Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin meningkatnya arus globalisasi yang berkembang pesat di

segala bidang, membawa perubahan pada perilaku gaya hidup masyarakat,

serta situasi lingkungan misalnya perubahan konsumsi makanan,

berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya polusi lingkungan. Perubahan

gaya hidup masyarakat tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh

terhadap terjadinya transisi epidemologi dengan semakin meningkatnya kasus

penyakit. Seperti dikemukakan oleh (Muhammad, 2012) bahwa gaya hidup

masyarakat memberi pengaruh terhadap transisi epidemologi yang

mengakibatkan meningkatnya penyakit tidak menular salah satunya adalah

CKD (chonic kidney disease).

CKD adalah salah satu penyakit yang bisa menyebabkan seseorang

terkena anemia yang berkembang sejak awal pasien terkena CKD, dan

berkontribusi dalam penurunan kualitas hidup pasien (Lankhorst & Wish,

2010). Penyebab CKD menurut (Kowalak dkk, 2011) adalah infeksi, penyakit

vaskuler, obstruksi renal, dan anomaly kongenital.


2

Dampak yang dapat terjadi dari penyakit CKD umumnya adalah

Hiperkalemia, hal ini merupakan keadaan dimana kalium yang ada di dalam

darah seseoarang tinggi. Sehingga menyebabkan gangguan pada jantung, yang

bisa berujung pada kematian mendadak. Pada orang dengan gagguan fungsi

ginjal kronis, kemampuan ginjal untuk membuang kalium sangatlah rendah.

Selain itu pasien dengan CKD dapat pula mengalami gangguan metabolism

intersisial seluler akibat ketidakmampuan dari sel menggunakan kalium untuk

mennghasilkan energi sehingga pada beberapa organ tubuh akan mengalami

penurunan fungsi (Kovesdy ,2015).

Menurut Asyarif. (2017) seseorang yang sudah mengalami CKD

harus menjalani pengobatan hemodialisis, peritoneal dialysis, dan

transpalantasi ginjal. Hemodialisis atau akrab disapa dengan istilah “cuci

darah” adalah proses pembersihan darah dari zat-zat sampah, melalui proses

penyaringan luar tubuh. Artinya hemodialisis menggunakan mesin sebagai

pengganti fungsi ginjal menyaring darah.

Berdasarkan estimasi World Health Organization (WHO), secara

global lebih dari 500 juta penduduk diseluruh dunia mengalami penyakit

Chonic kidney disease ( CKD) atau gagal ginjal kronik setiap tahunnya dan

penderita gagal ginjal kronik akan mengalami peningkatan. Setelah pasien

terdiagnosa gagal ginjal kronik sekitar 1,5 juta orang dengan diagnosa gagal

ginjal kronik harus menjalani hidup bergantung pada cuci darah. Di Indonesia

jumlah pasien CKD yang melakukan cuci darah mencapai 150 ribu penderita
3

pertahun (Kemenkes, 2016) dan menduduki peringkat kedua setelah penyakit

Jantung.

Angka kejadian penyakit CKD di Indonesia menurut Riskesdas

(2013) penderita usia > 15 tahun mencapai 2,0% dan mengalami peningkatan

pada tahun 2018 sebesar 3,8%. Provinsi Papua mengalami peningkatan

sebesar 1,6%, yakni tahun 2013 sebesar 2,0% dan 3,6% tahun2018,

(Riskesdas 2018).

Berdasarkan data yang ditemukan di Ruang Penyakit Dalam Wanita

Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura. Penderita CKD (Chonic Kidney

Disease) atau gagal ginjal kronik, termasuk dalam 10 besar penyakit

terbanyak kejadiannya di Ruang Penyakit Dalam Wanita RSUD Jayapura.

Pada tahun 2018 dari Januari – Desember, jumlah 105 penderita. Sedangkan

ada Januari – Maret 2019, jumlah 49. Sedangkan jumlah penderita CKD yang

meninggal dunia pada bulan Januari- Maret 2019 yaitu 6 orang dan terbanyak

yang terdapat di Januari 2019 yaitu 5 orang.

Permasalahan yang terjadi berdasarkan data dan uraian diatas inilah

yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penulisan mengenai asuhan

keperawatan pada pasien Ny. L dengan diagnosa CKD. Selain itu karya tulis

ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan bagi penulis sebagai mahasiswa

Akademi Keperawatan RS Marhen Indey Jayapura untuk menyelesaikan

pendidikan Ahli Madya Keperawatan.


4

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Mahasiswa diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan

dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan terhadap pasein

dengan chonic kindey disease di Ruang Penyakit Dalam Wanita Rumah

Sakit Umum Daerah Jayapura.

