Anda di halaman 1dari 67

Akuntansi Dasar Perkoperasian

Materi ini merupakan hasil rangkuman dari semua materi yang ada

ASET(Aktiva) = KEWAJIBAN + EKUITAS(Pasiva)


Nama-nama Akun dan Nomor Perkiraan
1. Aset Lancar 2. Investasi atau Penyertaan
• Kas • Simpanan Pokok Puskopdit
• Bank • Simpanan Wajib Puskopdit
• Sibuhar Puskopdit • Sikap Puskopdit
• Sisuka Puskopdit • Siap Puskopdit
• Hutang Anggota
• Pendapatan yang masih akan diterima
(akrual)
• Biaya Dibayar Dimuka (deferral)
3. Aset Tetap 4. Kewajiban atau Hutang atau Liabilitas
• Bangunan • Kewajiban Lancar atau jangka pendek
• Sibuhar Anggota
• Kendaraan • Sisuka Anggota
• Tanah • Hutang Puskopdit/pinjaman SPD
• Inventaris • Sibusida
• Akumulasi Penyusutan Bangunan (Kredit) • Sibuhar ADA (Arisan duka)

• Akumulasi Penyusutan Inventaris (Kredit) Dana-Dana
• Dana pengurus
• Akumulasi Penyusutan Kendaraan (Kredit) • Dana social
• Harga Perolehan Bangunan • Dana stabilitas
• Harga Perolehan Inventaris • Dana duka
• Dana kerayawan
• Harga Perolehan Kendaraan • Hutang bunga sikap
• Hutang Puskopdit
Catatan: • HUTANG PAJAK (potongan BUNGA Simpanan Non
Saham Anggota untuk PAJAK tergantung aturan pajak)
- Harga perolehan(harga beli termasuk harga lainnya) itu • Kewajiban Tidak Lancar atau jangka panjang
termasuk harga di nota kwitansi dan di nota faktur termasuk • Sikap Anggota
harga lainnya seperti harga ongkos kirim, harga pajak, harga • Sipendik anggota
garansi, dan harga lainnya, yang tertera dalam satu nota.
• Siwajar Anggota
- perbedaan antara faktur dan kwitansi adalah, bahwa faktur • Sipendik Anggota
dikeluarkan sebelum pembayaran untuk mengajukan • Sidapen Anggota
permintaan pembayaran, sementara kwitansi diberikan setelah Catatan :
pembayaran untuk memberikan bukti pembayaran yang telah Simpanan Tidak Lancar atau Jangka Panjang merupakan
dilakukan. Simpanan berjangka atau memiliki jangka waktu
Kewajiban tidak lancer itu pencairannya lebih dari (>) 1
tahun sedangkan kewajiban lancer itu pencairannya
kurang dari (<) 1 tahun.
Pajak Bunga Simpanan Non Saham
Membukukan Pajak Bunga Simpanan Non Saham

• Membukukan Pajak Bunga Simpanan • Membukukan Pajak Bunga


Anggota Simpanan
Pajak atas Bunga Simpanan • Bunga Sisuka Pusikopdit
• Bunga Sisuka Anggota
• Bunga Sibuhar Anggota • Bunga Sibuhar Pusikopdit
• Bunga Sikap Anggota • Bunga Sikap Pusikopdit
• Bunga Sipendik Anggota • Bunga Sipendik Pusikopdit
Hutang Pajak atas Bunga Simpanan
• Pajak Iuran Wajib
• Kenapa bunga simpanan wajib dikenakan pajar,
karena sudah diatur dalam undang-undang dan
bunga simpanan merupakan Pendapatan
Pajak Agregat
Total seluruh Semua bunga simpanan non saham berdasarkan Nomor buku anggota
jika total bunga simpanan lebih dari (>) Rp. 240.000.- maka dikenakan pajak sebesar
10% Pasal 4 ayat 2 Final.

