Materi ini merupakan hasil rangkuman dari semua materi yang ada
xxxxx xxx
xxxxx xxx
1.2 Perekaman Transaksi (SUK)
• SLIP Uang Keluar (SUK)
• Slip uang keluar, juga dikenal sebagai bukti pengeluaran atau bukti kas
keluar, adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat atau
mendokumentasikan pengeluaran uang tunai atau instrumen
pembayaran lainnya dari suatu entitas.
• Posisi Kas mutlak di Kredit
Nama Akun Noper Debet Kredit
xxxxx X xxx
xxxxx x xxx
KAS 1 xxx
1.3 Perekaman Transaksi (SM)
• Yang harus kita perhatikan adalah saldo normal dari setiap
perkiranan-perkiraan yang digolongkan dari perkiraan debet dan
kredit, jika perkiraan
2. Pencatatan Transaksi
• JURNAL UMUM
• Pada tahap ini, berlangsung proses Penjurnalan Umum. Dalam tahapan ini,
dilakukan pengumpulan catatan transaksi dari slip uang masuk, slip uang
keluar, dan slip memo atau transaksi non tunai. Semua transaksi ini
digabungkan dalam jurnal umum guna memeriksa integritas proses
perekaman transaksi uang keluar, uang masuk, dan transaksi non tunai.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan apakah pencatatan telah
dilakukan dengan benar dan untuk memeriksa apakah terdapat
ketidaksesuaian atau ketidakseimbangan dalam semua transaksi tersebut.
• Koposisi perhitungan Jurnal Umum
Transaksi Tunai = SUM 01 + SUM 02 + SUM 03 + SUK 01 + SUM 02 + SUK 03
2. Proses tutup buku dan ketentuannya
1. Slip Memo penutup
pada slip memo penutup terdapat dua slip, slip memo pertama beriisi perkiraan-perkiraan Pendapatan yang di
debetkan dengan lawan perkiraan SHU dikreditkan dan pada slip memo penutup kedua berisi perkiraan-perkiraan Biaya
atau beban di Kreditkan dengan lawan perkiraannya adalah SHU didebetkan
2. Jurnal Penutup
merupakan hasil rekapan dari slip memo penutup berisi perkiraan-perkiraan pendapatan yang di debetkan
dengan lawan perkirann shu diposisikan kredit dan perkiraan-perkiraan beban yang dikreditkan dengan lawan perkiran
SHU berada di posisi debet.
3. Buku Besar
pada tahap proses ini untuk semua perkiraan-perkiraan dari hasil rekapan jurnal penutup untuk perkiraan-
perkiraan Pendapatan dan Beban di nihilkan
4. Neraca Saldo
pada naraca saldo berisi perkiraan-perkiraan rill yang meliputi perkiraan asset, kewajiban dan ekuitas SHU,
dan SHU tahun berjalan beruba menjadi SHU Tahun lalu
5. Neraca Awal
pada necara awal berisi lajur aktiva dan pasiva termasuk SHU tahun lalu, tujuan neraca awal adalah saldo
akhir untuk menjadi saldo awal di tahun berikutnya
1. Slip Memo Penutup:
Slip memo penutup berisi dua slip. Slip memo pertama berisi perkiraan-
perkiraan Pendapatan yang didebitkan dengan lawan perkiraan SHU
dikreditkan, dan pada slip memo penutup kedua berisi perkiraan-perkiraan
Biaya atau Beban yang dikreditkan dengan lawan perkiraan SHU didebetkan.
Penjelasan:
Slip Memo Penutup adalah dokumen akuntansi yang berisi ringkasan
transaksi pendapatan dan biaya selama periode tertentu. Dalam slip memo
penutup, terdapat dua slip yang memuat informasi tentang pendapatan yang
didebitkan dan biaya yang dikreditkan serta kebalikannya, yaitu pendapatan
yang dikreditkan dan biaya yang didebitkan. Slip memo penutup membantu
menyusun jurnal penutup dan melakukan penyesuaian untuk mencatat
pendapatan dan biaya secara akurat dalam laporan keuangan.
2. Jurnal Penutup:
Perkiraan-perkiraan pendapatan yang didebitkan dengan lawan perkiraan
SHU diposisikan sebagai kredit, dan perkiraan-perkiraan beban yang
dikreditkan dengan lawan perkiraan SHU berada di posisi debet.
Penjelasan:
• Jurnal Penutup adalah proses akuntansi yang dilakukan pada akhir periode
pelaporan untuk menutup akun-akun pendapatan dan biaya sehingga saldo
akhirnya menjadi nol. Jurnal penutup juga mencatat saldo laba atau rugi
dalam akun ekuitas pemilik. Dalam jurnal penutup, pendapatan yang sudah
diakui selama periode didebitkan dan biaya yang sudah diakui dikreditkan.
