merekomendasikan
agar posisi ini diisi oleh karyawan yang berdedikasi dalam kapasitas penuh waktu. Perusahaan
besar mungkin merasa perlu untuk mendirikan kantor sekretaris perusahaan, yang dikelola oleh
beberapa pejabat. Penempatan staf tambahan mungkin berguna untuk perusahaan dengan jumlah
direktur, komisaris, dan pemegang saham yang besar. Jika perusahaan memutuskan untuk
mendirikan kantor sekretaris perusahaan, perusahaan mungkin ingin menentukan tanggung
jawab kantor tersebut dalam peraturan internal perusahaan atau dokumen lainnya. Di perusahaan
yang lebih kecil, penasihat hukum atau orang yang memegang posisi serupa dapat menjalankan
tugas sekretaris perusahaan. Namun, sekretaris perusahaan harus menyediakan waktu yang
cukup untuk tugasnya. Jabatan harus dibagikan hanya jika hal ini tidak menghalangi sekretaris
perusahaan untuk melaksanakan tugasnya secara efektif. OJK juga mengizinkan anggota Direksi
dari suatu perusahaan publik untuk merangkap jabatan sekretaris perusahaan.
Di Indonesia, OJK menetapkan persyaratan minimal sekretaris perusahaan yang berlaku bagi
perusahaan publik. OJK mewajibkan sekretaris perusahaan untuk:
Selain itu, sekretaris perusahaan tidak boleh memegang posisi apapun di perusahaan publik
lainnya. Agar dapat selalu bertindak untuk kepentingan terbaik perusahaan, sekretaris perusahaan
harus dilindungi dari pengaruh yang tidak semestinya dari manajemen dan pihak lain. Sekretaris
perusahaan harus bertanggung jawab dan dikendalikan oleh Direksi.
Gambar 19 mengilustrasikan kualifikasi inti yang diperlukan untuk menjalankan peran sekretaris
perusahaan secara efektif.
Informasi ini dapat dilengkapi dengan referensi pribadi dan wawancara dengan anggota Direksi
atau Dewan Komisaris, karena hubungan yang baik antara direksi, komisaris, dan sekretaris
perusahaan sangat penting dalam menjaga hubungan kerja yang efektif. Sekretaris Perusahaan
harus segera memberi tahu Direksi jika ada perubahan keadaan yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk menjalankan peran tersebut.