Tarif PPh Pasal 4 Ayat (2)


• Ayat 2 : Tarif sebesar 10% dikenakan atas bunga simpanan yang dibayarkan oleh
koperasi kepada para anggotanya (kecuali bunga dibawah Rp 240 ribu tidak
dikenakan pajak). Ketentuan ini lebih lanjut diatur dalam PP Nomor 15 Tahun
2009.

• Contoh Bunga Sisuka Puskopdit Rp 100.000.-


• Maka Bunga sisuka Puskopdit dipotong 10% dari Rp 100.000.-
• Disisihkan Rp 10.000 untuk pajak
5. Modal 6. Pendapatan
• Simpanan Pokok Anggota • Bunga Pinjaman
• Simpanan Wajib Anggota • Adm Pinjaman
• Dana Cadangan • Uang Pangkal (uang masuk
agt)
• Dana Resiko Kredit • Denda
• SHU Tahun Berjalan • Bunga Bank
(Pendapatan-Beban) • Bunga Sibuhar Puskopdit
• SHU Tahun Lalu • Bunga Siap Puskopdit
• Donasi • Bunga Sisuka Puskopdit
• Devident Puskopdit
• Bunga Sikap Puskopdit
• Jaspel Anggota
• Pendapatan Lain-lain
7. Beban • Saldo Normal Debet meliputi sebagai
• Bunga Sisuka Anggota berikut:
• Bunga Sipendik Anggota
• Bunga sidapen Anggota 1. Aset Lancar
• Adum (umum dan khusus) 2. Penyertaan atau Investasi
• Bunga hutang puskopdit
• RAT
3. Aset Tetap
• Biaya Gaji 7. Beban atau Biaya
• Transportasi
• Sewa Kantor
• Penyusutan inventaris • Saldo Normal Kredit Meliputi sebagai
• Penyusutan Bangunan berikut:
• Penyisihan Rekening Korang (RK) • 4. Kewajiban atau Utang atau Liabilitas
• Pajak Bunga Bank • 5. Modal
• Pendidikan Anggota • 6. Pendapatan
• Jaspel Puskopdit
Cara cepat memahami Saldo Normal Perkiraan
dan Nama Akun Perkiraan Perkoperasian
Setiap simpanan Puskopdit yang ada di kategori Aset Lancar dan Investasi
akan menghasilkan pendapatan dari setiap transaksi atau kegiatan yang
terlibat. Pendapatan ini akan dicatat pada nomor perkiraan 6, menunjukkan
bahwa simpanan tersebut berkontribusi pada pendapatan Puskopdit.
Semua simpanan Anggota nomor perkiraan 4 Kewajiban lawa perkiraannya
adalah Beban, artinya kewajiban merupakan beban anggota.(Noper 1,2 ->
adalah noper 6)

Semua simpanan anggota yang tercatat pada nomor perkiraan 4 (Kewajiban)


merupakan lawan dari nomor perkiraan 7 (Beban) pada Koperasi primer atau
anggota Puskopdit. Artinya, setiap simpanan anggota yang termasuk dalam
kategori Kewajiban akan menyebabkan terjadinya pengeluaran atau beban
bagi Koperasi primer atau anggota Puskopdit, seperti pembayaran bunga,
biaya administrasi, dan lain sebagainya.(Noper 4 – adalah noper 7)
1. Proses atau Siklus Akuntansi
1. Perekaman Transaksi
- SUM(Slip Uang Masuk)
- SUK (Slip Uang Keluar)
- SM (Slip Memo)
2. Pencatatan Transaksi
- Jurnal Umum
- Rekap Jurnal
3. Penggolongan Transaksi
- Buku Besar -> buku bantu (Kas Harian)
4. Mengikthisaran atau Menyimplkan atau Kesimpulan
- Laporan Neraca atau Neraca Saldo
5. Pelaporan
- Neraca (Aktiva dan Pasiva)
- Neraca Laba Rugi (Pendapatan dan Beban)
1.1 Perekaman Transaksi (SUM)
• SLIP Uang Masuk (SUM)
• Slip uang masuk, juga dikenal sebagai bukti penerimaan atau bukti kas
masuk, adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat atau
mendokumentasikan penerimaan uang tunai atau instrumen
pembayaran lainnya ke dalam suatu entitas.
• Posisi Kas mutlak di debet
Nama Akun Noper Debet Kredit
KAS 1 xxx