Hal ini dilakukan untuk memindahkan saldo-saldo tersebut ke dalam akun
laba atau rugi.
3. Buku Besar:
• Pada tahap proses ini, semua perkiraan-perkiraan dari hasil rekapan
jurnal penutup untuk perkiraan-perkiraan Pendapatan dan Beban
dihapuskan (dininilai).
• Penjelasan:
• Buku Besar adalah catatan akuntansi yang berisi daftar lengkap dari
seluruh akun-akun yang digunakan dalam sistem akuntansi suatu
perusahaan. Dalam tahap ini, setelah jurnal penutup dilakukan, saldo
akun-akun pendapatan dan biaya akan dihapuskan atau dinilai
kembali menjadi nol. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan buku
besar untuk periode berikutnya tanpa adanya saldo-saldo tertinggal
dari periode sebelumnya.
4. Neraca Saldo:
Neraca saldo berisi perkiraan-perkiraan riil yang meliputi perkiraan aset,
kewajiban dan ekuitas SHU, dan SHU tahun berjalan berubah menjadi SHU
Tahun lalu.
Penjelasan:
Neraca Saldo adalah laporan akuntansi yang memuat daftar saldo akun-akun
dalam buku besar pada akhir periode pelaporan. Dalam neraca saldo, akun-
akun yang terdaftar biasanya dikelompokkan berdasarkan jenisnya, seperti
aset, kewajiban, dan ekuitas. Setelah jurnal penutup dilakukan, saldo akun-
akun yang tercatat akan ditransfer ke dalam neraca saldo sebagai saldo awal
untuk periode berikutnya. Saldo laba atau rugi dari periode sebelumnya juga
akan disertakan dalam neraca saldo sebagai SHU Tahun Lalu.
5. Neraca Awal:
Neraca Awal berisi lajur aktiva dan pasiva termasuk SHU tahun lalu. Tujuan
neraca awal adalah saldo akhir untuk menjadi saldo awal di tahun
berikutnya.
Penjelasan:
Neraca Awal adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan
suatu perusahaan pada awal periode akuntansi baru. Neraca awal disusun
berdasarkan saldo-saldo akun-akun dalam neraca saldo dari periode
sebelumnya. Neraca awal mencatat aktiva dan pasiva perusahaan, termasuk
saldo SHU Tahun Lalu (Saldo Hasil Usaha dari Tahun Sebelumnya). Saldo awal
dari neraca awal menjadi titik awal untuk mencatat transaksi baru dan
peristiwa keuangan dalam buku besar selama periode berikutnya.
3. Dua jenis transaksi
Keterangan:
• Bunga Tahunan: Persentase bunga tahunan yang diberikan pada
simpanan.
• Jumlah Hari Endap: Jumlah hari simpanan tetap dalam periode
tertentu (misalnya, dalam setahun dan harian).
• Simpanan Seluruhnya atau Saldo: Jumlah total uang yang disimpan
pada akun selama periode tertentu.
9. Ketentuan Hari endap berkaitan dengan
setor dan tarik
• Ketentuan Setor
• Saldo sebelum dihitung hari endap dengan tanggal terjadi setoran baru
• Ketentuan Tarik
• Saldo sebelumnya dihitung hari endapnya sampai dengan tanggal terjadi
10. Rumus Perhitungan Bunga Simapan,
Sipendik
Catatan :
Karena Sikap menghitung masa endapnya bulanan maka jumlah hari sebulan
adalah 30 hari, jumlah hari dalam setahun 360. jumlah simpanan bulan sebelumnya
bunga skipak masuk ke sibusida
Bunga Sikap
Perhitungan bunga sikap dilakukan dengan masa endapnya setiap jatuh tempo bulanan. Sebagai
contoh, jika kita melakukan setoran pada tanggal 12 Januari, maka jatuh temponya akan jatuh pada
tanggal 12 Februari. Dalam perhitungannya, bunga sikap berdasarkan jatuh tempo bulanan dianggap
setiap bulan memiliki 30 hari. Setelah mencapai jatuh tempo, Bunga Sikap akan dialihkan ke Sibusida,
dan Sibusida dialihkan ke Sibuhar dan Solidaritas Duka atau Sibuhar ADA.
14. Ketentuan Pengalihan Bunga Simpanan
Anggota
Membukukan bunga sibuhar
Bunga Sibuhar pada sibuhar
Membukukan Bunga Sipendik
Bunga Sipendik pada sipendik
Membukukan Bunga Sisuka
Bunga Sisuka pada sibuhar
Membukukan bunga Sikap
Bunga Sikap pada Sibusida
Membukukan Sibusida
Sibuda pada Sibuhar dan Sibuhar ADA
15. Penjurnalan transaksi kas, transaksi non kas
(ketentuan bertambah dan berkurang)
no Uraian Debet Kredit Jenis
9.
