Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Penyakit serebrovaskuler atau stroke masih merupakan salah satu


penyakit yang banyak menimbulkan kecacatan dan kematian di dunia.
Menurut WHO stroke adalah terjadinya gangguan fungsional otak fokal
maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 24
jam, akibat gangguan aliran darah otak. Pasien stroke akut dapat
mengalami gangguan tidur. Sering terbangun setelah onset tidur sering
dikaitkan dengan buruknya proses penyembuhan stroke. Pasien stroke
sering terbangun di malam hari. Mendapat kualitas dan kuantitas tidur
yang baik merupakan salah satu bagian penting dalam proses
penyembuhan (recovery) pascastroke.(Sepriani, Wahyuni, Almahdy, &
Armal, 2014)
Berdasarkan data 10 besar penyakit terbanyak di Indonesia tahun
2013, prevalensi kasus stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga
kesehatan sebesar 7,0 per mill dan 12,1 per mill untuk yang terdiagnosis
memiliki gejala stroke. Menurut penelitian Badan Pusat Statistik (BPS)
pada tahun 2013, prevalensi penyakit stroke pada kelompok yang
didiagnosis oleh nakes meningkat seiring dengan bertambahnya umur.
Prevalensi penyakit stroke pada umur ≥15 tahun 2013 di Sumatera Barat
naik dari7,4% menjadi 12,2% diamana juga terjadi peningkatan pada usia
15-24 tahun (0,2 % menjadi 2,6%) usia 25-34 tahun (0,6% menjadi 3,9%)
usia tahu 35-44tahun (2,5% menjadi 6,4%) (Hasil Riskesdas, 2013).
Dalam tiga bulan terakhir tahun 2017 tercatat pasien stroke pada usia
dibawah 45 tahun ada 110 orang yang di rawat inap (Medical
Record RSSN Bukittinggi, 2017).

1
Alasan kami mengambil materi tentang Stroke untuk pengabdian
masyarakat karena sebagian besar masyarakat di Bukittinggi menderita
peyakit Stroke dan disini kami akan memberikan penyuluhan mengenai
penyakit Stroke serta kami juga akan melakukan pemeriksaan tekanan
darah yang gunanya untuk melihat berapa tekanan darah pasien stroke dan
kami juga akan melakukan Senam Anti Stroke yang bertujuan untuk
mencegah penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung
maksimal, toleransi latihan, kapasitas aerobic dan terjadinya peningkatan
lemak tubuh.

B. Tujuan

Untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang penyakit Stroke

dan mendemonstrasikan senam anti Stroke

C. Manfaat

1. Masyarakat dapat mengetahui maksud dari penyakit Stroke

2. Masyarakat mendapatkan gambaran tentang penyakit Stroke

3. Masyarakat dapat mendemonstrasikan bagaimana senam anti Stroke

dengan baik

D. Bentuk Kegiatan

Uraian dan penjelasan tentang penyakit Stroke, Presentasi terapi

komplementer tentang Slow Stroke back massage dan senam anti stroke.

E. Tempat Kegiatan

Dilaksanakan di ruang tunggu di puskesmas Baso .

2
F. Waktu kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat tentang Stroke di


lasanakan pada hari Kamis, 16 Januari 2020

G. Materi Pokok Dalam Kegiatan


1. Uraian dan penjelasan tentang Stroke

2. Diskusi Tentang Stroke

3
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu Kegiatan

Sebelum kegiatan dilaksanakan perlu adanya persiapan berikut :

1. Mengadakan konsultasi dengan Kepala Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat ( LPPM ) Universitas Fort De Kock

bukittinggi.

2. Mengadakan konsultasi kepada ketua TU Puskesmas Baso,

Mempersiapkan materi khususnya materi tentang Stroke.

Setelah persiapan selesai, ditetapkan waktu kegiatan pada hari Kamis,

tanggal 16 Januari 2020 di Puskesmas Baso .

B. Peserta

Diikuti oleh masyarakat di Puskesmas Baso dan berjumlah 40

orang

C. Proses Kegiatan

Acara dimulai dengan pembukaan oleh moderator dan dilanjutkan

dengan acara pokok yaitu peresentasi / penjelasan tengan Stroke.

Setelah selesai penjelasan dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab.

4
BAB III

HASIL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Persepsi konseptual dari masyarakat tentang penyakit Stroke telah dipahami oleh

masyarakat di Puskesmas Baso sehingga proses pelaksanaan sesuai dengan yang

diharapkan.

Dengan pemahaman masyarakat tentang penyakit Stroke di ruang tunggu

Puskesmas Baso , maka mereka dapat diharapkan :

1. Mereka dapat memahami tentang Penyakit Stroke

2. Mereka dapat menjaga pola hidup sehat untuk mengontrol tekanan darah

dengan mengkosumsi makanan yang tinggi serat

3. Tercapainya pengalaman masyarakat tentang senam anti Stroke

4. Masyarakat bisa memahami terapi komplementer untuk mencegah stroke

5
BAB IV

ANALISA

Kegiatan penyuluhan kesehatan yang mengambil tema tantang “ Stroke“ di

ruang tunggu puskesmas Baso mendapat tanggapan positif dari Masyarakat.

Pengetahuan masyarakat mengenai Stroke masih kurang dan sangat minim


terlihat dari 40% audien yang tahu tentang Stroke . Saat penyuluhan dilakukan
masyarakat sudah memahami tentang Stroke . Kemudian saat dilakukan
demonstrasi Terapi komplementer pencegah stroke dan senam anti Stroke
masyarakat sudah memahami. Dengan dilaksanakan penyuluhan ini mendapatkan
pengetahuan bagi masyarakat tentang Stroke.

Saat pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang Stroke ada beberapa

masyarakat yang bertanya antara lain :

1. Pelaksanaan senam stroke ini dilakuakan saat setelah makan atau

sesudah makan ?

2. Kapan saja waktu pelaksanaan dilakukannya terapi slow stroke back

massage ?

6
BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Laporan penyuluhan kesehatan ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Kegiatan terlaksana sesuai dengan tujuan terencana

2. Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari masyarakat dan pihak

puskesmas Baso.

3. Kegiatan ini memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat di

puskesmas baso tentang penyakit Stroke, terapi komplementer tentang

slow stroke back massage dan senam anti stroke

B. Rekomendasi

Kegiatan penyuluhan kesehatan ini hendaknya dilakukan di puskesmas lain yang

ada di Kabupaten Agam .

Anda mungkin juga menyukai