2. Tujuan khusus

a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan kasus CKD (chonic

kindey disease) di Ruang Penyakit Dalam Wanita Rumah Sakit Umum

Daerah Jayapura.

b. Mampu menentukan masalah keperawatan pada pasien dengan CKD

(chonic kindey disease) di Ruang Penyakit Dalam Wanita Rumah Sakit

Umum Daerah Jayapura.

c. Mampu menentukan asuhan keperawatan padaa pasien dengan CKD

(chonic kindey disease) di Ruang Penyakit Dalam Wanita Rumah Sakit

Umum Daerah Jayapura.

d. Mampu melakuakan rencana asuhan keperawatan pada pasein dengan

CKD ( chonic kindey disease) di Runag Penyakit Dalam Wanita Rumah

Sakit Umum Daerah Jayapura.

e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan CKD

(Chonic kindey disease) di Ruang Penyakit Dalam Wanits Rumah Sakit

Umum Daerah Jayapura.


5

f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan dapa pasien dengan

CKD ( Chonic kindey disease) di Ruang Penyakit Dalam Wanita Rumah

Sakit Umum Daerah Jayapura.

C. Pengumpulan Data

Metode penulisan yang digunakan penulis dalam menulia Karya

Tulis Ilmiah ini adalah metode Deskriptif yaitu studi kasus dengan

menggunakan pendekatan proses keperawata, yang digunakan dalam

pengumpulan data meliputi:

1. Observasi

Dalam observasi perawat perlu perilaku dan keadaan pasien untuk

memperoleh data tentang masalh kesehatan dan keperawatan pasien

observasi meliputi tanda-tanda vital dan kelainan fisik (Setiadi,2012).

2. Wawancara

Yakni menayakan atau tanya jawab baik secara langsung dengan pasien

maupun tidak langsung yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi

pasien dan merupakan suatu komunikasi yang direncanakan untuk

memperoleh data dari pasien yang diperlukan, berpedoman pada

pengkajia keperawatan. (Setiadi,2012).


6

3. Pemeriksaann fisik

Pemeriksaan fisik digunakan dalamm keperawatan untuk memperoleh

data objektif dati riwayat keperawatan pasien. Ada lima Teknik

pemeriksaan fisik (Setiadi,2012).

a. Inspeksi

Adalah suatu proses observasi yang dilaksanakan secara

sistematik.observasi dilaksanakan dengan menggunakan indera

pengelihatan,focus inspeksi pada bagian tubuh meliputi : ukuran

tubuh, warna bentuk posisi dan simetris. Hal ini diperlukan untuk

membandingkan hasil normal dan abnormal dari bagian tubuh yang

satu dan yang lain.

b. Palpasi

Yaitu suatu Teknik menggunakan indera peraba yang digunakan

untuk pengumpulan data tentang temperatur turgor bentuk kelemahan

dan ukuran.

c. Perkusi

Yaitu suatau pemerisaan dengan cara atau Teknik mengetuk untuk

membandikan kiri dan kana pada setiap daerah permukaan tubuh.

d. Auskultasi

Yaitu pemeriksaan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan

oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop.


7

e. Pendokumentasian

Meliputi pengkajian, diangnosa keperawatan, perencanaan,

implementasi, dan evaluasi.

4. Pemeriksaan diagnostic

Hasil-hasil pemeriksaan laboratorium dan tes diagnostic dapat

digunakan sebagai data objektif yang dapat di seduaikan dengan

masalah kesehatan pasien. Hasil pemeriksaan diagnostic dapat

membantuterapis untuk menepatkan diagnosa medis. Bagi perawat

dapat membantu keberhasilan dan tindakan keperawatan.

5. Studi literatur

Kepustakaan yang melandaasi teori-teori dan perbandingan antara teori

dan kasus nyata dilapangan.


8

D. Manfaat penulisan

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil karya tulis Ilmiah diharapkan menjadi informasi bagi program studi

keperawatan umtuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan

kesehatan dan dapat menjadi acuan dalam menemukan atau mengembangkan

metode penulisan Karya Tulis Ilmiah yang efektif di bidang Keperawatan.

2. Bagi Rumah Sakit

Menjadi salah satu bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu dan kualitas

pelayanan kesehatan dan penanganan pasein dengan CKD (chonic kindey

disease).

3. Bagi Penulis

Meningkatkan knowledge,skill dan attitude penulis dalam melakukan Asuhan

Keperawatan pada pasien dengan CKD (chonic kindey disease).

Anda mungkin juga menyukai