10.
No Uraian Debet Kredit Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14.
15.
Transaksi non kas
16. Rumus Penyusutan
Harga Perolehan – Nilai Sisa atau Nilai residu
Masa manfaat atau umur ekonomis
Mengapa nilai barang(bangunan, inventaris, kendaraan) dalam akuntansi tidak boleh habis setelah
penyusutan?
Hal ini karena meskipun nilai barang berkurang, barang tersebut masih memiliki nilai fisik atau nilai
guna, dan dalam akuntansi, kita mengakui nilai sisa tersebut sebagai 1 rupiah atau nilai tersisa karena
penyusutan tidak diizinkan mencapai nol
Kenapa tanah tidak mengalami penyusutan dan di akumulasi penyusutan Tanah dan konstruksi dalam
pengerjaan tidak dilakukan penyusutan aset karena dipersepsikan nilainya akan selalu naik, sehingga
tidak relevan apabila dilakukan penyusutan aset setiap periode.
17. Rumus perhitungan penyusutan perbulan
• Peny. Bulanan =
1/12 x % penyusutan pertahun x harga perolehan
%penyusutan pertahun -> (100% / 4 Tahun(masa manfaat))
• Peny. Tahunan =
12/12 x % Penyusuan perthaun x harga perolehan
• Nilai buku = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan
Alokasi BJS
BJS = = Rp. 1
Total bulan Saham
22. Rumus Menghitung BJP (Balas Jasa
Pinjaman)
Alokasi BJP
BJP = = Rp. 1
Total bunga simpanan
22. Pemahaman laporan Neraca dan Necara
Laba Rugi
23. Ketentuan Perkiraan Akrual dan Deferal
• Deferal
• Biaya di bayar muka
• Waktu pembayaran di catat sebagai “Biaya” dan “Harta”
• Pendapatan di terima dimuka
• Waktu Penerimaan dicatat sebagai “Hutang” dan Pendapatan
• Akrual
• Biaya yang akan dibayar
• Bunga yang akan di bayar atau hutang
• Pendapatan yang akan Diterima
• Bunga yang akan diterima “Piutang Bunga” atau “Piutang”
24. Pemahaman Perjunalan (setor/Tarik, Setor
melalui Bank, pengalihan sibuhar puskopdit, )
25. Pemahaman Jurnal Penyesuaian
Laporan Keuangan SAK-ETAP dan Analisis
Keuangan (Arus Kas, Sumber Pengguna Dana,
PEARLS)
1. Komposisi Laporan Neraca dan Necara
Laba Rugi SAK-ETAP
• Neraca SAK-ETAP
• Aset
• Aset Lancar
• Kas
• Bank
• Sibuhar Puskopdit
• Sisuka Puskopdit
• SIAP Puskopdit
• Piutang Anggota
• Aset Tidak Lancar
• Kewajiban
• Kewajiban Lancar
• Simpanan Non Saham Anggota < 1 Tahun
• Sibuhar anggota
• Sipendik anggota
• Kewajiban Tidak Lancar
• Simpanan Non Saham Anggota > 1 Tahun
• Ekuitas
• Simpanan Saham Anggota
• Simpanan Pokok Anggota
• Simpanan Wajib Anggota
• Dana Cadangan
• Dana Resiko Kredit
Neraca Laba Rugi SAK-ETAP
• Pendapatan Usaha – Beban Pokok = Jumlah Netto Pendapatan Usaha
• Jumlah Netto Pendapatan Usaha + Pendapatan Non Usaha = SHU
Kotor
• SHU Kotor – Beban Operasi = Selisi Hasil Usaha
2. Mengapa Neraca Laba Rugi: Beban Pokok
ditempatkan posisinya setelah pendapatan usaha
3. Tiga komponen utama arus kas dan
ketentuannya
4. Posisi SHU Tahun Berjalan dan SHU Tahun
Lalu pada Arus Kas
5. Mengapa penyusutan atau Amortisasi asset
tetap dilakukan penyesuaian SHU pada Arus Kas
• Karena
6. Bagaimana Cara Memastikan Kebeneraran
Kas dan Setara Kas Netto/Bersih
7. Ketentuan Pertumbuhan dan penurunan
Aset Tetap pada Arus Kas
8. Nama Lain Analisis Vertikal dan Analisis
Horizontal
9. Ketentuan Analisis Sumber dan
Penggunaa
10. Ketentuan Analisis Sumber dan
Penggunaan Dana
11. PEARLS dan Pengertiannya
12. Pemahaman Perhitungan: P1, P2, E1a, E1b,
E8, E9, A2, A2, L1, R8, R9, S10, S11
• Protection = Perlindungan
• P1 =
13. Rumus menghitung pertumbuhan
14. Pemahaman Investasi Keuangan dan
Investasi Lancar dalam Konteks PEARLS