xxxxx xxx

xxxxx xxx
1.2 Perekaman Transaksi (SUK)
• SLIP Uang Keluar (SUK)
• Slip uang keluar, juga dikenal sebagai bukti pengeluaran atau bukti kas
keluar, adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat atau
mendokumentasikan pengeluaran uang tunai atau instrumen
pembayaran lainnya dari suatu entitas.
• Posisi Kas mutlak di Kredit
Nama Akun Noper Debet Kredit
xxxxx X xxx

xxxxx x xxx

KAS 1 xxx
1.3 Perekaman Transaksi (SM)
• Yang harus kita perhatikan adalah saldo normal dari setiap
perkiranan-perkiraan yang digolongkan dari perkiraan debet dan
kredit, jika perkiraan
2. Pencatatan Transaksi
• JURNAL UMUM
• Pada tahap ini, berlangsung proses Penjurnalan Umum. Dalam tahapan ini,
dilakukan pengumpulan catatan transaksi dari slip uang masuk, slip uang
keluar, dan slip memo atau transaksi non tunai. Semua transaksi ini
digabungkan dalam jurnal umum guna memeriksa integritas proses
perekaman transaksi uang keluar, uang masuk, dan transaksi non tunai.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan apakah pencatatan telah
dilakukan dengan benar dan untuk memeriksa apakah terdapat
ketidaksesuaian atau ketidakseimbangan dalam semua transaksi tersebut.
• Koposisi perhitungan Jurnal Umum
Transaksi Tunai = SUM 01 + SUM 02 + SUM 03 + SUK 01 + SUM 02 + SUK 03
2. Proses tutup buku dan ketentuannya
1. Slip Memo penutup
pada slip memo penutup terdapat dua slip, slip memo pertama beriisi perkiraan-perkiraan Pendapatan yang di
debetkan dengan lawan perkiraan SHU dikreditkan dan pada slip memo penutup kedua berisi perkiraan-perkiraan Biaya
atau beban di Kreditkan dengan lawan perkiraannya adalah SHU didebetkan
2. Jurnal Penutup
merupakan hasil rekapan dari slip memo penutup berisi perkiraan-perkiraan pendapatan yang di debetkan
dengan lawan perkirann shu diposisikan kredit dan perkiraan-perkiraan beban yang dikreditkan dengan lawan perkiran
SHU berada di posisi debet.
3. Buku Besar
pada tahap proses ini untuk semua perkiraan-perkiraan dari hasil rekapan jurnal penutup untuk perkiraan-
perkiraan Pendapatan dan Beban di nihilkan
4. Neraca Saldo
pada naraca saldo berisi perkiraan-perkiraan rill yang meliputi perkiraan asset, kewajiban dan ekuitas SHU,
dan SHU tahun berjalan beruba menjadi SHU Tahun lalu
5. Neraca Awal
pada necara awal berisi lajur aktiva dan pasiva termasuk SHU tahun lalu, tujuan neraca awal adalah saldo
akhir untuk menjadi saldo awal di tahun berikutnya
1. Slip Memo Penutup:
Slip memo penutup berisi dua slip. Slip memo pertama berisi perkiraan-
perkiraan Pendapatan yang didebitkan dengan lawan perkiraan SHU
dikreditkan, dan pada slip memo penutup kedua berisi perkiraan-perkiraan
Biaya atau Beban yang dikreditkan dengan lawan perkiraan SHU didebetkan.

Penjelasan:
Slip Memo Penutup adalah dokumen akuntansi yang berisi ringkasan
transaksi pendapatan dan biaya selama periode tertentu. Dalam slip memo
penutup, terdapat dua slip yang memuat informasi tentang pendapatan yang
didebitkan dan biaya yang dikreditkan serta kebalikannya, yaitu pendapatan
yang dikreditkan dan biaya yang didebitkan. Slip memo penutup membantu
menyusun jurnal penutup dan melakukan penyesuaian untuk mencatat
pendapatan dan biaya secara akurat dalam laporan keuangan.
2. Jurnal Penutup:
Perkiraan-perkiraan pendapatan yang didebitkan dengan lawan perkiraan
SHU diposisikan sebagai kredit, dan perkiraan-perkiraan beban yang
dikreditkan dengan lawan perkiraan SHU berada di posisi debet.

Penjelasan:
• Jurnal Penutup adalah proses akuntansi yang dilakukan pada akhir periode
pelaporan untuk menutup akun-akun pendapatan dan biaya sehingga saldo
akhirnya menjadi nol. Jurnal penutup juga mencatat saldo laba atau rugi
dalam akun ekuitas pemilik. Dalam jurnal penutup, pendapatan yang sudah
diakui selama periode didebitkan dan biaya yang sudah diakui dikreditkan.
Hal ini dilakukan untuk memindahkan saldo-saldo tersebut ke dalam akun
laba atau rugi.
3. Buku Besar:
• Pada tahap proses ini, semua perkiraan-perkiraan dari hasil rekapan
jurnal penutup untuk perkiraan-perkiraan Pendapatan dan Beban
dihapuskan (dininilai).
• Penjelasan:
• Buku Besar adalah catatan akuntansi yang berisi daftar lengkap dari
seluruh akun-akun yang digunakan dalam sistem akuntansi suatu
perusahaan. Dalam tahap ini, setelah jurnal penutup dilakukan, saldo
akun-akun pendapatan dan biaya akan dihapuskan atau dinilai
kembali menjadi nol. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan buku
besar untuk periode berikutnya tanpa adanya saldo-saldo tertinggal
dari periode sebelumnya.
4. Neraca Saldo:
Neraca saldo berisi perkiraan-perkiraan riil yang meliputi perkiraan aset,
kewajiban dan ekuitas SHU, dan SHU tahun berjalan berubah menjadi SHU
Tahun lalu.
Penjelasan:
Neraca Saldo adalah laporan akuntansi yang memuat daftar saldo akun-akun
dalam buku besar pada akhir periode pelaporan. Dalam neraca saldo, akun-
akun yang terdaftar biasanya dikelompokkan berdasarkan jenisnya, seperti
aset, kewajiban, dan ekuitas. Setelah jurnal penutup dilakukan, saldo akun-
akun yang tercatat akan ditransfer ke dalam neraca saldo sebagai saldo awal
untuk periode berikutnya. Saldo laba atau rugi dari periode sebelumnya juga
akan disertakan dalam neraca saldo sebagai SHU Tahun Lalu.
5. Neraca Awal:
Neraca Awal berisi lajur aktiva dan pasiva termasuk SHU tahun lalu. Tujuan
neraca awal adalah saldo akhir untuk menjadi saldo awal di tahun
berikutnya.

Penjelasan:
Neraca Awal adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan
suatu perusahaan pada awal periode akuntansi baru. Neraca awal disusun
berdasarkan saldo-saldo akun-akun dalam neraca saldo dari periode
sebelumnya. Neraca awal mencatat aktiva dan pasiva perusahaan, termasuk
saldo SHU Tahun Lalu (Saldo Hasil Usaha dari Tahun Sebelumnya). Saldo awal
dari neraca awal menjadi titik awal untuk mencatat transaksi baru dan
peristiwa keuangan dalam buku besar selama periode berikutnya.
3. Dua jenis transaksi

• Transaksi Kas atau Transaksi Tunai


• Transaksi Kas seperti Slip Uang Masuk dan Slip Uang Keluar

• Transaksi Non Kas atau Non Tunai


• Transaksi Non Kas seperti Slip Memo
4. Dua Jenis Perkiraan
• Perkiraan Rill
• Aset Perkiraan Nominal
• Aset Lancar Pendapatan
• Aset Tidak Lancar Bunga Simpanan Non
• Invenstasi Saham Puskopdit
• Aset Tetap
Beban
• Kewajiban Cacatan :
• Kewajiban Lancar
Perkiraan Nominal setelah
• Kewajiban Tidak Lacar
tutup buku tidak ada saldo
• Ekuitas
karena sudah di Nihilkan
• Simpanan Saham Anggota
• Dana Cadangan
Catatan :
Perkiraan Rill Setelah Tutup Buku
masih ada saldo
5. Nomor dan Nama Perkiraan bersaldo
normal Debet dan bersaldo normal Kredit
Nomor dan Nama Perkiraan • Saldo Normal Debet (1,2,3,dan 7)
• 1. Aset Lancar 1. Aset Lancar
• 2. Penyertaan atau Investasi 2. Penyertaan atau Investasi
• 3. Aset Tetap 3. Aset Tetap
• 4. Kewajiban atau Hutang 7. Beban
atau Liabilitas • Saldo Normal Kredit
• 5. Modal atau Ekuitas 4. Kewajiban
• 6. Pendapatan 5. Modal
• 7. Beban 6. Pendapatan
6. Mengapa Akumulasi Penyusutan Bersaldo
Debet dan Kredit
• Karena untuk mengukur kualitas asset, seperti asset kendaraan, asset
• Karena Akumulasi Penyusutan bagian dari Aset Tetap dengan saldo
normal Kredit
7. Rumus perhitungan saldo buku besar yang
bersaldo normal Debet dan Kredit

• Saldo Debet + Mutasi Debet – Mutasi Kredit = Saldo Debet


• (sesuaikan dengan nomor Perkiraan)

• Saldo Kredit + Mutasi Kredit – Mutasi Debet = Saldo Kredit


• (Sesuaikan dengan nomor perkiraan)
8. Rumus perhitungan bunga harian
(% Bunga harian Tahunan / 365) * Jumlah Hari Endap * Simpanan
Seluruhnya atau Saldo.

Keterangan:
• Bunga Tahunan: Persentase bunga tahunan yang diberikan pada
simpanan.
• Jumlah Hari Endap: Jumlah hari simpanan tetap dalam periode
tertentu (misalnya, dalam setahun dan harian).
• Simpanan Seluruhnya atau Saldo: Jumlah total uang yang disimpan
pada akun selama periode tertentu.
9. Ketentuan Hari endap berkaitan dengan
setor dan tarik
• Ketentuan Setor
• Saldo sebelum dihitung hari endap dengan tanggal terjadi setoran baru

• Ketentuan Tarik
• Saldo sebelumnya dihitung hari endapnya sampai dengan tanggal terjadi
10. Rumus Perhitungan Bunga Simapan,
Sipendik

% Presentasi Bunga Simapan Pertahun


X Jumlah Hari Endapan X Saldo
365 Hari

% Presentasi Bunga Sipendik Pertahun


X Jumlah Hari Endapan X Saldo
365 Hari
11. Rumus Perhitungan Bunga Sisuka

% Presentasi Bunga Sisuka Pertahun


X Jumlah Simpanan Sisuka
12 Bulan

Jenis simpanan ini merupakan simpanan berjangka, yaitu simpanan


mempunyai jangka waktu 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan, jika
simpanan ini diambil sebelum jatuh tempo maka dikenakan denda
12. Rumus Perhitungan Bunga Sikap
% Presentasi Bunga Sikap Pertahun Jumlah Hari Jumlah simpanan
X Endapan X sikap sebelumnya
360 Hari

Catatan :
Karena Sikap menghitung masa endapnya bulanan maka jumlah hari sebulan
adalah 30 hari, jumlah hari dalam setahun 360. jumlah simpanan bulan sebelumnya
bunga skipak masuk ke sibusida

Simpanan Saham = Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib


Simpanan Non Saham = Semua Bentuk Simpanan
Perbedaan ketentuan perhitungan bunga sibuhar,
bunga sisuka, bunga sipendik, bunga sikap
Ketentuan Bunga Sibuhar
Perhitungan Bunga Sibuhar masa endapnya harian jadi bunganya tergantung setor dan Tarik selama
sebulan

Ketentuan Bunga Sipendik


Perhitungan Bunga Sipendik masa endapnya harian jadi bunganya tergantung setor dan Tarik selama
sebulan

Ketentuan Bunga Sisuka


Jatuh Temponya Bulanan seperti setiap 3 bulan, setiap 6 bulan, dan 12 bulan dan bunga sisuka akan
langsung dialihkan ke Sibuhar

Bunga Sikap
Perhitungan bunga sikap dilakukan dengan masa endapnya setiap jatuh tempo bulanan. Sebagai
contoh, jika kita melakukan setoran pada tanggal 12 Januari, maka jatuh temponya akan jatuh pada
tanggal 12 Februari. Dalam perhitungannya, bunga sikap berdasarkan jatuh tempo bulanan dianggap
setiap bulan memiliki 30 hari. Setelah mencapai jatuh tempo, Bunga Sikap akan dialihkan ke Sibusida,
dan Sibusida dialihkan ke Sibuhar dan Solidaritas Duka atau Sibuhar ADA.
14. Ketentuan Pengalihan Bunga Simpanan
Anggota
Membukukan bunga sibuhar
Bunga Sibuhar pada sibuhar
Membukukan Bunga Sipendik
Bunga Sipendik pada sipendik
Membukukan Bunga Sisuka
Bunga Sisuka pada sibuhar
Membukukan bunga Sikap
Bunga Sikap pada Sibusida
Membukukan Sibusida
Sibuda pada Sibuhar dan Sibuhar ADA
15. Penjurnalan transaksi kas, transaksi non kas
(ketentuan bertambah dan berkurang)
no Uraian Debet Kredit Jenis

1. Anggota menyetor tunai simpanan wajib 1 Kas 5 Simpanan Wajib Anggota

2. Kopdit menyetor tunai simapan wajib 2 Simpanan Wajib 1. Kas


puskopdit Puskopdit
3. Menerima tunai setoran dari sisuka anggota 1 Kas 4 Sisuka

4. Menerima Tunai Sisuka Puskopdit 1 Aset Lancar (Sisuka Kas


Puskopdit)
5. Menerima Sikap Anggota 1 Kas 4 Sikap Anggota

6. Membiaya kegiatan Pendidikan anggota 4 Dana Pendidikan 1 Kas


bersumber dari dana pendidikan
7. Menyetor tunai sikap Puskopdit 2 Sikap Puskopdit 1 Kas

8. Melayani tunai sibuhar puskopdit 1 Kas

9.

10.
No Uraian Debet Kredit Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14.
15.
Transaksi non kas
16. Rumus Penyusutan
Harga Perolehan – Nilai Sisa atau Nilai residu
Masa manfaat atau umur ekonomis

Mengapa nilai barang(bangunan, inventaris, kendaraan) dalam akuntansi tidak boleh habis setelah
penyusutan?

Hal ini karena meskipun nilai barang berkurang, barang tersebut masih memiliki nilai fisik atau nilai
guna, dan dalam akuntansi, kita mengakui nilai sisa tersebut sebagai 1 rupiah atau nilai tersisa karena
penyusutan tidak diizinkan mencapai nol

Kenapa tanah tidak mengalami penyusutan dan di akumulasi penyusutan Tanah dan konstruksi dalam
pengerjaan tidak dilakukan penyusutan aset karena dipersepsikan nilainya akan selalu naik, sehingga
tidak relevan apabila dilakukan penyusutan aset setiap periode.
17. Rumus perhitungan penyusutan perbulan
• Peny. Bulanan =
1/12 x % penyusutan pertahun x harga perolehan
%penyusutan pertahun -> (100% / 4 Tahun(masa manfaat))

• Peny. Tahunan =
12/12 x % Penyusuan perthaun x harga perolehan
• Nilai buku = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan

• Cara cepat untuk mendapatkan Tarif penyusutan adalah


• 100% dibagi dengan Tahun
• Contohnya 100% bagi 4 tahun(masa manfaat)
18. Jurnal Penyesuaian Nilai Aset Tetap 0
• Akumulasi Penyusutan inventaris pada inventaris
• Akumulasi Penyusutan Bangunan pada Bangunan
• Akumulasi Penyusutan Kendaraan pada Kendaraan
19. Rumus asset tetap bersih nilai buku
• Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutuan
20. Dua metode perhitungan bulan saham dan
penjelasannya
• Penjumlahan dan perkalian
• Penjumlahan
• Perkalian
21. Rumus menghitung 1 unit bulan saham
atau BJS (Balas Jasa Simpanan)

Alokasi BJS
BJS = = Rp. 1
Total bulan Saham
22. Rumus Menghitung BJP (Balas Jasa
Pinjaman)

Alokasi BJP
BJP = = Rp. 1
Total bunga simpanan
22. Pemahaman laporan Neraca dan Necara
Laba Rugi
23. Ketentuan Perkiraan Akrual dan Deferal
• Deferal
• Biaya di bayar muka
• Waktu pembayaran di catat sebagai “Biaya” dan “Harta”
• Pendapatan di terima dimuka
• Waktu Penerimaan dicatat sebagai “Hutang” dan Pendapatan

• Akrual
• Biaya yang akan dibayar
• Bunga yang akan di bayar atau hutang
• Pendapatan yang akan Diterima
• Bunga yang akan diterima “Piutang Bunga” atau “Piutang”
24. Pemahaman Perjunalan (setor/Tarik, Setor
melalui Bank, pengalihan sibuhar puskopdit, )
25. Pemahaman Jurnal Penyesuaian
Laporan Keuangan SAK-ETAP dan Analisis
Keuangan (Arus Kas, Sumber Pengguna Dana,
PEARLS)
1. Komposisi Laporan Neraca dan Necara
Laba Rugi SAK-ETAP
• Neraca SAK-ETAP
• Aset
• Aset Lancar
• Kas
• Bank
• Sibuhar Puskopdit
• Sisuka Puskopdit
• SIAP Puskopdit
• Piutang Anggota
• Aset Tidak Lancar
• Kewajiban
• Kewajiban Lancar
• Simpanan Non Saham Anggota < 1 Tahun
• Sibuhar anggota
• Sipendik anggota
• Kewajiban Tidak Lancar
• Simpanan Non Saham Anggota > 1 Tahun
• Ekuitas
• Simpanan Saham Anggota
• Simpanan Pokok Anggota
• Simpanan Wajib Anggota
• Dana Cadangan
• Dana Resiko Kredit
Neraca Laba Rugi SAK-ETAP
• Pendapatan Usaha – Beban Pokok = Jumlah Netto Pendapatan Usaha
• Jumlah Netto Pendapatan Usaha + Pendapatan Non Usaha = SHU
Kotor
• SHU Kotor – Beban Operasi = Selisi Hasil Usaha
2. Mengapa Neraca Laba Rugi: Beban Pokok
ditempatkan posisinya setelah pendapatan usaha
3. Tiga komponen utama arus kas dan
ketentuannya
4. Posisi SHU Tahun Berjalan dan SHU Tahun
Lalu pada Arus Kas
5. Mengapa penyusutan atau Amortisasi asset
tetap dilakukan penyesuaian SHU pada Arus Kas
• Karena
6. Bagaimana Cara Memastikan Kebeneraran
Kas dan Setara Kas Netto/Bersih
7. Ketentuan Pertumbuhan dan penurunan
Aset Tetap pada Arus Kas
8. Nama Lain Analisis Vertikal dan Analisis
Horizontal
9. Ketentuan Analisis Sumber dan
Penggunaa
10. Ketentuan Analisis Sumber dan
Penggunaan Dana
11. PEARLS dan Pengertiannya
12. Pemahaman Perhitungan: P1, P2, E1a, E1b,
E8, E9, A2, A2, L1, R8, R9, S10, S11
• Protection = Perlindungan
• P1 =
13. Rumus menghitung pertumbuhan
14. Pemahaman Investasi Keuangan dan
Investasi Lancar dalam Konteks PEARLS

Anda mungkin juga menyukai